Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK

PERENCANAAN PENYULUHAN KEHUTANAN

PELATIHAN
FUNGSIONAL PENYULUHAN KATEGORI KEAHLIAN

PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BOGOR, JULI 2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan pemberdayaan masyarakat desa sekitar hutan yang dilakukan melalui
kegiatan penyuluhan kehutanan memerlukan persiapan-persiapan yang hendaknya bersifat
akurat, teliti, cermat, dan tepat sasaran. Keakuratan, kecermatan dan ketelitian, dari
persiapan suatu aktivitas penyuluhan kehutanan dapat tercapai apabila para penyuluh
kehutanan dapat mengetahui, memahami dan menyelami situasi dan kondisi masyarakat
yang menjadi sasaran suluhnya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan melakukan kegiatan
pengkajian terhadap potensi wilayah dan kebutuhan masyarakat atau sasaran suluh.
Hasil dari pengkajian terhadap potensi wilayah dan kebutuhan sasaran suluh,
selanjutnya akan dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan kegiatan penyuluhan,
sehingga diharapkan kegiatan penyuluhan akan berjalan efektif karena rencana dan aktivitas
penyuluhan yang dilaksanakan telah sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat
Melihat pentingnya kegiatan perencanaan penyuluhan kehutanan, maka para calon
penyuluh kehutanan sebagai peserta diklat perlu dibekali dengan keterampilan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut, untuk itu dibutuhkan kegiatan praktek.

B. Tujuan
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pelajaran praktek, peserta diharapkan dapat membuat rencana
penyuluhan kehutanan
2. Indikator Hasil Belajar
Peserta diklat dapat melaksanakan kegiatan praktek, yang ditunjukan dengan bukti hasil
belajar berupa :
a. Tersedianya instrumen identifikasi potensi wilayah .
b. Dokumentasi pengambilan data potensi wilayah kerja.
c. Dokumen pengolahan data potensi wilayah kerja
d. Dokumen analisis data potensi wilayah kerja
e. Dokumen progama penyuluhan (dalam matriks)

C. Pokok Bahasan
Dalam kegiatan praktek, peserta diklat akan melakukan kegiatan:
1. Penyusunan Instrumen identifikasi potensi wilayah.

1
2. Pengambilan data potensi wilayah kerja.
3. Pengolahan data potensi wilayah kerja
4. Analisis data potensi wilayah kerja
5. Penyusunan progama penyuluhan (dalam bentuk matriks)

D. Bentuk dan Prosedur Praktek


Praktek dilakukan melalui kegiatan langsung di lapangan oleh peserta pelatihan, dalam
bentuk kegiatan identifikasi potensi wilayah secara partisipatif (bersama masyarakat) untuk
memperoleh data/informasi berkenaan dengan masalah dan potensi lokal, serta kebutuhan
akan teknologi kehutanan, dan bersama masyarakat menyusun rencana kegiatan penyuluhan.
Prosedur praktek adalah sebagai berikut:
1. Pengarahan dari team widyaiswara, yang berisi:
a. Penjelasan tujuan praktek
b. Penjelasan singkat tentang Prosedur praktek perencanaan penyuluhan
c. Penjelasan terkait tugas yang wajib dikerjakan oleh peserta
2. Pelaksanaan praktek/latihan; merupakan kegiatan partisipatif yang terdiri dari:
a. Memilih dan menyusun Instrumen identifikasi potensi wilayah
b. Mengidentifikasi potensi wilayah kerja (pengumpulan data)
c. Mengolah data potensi wilayah kerja
d. Menganalisis data potensi wilayah kerja
e. Menyusun Progama Penyuluhan
f. Diskusi balikan, dengan prosedur:
1) ungkapan perasaan/kesan dari peserta
2) penyimpulan dari team pengajar

E. Alat dan Bahan


1. Kertas Karton atau Kertas Flipchart
2. Ballpoint, Spidol
3. Kertas HVS
4. Alat Dokumentasi

F. Waktu Pelaksanaan
Praktek dilaksanakan dengan jumlah jam pelajaran (JP) sebanyak 23 JP dengan rincian 2
JP Briefing Online, 14 JP Praktek Lapang, 4 JP Bimbingan Praktek/Konsultasi Online, 3 JP
Paparan Tugas Praktik (Presentasi).

2
PELAKSANAAN PRAKTEK

A. Pelaksanaan Praktek

Kegiatan praktek diawali dengan pengarahan oleh widyaiswara terkait dengan persiapan-
persiapan yang diperlukan bagi pelaksanaan kegiatan praktek perancanaan penyuluhan.
Setelah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktek atau latihan telah siap
maka kegiatan praktek dilakukan sebagai berikut:
1. Penyusunan Instrumen Identifikasi Potensi Wilayah
Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk mengidentifikasikan dan mengkaji potensi
wilayah. Instrumen yang dimaksud adalah daftar pertanyaan sebagai panduan wawancara
semi terstruktur yang akan digunakan pada teknik PRA. Tidak semua teknik PRA digunakan
dalam mengidentifikasi potensi wilayah, menyesuaikan pada tema yang diangkat (tematik).
Peserta diminta untuk menggunakan minimal 3 Teknik PRA yang didukung dengan daftar
pertanyaan atau pedoman wawancara . Teknik PRA yang dapat digunakan sebagai berikut:
a. Sketsa Usaha Tani
Memotret keadaan usaha tani yang diusahakan oleh keluarga petani. Dibuat oleh
keluarga tani secara sederhana yang difasilitasi oleh penyuluh kehutanan berupa
sketsa/peta usaha tani.
Penggunaan
Teknik sketsa usaha tani mengajak masyarakat tani untuk mau dan mampu
mengoptimalkan pemanfaatan lahan, sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang
ada dilokasi usaha tani.
Informasi yang dapat digali dari teknik sketsa usaha tani adalah :
1). Tanah
 Luas lahan keluarga
 Kesuburan tanah
 Erosi
 Teknik Konservasi tanah dan air
 Status kepemilikan (sewa atau milik sendiri, atau lahan garapan di kawasan
hutan) dan penggunaan lahan
2). Air
 Sumber air
3). Usahatani

3
 Jenis tanaman yang diusahakan
 Pola tanam
 Peternakan, perikanan
 Sumber pakan ternak
 Sumber, jenis dan jumlah pupuk yang dipakai (kandang dan buatan)
Contoh Sketsa Usaha Tani :

b. Kalender Musim
Pengumpulan dan analisa data kegiatan harian dan musiman masyarakat. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui berbagai pekerjaan dan pembagian kerja antara pria dan
wanita, serta waktu produktif dan non produktif dari keduanya, dan juga untuk
mengetahui pola dan kecederungan keadaan dan kegiatan sepanjang tahun
Bagaimana pembuatan kalender musim
Kalender musim dapat dibuat di atas kertas atau tanah. Seringkali dipakai simbol-
simbol. Untuk simbol tersebut dapat dimanfaatkan biji-bijian, daun-daunan, batu-batuan
atau beda lainnya. Jika digambar di atas hasilnya harus digambar kembali di atas kertas.
Informasi data yang didapat dari alat kalender musim :
 Musim kering
 Musim penghujan
 Kapan jenis-jenis tanaman diusahakan

4
 Kapan musim-musim terjadinya hama dan penyakit tanaman
 Musim panen
 Waktu-waktu dimana aktifitas usaha tani luang yang dapat digunakan untuk
kegiatan lain yang produktif
 Dan lain-lain
Contoh Kalender Musim

c. Diagran Venn
Analisa peran dan hubungan kelembagaan. Hal ini perlu dilakukan karena untuk
keberhasilan usaha dan aktivitas masyarakat dipertlukan dukungan dari berbagai
lembaga yang ada di sekitarnya
Bagaimana membuat diagram venn?
Diagram venn dapat dibuat diatas kertas atau di atas tanah. Seringkali dipakai kertas
(yang digunting dalam bentuk lingkaran) dan spidol.
Informasi data yang didapakan dari alat Diagran Venn, antara lain :
Seberapa jauh kedekatan kelembagaan-kelembagaan sebagai berikut dengan
masyarakat, misalnya :
• Lembaga keuangan (bank, koperasi simpan pinjam)
• Kelembagaan formal dan informal yang ada di masyarakat (pemerintahan desa,
puskesmas, KUD, kelompok pengajian dan sebagainya)
• Pasar
• Penyuluh Kehutanan

5
• Dan lain-lain
Contoh Diagram Venn

d. Bagan Perubahan dan Kecenderungan


Pengertian dan tujuan
Memfasilitasi masyarakat dalam mengenali kecenderungan dan perubahan berbagai
keadaan, kejadian serta kegiatan masyarakat dari waktu-waktu. Hasilnya digambarkan
dalam suatu bagan. Dari besarnya perubahan hal-hal yang diamati dapat diperoleh
gambaran adanya kecenderungan umum perubahan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang pada masayarakat tersebut. Bagan perubahan dan kecenderungan dapat
digunakan untuk memfasilitasi masyarakat untuk memperkirakan arah kecenderungan
umum dalam jangka panjang serta mengantisipasi kecenderungan kearah negatif.
Contoh Bagan Perubahan dan Kecenderungan

6
2. Pengambilan Data Wilayah Wilayah Kerja
Menggunakan instrument PRA serta panduan wawancara yang telah disusun, peserta
melakukan kegiatan identifikasi potensi wilayah kerja atau pengambilan data. Pelaksaaan
identifikasi potensi wilayah kerja dilaksanakan secara partisipatif atau melibatkan
masyarakat. Masyarakat diposisikan sebagai mitar dan menjadi sumber data primer. Data
diperlukan sebagai bahan/referensi untuk penyusunan rencana penyuluhan dalam rangka
mengembangkan potensi sumberdaya yang ada dalam bentuk kegiatan usaha-usaha yang
produktif di bidang kehutanan.yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan menjaga kelesatarian hutan.

3. Pengolahan Data Potensi Wilayah Kerja


Data yang telah terkumpul menggunakan teknik PRA masih bersifat apa adanya
atau mentah atau data kasar, untuk itu perlu diolah terlebih dahulu. Pengolahan data
dimaksudkan agar data terolah dan tersaji dalam bentuk tampilan yang ringkas, sederhana
dan mudah dibaca serta dipahami. Pengolahan data dapat dilakukan dengan
memperhatimelalui tabulasi (pembuatan tabel), gambar/sketsa, kombinasi gambar dan
tabel, diagram, gambar peta, matrik rangking dan lain sebagainya.
Berikut adalah contoh pengolahan dan penyajian data dengan tabel berikut:
Tabel 1. Jenis dan luas lahan berpotensi untuk dikembangkan

7
Tabel 2. Faktor pendukung dan penghambat Pemanfaatan HR dan Padan penggembalaan

4. Analisis Data Potensi Wilayah


Analisis potensi wilayah dilakukan secara partisipatif dengan mengajak masyarakat tani
terlibat untuk bersama-sama melakukan analisis data. Analisis dilakukan secara sederhana
yaitu berdasarkan hasil olah data, masayarakat diminta untuk bersama-sama memikirkan
dan menentukan prioritas masalah yang akan diselesaikan melalui kegiatan penyuluhan
dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa. Hasil analisi dituangkan ke dalam bentuk
matriks seperti contoh berikut:
Tabel 3. Contoh Hasil Analisis (perspektif tata ruang)
TOPIK MASALAH POTENSI UPAYA TINDAK LANJUT
Lahan tidur. Komoditas • Terdapat lahan- Penanaman pohon-pohon MPTS
kehutanan belum lahan tidur yg bisa yg sesuai dengan agroekosistem
dikenal oleh dimanfaatkan untuk wilayah setempat
masyarakat pengembangan
komoditas
kehutanan
• Agroekosistem
memungkinkan

8
Tabel 4. Contoh Hasil Analisis (perspektif waktu)
TOPIK MASALAH POTENSI UPAYA TINDAK LANJUT
Penurunan Berkurangnya Tersedia • Perlu dijajagi kemungkinan
kepemilikan kepemilikan lahan sumberdaya lahan pembutan nota
lahan setiap masyarakat yang dapat kesepahaman antara
tahun disebabkan dimanfaatkan untuk pemilik lahan dengan
tuntutan pengembangan penggarap untuk
kebutuhan usaha kehutanan mendapatkan kepastian
masyarakat yang dalam upaya dalam pengembangan
makin tinggi pemenuhan tanaman kehutanan
sehingga mereka kebutuhan. • Pemanfaatan lahan secara
menjual lahannya intensif
kepada
pengusaha.

5. Penyusunan Progama Penyuluhan


Programa Penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk
memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.
Dalam praktek ini, penyusunan prog\ama penyuluhan dilakukan untuk tingkat desa.
1) Mengacu pada kegiatan pengumpulan data dan informasi, pengolahan dan analisa
data.
2) Susun konsep awal programa penyuluhan dalam bentuk matriks yang berisi rumusan-
rumusan keadaan, masalah, tujuan, cara mencapai tujuan.
3) Menyempurnakan konsep awal progama dengan mendiskusikannya bersama
masyarakat.
4) Menuangkannya ke dalam naskah progama penyuluhan. Untuk kepentingan praktek
cukup dalam bentuk matrik progama yang berisi minimal 5 kegiatan.

9
6. Presentasi Progama Penyuluhan
Mempresentasikan alur penyusunan progama dan naskah progama penyuluhan yang
telah disusun dihadapan widyaiswara dan peserta lainnya.

B. Tata Waktu Pelaksanaan Praktek


No Kegiatan Tanggal Waktu Media/Tempat

1 Praktik Hari I
MP4. Perencanaan
Penyuluhan Kehutanan
• Briefing Online 08.00-08.45 WIB LMS/Teleconference
(1 JP)
• Pelaksanaan Praktik MP4 08.45-15.00 WIB • Areal/wilayah
a) Memilih dan menyusun Rabu, 27 Juli (7 JP) kerja peserta
Instrumen identifikasi 2022 • Chat (WA)
potensi wilayah
b) Mengidentifikasi
potensi wilayah kerja
(pengumpulan data)
• Bimbingan/Konsultasi 15.15-16.30 WIB LMS/Teleconference
Online (2 JP)
2 Praktik Hari II
MP4. Perencanaan
Penyuluhan Kehutanan
• Briefing Online 08.00-08.45 WIB LMS/Teleconference
(1 JP)
• Pelaksanaan Praktik MP4 08.45-15.00 WIB • Areal/wilayah
a) Mengolah data potensi Kamis, 28 (7 JP) kerja peserta
wilayah kerja Juli 2022 • Chat (WA)
b) Menganalisis data
potensi wilayah kerja
c) Menyusun Progama
Penyuluhan
• Bimbingan/Konsultasi 15.15-16.30 WIB LMS/Teleconference
Online (2 JP)
3 Presentasi/Paparan Tugas Kamis, 11 08.00 – 10.15 WIB LMS/Teleconference
MP4 Agustus (3 JP)
2022

10
BUKTI YANG DIKUMPULKAN DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK

Untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan praktek perencanaan penyuluhan


kehutanan benar-benar dilaksanakan oleh peserta pelatihan, maka diperlukan bukti. Peserta
pelatihan wajib menunjukkan bukti bahwa telah melaksanakan kegiatan praktek. Bukti tersebut
kemudian diunggah (upload) ke LMS (Learning Management System).
Jenis bukti yang harus dipersiapkan oleh peserta pelatihan adalah sebagai berikut:

Hari I Praktek
1. Pada kegiatan penyusunan instrumen identifikasi potensi wilayah, bukti yang dikumpulkan
oleh peserta adalah berupa:
a. dokumen atau naskah penetapan atau pemilihan teknik PRA yang akan digunakan
beserta alasan pemilihan teknik PRA tersebut (minimal 3 teknik PRA)
b. daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendukung teknik PRA dalam mengumpulkan
data identifikasi potensi wilayah
2. Pada kegiatan pengambilan data potensi wilayah kerja, bukti yang dikumpulkan berupa:
a. foto berlangsungnya kegiatan pengambilan data potensi wilayah kerja
b. video singkat (durasi + 3 menit) berlangsungnya kegiatan pengambilan data potensi
wilayah kerja

Hari II Praktek
3. Pengolahan data potensi wilayah kerja, bukti yang dikumpulkan berupa:
a. Hasil pengolahan data dalam bentuk tabel penyajian data
b. Foto dan/atau video kegiatan pengolahan data potensi wilayah kerja (durasi + 3 menit)

4. Analisis data potensi wilayah kerja, bukti yang dikumpulkan berupa:


a. Hasil analisis data dalam bentuk tabel analisis data
b. Foto dan/atau video kegiatan analisis data potensi wilayah kerja (durasi + 3 menit)

5. Penyusunan progama penyuluhan (dalam bentuk matriks), bukti yang dikumpulkan berupa:
a. Matriks progama penyuluhan kehutanan (minimal 5 kegiatan)
b. Foto dan/atau video kegiatan penyusunan progama penyuluhan (durasi + 3 menit)

11
CARA MENULIS MATRIKS PROGAMA

Harus ada keselarasan antara keadaan saat ini, tujuan dan masalah

KEADAAN SAAT INI KONDISI IDEAL YANG


(B %) MASALAH SAAT INI (100% - B %) DIHARAPKAN (100%)

0% B% X% 100 %

TUJUAN
(X%)

 REDAKSIONAL UNTUK KEADAAN BIASANYA DIAWALI DENGAN KALIMAT POSITIP


NAMUN BERMAKNA NEGATIF (KEPRIHATINAN), MISALNYA YANG BERKAITAN DENGAN
PERILAKU;
 HANYA 5 ORANG YANG TERLIBAT PENANAMAN MANGROVE
 BARU 5 ORANG YANG TERLIBAT PENANAMAN MANGROVE

 REDAKSIONAL UNTUK TUJUAN (SESUATU YANG INGIN DICAPAI), BIASANYA


MENGGUNAKAN KALIMAT POSITIP YANG BERSIFAT HARAPAN, MISALNYA YANG
BERKAITAN DENGA PERILAKU
 AGAR 7 ORANG YANG TERLIBAT MENANAM MANGROVE (TERJADI PENINGKATAN 6
ORANG ARTINYA DARI 5 JADI 11 ORANG)

 REDAKSIONAL UNTUK MASALAH (PERBEDAAN ANTARA KEADAAN/KENYATAAN


DENGAN HARAPAN), MASALAH DALAM MATRIKS PROGAMA ADALAH MASALAH
PERILAKU, BIASANYA MENGGUNAKAN KATA BELUM/TIDAK TAHU, TIDAK/BELUM MAU,
TIDAK/BELUM MAMPU, TIDAK/BELUM BERTINDAK, MISALNYA:
 MASIH TERDAPAT 15 ORANG YANG BELUM MAU TERLIBAT DALAM PENANAMAN
HUTAN MANGROVE

Contoh:

Banyaknya sasaran suluh sebanyak 20 orang, dimana pada kenyataannya atau KEADAAN saat ini
baru 5 orang yang terlibat penanaman mangrove (diharapkan semua sasaran suluh terlibat
penanaman mangrove), jadi terdapat GAP antara kondfisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan
yaitu sebanyak 15 orang. GAP inilah yang merupakan MASALAH. Ada rencana untuk
meningkatkan jumlah masyarakat yang terlibat dalam penanaman mangrove dari 5 orang menjadi
11 orang. Penetapan 11 orang adalah TUJUAN yang hendak dicapai. Penetapan 11 orang sebagai
tujuan dengan mempertimbangkan bahwa kemungkinan untuk mencapainya dalam satu tahun lebih
rasional (adanya keterbatasan waktu, anggaran dan lainnya), artinya hanya bisa menambah 6 orang
yang terlibat untuk menanam mangrove dari 15 orang yang menjadi GAP. Perhatikan ilustrasi
gambar berikut:
KEADAAN SAAT INI
MASALAH SAAT INI (6 org)
(5 org)

0 7 orang
5 org 11 org

TUJUAN
(7 org)

Sehingga keselarasan antara Keadaan , Tujuan dan masalah dapat ditulis kan sebagai berikut:

No Keadaan Tujuan Masalah


1 Baru 5 orang yang terlibat Agar 11 orang penanaman Terdapat 15 orang yang
penanaman mangrove mangrove belum mau terilbat dalam
penanaman mangrove

Atau bisa ditulis dalam bentuk persentase

No Keadaan Tujuan Masalah


1 Baru 25% orang yang terlibat Agar 55% orang penanaman Terdapat 75% orang yang
penanaman mangrove mangrove belum mau terilbat dalam
penanaman mangrove

Contoh lengkap

Anda mungkin juga menyukai