Anda di halaman 1dari 44

1.

  Melakukan instalasi perangkat jaringan LAN( Lokal Area Network)

A. Konsep Jaringan Komputer

1. Sejarah Jaringan Komputer

Pada 1940-an, kelompok riset Harvard University yang dipimpin oleh Profesor H.Aiken
melakukan penelitian di laboratorium Bell guna melakukan pengembangan komputer
MODEL I. Awalnya, proyek ini ingin memanfaatkan satu perangkat komputer yang
dapat dipakai bersama. Untuk itu, dibuatlah sebuah proses pemakaian program dengan
prinsip Batch Processing yaitu setiap komputer menjalankan beberapa program dengan
cara mengantri.

1. Pada 1950-an, jenis kemampuan komputer semakin meningkat hingga


munculnya jenis super komputer. Di sinilah komputer mulai di tuntut untuk
dapat melayani beberapa terminal sekaligus.

Pada perkembangan selanjutnya, muncullah konsep Time Shinring


System (TSS) dengan prinsip jaringan yang memungkinkan
sebuah host komputer melyani beberapa komputer. Dalam proses TSS mulai
tampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang dapa
awalnya berkembang sendiri-sendiri.

Pada era 1970-an, jaringan komputer dengan konsep proses distribusi


(Distributed Processing) mulai dikembangkan. Dalam proses ini, beberapa host
komputer dihubungkan secara seri ke host komputer utama guna melayani
beberapa terminal. Konsep ini dikembangkan karena beban kerja semakin berat
dan harga komputer mulai mahal.

Selanjutnya, ketika harga komputer sudah mulai menurun dan konsep proses
pendistribusi sudah matang, maka pengguna komputer dan jaringannya sudah
mulai beragam dari mulai menangani proses bersama hingga komunikasi antar
komputer ( peer to peer) tanpa melalui komputer pusat. Kemudian , mulailah
berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN ( lokal
Area Network).

2. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer Adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan


antara satu sama lain dengan menggunakan protokol komunikasi melalu media,
sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan
bersama perangkat keras, seperti printer harddisk, dan sebagainya.
Dengan demikian, pengguna komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri,
kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi
saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.

3. Manfaat Jaringan Komputer

Jaringan komputer memiliki manfaat yang cukup signifikan jika dibandingkan


dengan komputer yang stand alone. Adapun manfaat-manfaat tersebut antara
lain sebagai berikut.

a. Berbagi Pakai Sumber Daya

Pada pengguna komputer disuatu organisasi dapat menggunakan perangkat


keras komputer seperti printer, hardisk, disket, scanner, CD-ROM, dan lainnya
secara bersama-sama dan saling bergantian tanpa harus memindahkan posisi
perangkat keras tersebut.

b. Berbagi Pakai Software

Beberapa perangkat lunak (software)  dapat digunakan secara bersamaan tanpa


harus memasangnya pada setiap komputer. Bahkan, beberapa pengguna yang
berbeda, dapat mengakses dan meng-update file secara bersama-sama sehingga
menghasilkan kolaborasi yang sangat baik sebagai tim. Selain itu, lisensi
perangakt lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand alone
terpisah untuk jumlah pengguna yang sama.

c. Komunikasi

Komunikasi antar pengguna yang terpaut sangat jauh, dapat dilakukan dengan
menggunakan e-mail, teleconference, atau program realtime chatting yang bisa
bertatap muka. Dengan demikian, proses komunikasi antarpemakai dapat
dipenuhi tanpa harus pindah dari tempat kerjanya. Hasilnya, pulsa telepon
dapat dihemat bahkan dihindari.

d. Pemprosessan Terpusat (terdistribusi)

Didalam suatu jaringan komputer, data dapat diolah secara terpusat atau secara
terdistribusi. Pemprosessan secara terpusat dilakukan apabila sebuah data yang
dibuat oleh tiap pemakai jaringan dikehendaki untuk disatukan dalam komputer
terpusat. Sebaliknya, pemprosessan terdistribusi dilakukan apabila suatu
pekerjaan pengolahan data dari komputer pusat dapat dikerjakan oleh setiap
pemakai berdasarkan spesialisasi bidang kerjanya.
e. Keamanan data

Keamanan data dapat diatur oleh administrator dengan pemberian hak akses,
pembatasan waktu akses, dan pemberian password untuk melindungi pemakai
komputer pusat.

f. Akses internet bersama-sama

Jika ada salah satu komputer berhubungan ke internet dan komputer tersebut
memberikan izin untuk akses ke internet maka para pengguna jaringan, dapat
melakukan koneksi internet hanya dengan menggunakan satu buah akun di ISP
dan satu buah modem. Hal ini dapat menghemat dana yang cukup besar.

4. Klasifikasi Jaringan Komputer

Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli membagi jaringan


komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut;

 Berdasarkan area dan skala

Berdasarkan areal luas dan skala cakupannya, jaringan komputer dibedakan


menjadi, LAN (Local Area Network), MAN ( Metropolitan Area Network), WAN (
Wide Area Network) dan Internet.

1)      LAN ( Local Area Network)

LAN adalah sekumpulan koputer yang berada di areal yang tidak terlalu luas,
seperti kantor milik pribadi dan sebuah perusahaan kecil atau menengah.
Biasanya LAN berukuran hingga beberapa kilometer.

LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi


dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik agar dapat
saling bertukar informasi serta pemakaian bersama sumber daya, misalnya
printer berkualitas tinggi harganya sangat mahal.

2)      MAN ( Metropolitan Area Network)

MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan dalam suatu
kota dan dapat memanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu manunjang data dalam suara, bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel.

3)      WAN ( Wide Area Network)

WAN memiliki cakupan yang lebih luas daripada MAN. MAN dapat meliputi
satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Adapun metode yang
digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

4)      Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia,


sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet bahkan tidak menutup
kemungkinan mencakup antar planet. Koneksi jaringan komputer dapat
dilakukan berkat dukungan yang khas dari Internet Protocol (IP).

Tabel berikut merupakan gambaran jarak cakupan dari LAN, MAN, WAN dan
internet.

JARAK/ CAKUPAN CONTOH JENIS


(METER)

10 s/d 100 Ruangan LAN

100 s/d 1000 Gedung LAN

1000 s/d 10.000 Kampus LAN

10.000 s/d 100.000 Kota MAN

100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN

1.000.000 s/d 10.000.000 Benua WAN

>10.000.000 Planet Internet


 Berdasarkan Media Penghantar

Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua


bagian, yaitu wire network dan wireless network.

1)      Wire network

Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar. Umumnya, kabel yang digunakan terbuat dari bahan dasar
tembaga. Namun dalam perkembangan selanjutnya, digunakan pula kabel yang
terbuat dari serat optik.

Kabel berbahan tembaga biasanya digunakan pada jaringan lokal atau LAN,
sedangkan kabel serat optik digunakan pada jaringan MAN atau WAN .

Wire network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;

a)      Proses pengiriman data dapat lebih cepat.

b)      Proses pengiriman data relatif tidak dipengruhi oleh faktor lingkungan.

c)       Pengiriman data dari komputer yang berbeda biasanya tidak saling
mengganggu secara signifikan.

d)      Bisa menembus tembok yang tebal sekalipun,

e)      Relatif berbiaya rendah.


Namun demikian, wire network pun memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya sebagai berikut;

a)      Proses instalasi sangat rumit.

b)      Memerlukan pemeliharaan kabel yang intensif.

c)       Tidak bisa melakukan koneksi ke jaringan atau dari tempat yang tidak
terjangkau kabel seperti kapal laut, di jalan raya, atau di dalam pesawat terbang.

2)      Wireless network

Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang


radio atau cahaya inframerah sebagi media penghantar. Gelombang radio ini
bekerja pada frekuensi tinggi, yaitu 2,4 GHz dan 5,8 GHz, sedangkan
penggunaan inframerah hanya terbatas pada jaringan jarak pendek yang
melibatkan dua buah komputer saja.

Wireless network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;

a)      Bebas bekerja dimana saja dan bersifat mobile, asalkan terjangkau oleh
jaringan wireless.

b)      Tidak ada batasan kabel jaringan atau sambungan tetap

c)       Proses instalasi relatif cepat dan mudah

d)      Relatif lebih mudah dalam pengembangannya

e)      Tindakan pemeliharaan lebih mudah

Adapun kekurangan dari wireless network adalah sebagai berikut;

a)      Umumnya berbiaya lebih mahal.

b)      Laju kecepatan pengiriman data lebih lambat dari pada wire network.

c)       Sangat bergantung pada kondisi lingkungan seperti cuaca.

d)      Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat saling menggangu.
  Berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian,


yaitu client server dan peer to peer.

1)      Client server

Client server adalah jaringan komputer yang memfungsikan salah satu atau
beberapa komputernya sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server
dijaringan tipe ini disebut dengan dedicated server karena murni berperan
sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada komputer lain atau client.
Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, e-mail, file, dan lain-lain. Dalam
hal ini, server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation atau client.

Client server banyak diterapkan pada jaringan internet. Namun, LAN atau
jaringan lainpun masing-masing.

Jaringan komputer dengan sistem client server memiliki beberapa keunggulan,


sebagai berikut;

a)      Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak
dibebani dengan tugas lain, seperti sebagai workstation.

b)      Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik karena terdapat
sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola
administras dan sistem keamanan jaringan.

c)       Sistem back up data lebih baik karena pada jaringan client server, back up
data dilakukan terpusat diserver, yang akan mem-back up seluruh data yang
digunakan di dalam jaringan.

Namun, jaringan komputer dengan sistem client server juga memiliki beberapa
kekurangan, sebagai berikut;

a)      Biaya operasional relatif lebih mahal.

b)      Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkempuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server,

c)       Kelansungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server


mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2)      Peer to peer

Peer to peer adalah jaringan komputer yang setiap komputernya dapat menjadi
server sekaligus client. Dengan demikian, tidak ada satu pun komputer yang
bertinfak sebagai induk komputer. Setiap komputer dapat menerima dan
memberikan akses dari satu komputer ke komputer lain atau dikenal dengan
istilah non-dedicated server.

Peer to peer umumnya banyak diaplikasikan pada LAN. Walupun dapat juga
diaplikasikan pada MAN, WAN atau internet, namun hal ini jarang diterapkan.
Salah satu alasannya adalah masalah managemen dan keamanan data. Akan
menjadi kesulitan tersendiri jika harus menjaga keamanan pada jaringan peer to
peer ketika pengguna komputer sudah sangat banyak.

Jaringan komputer dengan sistem peer to peer memiliki beberapa keunggulan,


sebagai berikut;

a)      Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas yang
dimilikinya, seperti harddisk, drive, fax/modem, dan printer.

b)      Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan
client server, salah satunya karena tiddak memrlukan adanya server yang
memiliki kempuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas
jaringan.

c)       Kelansungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Dengan
demikian, jika salah satu komputer/peer mati atau rusak maka jaringan secara
keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Namun, jaringan komputer dengan sistem peer to peer juga memiliki beberapa
kekurangan, sebagai berikut;

a)      Troubleshooting atau pemecahan masalah jaringan relatif lebih sulit karena
pada jaringan, setiap komputer peer to peer dimungkinkan untuk terlibat dalam
komunikasi yang terjadi

b)      Kinerja jaringan lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server
karena setiap komputer peer to peer disampung harus mengelola pemakaian
fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

c)       Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing pengguna


dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
d)      Oleh karena data jaringan tersebar di setiap komputer peer to peer dalam
jaringan maka back up data harus dilakukan oleh setiap komputer tersebut.

5. Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan mengacu pada cara-cara menghubungkan komputer/client


node dengan menggunakan kabel hingga membentuk jaringan. Topologi yang
ada sangatlah tergantung pada letak geografis dari setiap node, sehingga kualitas
kendali sangat dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan,
serta kecepatan dari pengiriman data.

Topologi jaringan komputer sangat banyak, namun yang paling banyak


digunakan adalah topologi bus/linear, ring, dan start.

4. Topologi Bus

Pada topologi bus, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau
tunggal melalui sebuah interface komunikasi. Setiap komputer/node dapat
berkomunikasi lansung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang
terdapat didalam jaringan. Jika diujung kabel utama tidak terdapat node maka
harus ditutp dengan semacam T-Connector ( terminal 500 ohm).

Keunggulan topologi bus adalah sebagai berikut;

1)      Instalsi cukup mudah dan hemat kabel

2)      Tata letak relatif sederhana.

3)      Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat


dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation yang lain.

Adapun kekurangan dari topologi bus adalah sebagai berikut;


1) Lalu lintas data pada kabel utama cendrung padat dan berpeluang terjadinya
collision atau tabrakan data karena data ditransmisikan secara dua arah.

2)  Jika kabel utama terputus maka seluruh jaringan akan berhentu.

2. Topologi Ring

Pada topologi ring, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau
tunggal dan membentuk kurva tertutup (berpola sebuah lingkaran).

Keunggulan topologi ring adalah sebagai berikut;

1)      Data dikirim dengan satu arah sehingga peluang terjadinya tabrakan data
sangat kecil, sehingga pengiriman data bisa berlansung lebih cepat.

2)      Tata letak relatif sederhana.

Adapun kekurangan dari topologi ring adalah setiap node dalam jaringan akan
selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga
bila terjadi gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.

3. Topologi Star

Pada topologi start (bintang), setiap workstation/node dihubungkan dengan


sebuah perangkat konsentrator atau hub. Umumnya, data yang dikirimkan oleh
sebuah node akan disebarkan oleh hub kesemua node walaupun node yang
didatanginya bukan node penerima sesungguhnya. Oleh karena alasan inilah,
maka kinerja jaringan semakin menurun yang menyebabkan topologi ini kurang
populer pada awal kemunculannya.
Untuk mengatasi hal ini, maka dibuatlah alat bernama switch yang merupakan
pengembangan dari hub. Switch hanya akan mengirimkan data yang
diterimanya ke node/komputer yang benar-benar menjadi tujuannya. Dengan
demikian, kinerja jaringan semakin baik.

Disamping itu, switch juga dapat mengatur pemakaian media jaringan. Pada
suatu saat hanya sebuah komputer saja yang diizinkan menggunakan media
untuk pengiriman data. Dengan demikian kecepatan maksimal dapat dicapai.

Topologi star merupakan topologi yang paling banyak dipakai di masyarakat


karena beberapa keunggulannya, yaitu sebagai berikut;

1)      Paling fleksibel

a)      Pemasangan/perubahan node sangat mudah dan tidak mengganggu bagian


jaringan lain.

b)      Kendali dilakukan secara terpusat.

c)       Kemudahan dalam mendeteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan


pengelolaan jaringan.

2)      Jika suatu node mengalami kerusakan maka tidak akan mengganggu
jaringan secara keseluruhan.

Namun, topologi start juga memiliki beberapa kerugian antara lain sebagai
berikut;

1)      Boros kabel.

2)      Perlu penangan khusus.

3)      Sangat tergantung pada perangkat hub/switch, sehingga jika hub


mengalami gangguan maka jaringan secara keseluruhan pun akan terganggu.
6. Model Protokol Jaringan Komputer

1) Model OSI

Dalam sebuah jaringan komputer, biasanya akan terjadi proses komunikasi data
yang melibatkan interpreter. Interpreter ini umumnya melekat pada perangkat
komunikasi data yang diproduksi oleh sebuah vendor.

Dahulu, koneksi antar komputer dalam sebuah jaringan dari vendor perangkat
telekomunikasi yang berbeda-beda sangat sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan
setiap vendor memiliki interpreter atau aturannya sendiri-sendiri.

Untuk mengatasi kendala ini, maka dirasa perlu adanya protokol atau aturan
baku perihal pengiriman data yang mengikat semua vendor perangkat
telekomunikasi. Oleh sebab itu, badan dunia yang menangani masalah
standardisasi ISO ( International Standardization Organization) membuat
aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI ( Open System
Interconnection). Dengan demikian, diharapkan semua vendor perangkat
telekomunikasidapat berpedoman kepada model referensi ini dalam
mengembangkan protokolnya.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan untuk mengembangkan protokol-


protokol jaringan. Namun ide tersebut gagal diwujudkan. Kegagalan itu
disebabkan oleh beberapa faktor berikut;

  Model referensi mirip dengan model referensi DARPA yang dikembangkan


oleh Internet Engineering Task Force (IETF). Model DARPA adalah model
basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
 Model referensi OSI dianggap terlalu kompleks. Beberapa fungsi ( seperti
metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara
fungsi lainnya (seperti flow control dan error correction) diulang-ulang
dalam beberapa layer.
 Pertumbuhan internet sangat pesat dengan menggunakan protokol TCP/IP
telah membuat OSI Reference Modelmenjadi kurang populer da kurang
diminati.

Model referensi OSI terdiri atas tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai
dengan aplikasi yang ter atas. Model referensi ini, tidak hanya digunakan untuk
produk-produk LAN saja, tetapi juga berguna dalam membangun jaringan
internet.

Tabel. Model referensi OSI

Lapisan/Layer Fungsi

7 (Application) Berfungsi sebagai antar muka( penghubung) aplikasi


dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan kesalahan. Pada layer inilah
sesungguhnya pengguna “berinteraksi dengan
jaringan”.Contoh protokol yang berada pada lapisan ini
yaitu FTP, Telnet, SMTP, Hfl’P, POP3, dan NFS.

6 (Presentation) Berfungsi Untuk Mentranslasikan Data Yang Hendak Di


Transmisikan Oleh Aplikasi Ke Dalam Format Yang
Dapat Ditransmisikan Melalui Jaringan. Protokol Yang
Berada Pada Level Ini Adalah Jenis Redirector Software,
Seperti Network Shell (Semacam Virtual Network
Computing (VNC) Atau Remote Destop Protokol (RDP).
Kompresi data dan enkripsi juga ditangani oleh layer ini.

5 ( Session) Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi


dimulai, dipelihara, dan diakhiri. Selain itu, di level ini
juga dilakukan resolusi nama. Layer Session, sering
disalah artikan sebagai prosedur log on pada network dan
berkaitan dengan keamanan.

 NETBIOS, Protokol yang dikembangkan IBM,


Menyediakan layanan ke layer presentation dan
layer application.
 NETBEUI, ( NETBIOS Extended User Interface),
Protokol pengembangan dari NETBIOS,
digunakan pada Microsoft Networking.
 ADSP (Apple Access Protokol).
 PAP (Printer Access Protocol), protokol untuk
printer Postscript pada jaringan Apple Talk.

4 (Transport) Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data


serta memberikan nomor unit setiap paket sehingga dapat
disusun kembali setelah diterima. Paket yang diterima
dengan sukses akan diberi tanda (acknowledgement),
sedangkan paket yang rusak atau hilang ditengah jalan
akan dikirim ulang.Contoh protokol yang digunakan pada
layer ini adalah UDP, TCP, dan SPX.

3 (Network) Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,


membuat header untuk paket-paket, dan melakukan
routing melalui internetworking dengan menggunakan
router dan switch layer-3. Pada layer ini juga dilakukan
proses deteksi error dan transmisi ulang paket-paket yang
error.Contoh protokol yang digunakan antara lain IP dan
IPX.

2 (Data Link) Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data


dikelompokkan menjadi format yang disebut frame. Pada
level ini terjadi error corretion, flow control, pengalamatan
perangkat keras (MAC Address), dan menentukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti bridge dan
switch layer-2 beroperasi.Menurut spesifikasi IEEE 802,
layer ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu; Logical Link
Control (LLC) dan Media Access Control (MAC).Contoh
protokol yang digunakan pada layer ini adalah Ethernet
(802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4), Tokenring (802.5),
Demand Priority (802.12).

1 (Physical) Berfungsi untuk mendefinikan media transmisi jaringan,


metode pensinyalan sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi
jaringan, dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga
mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC)
berinteraksi dengan media wire atau wireless.Layer
physical berkaitan lansung dengan besaran fisis seperti
listrik, magnet, gelombang. Data biner dikodekan
berbentuk sinyal yang dapat ditransmisi melalui media
jaringan.

Lapisan/Layer Fungsi

7 (Application) Berfungsi sebagai antar muka( penghubung) aplikasi


dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan kesalahan. Pada layer inilah
sesungguhnya pengguna “berinteraksi dengan jaringan”.
2). Model DARPA dan TCP/IP

Pada 1970-an hingga 1980-an, Departemen Pertahanan atau (Departement of


Defense) mengusulkan konsep model referensi protokol DARPA berbasis
TCP/IP.DARPA (United States Defense Advanced Research Project agency)
adalah lembaga yang mengembangkan protokol TCP/IP.

Model ini disebut juga TCP/IP model atau Internet Model. Oleh sebab itu, model
DARPA tidak dapat dipisahkan dengan TCP/IP. Protokol ini merupakan
komunikasi utama dalam internet. Internet memungkinkan sestem apapun yang
terhubung kedalamnya bisa berkomunikasi dengan sistem lain, tanpa harus
memedulikan bagaimana remote sistem yang lain bekerja.

Berikut ini adalah beberapa keunggulan protokol TCP/IP.

1)      Sangat kompatibel dengan perangkat keras komputer dan sistem operasi.
Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak yang
berbeda walaupun tidak terhubung dengan internet.

2)      Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga TCP/IP
cocok untuk berbagai macam jaringan.

3)      Memungkinkan devide TCP/IP mengidentifikasi secara unik device yang


lain diseluruh jaringan walupun ia merupakan jaringan global (dunia).

4)      Protokol tingkat tinggi yang distandarkan untuk konsistensi, sehingga


menyediakan layanan pengguna yang luas.

Jika dibandingakan dengan model referensi OSI, referensi DARPA hanya


memiliki empat lapisan, yaitu;

1)      Network Interface layer atau physical layer.

2)      Internetworking layer atau internet layer.

3)      Host-to-host layer atau transport layer.


4)      Application layer.

Tabel. Referensi DARPA.

Lapisan/Layer Fungsi

4 (Application) Berfungsi menyediakan akses aplikasi terhadap jaringan


TCP/IP. Layer ini menangani higt-level protokol,
masalah representasi data, proses encoding, dan dialog
control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar
aplikasi jaringan.Protokol-protokol aplikasi pada layer ini
yaitu; Telnet, DHCP, DNS, HTFP, FTP, SNMP, dan
lainnya.

3 ( Host to host) Berfungsi membuat komunikasi antar dua host. Layer ini
menyediakan layanan pengiriman dari sumber data
menuju ke tujuan data dengan cara membuat logical
connection di antara keduanya.Layer ini juga bertugas
memecah data dan menyatukan kembali data yang
diterima dari application layer ke dalam aliran data yang
sama antara sumber dan pengirim data.Ada dua cara
pengiriman data, yaitu; connection-oriented
(menggunakan protokol TCP) dan connectionless
oriented (menggunakan protokol UDP). Protokol TCP
memiliki orientasi terhadap reabilitas data, sedangkan
protokol UDP lebih berorientasi pada kecepatan
pengiriman data. Protokol pada lapisan ini adalah TCP
dan UDP.

2 (Internetworking) Berfungsi untuk melakukan routing dan pembuatan paket


IP menggunakan teknik encapsulation. Layer ini
memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang
akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah
jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas melakukan
paket switching untuk mendukung tugas utama
tersebut.Protokol yang digunakan patch layer ini yaitu;
Internet Protocol (IP), Internet Control Message Protocol
(ICMP), address Resolution Protocol (ARP), dan Reverse
Address Resolution Protocol (RARP).

1 (Networking Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan


Interface) dikirim kemedia jaringan. Layer ini bertugas mengatur
semua hal yang diperlukan sebuah paket IP. Protokol
yang berjalan dalam lapisan ini adalah beberapa
arsitektur jaringan lokal seperti; Ethernet, Token Ring,
serta layanan teknologi WAN seperti POTS, ISDN,
France relay, dan ATM.
 Berikut ini adalah tabel hubungan antara Model Referensi OSI dengan DARPA.

Tabel. Hubungan referensi OSI dengan DARPA.

Model OSI DARPA/TCP/ Protokol


IP

No Lapisan Nama Protokol Kegunaan

7 Aplikasi Aplikasi DHCP(Dynamic Protokol untuk


Host Configuration distribusi IP pada
Protokol) jaringan dengan jumlah
IP yang terbatas

DNS(Domain Data base nama domain


Name Server) mesin dan nomor IP

FTP( File Transfer Protokol untuk


Protocol) mentransfer file

HTTP(Hyper Text Protokol untuk


Transfer Protocol) mentransfer file HTML
dan Web.

MIME Protokol utnuk


(Multipurpose mengirim file binary
Internet Mail dalam bentuk teks
Extention)

NNTP (Network Protokol untuk


News Transfer menerima dan
Protocol) mengirim newsgroup

POP (Post Office Protokol utnuk


Protocol) mengambil mail dari
server

SMB (Server Protokol untuk transfer


Message Block) berbagai server file
DOS dan Windows
6 Presentasi SMTP ( Simple Protokol untuk
Mail Transfer penukaran mail
Protocol)

SNMP ( Simple Protokol untuk


Network manajemen jaringan
Management
Protocol)

Telnet Protokol untuk akses


dari jarak jauh

TFTP ( Trivial Protokol untuk transfer


FTP) file

5 Sessi NETBIOS Jaringan standar BIOS


(Network Basic
Input Output
System)

RPC ( Remote Prosedur memanggil


Procedure Call) jarak jauh

SOCKET Input Output untuk


network jenis BSD-
UNIX

4 Transport transport TCP (Transmission Protokol pertukaran


Control Protocol) data berorientasi
(connection oriented)

UDP ( User Protokol pertukaran


Datagram data non-orientasi
Protocol) ( connectionless)

3 network Internet IP (Internet Protokol untuk


Protocol) menetapkan routing

RIP ( Routing Protokol untuk memilih


Information routing
Protocol)

ARP (Address Protokol untuk


Resolution mendapatkan informasi
Protocol) hardware dari nomor IP

RARP ( Reverse Protokol untuk


ARP) mendapatkan nomor IP
dari hardware

2 Datalink LLC PPP (Point to Point Protokol untuk point ke


Protocol) point

MAC SLIP (serial Line Protokol dengan


Internet Protocol) menggunakan
sambungan serial

1 Fisik Network Ethernet, FDDI, ISDN, ATM.


Interface

2. MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PC DALAM JARINGAN

komputer yg terhubung jaringan sering kali mengalami gangguan maupun


kerusakan baik dari sisi hardware atau software.
hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yg terhubung dalam
sistem jaringan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
adalah:1) Tegangan Listrik

Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan


tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN.
Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita
gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik
atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak.
Komputer yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati
dapat menyebabkan komputer yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga
akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada
komputerworkstation maupun di komputer server.

2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan

Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh


korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat
jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya
perawatan yang berkala.

Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang


menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam
kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak
bekerja secara maksimal.Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan
menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu
ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal.
Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada
jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan sistem
dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun
komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh
banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam
warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan
dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke
internet tidak dapat dilakukan.

Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan


dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi
karena kita dapat mendeteksi melalui indikator-indikator yang dapat kita lihat.

Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak


berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing masing komponen
dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Server

Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data


atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan
daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila
komputer servermengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh
jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai
pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi
berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.

b) Workstation

Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk


menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer
tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat
berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan
pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat
masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan
komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut.

c) Hub/switch

Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan


(Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga
tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau
komputer workstation denganserver. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat
dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing
masingworkstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti
kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu
indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa
komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada
komputer workstation tersebut.

Gambar 1. Switch

Gambar 2. Hub

d) Network Interface Card (Kartu jaringan)

Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah


komputer server maupun workstation sehingga komputer dapat dihubungkan
ke dalam sistem jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu
jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem
jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah
matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator
di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu
jaringan dan hub/switch telah baik.
Gambar 3. Kartu Jaringan (LAN Card) PCI dengan Konektor RJ45

Gambar 4.

a. Kartu Jaringan (LAN Card) PCI dengan Konektor BNC dan RJ45

b. Kartu Jaringan (LAN Card) ISA dengan Konektor BNC

a) Kabel dan konektor

Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan


komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk
jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak
digunakan ada 3 jenis yaitu:

(1) Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau
kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi
memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.
   

Gambar 5. Kabel Jenis Serat Optik

     

     

Gambar 6. Konektor untuk Kabel Jenis Serat Optik

(2) Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel
jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan
pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah
lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch.
Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena
jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara
paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan
hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.

Gambar 7. Kabel Jenis UTP (Unshielded Twist Pair) dan Penampangnya

Gambar 8.Konektor RJ45 untuk Kabel Jenis UTP

(3) Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses


yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi
gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel
terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel
dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan downdan
komunikasi antar komputer berhenti.
 

Gambar 9. Kabel Jenis Coaxial

Gambar 10. a. Konektor BNC; b. Terminator BNC;

b. T BNC

Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling
berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada
jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk
mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain perbaikan perlu juga
dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal. Jangan
sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan
melakukan perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit
dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi kerusakan saja. Kinerja
jaringan yang tidak terawat menyebabkan komunikasi data menjadi lambat.

a. Rangkuman 1

Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan dilakukan untuk


mengetahui bagian-bagian jaringan yang kemungkinan mengalami kerusakan
atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan
secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat
diamati. Untuk mendapatkan jaringan komputer yang baik dan bekerja secara
normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini dilakukan
untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung jaringan dan kondisi jaringan
dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem
jaringan tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan
bekerja secara normal.

b. Tugas 1

1) Perhatikan dan catatlah kondisi peralatan yang digunakan dalam jaringan


pada saat jaringan bekerja secara normal!

2) Periksa dan catatlah secara hardware dengan mengindikasikan bahwa


jaringan tersebut sudah dapat bekerja dengan baik serta alasannya!

3) Periksa dan catatlah jenis topologi fisik jaringan yang digunakan dalam
laboratorium anda, jenis kabel dan alasan menggunakan jenis tersebut!

c. Tes Formatif 1

1) Sebutkan peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah


jaringan beserta fungsinya masing-masing dalam jaringan tersebut!

2) Sebutkan dan jelaskan topologi fisik jaringan yang ada minimal 2 buah serta
keuntungan dan kerugiannya!

3) Dalam Jaringan apakah perlu dilakukan perawatan? Kalau perlu berapa


jangka waktu perawatannya? Mengapa harus dilakukan perawatan? Pada bagian
apa saja?

d. Kunci Jawaban Formatif 1

1) Peralatan vital yang harus dimiliki untuk membangun sebuah jaringan beserta
fungsinya masing-masing dalam jaringan tersebut adalah:

a) Komputer Sever

Fungsi komputer Server adalah sebagai pusat data sebagai pintu masuk ke


dalam sistem jaringan dan berisikan daftar useryang diperbolehkan masuk
ke server atau kedalam sistem jaringan tersebut.
b) Komputer workstation (client)

Komputer client berfungsi memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan


komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server.
Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan
sebagainya.

c) HUB/switch

Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data bagi kartu


jaringan (Network Card).

d) Kartu jaringan NIC

Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server
maupun client berfungsi sebagai media untuk penghubung sehingga komputer
dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan

e) Kabel dan Konektor

Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung antara komputer client
dengan komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang digunakan
untuk membentuk jaringan.

2) Topologi fisik jaringan yang digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya


adalah:

a) Topologi Bus atau Linier

Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan


menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan.
Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.

Keuntungannya adalah biaya yang murah, instalasi sederhana. Tidak


memerlukan Hub/Switch.

Kerugiannya adalah karena sinyal 2 arah dengan satu kabel kemungkinan


terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data)sangat besar, jika terjadi
putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan
berhenti, pengecekan kabel yang putus akan memakan waktu yang lama karena
harus dilakukan satu persatu.
b) Topologi Ring

Adalah topoligi fisik yang tertutup sehingga informasi dan data disalurkan dalam
satu arah yang membentuh lingkaran tertutup

sehingga mengesankan cincin tanpa ujung.

Keuntungannya adalah: layout instalasi yang sederhana, Tidak


memerlukan Hub/Switch, tidak terjadi collision (tabrakan data atau
tercampurnya data).

Kerugiannya adalah: Jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor
maka seluruh jaringan akan berhenti, pengecekan kabel yang putus akan
memakan waktu yang lama karena harus dilakukan satu persatu.

c) Topologi Star

Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/sentral


sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju
ke node tujuan.

Keuntungan: jenis topologi ini mudah dikembangkan, jika terjadi kerusakan


pada salah satu node maka hanya node tersebut yang terganggu tanpa
mengganggu jaringan lain.

Kerugian: memerlukan biaya tambahan karena


membutuhkan Hub/switch sebagai pusat node (node sentral)

d) Topologi Hybrid

Topologi Hybrid merupakan gabungan atau kombinasi dari dua atau lebih


topologi jaringan lainnya. Topologi Hybrid sering juga disebut Tree topology.

Keuntungan dan keruguan adalah sama dengan jenis topologi yang digunakan
dari masing-masing gabungan topologi tersebut.

3) Jaringan sangat perlu dilakukan perawatan. Perawatan harus dilakukan


secara berkala dan dilakukan pengecekan setiap minggu serta pada saat terjadi
gangguan. Perawatan perlu untuk mendapatkan kinerja jaringan yang optimal
dan selalu dalam kondisi yang normal. Bagian yang memerlukan perawatan
adalah seluruh komponen jaringan baik secara hardware maupun
secarasoftware.
e. Lembar Kerja 1

Alat dan bahan :

1 (Satu) unit komputer yang telah terinstali sistem operasi jaringan


sebagai server, 1 (Satu) unit komputer yang telah terinstall sistem operasi
sebagai workstation (client), Network Interface card (kartu jaringan) yang telah
terpasang pada komputer server maupun workstation kabel UTP untuk
menghubungkan komputer server dengan komputer client, switch/hub,
Konektor RJ45, Tang (Crimping tooll)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.

2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik
ketubuh (tersengat listrik)

3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi


dengan baik.

6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik


di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).

7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

Langkah Kerja

1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pada tempat yang aman.

2) Periksa bahwa Kartu jaringan telah terpasang dengan baik pada komputer
server maupun workstation (client).
3) Periksa semua konektor kabel telah terhubung dengan baik (tidak longgar)
pada komputer server dan workstation (client).

4) Periksa kabel penghubung antara komputer server ke switch/hub dan


komputer workstation (client) ke switch/hub.

5) Hidupkan komputer server dan masuklah sebagai admin (root) dengan user


name dan pasword admin.

6) Hidupkan Komputer client.

7) Periksa setting alamat IP dan subnet mask pada komputer server dan client.

8) Cek koneksi antar komputer workstation (client) maupun


komputer server dengan workstation (client).

9) Matikan komputer dengan benar.

10) Rapikan dan bersihkan tempat praktek

2. Kegiatan Belajar 2: Memilah Masalah Berdasarkan Kelompoknya

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

1) Peserta diklat mampu mengklasifikasi permasalahan pada pengoperasian LAN

2) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis permasalahan


yang ada pada hardware.

3) Peserta diklat mampu mengidentifikasi masing-masing jenis permasalahan


yang ada pada software.

b. Uraian Materi 2

Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah


pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:

· Kerusakan atau kesalahan Hardware


Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen
jaringan antara lain mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan,
Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya
seperti Hub/switch, router, dan sebagainya.

· Kesalahan software

Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting


dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada
komputer server maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis
protokol yang dipakai serta topologi jaringan.

1) Kerusakan atau kesalahan Hardware

Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network


Interface Card (kartu jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau
kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak
baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati
atau rusak.

a) Network Interface Card (kartu jaringan)

Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak
aktif dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan
tersebut saat komputer hidup dan kartu jaringan telah dihubungkan dengan
kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala. Apabila belum
menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan
tersebut.

3. Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan


A.   Pendahuluan

sebagaimana yang telah kita uraikan dalam tulisan2 sebelumnya bahwa


beberapa gejala kegagalan konektifitas pada jaringan harus disikapi dengan
terarah dan terstrukturisasi. dalam hal ini, harus dihindari tindakan perbaikan
dengan sistem coba-coba atau trial and error.

umumnya, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memperbaiki dan
melakukan setting ulang jaringan, yaitu;

1. mempersiapkan perbaikan
2. melakukan perbaikan koneksi jaringan
3. melakukan setting ulang koneksi jaringan
4. memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan

B.   Mempersiapkan Perbaikan

hal-hal yang harus dipersiapkan dalam suatu perbaikan koneksi jaringan antara
lain sebagai berikut ;

1. NIC cadangan
2. Kabel dan konektor
3. LAN tester
4. Tang Crimp

C.   Melakukan Perbaikan dan setting ulang

1. Pemasangan NIC

umumnya, koputer sekarang sudah dilengkapi dengan NIC secara onboard. anda


tidak perlu repot-repot menyediakan NIC card. jika komputer anda memiliki
NIC card secara terpisah, pastikan NIC dalam keadaa terpasang dengan baik
pada slot yang sesuai. Jika diperlukan, cabut NIC tersebut untuk memastikan
tidak ada korosi pada kaki-kakinya yang berwarna emas. Jika terdapat kotoran
yang melekat, bersihkan sebagaimana anda melakukan perawatan komputer
stand alone. Kemudian, pastikan NIC telah terbaca dan diaktifavasi baik oleh
bios dan sistem operasi.

Untuk memastikan kartu NIC telah aktif dan dikenali oleh windows, seperti
biasa dapat melihatnya pada jendela.. Device manager.

Gambar . Melihat aktivasi NIC card pada jendela Device Manager

Selain itu, pastikan juga penggunaan memori oleh NIC tidak menimbulkan
konflik dengan hardware lainnya. Untuk memeriksa hal ini, klik ganda hardware
NIC tersebut hingga muncul jendela properties untuknya. Kemudian, klik
tab resource, lalu pastikan pada bagian conflict  terdapat status No
conflicts. Jika terdapat konflik, klik change setting, lalu atur penggunaan
alamat memori yang terbebas dari konflik.

2.    Kabel dan konektor

Kabel pada konektor merupakan komponen yang sangat rentan terhadap


kerusakan karena umumnya kabel tersebut berada dilingkungan luar. Banyak
sekali faktor yang mempengaruhi kerusakannya, antara lain tikus, lingkungan,
karat, terkelupas, dan lain-lain. Unutk memastikan konektivitas kabel, coba
anda ambil LAN tester dan periksa apakah kabel yang bersangkutan masih baik
atau tidak. Jika lampu tidak menyala, berarti ada kabel yang terputus didalam.
Jangan menyambung kabel yang terputus karena akan mengganggu
konektivitas. Sebaiknya ganti dengan yang baru.

Periksa juga kondisi konektor BNC, T-BNC, dan terminator pada jaringan
dengan topologi bus jika dipandang longgar, kencangkan dan perbaiki
sedemikian rupa. Jika terdapat karat dan korosi, sebaiknya ganti dengan yang
baru.

Demikian juga halnya dengan konektor RJ-45 pada jaringan dengan topologi
star. Periksa konektor tersebut dan pastikan dalam kondisi baik. Oleh karena
konektor ini mengggunakan pin yang kecil pada port NIC-nya maka akan sangat
retan terhadap kerusakan seperti patah dan bengkok. Jika hal ini terjadi,
sebaiknya ganti port tersebut dengna yang baru.

Jika pengunci konektor RJ-45 patah , sebaiknya ganti konektor tersebut. Begitu
juga kabel yang terjepit pada konektor telah longgar, sebaiknya ganti dengan
yang baru, sebagaimana diketahui bahwa konektor RJ-45 ini adalah sekali pakai.

Jika anda ingin membuat sistem pengkabelan dengan konektor yang baru, harus
diingat sistem silang ( cross over) dan lurus ( straight through). Sistem dengan
cross over hanya digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sama,
seperti dua komputer yang dihubungkan tanpa menggunakan hub/switch.
Namun untuk switch keluaran  terbaru umumnya telah menyediakan port
khusus untuk menyilangkannya kita tidak perlu repot melakukannya secara
manual.

Sementara itu, sistem straight through digunakan untuk menyambungkan


antara komputer dan hub. Jika sudah siap, lakukan langkah-langkah
pengkabelan seperti yang ada pelajari pada tulisan sebelumnya…

Untuk pengkabelan sebaiknya tidak melebih 100 meter karena sinyal akan
melemah. Jika hal ini terpaksa, sebaiknya anda memasang repeater atau
penguat. Satu yang perlu diingat adalah prosedur penyimpanan kabel. Usahakan
kabel terbebas dari pengaruh lingkungan seperti hujan, panas, tikus ( hewan
pengerat), terjepit, terinjak, terbelit, dan lain-lain. Selain itu usahakan pula agar
kabel yang jumlahnya sangat banyak tidak terlihat sehingga mengganggu
pemandangan.

3.    Pengaturan konfigurasi secara software

 Mengistal driver NIC

Prosedur menginstalasi NIC dikomputer windows sangat mudah, karena akan


lansung terdeteksi secara lansung dengan fitur plug dan play-nya. Apalagi
komputer sekarang, umumnya telah dilengkapi dengan NIC onboard. Jika
motherboard anda menyertakan driver terbaru bawaan pabriknya. Lebih baik
anda menginstalnya agar kemampuan NIC tersebut lebih baik. Namun, jika NIC
anda tebentuk kartu maka lakukan instalasi seperti biasa.

 Pilihan protokol dan konfigurasi IP address dan subnet mask

Ketika windows XP/7/8 terinstal, pada umumnya protokol akan lansung


terinstal. Protokol yang paling banyak dipakai adalah TCP/IP. Khusus untuk
pengaturan IP address, harus dilakukan secara teliti dan tidak boleh ada
beberapa komputer client yang memiliki IP address yang sama. Jika hal ini
terjadi maka komputer tersebut tidak bisa mengakses jaringan karena berebut IP
address.

Dalam mengatur IP address, sebaiknya anda melakukannya secara berurutan


agar mudah dalam mengingat dan melakukan proses perawatannya. Unutk
mengatur kembali, anda dapat melakukannya dengan membuka kotak dialog
internet protocol (TCP/IP) properties.

Gambar. Pengaturan IP Address pada windows 7


 Pemilihan workgroup

Pemilihan workgroup bermanfaat untuk memasukkan beberapa komputer


kedalam kelompok jaringan tertentu. Dengan demikian, pengaturan komputer
akan menjadi teratur. Hal ini akan terasa ketika kita menggunakan sistem
operasi grafis dimana managemen komputer akan terlihat pada struktur jarigan
windows explorer. Sebagai contoh, disuatu perusahaan ada 3 divisi yaitu
keuangan, pemasaran, produksi. Setiap divisi memiliki 4 orang karyawan yang
menggunakan komputer yang berbeda. Jadi keuangan, pemasaran dan produksi
merupakan workgroup tersendiri. Masing-masing memiliki 4 komputer.

Gambar . pengaturan workgroup pada windows 7.

D.      Memeriksa hasil perbaikan koneksi jaringan

Setelah perbaikan dan setting ulang selesai dilakukan, langkah selanjutnya


adalah memeriksa konektivitas jaringan tersebut;

1.       Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan

Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang


mulai dari proses paling awal. Pengecekan yang perlu dilakukan yakni sebagai
berikut.

Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN card) ; apakah telah terpasang


dengan baik atau tidak.

 Memeriksa pemasangan konektor kabel pada hub/switch atau konektor lain


agar tidak mengalami hubungan arus listrik ( terkelupas).
 Pemasangan konektor tidak longgar
 Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software harus sesuai dengan
ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan,
konfigurasi IP address, subnet mask, dan workgroup yang digunakan.
2.       Pengujian konektivitas jaringan

Cara mudah untuk menguji konektivitas adalah dengan melihat  My Network 


Place pada folder  The Microsoft Network. Disana akan terlihat informasi
secara lengkap semua komputer yang terdaftar pada workgroup tertentu.

Cara kedua, dengan menggunakan perintah PING. Misalnya dari komputer A ke


komputer B yang mempunyai IP address 192.168.0.2. munculnya pesan sperti
dibawah ini;

Replay from 192.168.0.2: bytes=32 time <1ms TTL=128

Replay from 192.168.0.2: bytes=32 time <1ms TTL=128

Replay from 192.168.0.2: bytes=32 time <1ms TTL=128

Replay from 192.168.0.2: bytes=32 time <1ms TTL=128

Sebaliknya jik akoneksi gagal maka akan muncul pesan seperti pada gambar
berikut.

Destination host unreachable

Destination host unreachable

Destination host unreachable

Destination host unreachable

Cara ketiga adalah dengan memberikan perintah ipconfig pada Command


Promp.

2. MENGINSTALL SISTEM OPERASI JARINGAN BERBASIS GUI


( GRAPHICAL USER INTERFACE)
1)   Pengertian

Sistem operasi Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna


komputer dengan perangkat keras komputer. Pengertian sistem operasi secara
umum adalah suatu pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem
komputer dan menyediakan sekumpulan layanan ke pemakai sehingga
memudahkan penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer.
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai
server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer
stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer
harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam
jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga
untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.
Sistem operasi harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan
baik. Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan
yang disediakan yaitu berupa mode text dan mode grafik. Instalasi sistem
operasi berbasis text merupakan salah satu mode instalasi sistem operasi
komputer dengan tampilan text. Mode text digunakan jika spesifikasi hardware
komputer yang akan diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode
instalasi berbasis text akan mempercepat proses instalasi walaupun dengan
tampilan yang kurang menarik dibandingkan dengan mode Grafis (GUI).Metode
instalasi sistem operasi berbasis GUI, mempunyai tampilan grafis yang lebih
menarik dan memudahkan dalam proses instalasi sehingga sering dipilih oleh
pemakai sistem operasi. Dengan perkembangan hardware komputer yang
semakin baik menjadikan faktor kecepatan tidak menjadi kendala dalam proses
instalasi. Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak sistem
operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah komputer baik stand
alone maupun jaringan diantaranya adalah Microsoft Windows Series (Win 3.1,
Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT), Unix, San Solaris, Linux Series
(Redhat, Debian, SUSE, Mandrake, Knoppix), Mac, dan lain sebagainya. Masing-
masing sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan
analisis dalam memilih sistem operasi mana yang sesuai dengan kebutuhan.

2) Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI


Seperti pada sistem operasi yang dapat digunakan pada PC, sistem operasi
jaringan juga bermacam-macam. Banyak perusahaan yang mengembangkan
sistem operasi jaringan dari yang komersial sampai dengan sistem operasi yang
bersifat free alias gratis. Sistem operasi memegang peranan yang sangat vital
terhadap program yang akan berjalan. Pemilihan sistem operasi harus
disesuaikan dengan kebutuhan baik hardware, program yang akan dipakai
maupun user yang akan memakai sistem. Microsoft Windows NT, Windows
2000 Server dan Windows 2003 Server merupakan sistem operasi jaringan yang
dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dengan lisensi komersial. Untuk
menggunakan sistem operasi jaringan dari Microsoft kita harus membayar
lisensi atau membeli sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan antara
pengguna dengan perusahaan.Selain Microsoft perusahaan yang
mengembangkan sistem operasi jaringan adalah Unix, San Solaris dan
perusahaan lainnya. Salah satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan
secara dengan free adalah Linux. Linux dikembangkan pertama kali oleh Linus
Torvalds, mengusung proyek open source dengan lisensi GNU/GPL (General
Public Licence) yaitu suatu lisensi dimana pemilik program tetap memegang
haknya tetapi orang lain dimungkinkan untuk menyebarkan, memodifikasi, atau
bahkan menjual kembali program tersebut tetapi dengan syarat source code asli
dan hak cipta harus diikutsertakan dalam distribusinya. Dengan konsep ini
semua orang dapat ikut mengembangkan sistem operasi dan software berbasis
linux. Dengan lisensi GNU/GPL Linux menjadi salah satu sistem operasi yang
mengalami perkembangan yang sangat cepat, karena Linux dikembangkan oleh
komunitas pengguna sistem operasi open source. Kelemahan sistem operasi atau
yang sering disebut dengan “Bug” akan segera diperbaiki oleh komunitas
pengguna linux dan dapat langsung didistribusikan dengan free. Dengan
demikian sistem operasi Linux menjadi sistem operasi yang up to date setiap
saat. Mungkin anda masih bingung dengan Lisensi GNU/GPL, kalau demikian
perusahaan atau orang yang mengembangkan Linux dari mana mendapat
keuntungan?. Yang dimaksud dengan GNU/GPL disini adalah bahwa sistem
operasi yang dikembangkan memang bersifat free tetapi pengembang dapat juga
menjualnya dengan harga yang tidak terlalu mahal dan perusahaan dapat
memperoleh keuntungan dari jasa pelayanan instalasi, pelatihan, implementasi
sistem dan lain sebagainya.

3) Spesifikasi Hardware
Perkembangan hardware komputer yang cepat diiringi juga dengan
perkembangan software dan sistem operasi yang menuntut spesifikasi hardware
yang tinggi. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk melakukan instalasi
sistem operasi sebaiknya dicek dahulu kebutuhan minimum harware yang
diperlukan. Beberapa sistem operasi mensyaratkan spesifikasi minimal
hardware agar komputer dapat bekerja secara optimal. Jika spesifikasi hardware
kurang memenuhi syarat maka akan berdampak pada tidak optimalnya kerja
sistem operasi. Untuk mengetahui spesifikasi hardware komputer dapat dilihat
padamanual book. Jika manual book tidak ada, dapat dilihat spesifikasi
hardware pada saat komputer pertama kali dinyalakan, maka sistemm BIOS
akan melakukan cek hardware dan akan menampilkannya di
layar monitor.
Beberapa spesifikasi hardware yang perlu diketahui adalah sebagai berikut :

CPU

CPU atau prosesor merupakan inti dari sebuah mesin komputer. Ada banyak
pengembang prosesor dengan spesifikasi dan teknologi yang berbeda. Tiap jenis
prosesor memerlukan hardware yang berbeda sehingga diperlukan pengetahuan
mendalam Pentium Celeron, Intel Xeon, Intel Mobile dan lain sebagainya
dengan clock speed mulai 100 MHz sampai 3,2 GHz. AMD merupakan pesaing
terdekat Intel mengembangkan AMD Duron, Athlon, Barton, Opteron dengan
clock speed yang hampir sama. Xyrix, Via, Sys, Motorolla, Apple dan perusahaan
lainnya juga mengembangkan prosesor.

Motherboard
Motherboard merupakan tempat utama meletakkan periperal komputer seperti
prosesor, RAM, keyboard, mouse, kartu grafis, kartu suara dan kartu jaringan.
Motherboard sebuah komputer mempunyai jenis dan tipe yang sangat banyak
tergantung teknologi prosesor yang dipakai yang ditunjukkan dengan chipset
yang digunakan seperti i810, i815, i845, i850, i865, i915, i925 untuk chipset
Intel, KT400, KT600, Nforce, Nforce II, Nforce III, Sys 650, Sys 645 dan lain
sebagainya.

RAM (Random Acces Memory)

RAM merupakan memori penyimpan sementara untuk menjalankan sistem


operasi dan program aplikasi. RAM mempunyai beberapa teknologi antara lain
EDO RAM, SDRAM 66, SDRAM 100, SDRAM 133, DDRAM dan RAMBUS
dengan kapasitas mulai dari 4 MB, 16 MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB, 512
MB dan lain sebagainya.

Hard disk

Hard disk memegang peranan yang sangat penting berhubungan dengan


instalasi sistem operasi. Hard disk merupakan komponen untuk menyimpan
data-data secara permanen file-file sistem. Untuk dapat melakukan instalasi
sistem operasi diperlukan syarat kapasitas hard disk yang cukup dan juga
terkadang diperlukan partisi hard disk. Beberapa ukuran hard disk yang ada
adalah sbb : 1 GB, 2,1 GB, 4,2 GB, 6,4 GB, 10, GB, 20 GB, 40 GB, 60 GB, 80 GB,
120 GB, 200 GB dan lain sebagainya.
Hard disk mempunyai beberapa tipe yaitu IDE, ATA, SATA dan SCSI. Biasanya
untuk keperluan server digunakan hard disk jenis SCSI, walaupun bisa juga
menggunakan jenis lainnya.

Kartu Grafis (kartu VGA)

kartu Grafis berfungsi untuk menghubungkan antara sistem komputer dengan


tampilan di layarmmonitor. Kartu VGA mempunyai jenis dan tipe yang sangat
banyak. Teknologi kartu VGA yang digunakan adalah ISA, EISA, VESA, PCI,
AGP dan PCI Express, sedangkan macamnya antara lain Voodoo, Nvidia Gforce
(MX, Ti, FX), Ati Radeon (7200, 9200, 9600, 9800) dan lain sebagainya.

Kartu jaringan (Lan Card)

Kartu jaringan merupakan periperal utama dalam jaringan komputer. Masing-


masing komputer dalam jaringan dihubungkan dengan kartu ini melalui
switch/hub.
 
3. Mempersiapkan Instalasi Sistem Operasi
Jaringan Berbasis Text.                                                                                                         
a. Uraian Materi
1) Pendahuluan
Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer
dengan perangkat keras komputer. Pengertian sistem operasi secara
umum adalah suatu pengelola seluruh sumber daya yang terdapat
pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan untuk
memudahkan dan memberi kenyamanan dalam penggunaan dan
pemanfaatan sumber daya sistem komputer.
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai
sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem
operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi
jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi
komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi
untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola
sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.
Sistem operasi harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi
dengan baik. Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat
9
beberapa mode pilihan yang disediakan yaitu berupa mode text dan
mode grafik. Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan salah
satu mode instalasi sistem operasi komputer dengan tampilan text.
Mode text digunakan jika spesifikasi hardware komputer yang akan
diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis
text akan mempercepat proses instalasi
Metode instalasi sistem operasi berbasis text sering digunakan untuk
mempercepat proses instalasi walaupun dengan tampilan yang kurang
menyenangkan. Biasanya untuk spesifikasi komputer yang sederhana
dibanding dengan sistem operasinya akan menggunakan metode
berbasis text.
Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak
sistem operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah
komputer baik stand alone maupun jaringan diantaranya adalah
Microsoft Windows Series (Win 3.1, Win 9x, Win ME, Win 2000, Win
XP, Win NT), Unix, San Solaris, Linux Series (Redhat, Debian, SUSE,
Mandrake, Knoppix), Mac, dan lain sebagainya. Masing-masing sistem
operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan
analisis dalam memilih sistem operasi mana yang sesuai dengan
kebutuhan.
2) Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text
Seperti pada sistem operasi yang dapat digunakan pada PC, sistem
operasi jaringan juga bermacam-macam. Banyak perusahaan yang
mengembangkan sistem operasi jaringan dari yang komersial dengan
harga yang mahal sampai ke yang free alias gratis.
10
Kecenderungan pengembangan sistem operasi dewasa ini mengarah
ke tampilan grafis dengan tampilan yang menarik. Sebagai contoh
sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft dengan produknya
yaitu Windows NT, Windows 2000 Server dan Windows 2003 Server.
Sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft mempunyai lisensi
komersial artinya untuk menggunakan sistem operasi jaringan dari
Microsoft kita harus membayar lisensi atau dengan membeli sesuai
dengan kebutuhan dan kesepakatan antara pengguna dengan
perusahaan. Selain Microsoft perusahaan yang mengembangkan
sistem operasi jaringan adalah Unix, San Solaris dan perusahaan
lainnya. Salah satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara
dengan free adalah Linux. Sistem operasi Linux menyediakan dua
pilihan yaitu mode text dan mode grafik. Hal ini menjadikan linux dapat
berjalan pada mesin komputer yang mempunyai spesifikasi hardware
yang rendah.
Linux dikembangkan pertama kali oleh Linus Torvalds mengusung
proyek open source dengan lisensi GNU/GPL (General Public Licence)
yaitu suatu lisensi dimana pemilik program tetap memegang haknya
tetapi orang lain dimungkinkan untuk menyebarkan, memodifikasi,
atau bahkan menjual kembali program tersebut tetapi dengan syarat
source code asli harus diikutsertakan dalam distribusinya. Dengan
konsep ini semua orang dapat ikut mengembangkan sistem operasi
dan software berbasis linux.
Dengan lisensi GNU/GPL Linux menjadi salah satu sistem operasi yang
mengalami perkembangan yang sangat cepat, karena Linux
dikembangkan oleh komunitas pengguna sistem operasi open source.
Kelemahan sistem operasi atau yang sering disebut dengan Bug akan
segera diperbaiki oleh komunitas pengguna linux dan dapat langsung
11
didistribusikan dengan free. Dengan demikian sistem operasi Linux
menjadi sistem operasi yang up to date setiap saat.
Mungkin anda masih bingung dengan Lisensi GNU/GPL, kalau demikian
perusahaan atau orang yang mengembangkan Linux darimana
mendapat keuntungan dan Hak Royaltinya?. Yang dimaksud dengan
GNU/GPL disini adalah bahwa sistem operasi yang dikembangkan
memang bersifat free tetapi pengembang dapat juga menjualnya
dengan harga yang tidak terlalu mahal dan perusahaan dapat
memperoleh keuntungan dari jasa pelayanan instalasi, pelatihan,
imolementasi sistem dan lain sebagainya.
3) Spesifikasi Hardware
Perkembangan hardware komputer yang cepat diiringi juga dengan
perkembangan software dan sistem operasi yang menuntut spesifikasi
hardware yang tinggi. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk
melakukan instalasi sistem operasi sebaiknya dicek dahulu kebutuhan
minimum harware yang diperlukan. Beberapa sistem operasi
mensyaratkan spesifikasi hardware minimal agar komputer dapat
bekerja secara optimal. Jika spesifikasi hardware kurang memenuhi
syarat maka akan berdampak pada tidak optimalnya kerja sistem
operasi.
Untuk mengetahui spesifikasi hardware komputer dapat dilihat pada
manual book. Jika manual book tidak ada, dapat dilihat spesifikasi
hardware pada saat komputer pertama kali dinyalakan, maka sistem
BIOS akan melakukan cek hardware dan akan menampilkannya di
layar monitor.
Beberapa spesifikasi hardware yang perlu diketahui adalah sebagai
berikut :
12
·Prosesor
Gambar 1. Prosesor Sebuah Komputer
Prosesor memegang peranan yang sangat dalam sebuah komputer.
Teknologi prosesor mempengaruhi komponen hardware lainnya.
Spesifikasi yang digunakan ditentukan beradarkan clock dan bus.
Prosesor yang biasa digunakan adalah
Prosesor Intel (P I, P II, P II Celeron, PIII, PIII Celeron, P IV, P IV
Celeron, Intel Xeon).
Prosesor AMD (Duron, Athlon, Barton, Opteron)
Prosesor Xyrix
Prosesor Via
Prosesor Transmeta dan lain sebagainya
·Motherboard
Motherboard merupakan tempat utama meletakkan periperal
komputer seperti prosesor, RAM, keyboard, mouse, kartu grafis,
kartu suara dan kartu jaringan. Motherboard sebuah komputer
mempunyai jenis dan tipe yang sangat banyak tergantung teknologi
prosesor yang dipakai. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
motherboard adalah jenis prosesor apa yang didukung dan chipset
yang digunakan.
13
Gambar 2. Motherboard Sebuah Komputer
·RAM (Memory)
RAM merupakan periperal komputer untuk menyimpan data
sementara. Semakin besar RAM maka komputer akan bekerja lebih
ringan.
Spesifikasi RAM biasanya ditentukan berdasarkan besar dan
kecepatannya.
16 MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB, 512 MB dan lain
sebagainya
·Hardisk
Hardisk memegang peranan yang sangat penting berhubungan
instalasi sistem operasi. Untuk dapat melakukan instalasi sistem
operasi diperlukan syarat kapasitas hardisk yang cukup dan juga
terkadang diperlukan partisi hardisk.
Hardisk yang ada di pasaran memiliki kapasitas sebagai berikut :
1 GB, 2.1 GB, 4.2 GB, 6.4 GB, 10, GB, 20 GB, 40 GB, 60 GB, 80 GB,
120 GB, 200 GB dan lain sebagainya
·Kartu Grafis (VGA Card)
Gambar 3. Kartu Grafis (VGA)
Kartu grafis digunakan untuk menampilkan ke layar monitor. Untuk
menampilkan tampilan true color diperlukan spesifikasi kartu grafis
yang baik.
Kartu grafis yang ada di pasaran banyak macam dan jenisnya.
14
Nvidia Gforce 2 MX, Gforce 4 MX, Gforce FX
Ati Radeon 7200, 9200, 9600, 9800
Voodoo, S3 Savage dan lain sebagainya.
·Keyboard : keyboard yang digunakan dalam komputer
mempunyai beberapa port yaitu Serial, PS/2 atau USB
·Mouse : sama dengan keyboard, mouse mempunyai beberapa port
yaitu PS/2 atau USB , Serial , USB
·Monitor : monitor komputer mempunyai ukuran yang beragam
mulai dari 14 “, 15 “ 17 “ 20 “. Teknologi yang digunakan juga
bermacam-macam mulai dari tabung, tabung flat sampai ke LCD.
·Sound Card (Kartu Suara)
Sound card merupakan periperal tambahan dalam sebuah
komputer yang mempunyai kegunaan untuk mengolah dan
menghasilkan sinyal audio.
·Kartu jaringan (Lan Card)
Gambar 4. Kartu Jaringan
Kartu jaringan merupakan periperal utama dalam jaringan
komputer. Masing-masing komputer dalam jaringan dihubungkan
dengan kartu ini melalui switch/hub.                                                                               
b. Rangkuman 
1) Sistem operasi adalah suatu pengelola seluruh sumber daya yang
terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan
layanan ke pemakai sehingga memudahkan dan memberi
kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya
sistem komputer. Dalam jaringan komputer, sistem operasi
diperlukan untuk mengorganisasi seluruh sumber daya yang
terdapat dalam jaringan.
2) Macam-macam sistem operasi jaringan
Microsoft Windows (Win NT, Win 2000 Server, Win Server 2003)
Linux (Redhat, Mandrake, Debian, SUSE, Caldera dll)
UNIX
Free BSD
San Solaris
3) Sistem operasi jaringan yang akan diinstal ke komputer server
harus disesuaikan dengan spesifikasi hardware yang meliputi :
a) Mainboard
b) Jenis dan Kecepatan Prosesor
c) Kapasitas RAM
d) Kapasitas Hardisk
e) Kartu grafis (VGA)
f) Resolusi Monitor.

Anda mungkin juga menyukai