Anda di halaman 1dari 11

Makalah Penyajian Data

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar.
Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik
tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor.
Skor-skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar.
Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang
harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan
kedalam tampilan yang sistematis.

Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian.
Penyajian data mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan
penampilan data itu sendiri.

RUMUSAN MASALAH

Apa yang dimaksud dengan penyajian data?

Bagaimana cara penyajian data dalam bentuk daftar ?

Bagaimana cara penyajian data dalam bentuk gambar?

TUJUAN

Untuk mengetahui pengertian penyajian data

Untuk mengetahui cara penyajian data dalam bentuk daftar.

Untuk mengetahui cara penyajian data dalam bentuk gambar

BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN PENYAJIAN DATA

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan
harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat
dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau
perbandingan dan lain lain. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan.
Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan
yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel.
Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.

Data yang sudah diolah, agar dibaca dan dimengerti oleh orang lain atau pengambil keputusan, perlu
disajikan ke dalam bentuk-bentuk tertentu.

Penyajian data memiliki fungsi antara lain :

Menunjukkan perkembangan suatu keadaan

Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.

PENYAJIAN DATA DALAM DAFTAR (TABEL)

Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan digunakan secara
tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat
untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk
memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan
pengolah data dalam menganalisis data tersebut.

Macam-Macam Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel :

Tabel Baris Kolom


Tabel baris kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang tidak terdiri dari beberapa kategori
dan bukan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.

Contoh : Tabel daftar IP seorang mahasiswi Ekonomi Syariah

No Semester IP

1 I 3,60

2 II 3,80

3 III 3,82

4 IV 3,91

5 V 4,00

6 VI 4,00

7 VII 4,00

Tabel 1. Baris kolom

Tabel Kontingensi

Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus,
yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b
kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b
menyatakan baris dan k menyatakan kolom.

Contoh : Banyak murid sekolah di Daerah Lombok Timur menurut tingkat sekolah dan jenis kelamin
tahun 2013

JENIS KELAMIN TINGKAT SEKOLAH JUMLAH

SD SMP SMA

Laki – laki 4756 2795 1459 9012


Perempuan 4032 2116 1256 7404

Jumlah 8790 4911 2715 16416

Tabel 2. Tabel kontingensi

Tabel Silang

Tabel silang dapat terdiri dari satu variabel atau dua variabel., tergantung pertanyaan atau keadaan
yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau
dua variabel akan tergantung dari data yang diperoleh.

Tabel silang satu variabel digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu
karakteristiknya saja, misalnya jumlah keseluruhan. Sedangkan tabel silang dua variabel digunakan
untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya, misalnya jumlah keseluruhan
dan jumlah per gender.

Contoh: Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran MIPA yang
disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:

No. Mata Pelajaran Jumlah

1 Matematika 11

2 Kimia 10

3 Fisika 7

4 Biologi 6

Tabel 2.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable

No. Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah

Siswa Laki – Laki Siswa Perempuan

1 Matematika 8 3 11

2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7

4 Biologi 2 4 6

Tabel 2.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable

PENYAJIAN DATA DALAM GAMBAR

Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel, data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk
grafik dan diagram. Penyajian data ke dalam grafik biasanya dipandang lebih menarik karena data-data
itu tersaji dalam bentuk visual (gambar).

Cara lain untuk menyajikan data agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, ialah dengan jalan
melukiskannya dalam bentuk diagram. Diagram, dalam fungsinya dapatlah disamakan dengan sebuah
potret yang dapat memberikan gambaran serta uraian-uraian daripada tempat atau obyek dari mana
gambar itu diambil.

Macam-macam Penyajian Data dalam Bentuk grafik

Grafik Histogram

Grafik ini juga disebut Bar diagram, yaitu grafik yang berbentuk segi empat. Dasar pembuatan grafik ini
menggunakan titik tengah. Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi
dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-
batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit.

Contoh : Dari tabel berikut, sajikan dalam bentuk histogram !

Tinggi badan siswa kelas XI SMAN 1 SAMPANG

Grafik Poligon

Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variabel. Tampilan poligon
berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari masing-masing nilai
tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batang-batangnya dihapus,
maka akan diperoleh poligon frekuensi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.

Contoh soal: Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMA X digambarkan dalam distribusi
bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon frekuensi !

Penyelesaian :

Grafik Ogive

Dari distribusi frekuensi kumulatif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon frekuensi kumulatif. Jika
poligon frekuensi kumulatif dihaluskan, diperoleh kurva yang disebut kurva ogive. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh soal berikut ini.

Contoh soal :Hasil tes ulangan Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA digambarkan dalam tabel di
samping.

Buatlah daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.

Gambarlah ogive naik dan ogive turun.

Jawaban :

a.

Ogive naik dan ogive turun

Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi atas
(67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi
kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik
yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu
ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif
kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive
naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.

Macam-Macam Penyajian Data dalam Bentuk Diagram

Diagram Batang

Diagram yang berbentuk persegi panjang dengan skala atau ukuran sesuai data yang bersangkutan.
Setiap batang memiliki jarak yang sama, disusun secara tegak atau mendatar Diagram batang sangat
cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori dan atribut, serta data tahunan yang tahunnya
tidak terlalu banyak. Untuk mnggambar diagram batang diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang
berpotong tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang
sama. Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu tegak dituliskan
kuantum atau nilai data.

Contoh diagram batang :

Diagram Garis

Diagram garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Jika dari diagram kita
ingin mengetahui tentang perubahan yang sifatnya seolah-olah serba terus selama jangka waktu
tertentu, maka lebih tepat digunakan diagram garis. Diagram ini digunakan pula untuk mengetahui
bagaimana sifat perubahan data dari waktu ke waktu. Apakah perubahan itu suatu kenaikan yang
sangat, biasa, atau menggambarkan penurunan yang drastis.

Diagram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba terus atau berkesinambungan.
Misalnya jumlah penduduk setiap tahun, dan sebagainya. Untuk menggambar diagram garis diperlukan
sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotong tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi
menjadi skala bagian yang sama. Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan
pada sumbu tegak dituliskan kuantum atau nilai data.

Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran 2012/2013 sebagai berikut:

Ujian Semester ke Nilai


1 80

2 95

3 60

4 100

5 85

Diagram Lingkaran

Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran. Diagram lingkaran
digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.

Diagram lingkaran, berlainan sekali bentuknya dengan diagram-diagram yang telah diuraikan. Dalam
diagram ini tidak diperlukan sumbu-sumbu sebagaimana halnya dalam diagram batang ataupun diagram
garis, melainkan yang diperlukan hanyalah gambar lingkaran yang akan dibagi menjadi beberapa buah
sektor yang sudut pusatnya sesuai dengan nilai data yang diberikan.

Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi menjadi beberapa sektor. Setiap sektor
melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat dengan menggunakan busur
derajat.

Contoh : Dari hasil penelitian mengenai pelajaran matematika dengan sampel 50 siswa di smp
negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai berikut:

No Penilaian Jumlah

1 Sangat Suka 12

2 Suka 13

3 Tidak Suka 19

4 Sangat Tidak Suka 6

Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai berikut:


Cari persentase masing-masing data tersebut.

Sangat Suka =

Suka =

Tidak Suka =

Sangat Tidak Suka =

Cari Luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data.

Sangat Suka =

Suka =

Tidak Suka =

Sangat Tidak Suka =

Selanjutnya luas-luas kelompok data tersebut digambarkan ke dalam bentuk lingkaran.

Diagram Lambang Atau Diagram Simbul

Diagram ini nampaknya makin lama makin banyak dipakai, karena rupanya sangat menarik perhatian
umum. Diagram ini banyak sekali digunakan, lebih-lebih jika datanya mengenai hal-hal yang sangat
menarik dan dapat dilukiskan oleh bentuk gambar-gambar yang baik pula. Untuk maksud-maksud
penelitian, dimana diperlukan ketelitian dan beberapa penelaahan yang meluas dan mendalam,
penyajian data dalam diagram ini, seperti juga dengan diagram lingkaran, tidaklah terlalu banyak
manfaatnya. Keburukan lainnya ialah sangat sukar untuk menggambarkan dengan simbul atau lambang
untuk satuan-satuan yang tidak penuh.

Kartogram (diagram peta)

Diagram yang menyajikan data berupa peta yang menunjukkan kondisi data dan diwakili oleh lambang
tertentu dalam sebuah peta. Kartogram biasa digunakan untuk menggambarkan kepadatan penduduk,
curah hujan, hasil pertanian, hasil penjualan, hasil pertambangan dan sebagainya.

Model lain yang sering digunakan dalam pameran-pameran, orang menggambarkan kartogram sedikit
berbeda dengan kartogram seperti dalam peta. Kalau pemerintah sedang membangun atau
mengusahakan pembukaan sumber-sumber tenaga listrik misalnya, maka di atas peta kepulauan
Indonesia dapat ditancapkan lampu-lampu kecil di tempat-tempat yang bersangkutan, diberi lampu
merah untuk sumber tenaga yang belum dibangun, hijau bagi sumber tenaga yang sudah selesai dan
kuning untuk untuk sumber yang sedang dikerjakan.
Contoh lain lagi umpanya soal kepadatan penduduk di daerah-daerah. Buatlah titik-titik hitam bundar
atau tancapkan jarum-jarum pentul untuk menyatakan kepadatan itu pada daerah-daerah yang
dimaksudkan. Tiap titik hitam, atau tiap jarum, dapat diartikan atau disamakan dengan satu juta
penduduk, misalnya. Dengan demikian dapat dilihat, makin banyak terdapat bundar-bundar hitam atau
kepala-kepala jarum pentul di suatu tempat, makin padatlah penduduk di daerah itu.

BAB III

KESIMPULAN

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan
harus sederhana, jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat
dengan mudah memahami apa yang kita sajikan.

Anda mungkin juga menyukai