Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah


Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) yang pada awal
pembentukannya pada tahun 1967, lebih ditujukan pada kerjasama yang
berorientasi politik untuk mencapai perdamaian dan keamanan di kawasan Asia
Tenggara, dalam perjalanannya berubah menjadi kerjasama regional dengan
memperkuat semangat stabilitas ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara,
antara lain melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan
budaya dengan tetap memperhatikan kesetaraan dan kemitraan, sehingga
menjadi landasan untuk terciptanya masyarakat yang sejahtera dan damai.
ASEAN yang resmi terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand
adalah merupakan kerjasama regional didirikan oleh lima negara di kawasan
Asia Tenggara yaitu; Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand
berdasarkan kesepakatan ”Deklarasi Bangkok” yang ditanda tangani secara
bersama-samadan isinya sebagai berikut :
”Membentuk suatu landasan kokoh dalam meningkatkan kerjasama
regional di kawasan Asia Tenggara dengan semangat keadilan dan kemitraaan
dalam rangka menciptakan perdamaian, kemajuan dan kemakmuran kawasan.”
Sejak awal didirikan ASEAN bercita-cita mewujudkan Asia Tenggara
bersatusehingga keanggotaan ASEAN terus mengalami perluasan menjadi
sepuluh negaraanggota yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand,
Brunei Darussalamtahun 1984, Vietnam tahun 1995, Laos tahun 1997, Myanmar
tahun 1997, danCambodia tahun 1999. Pada saat yang bersamaan kawasan Asia
Tenggara menghadapi persoalan-persoalan baru yang muncul baik secara
internal maupun eksternal.

1.2    Kerangka Permasalahan
Dari uraian latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan

1.      Bagaimana sejarah berdirinya ASEAN ?


2.      Apa prinsip-prinsip ASEAN ?
3.      Apa Simbol dan arti dari logo ASEAN ?
4.      Apa saja tujuan berdirinya ASEAN ?
5.      Apa Tujuan dibentuknya Piagam Asean (Asean Chartered) ?
6.      Bagaimana struktur dalam ASEAN ?
7.      Bagaimana sistem pelaksanaan ASEAN ?
8.      Apa prospek ke depan ASEAN ?

1.3   Tujuan dan Maksud Penyusunan Masalah


1
1.      Untuk mengetahui sejarah berdirinya ASEAN.
2.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip ASEAN.
3.      Untuk mengenal simbol dan arti dari Logo ASEAN.
4.      Untuk mengetahui tujuan berdirinya ASEAN.
5.      Untuk mengetahui apa saja tujuan dari Piagam ASEAN.
6.      Mengetahui struktur keorganisasian dalam ASEAN.
7.      Mengetahui proses pelaksanaan ASEAN.
8.      Mengetahui prospek ke depan dari ASEAN.

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1       SEJARAH BERDIRINYA ASEAN


ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations.
ASEAN disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada
di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8
Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari
wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan
Singapura
1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik
2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman
4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos
5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam
Read more: http://khairul-anas.blogspot.com/2012/04/makalah-sejarah-
berdirinya-asean.html#ixzz2CfmCK1jE

2.2       Prinsip Utama ASEAN


Prinsip-prinsip utama ASEAN digariskan seperti berikut:
·         Menghormati kemerdekaan, kesamaan, integritas dan identitas nasional semua
negara
·         Setiap negara memiliki hak untuk menyelesaikan permasalahan nasionalnya
tanpa ada campur tangan dari luar
·         Penyelesaian perbedaan atau perdebatan antar negara dengan aman
·         Menolak penggunaan kekuatan dan kekerasan
·         Meningkatkan kerjasama yang efektif antara anggota
ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura dan Thailand di Bangkok Proses pembentukan ASEAN dibuat dalam
sebuah penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan nama “Deklarasi
Bangkok”.

2.3       LOGO ASEAN 
 
Logo ASEAN membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu dan dinamik.
Warna logo ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning. Warna tersebut
merupakan warna utama lambang negara-negara ASEAN. Warna biru
melambangkan keamanan dan kestabilan. Merah bermaksud semangat dan
dinamisme sedangkan putih menunjukkan ketulenan dan kuning melambangkan
kemakmuran. Sepuluh tangkai padi melambangkan cita-cita pelopor pembentuk
ASEAN di Asia Tenggara, yaitu bersatu dan bersahabat. Bulatan melambangkan
kesatuan ASEAN. \
Anggota-anggota Asean

3
 
Anggota ASEAN yang dulunya hanya lima negara di Asia tenggara, sekarang telah
menjadi sepuluh negara, yaitu sebagai berikut

 Filipina negara pendiri


 Indonesia negara pendiri
 Malaysia negara pendiri
 Singapura negara pendiri
 Thailand negara pendiri
 Brunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984
 Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995
 Laos bergabung pada 23 Juli 1997
 Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997
 Kamboja bergabung pada 16 Desember 1998

Perkembangan terakhir mengindikasikan bahwa Timor-Leste sangat berminat


untuk menjadi anggota ASEAN. Bahkan Pemerintah Timor-Leste melalui
Kementerian Luar Negerinya telah menargetkan bahwa Timor-Leste akan
menjadi anggota ASEAN pada tahun 2012, hal ini sangat didukung oleh
pemerintah Indonesia juga negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti
Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat bahwa
Pemerintah Timor-Leste juga telah membuka Sekretariat Nasional ASEAN di Dili
pada awal bulan Februari 2009, dimana sekretariat ini akan berfungsi untuk
mempersiapkan tahapan-tahapan menjadi keanggotaan ASEAN.
                                                                                        
2.4       TUJUAN DIBENTUKNYA ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum dalam naskah Deklarasi Bangkok,
antara lain sebagai berikut.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta
pengembangan kebudayaan di kawasan ASEAN melalui usaha bersama
dalam semangat dan persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah
masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan ketertiban hukum di dalam negara-negara di
kawasan ASEAN. Selain itu, juga mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu dengan
yang lain di dalam menangani masalah kepentingan bersama yang
menyangkut berbagai bidang. Misalnya, di bidang ekonomi, sosial,
kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan
penelitian dalam bidang pendidikan, profesional, teknik, dan administrasi.
5. Meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dalam meningkatkan
penggunaan pertanian serta industri, perluasan perdagangan komoditas

4
internasional, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
peningkatan taraf hidup mereka.
6. Memelihara kerja sama yang lebih erat dan bergabung dengan organisasi
internasional dan regional lainnya untuk menjajaki segala kemungkinan
saling bekerja sama secara lebih erat di antara mereka sendiri.

2.5       TUJUAN DIBENTUKNYA PIAGAM ASEAN (ASEAN CHARTERED).


Tahun 2007 bisa dikatakan bersejarah bagi ASEAN. Kawasan ini memiliki
tampilan baru. Ada harapan ASEAN akan terstruktur dan tersistematis.Semua itu
ditandai dengan ditandatanginya Piagam ASEAN (ASEAN Charter) sebagai
kerangka “konstitusi bersama” ASEAN. Malah, piagam itu sesungguhnya makin
mengekalkan banyak kebiasaan lama. Misalnya, pengambilan keputusan di
ASEAN tetap dengan cara konsensus dan KTT ASEAN menjadi tempat tertinggi
untuk pengambilan keputusan jika konsensus tidak tercapai atau jika sengketa di
antara anggota terjadi. Meski demikian, piagam tersebut hadir di saat yang pas,
yaitu ketika kawasan Asia Tenggara ini terus berubah dan negara-negara ASEAN
semakin memperluas cakupan kerja sama yang lebih kukuh ke Asia Timur
(Jepang, Korea Selatan, dan China), Asia Tengah (India), serta ke selatan
(Australia dan Selandia Baru). Juga, KTT Asia Timur yang diselenggarakan
beriringan dengan KTT ASEAN.
Tujuan dibentuknya Piagam Asean adalah sebagai berikut
1.      Permudah kerja sama
Adanya Piagam ASEAN secara organisatoris akan membuat negara anggota
ASEAN relatif akan lebih terikat kepada berbagai kesepakatan yang telah dibuat
ASEAN. Secara teoretis, piagam itu akan semakin mempermudah kerja sama
yang dibuat ASEAN dengan mitra-mitra dialognya. Jika pada masa lalu mitra
ASEAN terkadang mengeluh bahwa kesepakatan yang telah dibuat dengan
ASEAN ternyata hanya dilaksanakan dan dipatuhi oleh beberapa negara anggota
ASEAN, kini kekhawatiran itu bisa dikurangi. Piagam meminta ASEAN
menghargai HAM. Meski saat ini pelaksanaan kedua hal itu masih jauh dari ideal,
setidaknya ASEAN sudah mengakui bahwa penghormatan atas HAM dan
demokrasi sebagai nilai-nilai dasar, sama seperti umumnya negara maju. Dengan
demikian, hambatan psikologis untuk bekerja sama dengan negara-negara
ASEAN seperti sering terdengar selama ini dari beberapa negara maju,
setidaknya sudah bisa dikurangi meski hambatan belum sepenuhnya bisa
dihapuskan.
2.      Tantangan internal
Keberhasilan ASEAN melahirkan sebuah piagam bersama tidak otomatis
bermakna ASEAN yang semakin solid. Tantangan terbesar justru berada di
lingkungan internal ASEAN sendiri, khususnya bagaimana agar benar-benar bisa
mengimplementasikan piagam itu sehingga ASEAN menjadi kekuatan yang
menyatu dan tidak terpecah belah.Bagaimanapun, kehadiran Piagam ASEAN,
yang di dalamnya mengharuskan para anggota mematuhi apa-apa yang sudah

5
diputuskan bersama oleh ASEAN, akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi
beberapa pihak.

3.      Langkah paling maju


Ada tiga rencana ASEAN yang dituliskan di piagam itu. Tiga hal itu adalah
menginginkan lahirnya Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Keamanan
ASEAN, dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN.Jangan skeptis dulu dengan
rencana pembentukan komunitas itu.

4.      Piagam merefleksikan pandangan jauh ke depan.


Bahkan, piagam secara tersirat akan membuat ASEAN malu jika tidak bisa
memenuhinya di kemudian hari. Inilah sumbangsih para pemikir ASEAN. Ini
merupakan bukti bahwa para pakar ASEAN tidak dungu, tetapi punya sudut
pandang yang strategis menuju masa depan.

2.6       STRUKTUR ASEAN

Struktur organisasi ASEAN telah mengalami perkembangan dan penyempurnaan


sejak pembentukannya sampai sekarang.

1) Sebelum KTT pertama di Bali 1979


Struktur organisasi ASEAN sebelum KTT di Bali adalah sebagai berikut :- Sidang
Tahunan Para Menteri- Standing Committee- Komite-komite Tetap dan Khusus-
Secretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota Negara-negara anggota ASEAN.

2) Sesudah KTT di Bali 1979

Setelah berlangsung KTT ASEAN di Bali tahun 1976, struktur organisasi ASEAN
mengalami perubahan, yaitu sebagai berikut :
1. Pertemuan para kepala pemerintah (Summit Meeting). Pertemuan ini
merupakan kekuasaan tertinggi dalam ASEAN.
2. Sidang tahunan menteri-menteri luar negeri ASEAN (Annual Ministerial
Meeting).
3. Sidang para menteri ekonomi.
4. Sidang para menteri non-ekonomi.
5. Standing Committee.
6. Komite-komite ASEAN.

3) Sekertariat ASEAN (ASEAN Secretariat)

6
Pejabat yang pernah menjadi Sekretariat Jenderal Sekretariat ASEAN adalah
sebagai berikut :
-HR. Dharsono Indonesia (1977-1978)
- Umarjani Notowijono Indonesia (1978-1979)
- Datok Ali Bin Abdullah Malaysia (1979-1980)
- Narciso G Reyes Filipina (1980-1982)
- Chan Kai Yu Singapura (1982-1984)
- Pan Wannamethee Thailand (1984-1986)
- Roderick Yong Brunai Darusalam (1986-1989)
-Rusli Noor Indonesia (1989-1993)
- Datok Ajit Singh Malaysia (1993-1998)
-Rodolf Certeza Severio, Jr Filipina (1998-2002)
-Ong Keng Yong Singapura (2003-sekarang)

Pada KTT ASEAN di Bali tanggal 23-24 Februari telah ditandatangani 3 dokumen
penting yang berikut :
1. Daclaration of ASEAN Concord (Deklarasi Kesepakatan ASEAN).
2. Treaty of Amity and Cooperation in South east Asia (Perjanjian Persahabatan
dan Kerjasama di Asia Tenggara).
3. Agreement on the Establishment of ASEAN Secretariat (Perjanjian
Pembentukan ASEAN Sekretaria).

Pedoman pelaksanaan dibidang kerjasama ekonomi terdapat dalam Deklarasi


Kesepakatan ASEAN yang menyatakan bahwa dalam rangka kerjasama di bidang
ini, beberapa program kegiatan telah disetujui, antara lain meliputi :
1. Komoditi utama, terutama pangan dan energi.
2. Kerjasama bidang Industri.
3. Kerjasama bidang Perdagangan.
4. Pendekatan bersama atas persoalan komoditi internasional dan persoalan
ekonomi diluar kawasan ASEAN.
5. Mekanisme kerjasama ekonomi ASEAN.

Dalam kerjasama ASEAN dalam bidang ekonomi dilakukan dalam sektor-sektor


sebagaiberikut :
- Sektor Perdagangan dan Pariwisata.
- Sektor Pangan, Pertanian dan Kehutanan.
- Sektor Industri, Pertambangan dan Energi.

2.7       Implementation of the ASEAN COMMUNITY


Untuk menjawab analisis mengenai prospek ASEAN Community, ada baiknyajika
kita mengetahui beberapa kerjasama terkait dengan pilar komunitasnya.
1.      Komunitas Keamanan ASEAN (ASEANSecurity Community/ ASC)

7
Komunitas Keamanan ASEAN memberikan mekanisme pencegahan
danpenanganan konflik secara damai. Hal ini dilakukan antara lain
melaluikonsultasi bersama untuk membahas masalah-masalah politik-
keamanankawasan seperti keamanan maritim, perluasan kerjasama pertahanan,
sertamasalah-masalah keamanan non-tradisional (kejahatan lintas
negara,kerusakan lingkungan hidup dan lain-lain).
Piagam ASEAN akan mengubah ASEAN sebagai suatu rule based organization.
Hal ini dibutuhkan mengingat selama ini, karakter ASEANsebagai sebuah
asosiasi yang bersifat longgar tidak lagi dirasakan cukupmengakomodasi potensi
kerjasama dan menanggapi tantangan integrasikawasan dan globalisasi.

1.      Komunitas Keamanan ASEAN (ASEANSecurity Community/ASC)


Komunitas ini ditujukan untuk mempercepat kerjasama politik keamanandi
ASEAN untuk mewujudkan perdamaian di kawasan, termasuk
denganmasyarakat internasional. Komunitas Keamanan ASEAN bersifat
terbuka,berdasarkan pendekatan keamanan komprehensif, dan tidak
ditujukanuntuk membentuk suatu pakta pertahanan / aliansi militer,
maupunkebijakan luar negeri bersama (common foreign policy).

Beberapa perkembangan mengenai implementasi Rencana AksiKomunitas


Keamanan ASEAN adalah sebagai berikut:
1. Piagam ASEAN
2. Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty onMutual
Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT)
3. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN
Convention on Counter Terrorism/ACCT)
4. ASEANDefence Ministers Meeting (ADMM)
5. Rencana Pembentukan Traktat Ekstradisi ASEAN
6. Penyelesaian Sengketa Laut China Selatan

2.8  Prospek ASEAN COMMUNITY


Sebagai badan perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara, eksistensi ASEAN
(Association of Souteast Asian Nation)telah memperlihatkan peran vitalnya
selama 41tahun -- sejak didirikan melalui Deklarasi Bangkok di Thailand, 8
Agustus 1967.Meski cita-cita yang diidealkan ± khususnya dalam konteks
menjamin stabiltaskawasan ± belum sepenuhnya terealisasi, ASEAN telah
menjadi wadah strategis yangmampu mewujudkan kerja sama antar bangsa
sehingga memungkinkan tertanamnyaspirit kebersamaan dan saling
percaya.Pada tahun 2003, eksistensi ASEAN mulai menunjukkan komitmennya
sebagaiperhimpunan yang peka dalam merespon fenomena global yang sedang
melanda negara-negara di dunia. Dibuktikan dengan diselenggarakannya KTT
ASEAN di Bali, 7 Oktober 2003. Pada waktu itu para kepala pemerintahan
kesepuluh negara anggotamenandatangani Deklarasi Kesepakatan Bali II(Bali

8
Concord II).Dalam deklarasi itutercantum sebuah keputusan bersama untuk
membentuk suatu Komunitas ASEAN yangditargetkan pada tahun 2020.
PercepatanKomunitas ASEAN juga menyimpan tantangan bagi ASEAN
untuk dapat menjagakeseimbangan pencapaian dari ketiga pilarnya agar saling
mendukung dan berjalan secarabersama-sama sebagaimana diamanatkan dalam
BaliConcord II.Menurut kami, terdapat tiga tantangan besar yang dihadapi oleh
upayaimplementasi Komunitas ASEAN, yaitu Tugas raksasa tentu memunculkan
tantangan besar pula. Ada tiga tantangan yangdapat diidentifikasi.
Tantangannya adalah apakah gagasan ASEANCommunity akan dapat
memperkecil kesenjangan di antara negara-negara anggotanya?Secara ekonomi,
misalnya, apakah pada tahun 2020 nanti pendapatan perkapitaKamboja, Laos,
Vietnam, Filipina, dan Indonesia akan mendekati Singapura? Sebagaicatatan
pendapatan per kapita Singapura kini 50 kali lipat lebih besar dari Kamboja,Laos,
dan Vietnam, serta 20 dan 30 kali lipat lebih besar dari Filipina dan
Indonesia.Demikian juga dalam konteks keamanan, apakah melalui ASEAN
SecurityCommunity lingkungan demokratis akan lebih mudah diwujudkan di
seluruh negaraanggota ASEAN? Sebenarnya, hingga kini hanya tiga negara
anggota ASEAN yangdapat dikategorikan menganut sistem politik demokratis,
yaitu Indonesia, Filipina danThailand.

Di samping itu, berikut ialah gasis besar tantangan ASEAN Community 2015 :
1.      Tantangan Political-Security Community (APSC)Tantangan ke depan bagi
ASEAN dalam implementasi komponen´shaping and sharing of norms´dari
Komunitas Keamanan ASEAN, antara lain adalahperumusan sebuah traktat
ekstradisi ASEAN (ASEANextradition treaty) yangjuga telah diamanatkan dalam
BaliConcord 1976. Dalam hal ini, para pejabattinggi ASEAN di bidang hukum
(ASLOM) dalam pertemuannya yang ke-11 diSiem Reap, Kamboja, bulan Januari
2007 telah menyepakati pembentukankelompok kerja (working group) untuk
memulai proses perumusan traktatdimaksud.
2.      Tantangan ASEAN Economic Community (AEC)Pembentukan AEC dituntut
untuk menciptakan sebuah kawasan ASEAN yangstabil, makmur, dan berdaya
saing tinggi. AEC akan menciptakan bebasnya arusbarang, jasa, investasi dan
aliran modal yang lebih bebas, pembangunan ekonomiyang setara serta dapat
mengurangi kesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2020.
3.      Tantangan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC)Dalam mewujudkan
Komunitas Sosial-Budaya ASEAN 2015, terdapat beberapatantangan dan
peluang yang dihadapi, antara lain:
a.       Koordinasi antar badan-badan sektoral ASEAN
b. ASEAN awarenessdi kalangan masyarakat ASEAN

BAB III

9
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
ASEAN merupakan wujud nyata kerjasama regional negara-negara di
AsiaTenggara. ASEAN telah mengalami perkembangan pesat dan tengah berubah
dari sebuahperhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang longgar
menjadi suatuorganisasi yang lebih terstruktur, terintegrasi menuju perwujudan
komunitas tunggal. Perkembangan ini telah menandai makin solidnya jalinan
kerjasama antar anggota untuk menciptakan cara pandang dan visi yang
sama.Pada Visi ASEAN 2020, yang disepakati di Kuala Lumpur tahun
1997,disebutkan mengenai cita-cita ASEAN untuk menjadi suatu komunitas
negara-negaraAsia Tenggara yang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling
peduli, diikat bersamadalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020. Visi ini lebih
ditegaskan melalui BaliConcord II yang dihasilkan pada KTT ke-9 ASEAN di Bali
tahun 2003 yangmenyepakati pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN
Community).Pembentukan Komunitas ASEAN merupakan upaya ASEAN untuk
lebihmempererat integrasinya dalam menghadapi perkembangan konstelasi
politik internasional. Selain itu, juga merupakan upaya ASEAN untuk
menyesuaikan carapandang agar dapat lebih terbuka dalam membahas
permasalahan domestik yangberdampak kepada kawasan.Pencapaian
Komunitas ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya CebuDeclaration on
the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by2015´ oleh
para Pemimpin ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13Januari
2007.Dengan ditandatanganinya Deklarasi ini, para Pemimpin ASEAN
menyepakatipercepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020
menjadi tahun 2015.

3.2 Saran
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASEAN
Community dimasa kini dan mendatang, baik besar maupun kecil, jawabannya
ialah merujuk padakomitmen tiap negara anggota dalam mengoptimalkan
peranan dan eksistensi mereka didalam keluarga besar ASEAN.Implementasi
dari Piagam ASEAN ialah penting bagi eksistensi organisasiregional ini.
Transformasi ASEAN yang usianya mencapai 42 tahun kiranya dapatdiwujudkan
dengan adanya Piagam ASEAN ini. Untuk itu, diperlukan sinergisitas antar
negara-negara anggota untuk menghilangkan hambatan-hambatan kerjasama
darieksternal maupun internal.Untuk mempercepat berlakunya Piagam ASEAN
ini, negara-negara anggotaASEAN diharapkan dapat segera melakukan ratifikasi.
Piagam ini akan dilengkapi dengan Protokol, Terms of Reference, Rules of
Procedure, dan berbagai perjanjianpelengkapnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

ASEAN Selayang Pandang , DIREKTORAT JENDERAL KERJASAMA


ASEANDEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA 2007.
CPF. Luhulima,dkk, Masyarakat Asia Tenggara Menuju Komunitas ASEAN 2015
Pustaka Pelajar, Yogyakarta; 2008.T. May Rudy, Administrasi dan Organisasi
Internasional, PT. Refika Aditama,Bandung, 2005.
THE ASEAN CHARTER, 2007.http://www.kompas.com. Edisi Selasa 11 Agustus
2009, Djauhari Oratmangun Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Departemen
Luar Negeri RI. Diakses pada Sabtu, 21Nopember 2009
http://www.scribd.com/doc/52477259/mGVVaakalah-ASEAN-COMMUNITY

11

Anda mungkin juga menyukai