Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Gizi Buruk

:.../SOP/
No Dokumen
UKP/IV/20
No Revisi :01
SOP
Tgl.Terbit :06 April 2020
Halaman : 1/6
UPT Pukesmas
DTP Panimbang WAHYUDIN
1. Pengertian Penatalaksanaan Diet Balita Gizi Buruk adalah suatu
kegiatan untuk mengatur penatalaksanaan diet bagi balita
gizi buruk
2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas untuk melaksanakan
penatalaksanaan diet pada balita gizi buruk.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 08/V/PKM-LW/2016 tentang
monitoring pengelolaan dan pelaksanaan UKM di Puskesmas
Lawanga
4. Referensi  UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Penuntun
Diet, RSUD Saiful Anwar Malang Tahun 201
5. Langkah- 1) Melakukan pengkajian Status Giziberdasarkan hasil
pengukuranantropometri, umur dan KMS. Tentukan
langkah status gizi menurut standar BB/U danBB/TB
2) Amati tanda-tanda klinis marasmus,
kwasiorkor atau marasmus kwasiorkor serta
penyakit penyerta. Jika terdapat tanda-tanda klinis atau
penyakit penyerta, rujuk balita ke Klinik pengobatan,
rumah sakit atau Dokter
3) Memperhatikan 10 langkah utama
tatalaksana gizi buruk yaitu :
1. Mencegah dan mengatasi hipoglikemi
 Jika balita sadar : berikan 50
mldekstrosa/glukosa 10 % atau 50 mllarutan
gula pasir 10 % secara oral / NGT
 Jika balita tidak sadar (letargis) :1
Melakukan pengkajian status gizi Amati tanda-
tanda kwashiorkor,marasmus, atau kwashiorkor
marasmus serta penyakit penyerta
Memperhatikan 10 langkah utama tatalaksana
gizi buruk berikan larutan dekstrosa / glukosa10
% iv, 5 ml x kg BB, selanjutnya berikan 50 ml
larutan glukosa 10 % atau larutan gula pasir 10
% secara oral / NGT
 Jika terjadi renjatan ( shock ) : berikan larutan
dekstrosa / glukosa 10 % secara iv sebanyak 5
ml x kg BB, selanjutnya beri infus ringer
laktat dan glukosa 10 %perbandingan 1:1
sebanyak 15 ml x kg BB untuk 1 jam
2) Mencegah dan mengatasi hipotermi
 Jika suhu tubuh 36,5 – 37 °C,tutuplah tubuh

1/6
balita termasuk kepala dan pertahankan suhu
ruangan 25-30°C
 Jika suhu tubuh 36,5°C, hangatkan˂dengan
sistem kanguru, letakkan lampu 50 cm dari
tubuh balita,monitor suhu tiap 30 menit, hentikan
pemanasan setelah suhu mencapai 37°C
2. Mencegah dan mengatasi dehidrasi
- Mengamati tanda-tanda dehidrasi :
balita gelisah, rewel, tidak ada air
mata saat menangis, mata cekung,
lidah dan mulut kering, periksa turgor
kulit dengan mencubit kulit perut
selama 1 detik
Mengatasi gangguan elektrolit
- Memberikan RESOMAL ( Rehidration
Solution for Malnutrition ) atau Modifikasi
Resomal terdiri dari oralit 1 bks, gula pasir 10
gr, KCL/Mineral Mix 0,8 gr dan air sampai 400
ml
- Mengobati infeksi dengan memberikan
antibiotik sesuai umur
6. Mengatasi kekurangan zat gizi mikro
 Berikan Vitamin A hari ke 1 dosis sesuai
umur. Jika ada gejala mata atau campak
dalam 3 bulan terakhir,berikan pada hari
ke 1, 2 dan 15
 Berikan vitamin B kompleks dan Vitamin
C 50 mg/hr sampai BB/TB ˃-2 SD
 Berikan asam folat hari ke 1
sebanyak 5 mg, hari ke 2 s/d BB/TB ˃
-2 SD sebanyak 1 mg/hr Berikan Zn
tablet atau sirup 10 mg/hr sampai BB/TB
-2 SD˃
7. Memberikan makanan stabilisasi dan Penerapan 10
langkah tatalaksana gizi buruk meliputi 4 fase transisi
F 75 atau F 75 Modifikasi )
8. Memberikan makanan tumbuh kejar F 100
9. Memberikan stimulasi
10. Mempersiapkan tindak lanjut di rumah
 Sarankan ibu tentang menu dan pola
makan serta ajarkan cara
pembuatannya
 Mengatur jadwal control
 Pemberian imunisasi dan Vitamin A
sesuai umur
4.Penerapan 10 langkah tatalaksana gizi
buruk
meliputi 4 fase :
1) Fase Stabilisasi diberikan makanan formula 75 (
F 75 ) dengan asupan gizi 80 – 100 Kkal/kg
BB/hari dan protein 1-1,5 gr/kg BB/hari
1) Fase Transisi diberikan makanan formula 100(F
100 ) dengan asupangizi 100 – 150 Kkal/kg
BB/hari dan protein 2-3 gr/kg BB/hari
2) Fase Rehabilitasi diberikan makanan formula135 (
F 135 ) dengan asupan gizi 150 – 220 Kkal/kg
BB/hari dan protein 3-4 gr/kg BB/hari
3) Fase Tindak Lanjut dilakukan di rumah

2/6
setelah anak dinyatakan sembuh, bila
BB/TB atau BB/PB -2 SD dan tidak˃
ada gejala klinis dan memenuhi kriteria
sebagai berikut ;
 Selera makan sudah baik Ada perbaikan
kondisi mental
 Dapat duduk, merangkak, berdiridan
berjalan sesuai umurnya
 Suhu tubuh berkisar antara 36,5-37,7°C
 Tidak muntah, diare dan tidak
ada edema Terdapat kenaikan BB sekitar
50 gr/kg BB/minggu selama 2 minggu
berturut-t
10. Unit 1. Rawat inap
2. Laboratorium
Terkait
3. Instalasi gizi

8. Rekaman Historis Perubahan

NO Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl

3/6

Anda mungkin juga menyukai