Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Peran pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi madura

Dosen : Kholid S.Sy.M.M

Disusun oleh: Kholifatus solihah

Iklimah

Hamdan amin

Lukman hakim

Fatta

Bilal

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL HIKMAH

BANGKALAN 2021/2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah

BAB II. PEMBAHASAN

1.1 Pengertian tentang pariwisata

1.2 Mengenal wisata madura

1.3 Membangun masyarakat Madura

DAFTAR PUSTAKA
Kata pengantar

Assalamualaikum wr. wb

puji syukur di ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat Nya sehingga maklah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Bangkalan, 17 Juli 2022


Bab l

Pendahuluan

A. Latar belakang

Hiden paradise merupakan istilah yang sesuai dengan pulau Madura yang memiliki beragam
potensi wisata mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata budaya, serta wisata religinya
yang tersebar di tempat kabupaten yakni sumenep, pamekasan, sampang dan bangkalan. Citra
pariwisata Madura selama ini masih kalah populer dibandingkan dengan carok madura
sehingga tidak heran apabila banyak orang mendeskripsikan Madura dengan kekerasan dan
pembuhunan. Untuk merubah pandangan dan stereotif negatif diperlukan tindakan konstruktif
dengan menghadirkan wajah Madura yang berbeda,unik, dan menarik. Kesan-kesan tersebut
dapat dicapai salah satunya dengan memanfaatkan media baru internet sebagai sarana
mengenalkan potensi wisata Madura sehingga terbangun citra positif pariwisata Madura.
pembangunan manusia Madura, perbaikan infrastruktur dan pemanfaatan media baru dalam
memasarkan potensi wisata madura harus dilakukan secara masif yang didukung oleh inisiatif
pemerintah daerah di pulau madura.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pariwisata ?

2. Bagaimana cara membangun masyarakat di Madura ?

3. Wisata apa saja yang ada di Madura ?


BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian tentang pariwisata

Pariwisata merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan masyarakat saat ini. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak yang sangat besar bagi dunia
pariwisata dengan semakin ketatnya persaingan(Yuniati dalam Edi, 2017). Adanya kesibukan
pada diri seseorang pastilah menimbulkan rasa kebosanan, ketegangan dan kejenuhan. Pada
saat seseorang memiliki waktu luang, biasanya akan digunakan untuk melakukan aktivitas yang
bisa menghiburnya dan membuatnya rileks. Hal ini dilakukan untuk memulihkan kejernihan
pikiran, mendapatkan inspirasi baru, bersenang-senang dan kesegaran baru. Hal ini dilakukan
untuk menghilangkan rasa bosan, jenuh dan tegangselama melakukan aktivitas sehari-hari.
Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan berwisata.

Tujuan utama dari perjalanan pariwisata saat ini sudah berkembang. Masyarakat tidak sekedar
melakukan perjalanan untuk menghilangkan rasa jenuh terhadap rutinitas sehari-hari,
melainkan juga untuk mengikuti sebuah kegiatan yang sedang populer (sering disorot atau
dikunjungi orang lain).Hal ini karena wisatawan saat ini mencari sesuatu yang dipercaya
mengandung nilai-nilai khas dalam tujuan wisata tersebut. Pada konteks pariwisata Madura,
wisatawan disajikan pada pilihan obyek pariwisata dari empat kabupaten di kepulauan Madura.
Dikatakan kepulauan Madura karena bukan hanya di pulau Madura tetapi juga pulau-pulau di
sekitar yang masuk wilayah empat kabupaten (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep)
Objek pariwisata adalah sebuah produk, sehingga harus ditentukan product positioning dari
setiap kabupaten. Menurut William dan Ferrell (dalam Azhar dan Surokim, 2018) product
positioning merujuk pada berbagai keputusan dan kegiatan yang dimaksudkan untuk
menciptakan dan mempertahankan konsep tertentu dari produk sebuah perusahaan dalam
benak para pelanggannya. Hal ini bertujuan untuk memberikan nilai yang mengena kepada
wisatawan bahwa tempat-tempat wisata di Madura diciptakan karena memiliki tujuan dan nilai
dari tempat wisata tersebut. Target utama dari produk pariwisata pulau Madura adalah
mendatangkan wisatawan, baik dari Madura, luar Madura, hingga wisatawan mancanegara
Pencapaian target tersebut bisa terpenuhi jika ada pengembangan pariwisata di Madura

Pengembangan Pariwisata adalah keinginan untuk memajukan suatu tempat wisata yang
dianggap perlu ditata sedemikian rupa dengan cara memelihara yang sudah berkembang atau
menciptakan yang baru. Pengembangan pariwisata harus memperhatikan motivasi wisatawan
karena hal ini merupakan alasan utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata.
Menurut hasil wawancara dengan pemandu wisata di Bali mengungkapkan bahwa wisatawan
yang datang ke Bali tidak hanya ingin menikmati panorama alam Bali.

Melihat paparan di atas, dapat dilihat bahwa dalam mengembangkan sektor pariwisata di
Madura perlu adanya campur tangan budaya di dalamnya. Hal ini agar membuat wisatawan
menjadi lebih tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata yang ditawarkan di Madura seperti
pantai, bukit dan wisata religi. Namun pada kenyataannya, budaya yang ada di Madura sudah
semakin terkikis keberadaannya. Hal ini terbukti dengan adanya ikon Madura karaban sapi yang
semakin jarang keberadaannya. Pementasannya pun sangat sulit sekali untuk ditemui. Tarian-
tarian asal Madura pun juga semakin jarang pementasannya. Padahal budaya yang menjadi
tradisi seperti ini yang sangat berpotensi untuk menarik wisatawan untuk datang.

Pengembangan pariwisata membutuhkan tiga hal sebagai berikut:


1. Pembangunan pariwisata seringkali dipandang sebagai salah satu pilihan pembangunan
ekonomi sebuah kawasan (Akama dan Kieti dalam DZulkarnain, 2016). Oleh karena itu,
pariwisata berkelanjutan dan pembangunan berkelanjutan seringkali digunakan secara bebas
dan saling dapat menggantikan dalam banyak literature kepariwisataan. Pembangunan
pariwisata berkelanjutan berarti memenuhi kebutuhan wisatawan dan masyarakat lokal
sekaligus melindungi peluangnya di masa depan.

2. Isu partisipasi meruapakan salah satu pendekatan dalam pembangunan pariwisata yang
berkelanjutan (Okazaki dalam Dzulkarnai, 2016). Dalam pendekatan ini, partisipasi masyarakat
di sekitar sebuah objek wisata sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestraian alam maupun
budaya dan system sosial setempat. Pelibatan masyarakat dianggap mampu meminimalisir
dampak negatif dari sebuah aktifitas pariwisata sehingga diharapkan terjadi hubungan yang
saling menguntungkan antara objek wisata dengan masyarakat sekitarnya.

3. Pariwisata diharapkan memberikandukungan terhadap masyarakat miskin. Tijaun dari


pariwisata memberikandukungan terhadap masyarakat miskin adalah meningkatkan manfaat
pemangunan pariwisata dan meningkatkan keterlibatan atau partisipasi masyarakat kurang
mampu dalam pengelolaan pariwisata. Diamsusikan jika semakin banyak industri pariwisata
yang dibangun di wilayah kurang mampu, terutama jika dapat menciptakan partisipasi tiggi dari
masyarakat setempat, maka diharapkan manfaatnya akan lebih luas dalam penanggulanan
kemiskinan. Pembangunan pariwisata yang semacam ini dapat memberikan manfaat yang lain
bagi masyarakat kurang mampu seperti pembangunan infrastruktur jalan raya ataupun
telekomunikasi yang bsia memunculkan peluang bagi usaha kecil setempat.

1.2 Mengenal wisata madura

Menyingkap Madura dimasa yang akan merupakan suatu keyakinan yang harus
dijaga mengingat madura merupakan pulau yang memiliki keunikan tersendiri dan
berbeda dari budaya jawa pada umumnya. Hiden paradise merupakan istilah yang
sesuai dengan pulau Madura yang memiliki beragam potensi wisata mulai dari
wisata sejarah, wisata alam, wisata budaya, serta wisata religinya yang tersebar di
empat Kabupaten yakni Sumenep,Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.

Dalam wisata sejarah, pulau Madura memiliki sejarah yang panjang seperti yang
tertulis pada sejarah babat Madhura yang secara umum meliputi kerajaan yang
pernah berkuasa dipulau Madura seperti raja Arya Wiraraja Sumenep lengkap
dengan musiumnya, kerajaan Ronggosukowati yang berkuasa di Kabupaten
Pamekasan, termasuk kerajaan Arosbaya sampai kepada pangeran Trunojoyo
yang berkuasa di daerah barat pulau Madura. diantara beberapa kerajaan
tersebut masih terdapat beberapa artefak peninggalannya sebagai bukti sejarah
panjang kehidupan dipulau Madura. Potensi wisata alamnya, Madura memiliki
batu kapur caddhih Bangkalan, pantai siring kemuning, di Kabupaten Sampang
memiliki pemandian potre koneng, ari terjun toroan, hutan magruve, hutan kera.
di Pamekasan

memiliki pantai batu kerbuy, wisata batu kapur tamberu, istana keraton batu
marmar, bukit cinta, sementara di Kabupaten Sumenep memiliki taman sare,
pantai salopeng, pantai lombang, gili labak dan masih banyak lagi yang lainnya.
Wisata budaya, pulau Madura memiliku potensi yang beragam mulai dari kerapan
sape, musik saronen, tari sinden madura, macapat, sandhur, budaya arokat, ritual
pelet kandung, dan selain sebagainya. Tidak hanya sekedar sebagai potensi yang
besar yang harus diekembangkan, tetapi juga bagaimana kegiatan tersebut dapat
memberikan pengaruh signifikan kepada kehidupan masyarakatnya. Wisata religi
Madura, di Kabupaten Bangkalan, terdapat makan syaihona kholil yang menjadi
ikon religi kota Bangkalan, selain asta ratu ebuh yang terdapat di Kecamatan
Arosbaya. Kabupaten Pamekasan, memiliki asta buju batu kerbuy, asta batu
ampar.

1.3 Membangun masyarakat Madura

Setiap kehidupan seseorang selalu mengalami perkembangan dan perubahan sesuai dengan
zaman dan peradaban baru yang mereka hadapi. Keadaan ini terjadi dalam setiap proses
kehidupan manusia diseluruh dunia. Dalam konsep yang disampaikan Giddens, (1991) bahwa
pilihan baru akan senantiasa dibuat ulang sesuai dengan pengetahuan dan pengalam sehari-
hari seperti pakaian, gaya, aktivitas, seksualitas, kepercayaan, dan sebagainya.Dalam konsep
komunikasi pemba-ngunan, A.Rahim (1993) mentafsirkan pandangan utama komunikasi
pembangunan sebagai seluk-beluk komunikasi diantara manusia yang digunakan untuk
mempercepat perubahan sebuah negara dan rakyatnya dari kemiskinan kepada satu
pertumbuhan ekonomi yang dinamis sehingga terwujud keadilan sosial yang lebih merata dan
untuk memfasilitasi potensi manusia.

Tahap stimulus akan terjadi manakala seseorang membentuk respon baik positif maupun
negatif. Ketika hal tersebut terjadi maka akan melanjutkan pada proses berikutnya dengan
mencari tahu untuk memberikan penilaian ataupun komentar. Meyakinkan seseorang bukanlah
perkara mudah, tetapi dengan tekad dan kemauan untuk sebuah perubahan kiranya bukan
menjadi alasan untuk terus melakukan sehingga tercapai kesepakatan menuju
perubahan.Keputusan, setelah seseorang mengetahui dan mendapatkan stimulus, seseorang
mungkin akan mencoba untuk melakukan sedikit demi sedikit dan kemudian mulai menilai
tentang kesesuaian dan tidaknya hal baru tersebut. Namun yang paling penting diingat bahwa
kebiasaan menggunakan hal baru dapat menghadirkan rasa nyaman sehingga ketika itu terjadi
seseorang dengan lambat laun akan merasa sesuai untuk menggunakan, begitupun sebaliknya
dia akan menolaknya apabila dirasa tidak sesuai.

Pelaksanaan, ketika seseorang melakukan inovasi yang telah diterimanya, maka ketika itu masih
berada dalam mental saja. Sementara dalam proses pelaksanaan, individu akan melakukan
secara terus menerus karena ide dan gagasan baru sejatinya direalisasikan. Pada tingkat ini,
individu telah merasa bahwa sesuatu yang baru tidak serta merta dapat merubah tatanan yang
telah lama dikembangkan tetapi ia menjadi pelengkap dan bisa disandingkan secara bersama-
sama.Sistem kehidupan global menuntut kepada setiap manusia yang hidup pada generasi
sekarang supaya dapat bersaing dalam pengamalan perubahan yang terus berkembang kepada
arah modernisasi yang canggih. Perkembangan kehidupan yang tandai oleh teknologi komuniksi
yang menyentuh kepada setiap kehidupan manusia diberbagai belahan dunia untuk dapat
bersinergi menjadikan information commnucation and tehnologysebagai bagian yang
menguntungkan dalam kehidupan suatu masyarakat termasuk masyarakat Madura.
.

DAFTAR PUSTAKA

DR. Erni R. Ernawan: 2007, Bussines Ethics, Bandung, Alfabeta Bandung

DR. A. Sonny Keraf : 1998, Etika Bisnis, KANISIUS.

[1] ) DR. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, hal 162-163.

[2] ) DR. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, hal 164-165

[3] ) Dr. Erni R. Ernawan, SE.MM, Business Ethics, hal 68

[4] ) DR. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, hal 170

[5] ) Dr. Erni R. Ernawan, SE.MM, Business Ethics, hal 69


[6] ) Dr. Erni R. Ernawan, SE.MM, Business Ethics, hal 72

[7] ) DR. A. Sonny Keraf, Etika Bisnis, hal 172

Anda mungkin juga menyukai