Disusun Oleh :
Nama : Ahmad Prasetiyo, S.Kom
NIP : 19930622 202221 1 011
Jabatan : Guru Ahli Pertama
Unit Kerja : SMK Negeri 1 Kedung
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, Bahwa dalam rangka
mewujudkan tujuan Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun
aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam upaya mewujudkan visi Pemerintah
Provinsi Jawa tengah yakni perwujudan masyarakat jateng yang semakin sejahtera
dan berdikari, maka diperlukan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih,
kondusivitas wilayah, serta pemantapan kapasitas dan ketahanan fiskal daerah yang
mana hal tersebut memerlukan Perwujudan efisiensi kelembagaan dan sistem
manajemen sumber daya manusia (SDM) aparatur yang baik. SDM sebagai salah
satu faktor penting dalam menopang eksistensi birokrasi namun pada kenyataannya
masih banyak permasalahan yang dihadapi, misalnya terkait rendahnya kompetensi
pegawai yang berdampak pada rendahnya kinerja birokrasi secara umum.
Keberadaan sumber daya manusia yang mampu memberikan kontribusi
secara memadai bagi intansi pemerintah dalam menjalankan kegiatannya
berbanding lurus dengan dana yang harus dikeluarkan guna pembiayaan pegawai.
Berlakunya UU No 5 tahun 2014 tentang ASN, Pengangkatan pegawai tidak tetap
yang diberlakukan dalam undang undang kepegawaian sudah dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi, sehingga pengangkatan kepegawaian tidak tetap
sudah tidak dapat dilakukan lagi. Sesuai UU tersebut, pengangkatan pegawai Non
PNS dimungkinkan melalui pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja (PPPK) sesuai dengan ketentuan pasal 93-107. Rekrutmen terhadap PPPK
merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan pemerintah terhadap tingginya
jumlah kebutuhan pegawai dengan tetap memperhatikan keterbatasan dana yang
disediakan oleh APBN/APBD. Pengadaan PPPK untuk mengisi keterbatasan SDM
dan percepatan pengisian jabatan fungsional yang membutuhkan persyaratan
profesi dan uji kompetensi.
Berdasarkan Peraturan LAN No 15 tahun 2020 tentang pengembangan
kompetensi PPPK, bahwa instansi pemerintah wajib menyelenggarakan orientasi
bagi PPPK. Orientasi dilaksanakan paling lambat 1 bulan terhitung sejak diangkat
pertama kali sebagai PPPK. Pelaksanaan orientasi dimaksudkan untuk pengenalan
tugas dan fungsi ASN serta pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah.
Orientasi dilaksanakan hanya untuk 1 kali sepanjang berstatus sebagai PPPK.
1) Kepala Sekolah
Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah adalah sebagai edukator, manager,
administrator, supervisor, leader, inovator, motivator).
2) Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu waka kurikulum, waka
kesiswaan, waka Sarpras dan waka Hub. IDUKA yang bertugas membantu
Kepala Sekolah.
3) Wali Kelas
Tugas wali kelas adalah bertanggungjawab kepada kepala sekolah dalam
mengelola kelas.
4) Guru Mapel
Tugas guru Mapel adalah bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam
melaksanakan KBM.
5) Komite Sekolah
Tugas membantu program sekolah dan pengembangan sekolah.
6) Tenaga Administrasi
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam seluruh administrasi
sekolah.
7) Penjaga sekolah
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah t e r ka i t k e t e r t i ba n
d a n k e a m a na n se k ol a h .
C. Manajemen Tupoksi PPPK di OPD
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa jabatan
fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil.
Tugas guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tugas guru secara lebih
terperinci dijelaskan dalam Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang
petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Tugas Guru
selanjutnya sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, tugas guru di sebutkan:
1. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
2. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran.
3. Menganalisis hasil pembelajaran.
4. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam tugas guru yang
sudah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung
dalam poin D dan E Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta poin a, b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru serta nilai-nilai agama dan etika.
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis.
4. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
BAB IV
RENCANA KERJA PPPK
Program guru BK TIK merupakan kegiatan bimbingan dan fasilitas yang akan
dilaksanakan secara terjadual bagi peserta didik, sesama guru, dan tenaga kependidikan di
sekolah.
Program layanan pembimbingan dan fasilitas BK TIK untuk setiap periode disusun
dengan memperhatikan unsur-unsur:
a. Kebutuhan peserta didik, sesama guru, dan tenaga kependidikan di sekolah yang
diketahui melalui pengungkapan individu dalam kepeminatan peningkatan kemampuan
BK TIK dan/atau berdasarkan uji kemampuan BK TIK.
b. Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing sebanyak minimal
150 orang.
c. Bidang-bidang bimbingan meliputi hal-hal terkait dengan peningkatan kompetensi BK
TIK.
d. Jenis-jenis layanan : layanan klasikal, kelompok, dan individu.
e. Kegiatan pendukung : video pembelajaran BK TIK.
f. Frekuensi layanan : setiap peserta didik mendapatkan berbagai layanan minimal 5
kali dalam setiap semester, baik layanan dalam format
perorangan, kelompok, maupun klasikal.
g. Lama kegiatan : setiap kegiatan (kegiatan layanan dan pendukung) berlangsung
sekitar 2 jam.
h. Waktu kegiatan : Kegiatan layanan dan pendukung diaksanakan pada jam
pelajaran sekolah dan/atau di luar jam pelajaran sekolah.
i. Kegiatan khusus : Pada semester pertama setiap tahun pelajaran baru
diselenggarakan layanan orientasi kelas/sekolah bagi peserta
didik baru terkait dengan kemampuan TIK atau Informatika .
Dengan selesainya masa Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi
pemerintah bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022
yang ditandai dengan ditandatanganinya laporan peserta orientasi pengenalan nilai dan
etika pada instansi pemerintah dengan perjanjian kerja. Peserta orientasi mampu
memahami dan mengenalkan nilai dan etika pada instansi pemerintah. Sehingga
pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang nilai dan etika Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) di instansi pemerintah dapat mendukung pencapaian Visi
Misi Organisasi /instansi tersebut.
A. Kesimpulan.
Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022 merupakan
pembekalan etika pegawai dilingkungan instansi pemerintah dengan peserta
PPPK dan pemateri merupakan pegawai dinas yang ditunjuk.
B. Saran.
Untuk masa Orientasi pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah
bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) periode selanjutnya agar
penyelenggaraan dapat diselenggarakan secara luring dengan harapan materi yang
disampaikan dapat terserap secara optimal.