Anda di halaman 1dari 19

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

2.1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN


2.1.1 Data Keperawatan
1. Identitas Keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn. D
b. Jenis kelamin : Laki-Laki
c. Umur : 27 Tahun
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Swasta
g. Alamat : Jl. Ahmad wongso Gg Krisna
h. Tanggal Kunjungan : 17 Juni 2022

2. Daftar anggota keluarga

No. Inisial Umur L/ Hub.K Pddk Pekerj. Agama Status


P K kesehatan
1. Ny.D 25 thn P Istri SMA IRT Islam Sehat

2. An. R 7 L Anak - - Islam Sehat


bulan
3. Genogram : 3 generasi

27

Keterangan:
27
: Laki-laki : Tn. H
: Perempuan : Ny. D
: Meninggal
: Tinggal serumah

4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga yaitu childbreaing (tahap II ) , karena Tn. H dan istri, hanya tinggal
bertiga dirumah dengan istri dan anak pertamanya.

5. Latar Belakang Budaya meliputi :


a. Identitas suku bangsa: Keluarga Tn. H memiliki suku bangsa Banjar.
b. Tempat tinggal keluarga yaitu masyarakat homogen dimana semua agama
sekitar lingkungan sama.
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan yang
masuk dalam tradisi keluarga :
Keluarga Tn. H akif dalam kegiatan keagamaan, mampu bersosialisasi dengan
lingkungan di sekitar. Jika ada kegiatan di lingkungan Tn.H rajin membantu .
Kegiatan rekreasi keluarga, sering menghabiskan waktu di rumah atau
berkunjung ke rumah saudara-saudara.
d. Bahasa yang digunakan sehari-hari:
Keluarga sering menggunakan bahasa Banjar.
e. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya ): Tidak terdapat
dekorasi adat dalam keluarga Tn. H
f. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi tradisonal :
Keluarga T. H khususnya Ny. D sering menggunakan kunyit yang di oleskan di
atas hidung jika An. R pilek.
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a. Status kelas Sosial
Keluarga Tn. H termasuk dalam kelas menengah, karena kepala keluarga yaitu
Tn H seorang pedagang.
b. Status Ekonomi:
Sumber penghasilan keluarga Tn H sebulan bisa 2. 000.000, untuk makanan dan
kebutuhan sehari-hari. Asuransi kesehatan yang dimiliki keluarga yaitu BPJS
yang didapatkan dari pemerintah.

2.1.2 RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Tn H berada pada tahan perkembangan ibu menyusui
dan peran orang tua. Tn H dan Ny D mempunyai seorang anak balita berumur
7 bulan. Maka keluarga Tn H masuk pada tahap perkembangan keluarga tahap
II
2. Tugas  perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
a. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti mengolah minat
sosial dan waktu santai. Keluarga Tn. H sangat senang berkumpul dan
menghabiskan waktu bersama anak.
3. Keakraban dengan pasangan
Tn. H selalu menemani Ny. D ketika saat santai.
4. Memelihara hubungan kontak dengan anak dan keluarga
Hubungan kekeluargaan antara Tn. H dengan anak sangat baik
5. Riwayat keluarga Inti
Bertemu saat di SMA , Tn. D adalah kakak kelas Ny.H setelah mereka lulus SMA
mereka bekerja lalu menikah dan setelah beberapa tahun dikaruniai seorang anak.
6. Riwaat keluarga sebelumnya
Keluarga Tn.D dan Ny H tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang akut –
kronik dan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan/menular.
2.1.3 PENGKAJIAN LINGKUNGAN
A. Karakteristik Rumah :
a. Denah Rumah

Ruang tamu Dapur

WC

Kamar tidur tidur kamar

b. Status Kepemilikan Rumah


Rumah keluarga Tn. H milik sendiri dan sudah memiliki akte tanah
c. Deskripsi Kondisi Rumah Terkait Kesehatan
Rumah yang ditinggali permanen, dindingnya terbuat dari beton tetapi belum di
cet dan atapnya terbuat dari seng, rumah keluarga Tn. H berlantai satu dimana
terdiri dari dapur, 1 kamar mandi serta 2 kamar tidur, jumlah jendela 4, keadaan
ventilasi baik . Jarak sumber air minum dengan septick tank kurang dari 15 meter,
keadaan dapur bersih, sanitasi di dalam rumah bersih.
d. Sumber Air Minum
Sumur bor
e. Bahaya-bahaya Keamanan (Lingkungan Beresiko)
Lingkungan sekitar rumah kemungkinan dirumah dimasuki ular karena banyak
lahan tidak terurus.
f. Kondisi lingkungan sekitar rumah
Lingkungan sekitar rumah banyak daun-daun yang berserakan, terdapat
tanaman rica, daun kemangi, ubi yang ditamam di belakang rumah.
g. Pengetahuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan yang Berkaitan dengan
Lingkungan
mengatakan ketika memiliki waktu luang, rajin membersihkan got, karena
menurutnya, air yang tergenang dapat menimbulkan jentik-jentik nyamuk yang
dapat menimbulkan penyakit.
B. Karakteristik lingkungan dan komunitas
Keluarga Tn H mempunyai rasa saling tanggung jawab dan saling menolong
sesama warga. Dan selama ini karakteristik tetangga mempunyai kebiasaan apabila
ada salah satu tetangganya ada yang sakit maka mereka akan segera menjenguk dan
apabila tetangga mempunyai hajat mereka saling membantu
C. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.H telah menempati rumah yang ditempatinya sejak menikah dengan
Ny D sampai sekarang. Keluarga Tn.H belum pernah berpindah tempat tinggal,
rumah dengan pelayanan Kesehatan lumayan jauh, jarak rumah ke puskemas sekitar
3 KM.
D. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga Tn. H dengan kondisi sehat, keluarga saling pengertian
satu sama lain. Jika keluarga ada masalah bisa diselesaikan dengan musyawarah
bersama. Begitu pula keluarga berhubungan baik dengan saudara, masyarakat,
maupun teman.

2.1.4 STRUKTUR KELUARGA


A. Pola komunikasi
Keluarga Tn.H dan Ny.D termasuk orang yang terbuka dalam segala hal, apapun
selalu dimusyawarahkan dengan anggota keluarganya. Dalam keseharian keluarga
Tn H menggunakan bahasa Banjar dan kadang – kadang juga menggunakan bahasa
indonesia
B. Struktur kekuasaan dan pengambilan keputusan : (pengambilan keputusan dalam
keluarga)
Dalam keluarga yang berperan dalam mengambil keputusan adalah Tn. H Setiap
keputusan yang diambil oleh Tn. H sebagai kepala keluarga selalu dimusyawarakan
dengan Ny. D dan anggota keluarga yang lain.
C. Struktur peran
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing sesuai dengan fungsinya.
Tn H berperan sebagai kepala keluarga bagi istri dan seorang anaknya. Ny D
berperan sebagai ibu rumah tangga .
D. Nilai keluarga : (nilai yang dianut dalam keluarga)
Seluruh anggota keluarga Tn H beragama islam dan menjalankan ibadah sholat 5
waktu dan berdoa. Keluarga Tn H menganggap bahwa apabila salah satu
keluarganya terkena penyakit, itu merupakan cobaan dari Allah SWT. Keluarga Tn
H mempercayakan kesehatan kepada tenaga kesehatan
2.1.5 FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif: (saling asuh dan keakraban dalam keluarga)
Keluarga telah menjalankan fungsi kasih sayang dengan baik, terlebih untuk anak
mereka, karena anak satu-satunya, segala keperluannya pasti selalu di penuhi.
Keluarga Tn. H saling support satu dengan lain.
2. Fungsi Sosialisasi: (Keluarga Tn H mempunyai hubungan baik dengan masyarakat,
begitu juga hubungan dengan sanak saudara terjalin dengan baik.
Sosialisasi dilakukan dengan mengikuti kegiatan seperti arisan ,gotong royong
lingkungan desa dan kegiatan agama.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan:
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah Kesehatan
Keluarga Tn H mengatakan khawatir karena Ny D sering tampak tidak tenang
karena anaknya rewel terus apabila ASI nya yang keluar tidak lancar dan sering
bingung kenapa ASI nya yang keluar mulai berkurang.
2) Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi keluarga
Keputusan dalam keluarga Tn H diambil oleh Tn H selaku kepala keluarga,
tetapi juga dimusyawarahkan dengan anggota keluarga. Pada saat ini Ny. D
sedang bingung mengambil keputusan untuk memberikan makanan tambahan
untuk anaknya, Ny. D mengaku bingung tidak mengetahui bagaimana cara
pemberian makanan tambahan seperti tekstur, waktu, berapa banyak pemberian
makanannya
3) Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan
Kesehatan
Keluarga Tn. H mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan
memeriksakan ke tim kesehatan terdekat yaitu .Mantri atau bidan desa
4) Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan suasana rumah
yang sehat
Keluarga selalu membersihkan lingkungan rumahnya setiap hari, sehingga
rumah keluarga Tn. H tampak bersih.
5) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas
Keluarga Tn. H mengatakan menggunakan puskesmas hanya saat keadaan darurat
2.1.6 STRES DAN KOPING KELUARGA
A. Stresor, Kekuatan dan Persepsi Keluarga:
Stressor jangka pendek
Keluarga Tn. H mengatakan kalau menginginkan keluarga yang sehat dan tahu
akan peran orang tua dalam mengasuh anaknya, serta mengetahui tahap
perkembangan anak balita.
Stressor jangka panjang
Ny. D mengatakan produksi ASI nya mulai berkurang takut tidak bisa
memberikan ASI kepada anaknya hingga usia 2 tahun.
B. Strategi Koping Keluarga
Koping yang digunakan keluarga Tn H adalah dengan memecahkan masalah
dengan pikiran yang tenang dan dimusyawarahkan bersama – sama.

2.1.7 Harapan Keluarga (harapan keluarga terhadap petugas kesehatan)


Keluarga berharap agar petugas Kesehatan rutin melakukan kunjungan keluarga
sehingga keluarga memperoleh informasi Kesehatan yang diperlukan.
2.1.8 Pemeriksaan fisik

Pemeriksaa Nama anggota


n Fisik keluarga
Tn H Ny D An R

Tekanan darah 120/90 MmHg 120/70 MmHg Tidak terkaji 114

Nadi 80 x/menit 79 x/menit x/menit

Respirasi 20 x/menit 18 x/menit 30 x/menit

Berat badan 63 kg 59 kg 7,6 kg

Tinggi badan 176 cm 158 cm 67 cm Bersih, warna

Rambut Bersih, warna Bersih, warna hitam

hitam hitam Tidak anemis Tidak

Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis ikterik Simetris, bersih,

Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik penciuman baik Bersih,

Hidung Simetris, bersih, Simetris, bersih, mukosa bibir lembab

penciuman baik penciuman baik Bersih, simetris

Mulut Bersih, mukosa Bersih, mukosa kanan/kiri, pendengaran

Telinga bibir lembab bibir lembab baik

Bersih, simetris Bersih, simetris

kanan/kiri, kanan/kiri,

pendengaran pendengaran

baik baik
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran pembesaran
tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid
Dada
1) Paru paru Tidak terkaji
a. Inspeksi Bentuk simetris, tidak Bentuk
ada penggunaan otot simetris,tidak
bantu pernafasan ada penggunaan
Vocal premitus otot bantu
kanan/kiri sama Sonor pernafasan
b. Palpasi Bunyi nafas Vocal premitus
vesikuler kanan/kiri sama
c. Perkusi Sonor
d. Auskultasi Bunyi nafas
vesikuler
Tidak terkaji
2) Jantung
Ictus cordis Ictus cordis
a. Inspeksi tampak Ictus tampak
cordis Ictus cordis
b. Palpasi
teraba di SIC V Bunyi teraba di SIC V
pekak Terdengar bunyi Bunyi pekak
c. Perkusi lup-dup Terdengar suara
d. Auskultasi
lup-dup
Tidak terkaji
3) Abdomen Tidak ada jejas Tidak ada jejas
a. Inspeksi Bising usus 17x/menit Bising usus 9
b. Auskultasi Kuadran I redup, II, x/menit
III, IV tympani Kuadran I
c. Perkusi Tidak ada nyeri tekan redup, II, III,
Tidak ada kelainan IV tympani
d. Palpasi pada kedua Tidak ada nyeri
ekstremitas tekan
atas/bawah, dan dapat Tidak ada Tidak ada
Ekstremitas digerakkan secara kelainan pada
normal Baik kedua
kelainan pada
Tidak ada ekstremitas
kedua
atas/bawah,
ekstremitas
atas/bawah
2.1.9 ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah

DS :
Ny. D mengatakan ASInya Ketidakmampuan keluarga Produksi ASI berkurang/
yang keluar mulai mengenal masalah seret
berkurang

DO :
 Ny D tampak
bingung kenapa
ASI nya yang
keluar hanya
sedikit
 Ny D tampak
tidak tenang
karena anaknya
rewel teus
apabila ASI
nya yang keluar
tidak lancar
DS :
Ny D mengatakan Kurangnya Pemberian
bingung tidak mengetahui pengetahuan makanan
bagaimana cara pendamping ASI
pemberian makanan
tambahan seperti tekstur,
waktu, berapa banyak
pemberian makanannya
DO :
 Ny D dan
keluarga tampak
bingung, dan
selalu bertanya
bagaimana cara
pemberian
makanan
tambahan.
2.1.10 Skoring Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga

Ketidacukupan ASI berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam


mengenal masalah
Skoring Prioritas Masalah Keperawatan
Keluarga
Kriteria Skor Bobot Rumus Pembenaran
menghitu
ng
Sifat masalah : 3 1 3/ 3 x 1 = 1 Keluarga kurang mengetahui
Aktual tentang pentingnya ASI dan terus
bertanya tentang itu dan
khawatir kenapa ASI nya yang
keluar hanya sedikit

Kemungkinan 2 2 2/1 x 2 = 2 Disediakan materi tentang diet


masalah dapat makanan yang mampu untuk
diubah : meningkatkan produksi ASI
Sebagian

Kemungkinan 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah tentang susah keluarnya


masalah dapat ASI dan keluarnya ASI hanya
dicegah : sedikit dapat dipelajari dengan
Cukup mempelajari diet makanan yang
mampu meningkatkan produksi
ASI

Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan Ny D


masalah : tampak bingung dan anaknya
Masalah sering rewel apabila ASI nya
dirasakan dan susah keluar dan yang keluar
harus segera hanya sedikit
ditangani

Total 4 2/3
Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

Skoring Prioritas Masalah Keperawatan


Keluarga
Kriteria Skor Bobot Rumus Pembenaran
menghitung
Sifat masalah : 2 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga belum tahu dan
Resiko mengerti penuh tentang
pentingnya ASI ekslusif dan
cara menyusui yang benar

Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2 Disediakan materi pendkes


masalah dapat tentang pentingnya ASI
diubah : eksklusif dan cara menyusui
Mudah yang benar.

Kemungkinan 1 1/2 x 1 = ½ Masalah tentang kecemasan


2
masalah dapat ibu karena belum pernah
dicegah : mendapat informasi tentang
cukup pentingnya ASI dan cara
menyusui yang benar, dapat
dipelajari dengan
mempelajari pendkes tentang
pentingnya ASI eksklusif
dan cara menyusi yang benar
Menonjolnya
2/2 x 1 = 1
masalah : Masalah 2 Keluarga mengatakan Ny D
1 tampak cemas dan tidak
dirasakan dan
harus segera tenang karena belum tahu
ditangani dan mengerti penuh tentang
pentingnya ASI eksklusif
dan cara menyusui yang
benar

3 1/2
Total
2.1.11 Prioritas Diagnosa Keperawatan

Prioritas diagnosa keperawatan

a. Ketidakcukupan ASI berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal


masalah
b. Ketidakefektifan pemberian ASI
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

2.1.12 Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujua Intervensi


keperawatan Umum Khusus

Ketidakcukupan ASI Setelah dilakuan Setelah dilakukan a. Monitor nutrisi ibu


berhubungan dengan tindakan tindakan b. Berikan diet
ketidakmampuan keperawatan keperawatan makanan yang
keluarga mengenal selama beberapa selama 3 kali tepat untuk ibu
masalah hari diharapkan kunjungan ke menyusui
nutrisi Ny D dapat keluarga c. Edukasi tentang
tercukupi dengan diharapkan diet makanan
kriteria hasil : nutrisi ibu dapat yang tepat untuk
a. Nutrisi ibu tercukupi meningkatkan
tercukupi sehingga dapat produksi ASI
b. Ibu tidak menghasilkan
lagi bingung ASI yang optimal
c. ASI dapat
keluar dengan
maksimal
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah a. Berikan
pemberian ASI tindakan dilakaukan gambaran tentang
berhubungan keperawatan kunjungan rumah teknik menyusui
dengan kurangnya selama beberapa selama selama 3 yang benar
pengetahuan hari diharapkan kali kunjungan b. Kaji kecemasan ibu
ibu tidak lagi ke keluarga c. Edukasi ibu
cemas dengan diharapkan Ny D tentang
kriteria hasil : tidak lagi cemas pengetahua
a. Ibu tidak dan mengetahui n
lagi cemas tentang mrnyusui/
b. Ibu dapat pengetahuan ASI ASI
memberikan eksklusif eksklusif
ASI dengan
cara yang
benar
Pengetahuan ibu
tentang ASI
bertambah
2.1.13 Implementasi Keperawatan

Diagnosa Hari
keperawatan
Jumat , 17 Juni 2022 Rabu, 22 Juni 2022
Ketidakcukupan Jam Implementasi Jam Implementasi
ASI berhubungan 13.30  Mengkaji nutrisi Ny D 13.3  Memberika n edukasi tentang diet
dengan  Memonit or nutrisi Ny 0 makanan yang tepat untuk meningkat
ketidakmampuan D kan produksi ASI
keluarga  Memberi kan diet yang  Memotivas i Ny D untuk mengulang i
mengenal masalah tepat untuk Ny D lagi apa yang sudah disampaika n dalam
edukasi
 Memberi pujian kepada Ny W karena
sudah bisa menyampaika n kembali apa
yang sudah didiskusikan

Ketidakefektifan 13.30  Memberi kan gambaran 13.3  Menggali pengetahua n Ny D dan


pemberian ASI kepada Ny D tentang 0 keluarga tentang teknik menyusui yang
berhubungan teknik menyusui yang benar dan manfaat ASI eksklusif
dengan kurangnya benar dan manfaat ASI  Mendiskus ikan tentang pentingnya ASI
pengetahuan eksklusif eksklusif dengan Ny D dari pengertian,
 Mengkaji kecemasa n manfaat, hal – hal yang mempengaruhi
ibu produksi asi, cara perawatan payudara
dan cara menyusi yg benar.
 Memotivasi Ny W untuk kembali
menjelaskan apa yang sudah
didiskusikan
2.1.14 Evaluasi Keperawatan

Diagnosa keperawatan Hari/ Tanggal


Jumat , 17 Juni 2022 Rabu, 22 Juni 2022
Ketidakcukupan ASI S : Ny D dan keluarga S : Ny D dan keluarga
berhubungan dengan mengatakan sudah mengerti mengatakan sudah sedikit
ketidakmampuan tentang diet makanan yang paham tentang diet
keluarga mengenal tepat untuk meningkatkan makanan yang tepat untuk
masalah produksi ASI dan ASI nya meningkatkan produksi
sudah keluar namun belum ASI dan ASI nya yang
lancar. keluar mulai lancar
O : Ny D mampu menjawab saat O : Ny D mampu menjawab
ditanya mengenai diet yang ketika ditanya tentang
tepat untuk meningkatkan diet makanan yang tepat
produksi ASI untuk meningkatkan
A : Ny D dan keluarga mampu produksi ASI
mengenal tentang makanan A : Ny D dan keluarga
yang tepat untuk mampu mengenal tentang
meningkatkan produksi ASI diet makanan yang tepat
P : Menganjurkan Ny D dan untuk meningkatkan
keluarga untuk produksi ASI
mempelajari dan mengingat P : Menganjurkan Ny
apa yang di sampaikan D untuk kembali
mempelajari apa yang
sudah disampaikan
Kedidakefektifan S : Ny D dan keluarga mengatakan sudah sedikit mengerti tentang
pemberian ASI pentingnya ASI eksklusif dari pengertian, manfaat, hal – hal
berhubungan dengan yang mempengaruhi produksi ASI, perawatn payudara, dan
kurangnya pengetahuan cara menyusui yang benar
O : Ny D mampu menjawab saat ditanya tentang pentingnya ASI
eksklusif
A : Ny D dan keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan tentang pentingnya ASI eksklusif
P : Menganjurkan Ny D untuk terus mempelajari apa yang sudah
disampaikan

Anda mungkin juga menyukai