Anda di halaman 1dari 33

REKONSILIASI PENGOBATAN

DAN VISITE
Doa sebelriivi belajar pertama

“Rodlittu billahiroba, Wabil islaamidiinaa, Wabimuhammadin nabiyyaa warasuula,


Robbi zidnii ilivaan warzuqnii fahivaan.”
Artinya:
Kami ridho bahwa Allah Swt sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku
serta Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah
terhadapku ilmu serta berikanlah aku pengertian yang baik.

Huh sinau
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran farmasi dalam


rekonsiliasi obat dan visite kefarmasian

Indikator CPMK
 Mahasiswa mampu menguraikan definisi rekonsiliasi obat dan visite
kefarmasian
 Mahasiswa mampu menguraikan langkah-langkah dlam rekonsiliasi
obat dan visite kefarmasian
 Mahasiswa mampu mengevaluasi penggunaan AB (kuantitatif dan
kualitatif)
PENGERTIAN REKONSILIASI PENGOBATAN

Proses mendapatkan dan memelihara daftar semua obat (resep dan nonresep)
yang sedang pasien gunakan secara akurat dan rinci, termasuk dosis dan frekuensi,
sebelum masuk RS dan membandingkannya dengan resep/instruksi pengobatan
ketika admisi, transfer dan discharge, mengidentifikasi adanya diskrepansi dan
mencatat setiap perubahan, sehingga dihasilkan daftar yang lengkap dan
akurat
(The Institute for Healthcare Improvement , 2005)
TUJUAN

1. memastikan informasi yang akurat tentang obat


yang digunakan pasien
2. mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak
terdokumentasinya instruksi dokter
3. mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak
terbacanya instruksi dokter
4. Mencegah kesalahan penggunaan obat (omission, duplikasi,
salah obat, salah dosis, interaksi obat)
5. Menjamin penggunaan obat yang aman dan efektif
Manfaat Pelaksana
 Pasien terhindar dari  1) Apoteker
kesalahan  2) Dokter
penggunaan obat
Persiapan Kertas kerja atau formulir

1. SPO Penelusuran 1. Formulir Rekonsiliasi Obat


Riwayat Penggunaan
2. Resep/instruksi pengobatan
Obat
3. rekam medis/catatan profil
2. SPO rekonsiliasi obat
obat pasien
KUALIFIKASI YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK MELAKUKAN
REKONSILIASI PENGOBATAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT

 mempunyai pengetahuan tentang jenis dan nama obat / bahan aktif,


 mempunyai pengetahuan tentang karakteristik yang berhubungan
dengan pengobatan, seperti bentuk sediaan, dosis, regimen, dan indikasi,
 mempunyai pengetahuan tentang dimana dan bagaimana informasi
tentang pengobatan pasien dapat diperoleh (misalnya, pengetahuan
tentang dokter umum dan apotek komunitas di wilayah tersebut),
 mempunyai pengetahuan tentang tantangan dan kesalahan umum saat
menilai riwayat pengobatan yang benar (misalnya, kelalaian, dosis yang
salah, dan kemiripan),
KUALIFIKASI YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK
MELAKUKAN REKONSILIASI PENGOBATAN ADALAH SEBAGAI
BERIKUT

a. mempunyai teknik wawancara untuk riwayat pengobatan terbaik,


b. mempunyai keterampilan berempati dan terbuka terhadap pasien,
mendorong mereka untuk berkomunikasi secara terbuka,
c. mempunyai keterampilan dalam komunikasi dan kerja tim (juga
penting untuk komunikasi dengan profesional perawatan kesehatan di
pengaturan perawatan lain),
d. mempunyai keterampilan mengevaluasi kelengkapan informasi obat,
e. mempunyai keterampilan dalam dokumentasi yang akurat
REKONSILIASI
OBAT SAAT ADMISI
LANGKAH-LANGKAH REKONSILIASI OBAT SAAT
ADMISI
1. Melakukan penelusuran riwayat penggunaan obat.
2. Melakukan konfirmasi akurasi riwayat penggunaan obat dengan cara memverifikasi beberapa
sumber data (rekam medis admisi sebelumnya, catatan pengambilan obat di apotek, obat yang
dibawa pasien)
3. Membandingkan data Obat yang pernah/sedang digunakan pasien sebelum admisi dengan resep
pertama dokter saat admisi.
4. Melakukan klarifikasi dengan dokter penulis resep apakah:
 Obat dilanjutkan dengan rejimen tetap
 Obat dilanjutkan dengan rejimen berubah
 Obat dihentikan
5. Mencatat hasil klarifikasi di Formulir Rekonsiliasi Obat Saat Admisi
6. Melakukan komunikasi dengan pasien dan/atau keluarga pasien atau perawat mengenai
perubahan terapi yang terjadi.
REKONSILIASI
OBAT SAAT
TRANSFER
LANGKAH-LANGKAH REKONSILIASI OBAT SAAT
TRANSFER ANTAR RUANG RAWAT

1. Kegiatan yang dilakukan apoteker pada rekonsiliasi obat saat transfer


antar ruang rawat adalah membandingkan terapi obat pada formulir
instruksi pengobatan di ruang sebelumnya dengan resep/instruksi
pengobatan di ruang rawat saat ini dan daftar obat yang pasien gunakan
sebelum admisi.
2. Jika terjadi diskrepansi, maka apoteker menghubungi dokter penulis
resep di ruang rawat saat ini. Hasil klarifikasi dicatat di Formulir
Rekonsiliasi Obat Saat Transfer.
REKONSILIASI OBAT SAAT
OBAT SAAT PASIEN AKAN
DIPULANGKAN (DISCHARGE )
LANGKAH-LANGKAH REKONSILIASI OBAT SAAT
PASIEN AKAN DIPULANGKAN

1. Kegiatan rekonsiliasi obat saat pasien akan dipulangkan adalah


membandingkan daftar obat yang digunakan pasien sebelum admisi dengan
obat yang digunakan 24 jam terakhir dan resep obat pulang.
2. Jika terjadi diskrepansi, maka apoteker menghubungi dokter penulis resep
obat pulang. Hasil klarifikasi dicatat di Formulir Rekonsiliasi Obat Saat
Discharge
EVALUASI

 Persentase rekonsiliasi obat yang dilakukan


VISITE / RONDE
VISITE
1. kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan
2. apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk
3. mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji
masalah
4. terkait obat, memantau terapi obat dan Reaksi Obat yang
Tidak Dikehendaki,
5. meningkatkan terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi
obat
6. kepada dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya
meningkatkan pemahaman mengenai riwayat
pengobatan pasien, perkembangan kondisi klinik,
dan rencana terapi secara komprehensif;

memberikan informasi mengenai farmakologi,


farmakokinetika, bentuk sediaan obat, rejimen dosis,
dan aspek lain terkait terapi obat pada pasien,
Tujuan
memberikan rekomendasi sebelum keputusan klinik
ditetapkan dalam hal pemilihan terapi,
implementasi dan monitoring terapi;

memberikan rekomendasi penyelesaian masalah terkait


penggunaan obat akibat keputusan klinik yang sudah
ditetapkan sebelumnya
Manfaat
Untuk meningkatkan komunikasi apoteker, perawat, dokter, dan tenaga ke

api obat yang efektif dengan risiko minimal (efeksamping, kesalahan obat dan biaya).
Pasien mendapatkan obat sesuai indikasi dan reji

Fauziyah 2020
Persiapan 1. patofisiologi,
2. terminologi medis
3. Farmakokinetika
4. Farmakologi
Apoteker perlu membekali pengetahuan terkait:
5. Farmakoterapi
6. Farmakoekonomi
7. Farmakoepidemiologi
8. pengobatan berbasis bukti.
9. interpretasi data laboratorium
10. interpretasi data penunjang diagnostik lain
11.kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan
pasien dan tenaga kesehatan lain.
Fauziyah 2020
Daftar dibutuhkan untuk melaksanakan visite :

 1) Formulir catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)


 2) Formulir Pemantauan Terapi Obat
 3) Referensi dapat berupa cetakan atau elektronik
o Formularium Rumah Sakit
o Pedoman Penggunaan Antibiotika
o Pedoman Praktik Klinis
o British National Formulary (BNF)
o Drug Information Handbook (DIH)
o American Hospital Formulary Services (AHFS) : Drug Information Pedoman
Terapi, dan lain-lain.
SUMBER REFERENSI
e-book On line

Fauziyah 2020
PRIORITAS VISITE

1. Pasien baru dalam 24 jam pertama


2. Pasien dalam perawatan intensif
3. Pasien yang menerima lebih dari 5 macam obat;
4. Pasien yang mengalami penurunan fungsi organ terutama hati dan ginjal.
5. Pasien yang hasil pemeriksaan laboratoriumnya mencapai nilai kritis (critical value),
misalnya ketidakseimbangan elektrolit, penurunan kadar albumin
6. Pasien yang mendapatkan obat yang memiliki indeks terapi sempit, berpotensi
menimbulkan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD) yang fatal.
Contoh: pasien yang menerima terapi obat digoksin, karbamazepin, teofilin, sitostatika.
PENILAIAN

Aksi
Rencana  Buat hubungan penyebab dan terapeutik
 Tentukan siapa pasien Anda sebagai
 Temui pasien individu yang dipelajari dalam wawancara
 Dapatkan informasi yang relevan pasien, terkait demografi pasien, riwayat
dari pasien pengobatan, dan informasi klinis lainnya
 Buat keputusan terapi obat
 Tentukan apakah kebutuhan terkait obat
rasional menggunakan
pasien terpenuhi (indikasi, efektivitas,
 Pemeriksaan Farmakoterapi
keamanan, kepatuhan), identifikasi terapi
obat masalah

Fauziyah 2020
RENCANA PERAWATAN
Aksi
Rencana
 sepakati titik akhir dan kerangka waktu
a. Tetapkan tujuan terapi untuk farmakoterapi pasien
b. Pilih intervensi yang sesuai untuk:
 Pertimbangkan alternatif terapeutik
o mengatasi masalah terapi obat
o mencapai tujuan terapi  Pilih farmakoterapi khusus pasien
o mencegah masalah terapi oba  Pertimbangkan intervensi non-drug
o jadwalkan evaluasi tindak lanjut
 Pertimbangkan pendidikan pasien
Fauziyah 2020
EVALUASI TINDAK LANJUT
Rencana Aksi
 Dapatkan bukti klinis dan / atau
laboratorium dari hasil aktual pasien,  Evaluasi keamanan farmakoterapi
bandingkan dengan tujuan terapi untuk
menentukan efektivitas terapi obat  Tentukan kepatuhan pasien
 Dapatkan bukti klinis dan / atau  Buat keputusan tentang status
laboratorium tentang efek samping untuk
menentukan keamanan terapi obat
klinis kondisi pasien yang
ditangani dengan terapi obat.
 Dokumentasikan status klinis dari setiap
kondisi yang ditangani dengan terapi obat  Identifikasi terapi obat baru
 Kaji ulang pasien untuk masalah terapi masalah dan penyebabnya
obat baru
 Berikan perawatan berkelanjutan
 Jadwalkan evaluasi tindak lanjut
berikutnya
Fauziyah 2020
SUMBER DATA INFORMASI
PASIEN

profil pengobatan
pasien/pencatatan
penggunaan obat,

wawancara dengan
pasien, anggota
rekam medik, keluarga, dan tenaga
kesehatan lain.

Fauziyah 2020
Fauziyah 2020

Anda mungkin juga menyukai