Anda di halaman 1dari 2

Febri Annisa

19042129

Tugas Administrasi Pertanahan

1. Menganalisis mengenai pembebasan jalan tol


Jawab :
 Menurut pandang HAM
Konsepsi penguasaan oleh negara merupakan konsepsi hukum publik yang
berkaitan dengan prinsip kedaulatan rakyat yang dianut dalam UUD 1945, baik di
bidang politik (demokrasi politik) maupun ekonomi (demokrasi ekonomi). Dalam
paham kedaulatan rakyat itu, rakyatlah yang diakui sebagai sumber, pemilik dan
sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan bernegara, sesuai dengan
doktrin “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam pengertian kekuasaan
tertinggi tersebut, tercakup pula pengertian kepemilikan publik oleh rakyat secara
kolektif. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan jalan tol tersebut memanglah
berguna untuk masyarakat juga, karena jalan ini akan di pakai untuk konsumi publik.
 Menurut pandang keadilan
Jika dilihat berdasarkan sudut pandang keadilan, Menimbang bahwa jika
pengertian kata “dikuasai oleh negara” hanya diartikan sebagai pemilikan dalam arti
perdata (privat), maka hal dimaksud tidak akan mencukupi dalam menggunakan
penguasaan itu untuk mencapai tujuan “sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”;
Bahwa negara bertujuan untuk kemakmuran rakyat juga karena pada dasarnya jika
dipakai untuk bersama sama maka bisa dibilang merupakan bentuk keadilan.

2. Pengggunaan lahan tanah oleh perusahaan untuk perkebunan sawit


 Menurut pandang HAM
Jika berdasarkan ham maka usaha berskala besar seperti perkebun- an,
pertambakan dan termasuk peternakan tempat penggembalaan ternak merupakan
bidang kebijakan yang perlu ditata lebih baik terkait sistem regulasi pengelolaan
perkebunan, koordinasi antar instansi terkait mengingat usaha perkebunan
menyangkut beberapa aspek dan institusi terkait; misal- nya dalam pemenuhan modal
usaha, izin usaha, pengerahan tenaga kerja, dinas per- kebunan yang bertanggung
jawab terhadap kualitas tanaman sekaligus pengelola perkebunan, Pemerintah Daerah
Kota/ Kabupaten, dan sebagainya. Konsep-konsep kebijakan yang me- latarbelakangi
ketimpangan struktur penguasaan tanah dan melahirkan sengketa tanah serta sumber
daya alam lainnya harus diubah mengarah pada konsep kebijakan yang berorientasi
kerakyatan mengedepankan keadilan bersifat integratif, berkelanjutan dan lestari
dalam pengelolaannya.
 Menurut pandang keadilan
Penegakan hukum melalui penerapan Undang Undang No. 18/2013 dan
ketentuan lain tentang tuntutan ganti rugi diterapkan bagi perusahaan-perusahaan
yang– berdasarkan verifikasi dan evaluasi – perkebunan kelapa sawitnya berada
dalam kawasan secara ilegal dan bukan karena inkonsisten kebijakan. Langkah-
langkah hukum serupa perlu diterapkan bagi perkebunan rakyat yang masuk dalam
kategori petani usahawan dan elit lokal diharapkan dapat mengatasi keterbatasan-
keterbatasan yang ada pada peraturan perundangundangan yang berlaku saat ini.
Land amnesty sebaiknya diprioritaskan kepada petani atau pekebun skala kecil yang
kebun sawitnya secara de jure tidak bisa masuk atau menjadi bagian program reforma
agraria.

DAFTAR PUSTAKA

Suntoro, A. (2019). Penilaian ganti kerugian dalam pengadaan tanah untuk kepentingan
umum: perspektif HAM. BHUMI: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 5(1), 13-25.

Surono, A., Sisingamangaraja, J., & Baru, K. (2017). Perlindungan hak korban pengadaan
tanah untuk pembangunan jalan tol di Kabupaten Kendal. Jurnal Penelitian Hukum p-
ISSN, 1410, 5632.

Wibowo, L. R., Hakim, I., Komarudin, H., Kurniasari, D. R., Wicaksono, D., & Okarda, B.
(2019). Penyelesaian tenurial perkebunan kelapa sawit di kawasan hutan untuk
kepastian investasi dan keadilan (Vol. 247). CIFOR.

Anda mungkin juga menyukai