Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ORIENTASI PPPK INSTANSI PADA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh :
Nama : Ahmad Prasetiyo, S.Kom
NIP : 19930622 202221 1 011
Jabatan : Guru Ahli Pertama
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Kedung

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, Bahwa dalam rangka
mewujudkan tujuan Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun
aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam upaya mewujudkan visi Pemerintah
Provinsi Jawa tengah yakni perwujudan masyarakat jateng yang semakin sejahtera
dan berdikari, maka diperlukan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih,
kondusivitas wilayah, serta pemantapan kapasitas dan ketahanan fiskal daerah yang
mana hal tersebut memerlukan Perwujudan efisiensi kelembagaan dan sistem
manajemen sumber daya manusia (SDM) aparatur yang baik. SDM sebagai salah
satu faktor penting dalam menopang eksistensi birokrasi namun pada kenyataannya
masih banyak permasalahan yang dihadapi, misalnya terkait rendahnya kompetensi
pegawai yang berdampak pada rendahnya kinerja birokrasi secara umum.
Keberadaan sumber daya manusia yang mampu memberikan kontribusi
secara memadai bagi intansi pemerintah dalam menjalankan kegiatannya
berbanding lurus dengan dana yang harus dikeluarkan guna pembiayaan pegawai.
Berlakunya UU No 5 tahun 2014 tentang ASN, Pengangkatan pegawai tidak tetap
yang diberlakukan dalam undang undang kepegawaian sudah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi, sehingga pengangkatan kepegawaian tidak tetap
sudah tidak dapat dilakukan lagi. Sesuai UU tersebut, pengangkatan pegawai Non
PNS dimungkinkan melalui pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja (PPPK) sesuai dengan ketentuan pasal 93-107. Rekrutmen terhadap PPPK
merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan pemerintah terhadap tingginya
jumlah kebutuhan pegawai dengan tetap memperhatikan keterbatasan dana yang
disediakan oleh APBN/APBD. Pengadaan PPPK untuk mengisi keterbatasan SDM
dan percepatan pengisian jabatan fungsional yang membutuhkan persyaratan
profesi dan uji kompetensi.
Berdasarkan Peraturan LAN No 15 tahun 2020 tentang pengembangan
kompetensi PPPK, bahwa instansi pemerintah wajib menyelenggarakan orientasi
bagi PPPK. Orientasi dilaksanakan paling lambat 1 bulan terhitung sejak diangkat
pertama kali sebagai PPPK. Pelaksanaan orientasi dimaksudkan untuk pengenalan
tugas dan fungsi ASN serta pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah.
Orientasi dilaksanakan hanya untuk 1 kali sepanjang berstatus sebagai PPPK.

B. Maksud dan Tujuan


Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022 dimaksudkan membekali
peserta dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang nilai dan etika pada
instansi pemerintah dalam mendukung pencapaian Visi Misi Organisasi.
Tujuannya adalah setelah mengikuti orientasi peserta mampu memahami
dan mengenalkan nilai dan etika pada instansi pemerintah.

C. Waktu dan Tempat


Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022 dilaksanakan selama 8
hari kerja pada hari Senin sampai dengan Jum’at (untuk hari sabtu dan minggu,
peserta diliburkan), dengan agenda sebagai berikut:
1. Agenda I, tanggal 18 Juli sampai dengan 20 Juli 2022 full E-Learning.
2. Agenda II, tanggal 21 Juli sampai dengan 27 Juli 2022, On the Job Training
(Orientasi di OPD PPPK).
Pembelajaran secara daring menggunakan Zoom Meeting dan Learning
Management system (LMS) SipTenan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
BAB II
NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

A. Visi dan Misi


Visi
Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari “Tetep Mboten Korupsi, Mboten
Ngapusi”
Misi
1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran dan guyub untuk
menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mempercepat reformasi birokrasi yang dinamis serta memperluas sasaran ke
pemerintahan Kabupaten/Kota.
3. Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja baru untuk
mengurangi kin dan gur.
4. Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya dan
mencintai lingkungan.

B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja


Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) perangkat daerah provinsi Jawa Tengah
sebagai berikut.
C. Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK
A. Manajemen Kepegawaian.

PPPK diatur melalui manajemen PPPK yang didalamnya memuat aturan


tentang penetapan kebutuhan, pengadaan, penilaian kinerja, gaji dan tunjangan,
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan kerja, sampai pada perlindungan yang dapat diperoleh PPPK (Pasal 93).

▪ Penetapan kebutuhan dan Pengadaan PPPK


Pengadaan PPPK yang selama ini terkesan carut marut atau ‘ngasal’
memang menjadi cikal bakal berkembangnya jumlah pegawai tetap di
Birokrasi, sayangnya tingginya jumlah pegawai tidak tetap ini sering kali
tidak diikuti dengan kinerja yang baik. Adanya analisis terhadap kebutuhan
PPPK ini dirasa baik agar nantinya PPPK yang direkrut mempunyai posisi
dan tugas yang jelas. Harapannya juga terbentuk keseimbangan antara
kebutuhan pekerjaan dengan jumlah PPPK. Penilaian yang dilakukan
dengan memperhatikan kompetensi dan kualifikasi pegawai ini menunjukan
bahwa UU ini telah mengadopsi sistem merit dalam pengadaan PPPK.
Tahapan dalam pengadaan calon PPPK sesuai dengan UU ASN Pasal 95
Ayat 2 adalah tahap perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran,
seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan pengangkatan menjadi PPPK.
▪ Penggajian dan tunjangan
Di dalam UU ASN diatur bahwa gaji yang diberikan pada PKKK
diberikan berdasarkan beban kerja, tanggung jawab jabatan dan resiko
pekerjaan (Pasal 101 Ayat 2) dan dibebankan pada APBN untuk PPPK di
instansi pusat sedangkan untuk instansi di daerah dibebankan pada APBD
(Pasal 101 Ayat 3). Selain gaji, PPPK juga berhak menerima tunjangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 101 Ayat 4).
sistem pembayaran yang dilakukan pada PPPK telah diupayakan untuk
menggunakan sistem merit dimana pembayaran didasarkan pada beban
kerja, tanggung jawab jabatan dan resiko pekerjaan.
▪ Penilaian Kinerja dan Pengembangan Kompetensi
Penilaian kinerja bagi PPPK ini bertujuan untuk menjamin
objektivitas prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian
kerja antara Pejabat Pembina Kepegawaian dengan pegawai yang
bersangkutan (Pasal 100 Ayat 1). Hal-hal yang dinilai mencakup target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai dan perilaku pegawai dan dilakukan
dengan objektif, akuntabel, partisipatif, terukur dan transparan (Pasal 100
Ayat 2 dan 3). Penilaian kinerja kepada PPPK dilakukan oleh atasan
langsung dari PPPK tersebut juga oleh rekan kerja setingkat maupun
bawahannya. (Pasal 100 Ayat 5 dan 6).
Sesuai dengan Pasal 102 bahwa PPPK diberikan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi yang dilakukan melalui perencanaan oleh
setiap instansi pemerintah setiap tahunnya. Pengembangan kompetensi bagi
PPPK mungkin dapat memberikan angin segar yang berarti pemerintah juga
peduli atas kompetensi PPPK.
▪ Pemberian Penghargaan
Pemberian penghargaan berupa kesempatan prioritas untuk
pengembangan kompetensi diberikan kepada PPPK yang mempunyai hasil
penilaian kinerja yang sangat baik.
▪ Disiplin
Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin
terhadap PPPK serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin.
▪ Pemutusan hubungan Perjanjian Kerja
PPPK diangkat dan ditetapkan oleh keputusan pejabat Pembina
kepegawaian yang masa kerjanya telah diatur paling singkat satu tahun dan
dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan penilaian
kinerja (Pasal 98). Jadi PPPK dapat diberhentikan ketika sudah habis masa
perjanjian kerjanya dan jika berdasarkan hasil penilaian kinerja PPPK
tersebut menujukan hasil yang kurang baik. Di pasal 98 disebutkan batas
minimal perjanjian kerja yaitu satu tahun dan dapat diperpanjang, namun
tidak ada batas maksimal waktu perjanjian kerja. Selain itu, pada pasal 105
A Ayat 1 disebutkan bahwa pemutusan kerja PPPK juga dapat terjadi karena
ada perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengkibatkan
pengurangan PPPK.
▪ Perlindungan
PPPK memilliki hubungan hukum yang bersifat keperdataan atau hubungan
hukum yang bersifat kontraktual. Dengan demikian yang membedakan
antara PNS dan PPPK adalah hubungan hukumnya. Dengan adanya
perbedaan hubungan hukum tesebut maka tentu aturan yang berlaku bagi
PNS tidak berarti berlaku juga untuk PPPK.

B. Penilaian Kinerja PPPK.

Penilaian kinerja PPPK yang menduduki JF bertujuan untuk


menjamin objektivitas pembinaan yang didasarkan sistem prestasi kerja.
Penilaian kinerja PPPK yang menduduki JF dilakukan berdasarkan
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi,
dengan memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai,
serta perilaku kerja. Penilaian kinerja PPPK yang menduduki JF dilakukan
secara objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.

Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 meliputi:


SKP dan Perilaku Kerja. PPPK yang menduduki JF yang tidak memenuhi
target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja dilakukan
pemutusan hubungan perjanjian kerja sebagai PPPK dan yang bersangkutan
kehilangan statusnya sebagai PPPK.
BAB III
NILAI DAN ETIKA OPD SMK NEGERI 1 KEDUNG
A. Renstra OPD
1. Visi Sekolah
“Terwujudnya Lulusan Yang Bertaqwa, Berkarakter, Kompeten, Berwawasan
Lingkungan dan Mampu Bersaing di Era Global”.
2. Misi Sekolah
1. Menanamkan pembiasaan nilai-nilai religi dan mencetak generasi yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Membekali siswa dengan penguatan pendidikan karakter, budi pekeri dan
berbudaya;
3. Membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara
sistemik;
4. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi sesuai
dengan kebutuhan dunia usaha/ dunia industri;
5. Menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai bidangnya, sehingga mampu
mengisi lapangan kerja, serta dapat melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi;
6. Menjadikan sekolah yang berwawasan lingkungan dan sebagai pusat
pengelolaan limbah secara mandiri;
7. Mengembangkan sekolah sebagai pusat tempat uji kompetensi dan uji
sertifikasi;
8. Membangun kemitraan dengan IDUKA dalam maupun luar negeri;
9. Menerapkan Smart School sebagai pelayanan kepada pelanggan.
3. Tujuan dari Penyusunan Renstra adalah :
1. Pedoman arah dan strategi kebijakan Kemajuan Sekolah 5 tahun kedepan;
2. Navigasi perencanaan sebagai evaluasi penyusunan rencana kerja tahunan;
3. Instrumen evaluasi dan pengendalian tahunan.
Adapun Renstra/ Peta Jalan Revitalisasi dari SMK N 1 Kedung adalah sebagai
berikut :
1. Tahun 2020
• Penataan RHT
• Penataan Ruang kelas
• Sekolah Sehat
• Rintisan Sekolah Industri (Blended Learning)
• Penguatan Teaching Factory
• KBM Berbasis IT
• Sekolah Pencetak wirausaha (SPW)
• Workshop PTK OnLine
• Rintisan K-Mart
2. Tahun 2021
• 25% Guru Produktif magang industry
• Uji kompetensi guru produktif
• 30% Sertifikasi asesor
• Smart School
• E-Library
• Penguatan Kelas Industri
• Optimalisasi Tefa
• Penguatan bisnis online
• LSP P1-2KK
3. Tahun 2022
• 25% Guru Produktif Magang Industry
• Uji kompetensi guru produktif
• 60% Sertifikasi asesor
• Sekolah Adi Wiyata Kabupaten
• Mitra industry nasional
• Pusat Studi Bisnis OnLine
• LSP P1-4KK
4. Tahun 2023
• 25% Guru Produktif Magang Industry
• Uji kompetensi guru produktif
• 90% Sertifikasi asesor
• Sekolah Adi Wiyata Propinsi
• Mitra Industri Internasional
• Pusat Studi Workshop dan Bisnis OnLine
B. SOTK OPD

1) Kepala Sekolah
Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah adalah sebagai edukator, manager,
administrator, supervisor, leader, inovator, motivator).
2) Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu waka kurikulum, waka
kesiswaan, waka Sarpras dan waka Hub. IDUKA yang bertugas membantu
Kepala Sekolah.
3) Wali Kelas
Tugas wali kelas adalah bertanggungjawab kepada kepala sekolah dalam
mengelola kelas.
4) Guru Mapel
Tugas guru Mapel adalah bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam
melaksanakan KBM.
5) Komite Sekolah
Tugas membantu program sekolah dan pengembangan sekolah.
6) Tenaga Administrasi
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam seluruh administrasi
sekolah.
7) Penjaga sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah t e r ka i t k e t e r t i ba n
d a n k e a m a na n se k ol a h .
C. Manajemen Tupoksi PPPK di OPD
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa jabatan
fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil.
Tugas guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tugas guru secara lebih
terperinci dijelaskan dalam Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang
petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Tugas Guru
selanjutnya sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, tugas guru di sebutkan:
1. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
2. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran.
3. Menganalisis hasil pembelajaran.
4. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam tugas guru yang
sudah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung
dalam poin D dan E Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta poin a, b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru serta nilai-nilai agama dan etika.
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis.
4. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
BAB IV
RENCANA KERJA PPPK

A. Rencana Kerja Tahun

Program guru BK TIK merupakan kegiatan bimbingan dan fasilitas yang akan
dilaksanakan secara terjadual bagi peserta didik, sesama guru, dan tenaga kependidikan di
sekolah.
Program layanan pembimbingan dan fasilitas BK TIK untuk setiap periode disusun
dengan memperhatikan unsur-unsur:
a. Kebutuhan peserta didik, sesama guru, dan tenaga kependidikan di sekolah yang
diketahui melalui pengungkapan individu dalam kepeminatan peningkatan kemampuan
BK TIK dan/atau berdasarkan uji kemampuan BK TIK.
b. Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing sebanyak minimal
150 orang.
c. Bidang-bidang bimbingan meliputi hal-hal terkait dengan peningkatan kompetensi BK
TIK.
d. Jenis-jenis layanan : layanan klasikal, kelompok, dan individu.
e. Kegiatan pendukung : video pembelajaran BK TIK.
f. Frekuensi layanan : setiap peserta didik mendapatkan berbagai layanan minimal 5
kali dalam setiap semester, baik layanan dalam format
perorangan, kelompok, maupun klasikal.
g. Lama kegiatan : setiap kegiatan (kegiatan layanan dan pendukung) berlangsung
sekitar 2 jam.
h. Waktu kegiatan : Kegiatan layanan dan pendukung diaksanakan pada jam
pelajaran sekolah dan/atau di luar jam pelajaran sekolah.
i. Kegiatan khusus : Pada semester pertama setiap tahun pelajaran baru
diselenggarakan layanan orientasi kelas/sekolah bagi peserta
didik baru terkait dengan kemampuan TIK atau Informatika .

Pelaksanaan program satuan kegiatan yaitu kegiatan layanan dan kegiatan


pendukung merupakan ujung tombak kegiatan bimbingan dan fasiitas BK TIK secara
keseluruhan.
Tahap-tahap yang perlu ditempuh adalah:
a. Tahap perencanaan, program satuan layanan dan kegiatan pendukung direncanakan
secara tertulis dengan memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat, dan
rencana penilaian.
b. Tahap pelaksanaan, program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendukung)
dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya.
c. Tahap penilaian, hasil kegiatan diukur dengan nilai.
d. Tahap analisis hasil, hasil analisis untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu mendapat
perhatian lebih lanjut.
e. Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan sebelumnya, melalui layanan dan/atau kegiatan pendukung yang relevan.
B. Rencana Kerja 5 Tahun
Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026
Menyusun Rencana Menyusun Rencana Menyusun Rencana Menyusun Rencana Menyusun Rencana
bimbingan TIK bimbingan TIK bimbingan TIK bimbingan TIK bimbingan TIK
Pembuatan E-Modul Pembuatan E-Modul Pembuatan E-Modul Pembuatan E-Modul Pembuatan E-Modul
Penerapan PjBL Optimalisasi PjBL Optimalisasi pembelajaran Magang guru BK TIK Magang guru BK TIK
berbasis IT Siswa Dan normada 50% 100%
Guru
Penyelarasan modul ajar Modul ajar sesuai bimbingan IT berbasis
dengan guru Produktif kebutuhan Guru Produktif TEFA
Mengembangkan elerning Pengutan elerning smkn 1 Optimalisasi TEFA
smkn 1 kedung kedung berbasis IT
Pembimbingan PKL Pembuatan media sosial per Pelajar unggul produktif Optimalisasi Pelajar
guru dan jurusan unggul smkn 1 kedung
Penataan website SMK agar Penguatan media Sosial Rintisan branding learning Branding learning 6
lebih Komplit SMKN 1 Kedung dengan JP/semester
Publikasi Yang Menarik
Rencana Presensi PKL Branding SMKN 1 Pelaksanaan Presensi PKL
Berbasis Android KEDUNG Berbasis Android
Pelaksanaan Bimbingan BK Pelaksanaan bimbingan Pelaksanaan bimbingan Penjadwalan bimbingan bimbingan pembuatan
TIK Laporan PKL pembuatan Laporan PKL pembuatan Laporan PKL pembuatan Laporan PKL Laporan per jurusan
BAB V
PENUTUP

Dengan selesainya masa Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi
pemerintah bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022
yang ditandai dengan ditandatanganinya laporan peserta orientasi pengenalan nilai dan
etika pada instansi pemerintah dengan perjanjian kerja. Peserta orientasi mampu
memahami dan mengenalkan nilai dan etika pada instansi pemerintah. Sehingga
pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang nilai dan etika Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) di instansi pemerintah dapat mendukung pencapaian Visi
Misi Organisasi /instansi tersebut.

A. Kesimpulan.
Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022 merupakan
pembekalan etika pegawai dilingkungan instansi pemerintah dengan peserta
PPPK dan pemateri merupakan pegawai dinas yang ditunjuk.

B. Saran.
Untuk masa Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah
bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) periode selanjutnya agar
penyelenggaraan dapat diselenggarakan secara luring dengan harapan materi yang
disampaikan dapat terserap secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai