Jika dilihat dari segi sisi, kebenaran, pengungkapan dan penalaran, terlihat jelas perbedaan fakta dan
opini. Fakta adalah hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi sedangkan opini suatu sikap pikiran
seseorang terhadap persoalan yang ada dan kebenarannya masih perlu dibuktikan.
Contoh 1:
Pukul 18.50 WITA, Adam Air menegaskan bahwa kabar 90 tewas dan 12 selamat merupakan
informasi masyarakat. Sepuluh menit kemudian, Menhub Hatta Rajasa menggelar jumpa pers di
Lanud Hasanuddin yang menyatakan Adam Air masih hilang. Lokasi jatuhnya pesawat di Ranguan
adalah benar. Nasib penumpang dan awak Adam Air masih gelap.
Contoh 2:
“Motor keluaran awal 2010 ini memiliki Kawasaki Automatic Compression Release (KACR), yaitu
suatu system decompression yang berguna memperingan saat menghidupkan mesin dengan kick
starter. Selain itu adanya trendy muffler atau sporty muffler, yaitu bentuk bergaya Kawasaki Ninja
250R sehingga tampilan lebih gagah. Untuk kredit, Anda dapat memanfaatkan Adira Finance,” lanjut
Yudi.
Dari contoh 1 dan contoh 2 dapat dilihat perbedaan fakta dan opini, dilihat dari segi isi, contoh
1 sesuai dengan kenyataan sedangkan contoh 2 sesuai atau tidak sesuai dengan kenyataan bergantung
pada kepentingan tertentu, yaitu meyakinkan konsumen terhadap barang yang ditawarkan.
JENIS JENIS PARAGRAF
1. Paragraf Narasi
Dalam paragraf jenis ini, kamu akan menulis suatu kejadian dari awal hingga akhir
kejadian, berdasarkan urutan waktunya. Misal, kamu ingin menulis cerita kesuksesan kamu
mendapat beasiswa study exchange ke Inggris. Nah, kamu dapat bercerita dari awal ketika menjadi
mahasiswa baru, lalu persiapan kamu untuk mengikuti program study exchange, hingga bagaimana
bisa mendapat study exchange tersebut.
2. Paragraf Eksposisi
Jenis yang berikutnya adalah eksposisi. Ketika kamu menulis jenis paragraf ini, kamu akan
memberikan informasi sedetail mungkin kepada pembaca. Memang, tujuan dari paragraf ini
adalah memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan, dan juga menerangkan suatu
topik kepada orang lain.
Misalnya, teks langkah-langkah menjadi pengguna dari Ruangguru. Nah, dalam teks ini, kamu
menjelaskan secara runtut cara mendaftar menjadi pengguna Ruangguru. Dengan begitu, pembaca
paragrafmu akan mendapat informasi cara menjadi pengguna Ruangguru!
3. Paragraf Argumentasi
“Saya setuju dengan ide memberikan donasi kepada masyarakat terdampak banjir di Kalimantan
Selatan karena mereka membutuhkan bantuan tersebut. Berdasarkan data yang dilihat pada …”
Kutipan paragraf di atas adalah contoh argumentasi. Biasanya, paragraf argumentasi dapat kita temui
pada artikel opini atau teks lomba-lomba debat. Siapa nih yang pernah ikut lomba debat? Pasti
sudah nggak asing lagi kan dengan paragraf argumentasi?
4. Paragraf Persuasi
Pernah nggak sih kamu merasa tergerak hatinya untuk berbuat atau membeli sesuatu?
Misalnya, kamu membaca postingan tentang orang tua berusia 70-an tahun yang masih bekerja keras
mendorong gerobak jualan untuk menghidupi dirinya. Postingan tersebut disertai juga dengan foto si
Kakek yang sedang mendorong gerobak. Sebuah cerita yang bisa menyentuh hatimu, bukan? Gak
pake lama, kamu ingin membantu nasib si Kakek!
Atau, promosi produk skin care yang dilengkapi foto hasil setelah memakainya serta disertai juga
dengan review sempurna dari orang yang memakainya. Tentu kamu akan tergiur membelinya, kan?
Nah, itulah paragraf persuasi. Tujuannya sih untuk membujuk orang lain melakukan sesuatu sesuai
yang diinginkan penulis.
Ya, itulah jenis paragraf berdasarkan tujuan. Nah, berikutnya kita akan membahas apa saja jenis
paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya! Apa saja sih?
5. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat
utama. Nah, dalam paragraf jenis ini, kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat-
kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.
6. Paragraf Induktif
Kalau deduktif di awal, maka kalimat utama jenis paragraf induktif terletak di akhir
paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.
7. Paragraf Campuran
AOKRK
TEKS EKSPOSISI
Struktur Teks Eksposisi
Membahas teks eksposisi tentu tak bisa lepas dari strukturnya, sebagai
berikut:
Tesis
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dari teks
eksposisi. Bagian ini berisi gagasan utama yang ingin disampaikan
berdasarkan fakta yang ada pada masalah yang diangkat.
Argumentasi
Penegasan ulang
TEKS BIOGRAFI
Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, peristiwa penting,
dan reorientasi.
Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal dari teks biografi. Bagian ini mencakup
pengenalan tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan
diceritakan pada bagian selanjutnya.
Peristiwa Penting
Bagian ini juga merupakan inti dari teks biografi karena pada bagian inilah
pembaca dapat mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.
Reorientasi
Terakhir yaitu reorientasi. Bagian ini berisi komentar atau pernyataan simpulan
mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Reorientasi
berperan sebagai penutup pada teks biografi dan bersifat opsional.
1. Pembukaan
Salam pembuka
Ucapan penghormatan, biasanya menyebutkan dari orang-orang yang
memiliki jabatan tertinggi sampai ke orang-orang yang memiliki jabatan
rendah.
Ucapan syukur, biasanya berisi ucapan rasa syukur orator (orang yang
berpidato) karena diberikan kesempatan dapat menyampaikan pidato
dan berkumpul dengan para tamu.
Pengantar ke topik utama
Pembuka pidato harus memiliki karakter yang kuat. Ada lima unsur yang bisa
membuat pembuka pidato yang berkesan, yaitu:
2. Isi
Isi pidato harus berisi info-info penting yang ingin disampaikan. Isi pidato
sebaiknya disertai alasan meyakinkan untuk mendukung pandangan
kamu. Susun secara logis, gunakan sumber terpercaya, contoh yang logis, dan
dikenal audiensi.
3. Penutup Pidato
Saat berpidato, ada beberapa metode yang bisa digunakan antara lain:
1. Impromptu
2. Memoriter
3. Naskah
1. Tujuan
2. Material
Merupakan hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan atau pembuatan kegiatan tersebut. Bagian ini berisi
informasi tentang alat/bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan.
3. Langkah-langkah
Bagian ini menjelaskan tentang proses atau tahapan yang harus dilakukan demi
mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan tujuan dari teks prosedur.
Langkah-langkah yang dibuat harus secara berurutan. Selain itu, susunannya
harus logis, sistematis, dan mudah dipahami oleh pembaca.
4. Penegasan Ulang/Kesimpulan
Bagian terakhir ini menjelaskan tentang simpulan dari suatu prosedur yang
telah dilakukan. Bagian ini bersifat opsional, yakni boleh ada dan boleh tidak
ada dalam teks prosedur.