Anda di halaman 1dari 17
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA NOMOR 8 __TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA PROGRAM SATUAN KERJA SEKRETARIAT JENDERAL, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI, DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA, Menimbang: a. Mengingat : 1. bahwa untuk kelancaran, tertib administrasi, dan akuntabilitas penyaluran bantuan pemerintah pada program satuan kerja Sekretariat Jenderal, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, perlu ditetapkan petunjuk teknis; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Program Satuan Kerja Sekretariat Jenderal, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6267); Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 Menetapkan KESATU tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat; Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun, 2015 Nomor 1655) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama ((Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1131); Peraturan _ Menteri. += Keuangan = Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor _173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745); ._Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495); MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA PROGRAM SATUAN KERJA SEKRETARIAT JENDERAL, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI, DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA. : Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Program Satuan Kerja Sekretariat Jenderal, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan agian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA KETIGA Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah pada Program Satuan Kerja Sekretariat Jenderal, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama —_ Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan acuan = dalam ~—melaksanakan penyaluran bantuan pemerintah. : Keputusan ini berlaku pada Tahun Anggaran 2021. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 Februari 2021 SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA, Br qNlIZAR jw LAMPIRAN KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA NOMOR 8 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PADA PROGRAM SATUAN KERJA SEKRETARIAT JENDERAL, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI, DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DI BIDANG KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PADA PROGRAM SATUAN KERJA SEKRETARIAT JENDERAL, KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI, DAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA DI BIDANG KERUKUNAN UMAT BERAGAMA BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekretariat Jenderal Kementerian Agama merupakan salah satu unit eselon I yang diberi tugas dan fungsi berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama. Tugas Sekretariat Jenderal melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi_ di lingkungan Kementerian Agama. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: 1. koordinasi kegiatan kementerian; 2.koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran kementerian Agama; 3. pembinaaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi kementerian Agama; . pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana; -koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum; 6. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan 7. an pelayanan pengadaan barang/jasa; dan pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal tersebut untuk mendukung upaya pencapaian tujuan strategis Kementerian Agama yaitu peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama dalam menunjang penyelenggaraan pembangunan bidang agama yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, serta pengukuhan suasana kerukunan hidup umat beragama yang harmonis. Berdasarkan tujuan strategis tersebut, Sekretariat Jenderal melaksanakan koordinasi. dalam pelaksanaan _kegiatan kesekretariatan pada program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lain Kementerian Agama seperti kerukunan umat beragama. . Tujuan Petunjuk Teknis ini bertujuan: 1. meningkatkan akuntabilitas dan transparansi proses penyaluran bantuan pemerintah; 2. menjamin penyaluran bantuan pemerintah tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah; 3. memberikan acuan bagi pelaksanaan program bantuan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten /Kota; dan 4. menjamin akuntabilitas laporan _pertanggung —_jawaban pelaksanaan bantuan pemerintah. . Sasaran Sasaran penyaluran bantuan pemerintah adalah: 1. Operasional Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi dan Kabupaten/Kota; 2. Pembinaan Desa Sadar Kerukunan; 3. Bantuan sarana dan prasarana Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi dan Kabupaten/Kota; dan 4. Bantuan Forum Kerukunan Umat Beragama yang paling peduli Kerukunan. . Ruang Lingkup Ruang Lingkup Petunjuk teknis ini meliputi: 1. Jenis Bantuan Pemerintah; 2. Persyaratan Penerima Bantuan; 3. Alokasi Anggaran dan Prosedur Pencairan Dana Bantuan; dan 4. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah. . Pengertian Umum Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Kementerian Agama kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah. 2. Perseorangan adalah orang yang aktifitas/peran dan keberadaannya memberikan kontribusi/sumbangan terhadap program pembangunan di bidang agama. 10. 11. Kelompok Masyarakat adalah sekumpulan orang yang dibentuk oleh masyarakat untuk mewujudkan kesamaan maksud dan tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, serta kemanusiaan yang tidak membagikan keuntungan kepada anggotanya. Lembaga Pemerintah adalah lembaga yang dibentuk dengan Undang-undang/Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden/Keputusan Presiden/Peraturan Menteri/Keputusan Ketua Lembaga untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi pemerintah di bidang agama. Lembaga Non Pemerintah adalah badan hukum yang dibentuk oleh masyarakat untuk mewujudkan maksud dan tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, pendidikan agama dan keagamaan serta kemanusiaan yang bersifat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dibidang agama. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agama yang selanjutnya di singkat DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang digunakan sebagai acuan pengguna anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran (PA) untuk meiaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Agama. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan pengujian atas Surat Permintaan Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjutnya disingkat BPP adalah orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak tertentu. 12,Bank/Pos Penyalur adalah bank/pos mitra kerja yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan sebagai tempat dibukanya rekening atas nama Satuan Kerja untuk menampung dana belanja bantuan pemerintah yang akan disalurkan kepada penerima atau atas nama penerima bantuan pemerintah. BAB II JENIS BANTUAN PEMERINTAH Jenis Bantuan Pemerintah meliputi: ib Bantuan Operasional, diberikan kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 9 dan 8 Tahun 2006; Bantuan Pembinaan Desa Sadar Kerukunan, diberikan Kepada FKUB untuk memfasilitasi kegiatan Kerukunan Umat Beragama (kuB); Bantuan Sarana dan Prasarana, diberikan kepada FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota; dan Bantuan Forum Kerukunan Umat Beragama yang paling peduli Kerukunan. BAB III PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN Penerima bantuan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: A. Bantuan Operasional FKUB, melampirkan: 1. Keputusan pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); 2. Nomor rekening bank atas nama FKUB; 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB); 4. Perjanjian Kerja Sama Pejabat Pembuat Komitmen dengan FKUB (sesuai contoh Format 1); 5. Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dari Penerima Bantuan (sesuai contoh Format II). Bantuan Pembinaan Desa Sadar Kerukunan, melampirkan: 1. Keputusan Penunjukan Desa Sadar Kerukunan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; 2. Nomor Rekening Bank atas nama FKUB; 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB); 4. Perjanjian Kerja Sama Pejabat Pembuat Komitmen dengan FKUB (sesuai contoh Format 1); 5. Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dari Penerima Bantuan (sesuai contoh Format Il). C. Bantuan Sarana dan Prasarana untuk FKUB Provinsi dan Kabupaten/Kota, melampirkan: Keputusan Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama; Susunan Program Kegiatan Strategis Tahun 2021; Rencana Anggaran Biaya (RAB); Nomor Rekening Bank atas nama FKUB; Perjanjian Kerja Sama Pejabat Pembuat Komitmen dengan FKUB (sesuai contoh Format I); Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dari Penerima Bantuan (sesuai contoh Format II); 7. Susunan Personalia/Kepengurusan FKUB; dan 8. Sertifikat Kepemilikan Tanah/Lahan Atas Nama FKUB. QPONr a . Bantuan Forum Kerukunan Umat Beragama yang paling peduli Kerukunan, melampirkan: 1, Keputusan Pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama; 2. Susunan Program Kegiatan Strategis dan Penting yang menjadi Prioritas Tahun 2021; Rencana Anggaran Biaya; Nomor Rekening Bank atas nama FKUB; Perjanjian Kerja Sama Pejabat Pembuat Komitmen dengan FKUB (sesuai contoh Format I); dan Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dari Penerima Bantuan (sesuai contoh Format Il). 2 vee BABIV ALOKASI ANGGARAN, PENGGUNAAN DAN PROSEDUR PENCAIRAN DANA BANTUAN . Alokasi Anggaran sebagai berikut: DIPA/RKA-K/L pada satuan kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dialokasikan pada Kelompok Akun: a.Belanja Barang Non Operasional untuk bantuan operasional FKUB; dan b. Bantuan Desa Sadar Kerukunan. . Penggunaan Dana 1. Belanja Barang Non Operasional untuk bantuan operasional dikelola oleh FKUB dan digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing FKUB. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan oleh FKUB terkait dengan kerukunan umat beragama meliputi: a. Sosialisasi regulasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Moderasi Beragama; b. Rapat koordinasi baik internal maupun eksternal; ° Dialog, workshop dan seminar terkait moderasi beragama, toleransi dan kerukunan umat beragama; d. Pemantauan dan evaluasi; e. Konsultasi, koordinasi dan mediasi; f. Kunjungan kerja dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan FKUB; g. Operasional FKUB berupa ATK dan perlengkapan kantor secara efisien dan efektif, h. Transport, konsumsi, dan honor sesuai dengan SBM (Standar | Biaya Masukan) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan; dan Biaya pemeliharaan kantor/ sekretariat bersama antara lain listrik, air, telepon, kebersihan kantor, bagi FKUB yang memiliki gedung kantor/ sekretariat bersama; 2. Bantuan Pembinaan Desa Sadar Kerukunan digunakan antara Jain untuk: a. Sosialisasi regulasi kerukunan umat beragama; b. Dialog dan workshop dalam rangka memelihara dan merawat kerukunan umat beragama; c. Konsultasi dan koordinasi kerukunan umat beragama; d. Transport, akomodasi, konsumsi, dan honor sesuai dengan SBM (Standar Biaya Masukan) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan; dan . Pembinaan Kerukunan Umat Beragama dan Moderasi Beragama. 3. Bantuan Fasilitasi Sarana dan Prasarana digunakan antara lain untuk: a. Pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Kantor Layanan FKUB; b. Biaya pembangunan gedung layanan FKUB; c. Upah Tenaga Ahli/Tukang Bangunan dan biaya perawatan gedung layanan Kerukunan Umat Beragama; Finishing bangunan FKUB; Rehab bangunan kantor FKUB; dan Kelengkapan alat perkantoran gedung FKUB. Poe 4. Bantuan Operasional FKUB Tingkat Provinsi yang Paling Peduli Kerukunan digunakan antara lain untuk: a. Rapat Koordinasi Internal FKUB; b. Pemantauan dan Evaluasi; c. Rapat koordinasi FKUB dengan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat/Adat, Lembaga Keagamaan, Lembaga Perempuan, Tokoh Pemuda, Ormas Keagamaan, Penyuluh Agama, dan Gur/Pengawas; dan d. Kelengkapan alat perkantoran gedung FKUB. C. Prosedur Pencairan Bantuan Pemerintah 1. Pencairan dana Bantuan Pemerintah diberikan dalam bentuk wang non tunai kepada lembaga penerima bantuan -10- operasional melalui mekanisme Pembayaran Langsung (LS) melalui Rekening Bank Lembaga yang bersangkutan. Lembaga penerima bantuan perasional _mengajukan permohonan pencairan dana bantuan operasional kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan dilampiri dokumen berikut: a. Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan; b. Perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani oleh para pihak; c. Bukti penerimaan dana bantuan; dan d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) (contoh sesuai format II). . Perangkat Pembayaran atas: a. KPA terdiri dari: 1) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; dan 2) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten /Kota. b. PPK terdiri dari: 1) PPK yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; dan 2) PPK yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. c. PPSPM terdiri dari: 1) Kepala Bagian Tata Usaha pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; dan 2) Kepala Subbagian Tata Usaha pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. d.Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu terdiri dari: 1) Bendahara Pengeluaran pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi; dan 2) Bendahara Pengeluaran pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. . Dokumen Sumber Pencairan terdiri atas: a. Keputusan Penetapan Penerima Bantuan yang ditetapkan oleh PPK disahkan oleh KPA berdasarkan hasil penelaahan tim verifikasi melalui proposal dari FKUB yang memuat: 1) identitas lembaga penerima bantuan; 2) jumlah bantuan/nilai uang; dan 3) nomor rekening bank atas nama lembaga penerima bantuan. b. Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang ditetapkan oleh PPK. c. SPP dari PPK; dan d. SPM dari PPSPM. . Mekanisme Penyampaian Dokumen Pencairan berdasarkan SPP yang disampaikan kepada PP-SPM dengan melampirkan -1l- dokumen persyaratan pencairan keuangan sebagaimana tercantum pada Bab III dan Bab IV huruf B. BAB V PERTANGGUNGJAWABAN DAN PERPAJAKAN Untuk kepentingan _pertanggungjawaban_atas penggunaan anggaran dan dana Bantuan Pemerintah, FKUB sebagai pihak penerima dan Kanwil dan Kankemenag sebagai pihak penyalur wajib membuat laporan pertanggungjawaban kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan laporan akademik kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia c.q. Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Jakarta, sebagai berikut: 1. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan yang disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah kegiatan selesai atau akhir tahun anggaran, paling sedikit memuat: Kata Pengantar; Narasi Substansi K Dokumentasi Kegiatan; Rincian Penggunaan; dan Dokumen pendukung: 1) Keputusan Penetapan; 2) SPM/SP2D; 3) Perjanjian Kerja Sama; 4) Dokumen Kontrak/atau dokumen yang disamakan; 5) Bukti Sah Pembayaran (nota, kuitansi, daftar penerima honor); 6) Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak; dan 7) Bukti Pemotongan dan Penyetoran pajak. saoge 2. Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan yang disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), paling sedikit memuat: Keputusan Penetapan; Hasil Penelaahan Tim Verifikasi; Perjanjian Kontrak; Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan/Jasa yang akan diserahkan kepada masyarakat/lembaga; Hasil Monitoring; dan Dokumen fisik. Boop me 3. Laporan Akademik Pelaksanaan Kegiatan yang disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia c.q. Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Jakarta, setelah kegiatan selesai atau akhir tahun anggaran, paling sedikit memuat: a. Kata Pengantar; b. Narasi Substansi Kegiatan; -12- c. Kesimpulan; dan d. Rekomendasi dan Saran-Saran. Apabila pada akhir tahun masih terdapat sisa dana Bantuan Pemerintah, maka penerima bantuan wajib menyetorkan sisa dana tersebut ke Kas Negara. Apabila sisa dana berupa uang tunai/cash maka harus mengembalikan dana tersebut melalui Bank dengan mengisi form Surat Setoran Pengembalian Belanja sesuai contoh Format Ill. Apabila sisa dana berupa non-tunai maka dapat melakukan pengembalian melalui Sistem Informasi PNPB Online (SIMPONI) di https:/ /simponi.kemenkeu.go.id. Perhitungan Pajak pada setiap Bantuan Pemerintah yang diterima oleh penerima bantuan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA, Oi A NIZAR hy -13- Contoh Format I SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DAN PEMBINAAN DESA SADAR KERUKUNAN Pada hari ini ....... tanggal ..... bulan tahun dua ribu dua puluh satu, kami yang bertanda tangan dibawah ini: 1. Nama Fl . ( diisi nama PPK) Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan SK Nomor: Alamat : Yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama . (diisi nama Pimpinan/Ketua) Jabatan : Pimpinan/Ketua*) (dist nama wilayah) Alamat ...(diisi alamat kantor) Bertindak selaku dan atas nama Penanggungjawab Bantuan Operasional. Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan penuh kesadaran dan tanpa unsur paksaan bersepakat mengadakan kerja sama untuk melaksanakan Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan**) Tahun Anggaran 2021. Sehubungan dengan hal tersebut PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyetujui dan menyepakati kerja sama didasarkan pada beberapa ketentuan sebagai berikut: a. PIHAK PERTAMA menyalurkan dana Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan*) Provinsi/Kabupaten/Kota *) (diisi_sesuai_lokasi) Tahun Anggaran 2021 setelah melakukan pemeriksaan dan menyatakan lengkap seluruh dokumen persyaratan pencairan keuangan yang diajukan PIHAK KEDUA sebagaimana yang ditetapkan dalam Petunjuk Teknis; b. PIHAK PERTAMA membayarkan Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan*) Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. (. .) kepada PIHAK -14- KEDUA dengan mekanisme Pembayaran Langsung (LS) secara sekaligus memalui transfer dana ke rekening Bank. Nomor rekening ....... Atas Nama ........ yang akan dibayarkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN); PIHAK KEDUA sanggup membelanjakan Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan*) Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) yang telah disepakati PIHAK PERTAMA; . PIHAK KEDUA sanggup menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara pada akhir tahun anggaran apabila Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan*) Tahun Anggaran 2021 yang diterima tidak bisa habis dibelanjakan; PIHAK KEDUA menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PIHAK PERTAMA atau pada akhir Tahun Anggaran dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam petunjuk teknis; PIHAK KEDUA bersedia diaudit terkait penggunaan Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan*) Tahun Anggaran 2021 oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah; Apabila atas penggunaan dana Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan*) Tahun Anggaran 2021 mengakibatkan kerugian negara, maka PIHAK KEDUA bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen, Pimpinan / Ketua Ttd + stempel ttd+stempel+materai Rp.6.000,- (diisi nama lengkap) (diisi nama lengkap) Catatan: *) Coret yang tidak perlu **) Dokumen dibuat rangkap 2(dua) 1 (satu) untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (dokumen yang bermaterai) 1 (satu) untuk Penerima Bantuan -15- Contoh Format II SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Penerima Alamat (diisi nama Penerima) (diisi alamat Penerima) dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggung jawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan*) Tahun Anggaran 2021 Provinsi/Kabupaten/Kota*). (diisi sesuai lokasi) yang telah dibayarkan kepada yang berhak menerima. Saya juga bersedia untuk menyimpan seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional Pemerintah. Apabila dikemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Operasional FKUB/Pembinaan Desa Sadar Kerukunan*) Tahun Anggaran 2021 Provinsi/Kabupaten/Kota’) .. . tersebut diatas mengakibatkan kerugian negara, maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (diisi tempat, tanggal/bulan/tahun) Ketua/Pimpinan ttd+stempel+materai Rp.6.000,- (Nama Jelas) -16- Contoh Format III Surat Setoran Pengembalian Belanj ‘DEPARTEMEN KEUANGAN RI ‘SURAT SETORAN ‘Lembar = 1 DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBALIAN BELANJA ‘Untute ‘PERBENDAHARAAN (SPB) WAJIB SETOR/BENDAHARA ‘PRN Nomor 2) PENERIMA, OO] 1 | BANDA ACEH 1) Tang: 3 KE REKENING KAS NEGARA NOMOR: a) NPWP Bendahara 5 2. Nama Bendahara 3, Alamat |. Kementerian/Lembaga 2. Unit Organtsasi Eselon 1 3, Satuan Kerja 10) 4, Fungsi/Sub Fungsi/Program 5. Kegiatan/Sub Kegiatan 12) 6. Lokast 13) © Alun dan Uraian Penerimaan 14) D — Jumlah Setoran, Dengan Hurut 15) 16) PEREATIAN: Bacalah dahulu petunjuk pengisian formulir SSPB pada halaman ‘belakang lembar ini ™ ‘Untuk Keperiuan: 18), 19) 20) NP. 24) Biterima oleh BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO ‘Tanggal .. 22) ‘Tanda Tangan ‘Nama Terang 23) 24) -17- PETUNJUK PENGISIAN SSPB Nomor Uraian Isian Catatan : - Diisidengan huruf Kapital atau diketik - Satu formulir SSPB hanya berlaku untuk setoran satu Akun Penerimaan. 1 Diisi Nomor Kode KPPN, contoh: KPPN Banda Aceh maka diisi 001. 2 |Diisi dengan Nomor pembuatan SSPB dengan pola penomoran: Nomor urut/Kode Satker/Bulan/Tahun (9999/999999/99/9999). 3__| Diisi dengan tanggal pembuatan/pengisian SSPB. 4 |Nomor Rekening Kas Negara diisi oleh bank/kantor pos persepsi penerima setoran. 5__| Diisi NPWP bendahara. 6 |Diisi nama bendahara (nama jabatan, contoh: Bendahara Pengeluaran KPPN Banda Aceh). 7 |Diisi alamat bendahara (alamat Kantor bendahara yang bersanglcutan). 8 | Diisi kode bagian anggaran kementerian/lembaga beserta uraiannya, contoh: kode 015 uraiannya Departemen Keuangan. 9 Diisi kode unit eselon I beserta uraiannya, contoh: kode 08 uraiannya Ditjen Perbendaharaan. 10 Diisi kode satker beserta uraiannya. 11 |Diisi kode fungsi, sub fungsi dan program dari belanja yang disetorkan kembali. 12 | Diisi kode kegiatan dan sub kegiatan dari belanja yang disetorkan kembali. 13 |Diisi kode lokasi kedudukan wajib setor/bendahara _beserta uraiannya, contoh: kode 0651 uraiannya Kota Banda Aceh, 0601 uraiannya Kab. Aceh Besar, 0602 uraiannya Kab. Pidie, 0618 uraiannya Kab. Pidie Jaya, 0652 uraiannya Kota Sabang. 14 | Diisi kode alcun setoran dan uraiannya. 15 __| Diisi jumlah uang yang disetor. 16 Diisi uraian jumlah uang yang disetor dengan huruf. 17 _ | Diisi uraian penjelasan dari setoran yang dilakukan (penjelasan dari angka 14). 18 _ | Diisi tempat pembuatan /pengisian SSPB, 19 | Diisi tanggal pembuatan/pengisian SSPB. 20 | Diisi nama bendahara (bukan nama jabatan). 21 Diisi NIP bendahara. 22 | Diisi tanggal penyetoran. (Diisi oleh bank/kantor pos persepsi penerima setoran). 23 | Diisi tanda tangan petugas penerima penyetoran dan stempel kantor penerima setoran. (Diisi oleh bank/kantor pos persepsi penerima setoran). 24 | Diisi nama petugas penerima setoran. (Diisi oleh bank/kantor pos persepsi penerima setoran).

Anda mungkin juga menyukai