Anda di halaman 1dari 14

BAB

Pengertian dan 1
Ruang Lingkup Akuntansi

TOPIK
1. Pengertian Akuntansi
2. Pengguna Akuntansi
3. Bidang & Profesi Akuntansi
4. Asumsi & Prinsip Dasar Akuntansi
5. Laporan Keuangan

Drs. A. Ghonie Abubakar Registered Public Accountant 1


Pengertian & Pengguna Akuntansi

Menurut PSAK akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan,


penggolongan, pengikhtisaran, pelaporan dan penganalisaan data keuangan
suatu organisasi (perusahaan).
Akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan seba-
gai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi baik pihak
internal maupun pihak eksternal yang menyelenggarakan kegiatan akuntansi.
Pihak internal pengguna informasi akuntansi:
1. Pemilik (owners)
Pemilik menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan
keputusan apakah mereka akan tetap bertahan pada pemilikan
perusahaan tersebut atau harus melepaskan kepemilikan dalam
perusahaan.
2. Manajer
Manajer adalah orang yang diberi wewenang oleh pemilik untuk meng-
operasikan perusahaan. Untuk itu manajer membutuhkan informasi akun-
tansi guna perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan.
3. Karyawan
Karyawan berkepentingan untuk mengetahui profitabilitas dan stabilitas
perusahaan dimana mereka bekerja karena kelangsungan hidupnya san-
gat tergantung kondisi perusahaan tersebut termasuk pula jaminan hidup
setelah mereka pensiun.
Pihak eksternal pengguna informasi akuntansi:
1. Investor
Informasi akuntansi diperlukan baik oleh calon investor atau investor.
Calon investor perlu melakukan analisis risiko dan hasil pengembalian
yang diharapkan dapat diterima dari rencana penanaman modal yang
akan dilakukan. Setelah menjadi investor mereka perlu untuk
memonitoring kinerja perusahaan. Investor melakukan kegiatan baik
perencanaan dan monitoring investasinya melalui analisis laporan
keuangan perusahaan.
2. Kreditur
Kreditur membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan debitur atau
calon debitur untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok pinjaman
dan bunganya. Kemampuan untuk mengembalikan pinjaman ini sangat
tergantung pada besarnya keuntungan (laba) dan arus kas yang di-
hasilkan dari kegiatan operasi perusahaan debitur.

3. Pelanggan

Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi 14


Pelanggan mempunyai kepentingan dengan kelangsungan hidup perusa-
haan terutama mereka yang sangat membutuhkan produk produk pe-
rusahaan dalam jangka panjang dan sulit untuk digantikan oleh produk
perusahaan lainnya.
4. Pemasok
Pemasok atau supplier berkepentingan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan untuk memenuhi utang atas pembelian barang atau jasa dari
mereka pada saat jatuh tempo.
5. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan untuk memperoleh informasi yang dapat di-
gunakan untuk menetapkan jenis pajak dan besarnya kewajiban pajak
yang harus ditanggung dan dibayar oleh perusahaan tersebut.
6. Masyarakat
Laporan keuangan dapat menyediakan informasi kecenderungan (trend)
dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya. Informasi ini berguna untuk menilai kontribusi perusahaan
terhadap ekonomi nasional misalnya jumlah orang yang dipekerjakan,
jumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.

Bidang & Profesi Akuntansi


1. Akuntansi Keuangan
Merupakan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pen-
catatan dan pelaporan keuangan perusahaan yang ditujukan terutama
kepada pihak-pihak eksternal perusahaan seperti investor, kreditor, lem-
baga pemerintah, pelanggan, pemasok dan masyarakat.
2. Akuntansi Manajemen
Merupakan bidang akuntansi yang termasuk di dalamnya akuntansi
keuangan dan data-data keuangan estimasian yang berguna bagi mana-
jer untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan
masa depan operasi perusahaan.
3. Akuntansi Biaya
Merupakan bagian dari akuntansi manajemen yang berhubungan dengan
pencatatan dan pelaporan biaya biaya perusahaan. Akuntansi biaya ini
bermanfaat bagi manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan
biaya biaya perusahaan.
4. Perpajakan
Merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan
penghitungan, pencatatan dan pelaporan pajak-pajak yang menjadi ke-

Drs. A. Ghonie Abubakar Registered Public Accountant 13


wajiban perusahaan untuk dibayarkan kepada pemerintah berdasarkan
Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
5. Pemeriksaan Laporan Keuangan (Auditing)
Merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan
kewajaran pencatatan dan pelaporan keuangan yang disusun dan dipub-
likasikan oleh manajemen perusahaan.
6. Penganggaran
Merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan
rencana secara terinci untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusa-
haan seperti penjualan, biaya, aset dan laba.
7. Perancangan Sistem Informasi
Merupakan bidang akuntansi yang meliputi kegiatan identifikasi kebu-
tuhan informasi untuk kepentingan internal maupun eksternal yang akan
membantu manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan jalannya
operasi perusahaan.
8. Pemeriksaan Internal
Merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pe-
meriksaan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dan untuk men-
jamin bahwa para karyawan dan bagian bagian dari perusahaan telah
melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen.
9. Akuntansi Pemerintahan atau Sektor Publik
Merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan
pelaporan keuangan pada organisasai pemerintahan atau organisasi yang
memberikan jasa publik.
10. Konsultasi Manajemen
Merupakan jasa yang dapat diberikan oleh akuntan selain yang
berhubungan dengan akuntansi seperti studi kelayakan, susunan organ-
isasi, analisis data ekonomi dan lain-lain.

Profesi Akuntansi:
1. Akuntan Publik
Yaitu akuntan yang memberikan jasa terutama kepada publik
(masyarakat), seperti jasa pemeriksaan laporan keuangan ( auditing), per-
pajakan dan konsultasi manajemen.
2. Akuntan Manajemen (Akuntan Internal)
Adalah akuntan yang memberikan jasa untuk kepentingan manajemen
perusahaan tertentu.
3. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang memberikan jasa atau bekerja pada organisasi pe-
merintahan.

Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi 14


4. Konsultan Manajemen
Adalah akuntan yang memberikan jasa konsultasi untuk menajemen mis-
alnya konsultasi mengenai perpajakan, konsultasi mengenai kelayakan
rencana investasi dan perancangan system informasi manajemen.

Asumsi & Prinsip Dasar Akuntansi

ASUMSI-ASUMSI DASAR
Empat asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi keuangan adalah:
1. Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity)
Perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, ter-
pisah dari pemiliknya. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari
pemegang saham atau pemilik. Dengan anggapan seperti ini maka
transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pemilik
dan oleh karenanya maka semua pencatatan dan laporan dibuat untuk
perusahaan tadi.
2. Kelangsungan Usaha (Going concern)
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan us-
aha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Karena
itu perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan me-
likuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.
3. Penggunaan Unit Moneter (Unit Monetary)
Beberapa transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat
dengan menggunakan ukuran unit fisik atau waktu, tetapi karena tidak
semua transaksi itu bisa menggunakan ukuran unit fisik yang sama, se-
hingga akan menimbulkan kesulitan-kesulitan di dalam pencatatan dan
penyusunan laporan keuangan. Untuk mengatasi masalah ini maka semua
transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam
bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang
digunakan adalah mata uang dari Negara dimana perusahaan itu berdiri.
4. Periode Waktu (Time Period)
Kegiatan perusahaan berjalan terus dari peride yang satu ke periode yang
lain dengan volume dan laba yang berbeda. Masalah yang timbul adalah
pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode-periode tertentu di
mana dibuat laporan-laporan keuangan. Laporan-laporan keuangan ini
harus dibuat tepat pada waktunya, agar berguna bagi manajemen dan
kreditur. Oleh karena itu perlu dilakukan aliokasi ke periode-peride untuk
transaksi-transaksi yang mempengaruhi beberapa periode.

Drs. A. Ghonie Abubakar Registered Public Accountant 13


KONSEP (PRINSIP) DASAR AKUNTANSI
Prinsip akuntansi disusun berdasarkan beberapa anggapan atau jalan pikiran
dan pendapat para ahli. Anggapan dan pendapat dari para ahli inilah yang
sering disebut sebagai konsep dasar. Perlu pula diingat bahwa tidak semua
konsep yang diajukan oleh para ahli itu diterima sebagai salah satu dasar atau
pertimbangan dalam penyusunan prinsip akuntansi. Secara umum prinsip-
prinsip akuntansi pokok-pokoknya sebagai berikut :
1. Prinsip Biaya Historis (historical cost principle)
Sebagian besar aset dan liabilitas diperlakukan dan dilaporkan
berdasarkan harga akuisisi. Pada akuisisi awal, biaya historis sama dengan
nilai wajar. Dalam periode selanjutnya, ketika kondisi pasar dan ekonomi
berubah, biaya historis dan nilai wajar seringkali berbeda.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pada umumnya pendapatan diakui jika telah direlisasi atau dapat direal-
isasi dan telah dihasilkan. Pendekatan ini sering kali dipandang
sebagai prinsip pengakuan pendapatan.
3. Prinsip Penandingan/Mempertemukan (Matching Principles)
Suatu laporan keuangan yang disajikan, pada hakikatnya harus mem-
pertemukan secara layak antara biaya-biaya yang dikeluarkan dengan
pendapatan-pendapatan yang diterima selama satu periode akuntansi
yang sama . Sehubungan dengan hal ini, suatu pendapatan yang telah di-
akui pada periode sebelumnya sebagian ada yang ditangguhkan, maka
unsur biaya yang berkaitan dengan pendapatan itu harus ditangguhkan
sesuai dengan periode pendapatan yang bersangkutan. Hal tersebut ditu-
jukan untuk menyajikan laporan keuangan dengan pendapatan laba
bersih yang wajar sesuai dengan periode akuntansi yang bersangkutan.
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principles)
Dalam prinsip ini, penyediaan informasi yang mencukupi digunakan un-
tuk mempengaruhi penilaian keputusan pemakai. Prinsip ini mengakui
bahwa sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuan-
gan mencerminkan serangkaian trade-off penilaian.
5. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Laporan keuangan suatu perusahaan seringkali dibandingkan dengan la-
poran tahun sebelumnya, dengan tujuan untuk mengetahui perkemban-
gan yang telah dicapai. Agar laporan keuangan dapat dibandingkan den-
gan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang
digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari
tahun ke tahun.
6. Prinsip Obyektivitas (Objectivity Principle)
Manfaat dari suatu laporan keuangan ditentukan oleh obyektivitas den-
gan pembuktian dan kebenaran data tersebut. Hal ini untuk menghindari
Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi 14
terjadinya salah penilaian, yang kemudian akan mengakibatkan kesalahan
dalam interpretasi dalam membuat laporan keuangan.
7. Prinsip Material (Materiality Principle)
Prinsip material ini menyangkut masalah apakah suatu jumlah perlu
diperhitungkan atau tidak, karena jumlah tersebut mempunyai arti atau
penting. Prinsip ini bertitik tolak dari pengaruh transaksi terhadap
kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan. Jika pengaruhnya cukup
berarti dalam mempengaruhi keputusan-keputusan maka dianggap
cukup material.
8. Prinsip Konservatif (Conservatism Principle)
Prinsip ini merupakan manifestasi dari sikap hati-hati dalam menghadapi
ketidakpastian. Hal ini timbul karena anggapan bahwa neraca itu dibuat
untuk memenuhi kebutuhasn kreditur, investor, para pemilik dan pemakai
laporan keuangan lainnya, sehingga ditekankan pada penilaian dengan
jumlah yang lebih rendah.
9. Prinsip Kelengkapan (Completeness principle)
Agar dapat diandalkan, informasi laporan keuangan harus lengkap den-
gan batasan materialistis dan biaya. Kesengajaan untuk tidak men-
gungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar
atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sem-
purna ditinjau dari segi relevansi.
10. Prinsip dapat Dimengerti (Understandability Principle)
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.

KENDALA
1. Tepat Waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka
informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
2. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala yang
pervasive daripada karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan infor-
masi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian, evalu-
asi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial.
Biaya tersebut juga tidak perlu harus dipikul oleh pengguna informasi
yang menikmati manfaat.
3. Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif
Dalam praktik, keseimbangan atau trade-off di antara berbagai karakter-
istik kualitatif yang sering diperlukan. Tujuannya adalah untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan.
4. Penyajian Wajar

Drs. A. Ghonie Abubakar Registered Public Accountant 13


Penerapan karakteristik kualitatif pokok dan standar akuntansi keuangan
yang sesuai biasanya menghasilkan laporan keuangan yang menggam-
barkan apa yang pada umumnya dipahami sebagai suatu pandangan
yang wajar dari, atau menyajikan dengan wajar, informasi semacam itu.

Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuan-


gan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus
kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, lapo-
ran keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: aset, lia-
bilitas (kewajiban), ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan
kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya se-
bagai pemilik, dan arus kas.
Di dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP), laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-kompo-
nen berikut ini:
a. Neraca (Balance Sheet)
b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
c. Laporan Perubahan Ekuitas (Equity Statement)
d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
e. Catatan Atas Laporan Keuangan (Note of Financial Statement)

Laporan Laba Rugi

Merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi tentang hasil


kegiatan operasi perusahaan (laba atau rugi) selama satu kurun waktu (peri-
ode) tertentu. Laporan Laba-Rugi diawali dengan Penjualan, Beban Pokok
Penjualan dan Laba Kotor. Selanjutnya diikuti oleh beban operasi yaitu semua
beban (kecuali beban pokok penjualan) yang terjadi dalam melaksanakan
melaksanakan kegiatan utama perusahaan.
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam salah satu dari format berikut:
1. Format Bertahap (Multiple Step)
2. Format satu Tahap (Single Step)
Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut:
a. Pendapatan Operasional
Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi 14
b. Beban pokok Penjualan (perusahaan dagang)
c. Beban-beban usaha
d. Pendapatan non operasional
e. Beban non operasional
f. Beban pajak
g. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.

Laporan Perubahan Ekuitas

Yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang perubahan


ekuitas pemilik atau modal selama kurun waktu (periode) tertentu.
Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen
utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
a. Modal pemilik awal (perusahaan perseorangan)
b. Saldo Laba awal
c. Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan
d. Dividen/ prive
e. Saldo laba akhir/ modal pemilik akhir

Neraca

Yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang aset, kewajiban


dan ekuitas perusahaan pada saat (tanggal) tertentu.
Neraca mencakup tiga elemen laporan keuangan yakni aset, kewajiban dan
modal/ekuitas. Sementara klasifikasi masing-masing adalah sebagai berikut :
1. Aset terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar.
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:
a. diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan,
dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;
b. dimiliki untuk diperdagangkan;
c. diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan; atau
d. berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari
pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya
12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai tidak lancar. Jika
siklus operasi normal entitas tidak dapat diidentifikasi dengan jelas, maka
siklus operasi diasumsikan 12 bulan.
2. Kewajiban mencakup kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang.

Drs. A. Ghonie Abubakar Registered Public Accountant 13


Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek
jika:
a. diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal
operasi entitas;
b. dimiliki untuk diperdagangkan;
c. kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan; atau
d. entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya sebagai kewajiban
jangka panjang.
3. Ekuitas mencakup setoran para pemilik/ modal saham dan Saldo laba

Laporan Arus Kas


Menurut PSAK No. 2 Tahun 2009 Yaitu laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama kurun
waktu (periode) tertentu.
Atas dasar laporan aliran kas, pemakai laporan dapat memperoleh informasi
untuk mengevaluasi kegiatan manajemen dalam operasi ( operating), investasi
(investing), dan pendanaan (financing).
Terdapat dua metode penyusunan Laporan Arus Kas, yaitu: Metode Langsung,
dan Metode Tidak Langsung.

Contoh laporan arus kas dengan metode langsung

Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi 14


PERUSAHAAN “X”
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 200X

Saldo Kas 1 Januari 200X………………………………………………………. XX


Sumber/ Penerimaan dan Pengeluaran Kas :
a. Kegiatan Operasi
Penerimaan dari :
Hasil penjualan tunai……………………………………………………… XX
Penerimaan Piutang………………………………………………………. XX
… XX
Total…………………………………………………………………………
Pengeluaran untuk : XX
Pembayaran utang dagang…………………………………………….. XX
Pembelian barang dagang……………………………………………… XX
Pembelian barang habis pakai……………………………………….. XX
Pembayaran biaya gaji…………………………………………………… XX
Pembayaran biaya bunga……………………………………………….. XX
Lain-lain…………………………………………………………………………. XX
XX
Total………………………………………………………………………..
Kenaikan (penurunan) Kas dari kegiatan Operasi……………………………………… XX
b. Kegiatan Investasi
Penerimaan dari :
Penjualan aset tetap……………………………………………………. XX
Pengeluaran untuk :
(XX)
Pembelian aset tetap……………………………………………………
Kenaikan (penurunan) Kas dari kegiatan Investasi……………………………. XX
c. Kegiatan Pendanaan
Penerimaan dari :
Setoran pemilik……………………………………………………………… XX
Pinjaman dari bank……………………………………………………….. XX
Total…………………………………………………………………………. XX
Pengeluaran untuk :
Prive……………………………………………………………………………….. XX
Pembayaran utang bank…………………………………………………. XX XX
Kenaikan (penurunan) Kas dari kegiatan Pendanaan…………………………………….. XX

Kenaikan (penurunan) Kas…………………………………………………….. XX


Saldo Kas Akhir 31 Desember 200X…………………………………………… XX

Drs. A. Ghonie Abubakar Registered Public Accountant 13


Contoh laporan arus kas dengan metode tidak langsung

 
       
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE 01 JANUARI – 31 DESEMBER 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI      


Laba Bersih Setelah Pajak   XX  
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih      
ke arus kas bersih dari aktivitas operasi:      
Beban Kerugian Piutang XX    
Beban Penyusutan Bangunan XX    
Beban Penyusutan Kendaraan XX    
Kenaikan Piutang Dagang ( XX)    
Kenaikan Persediaan Barang Dagangan ( XX )    
Penurunan Persediaan Beras XX    
Kenaikan Hutang Iuran Jamsostek XX    
Penurunan Beban Yang Masih Harus Dibayar (XX)    
    XX  
Arus Kas yang Digunakan Untuk Aktivitas XXX
Operasi     X
       
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:      
Penjualan Kendaraan   XX  
XXX
Arus Kas dari Aktivitas Investasi     X
       
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:      
Pembayaran Dividen Kas   (XX )  
Arus Kas yang Digunakan Untuk Aktivitas (XXX
Pendanaan     )
XXX
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas     X
XXX
Kas, 1 Januari 2014     X
XXX
Kas, 31 Desember 2014     X

Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi 14


Informasi yang disajikan dalam Laporan Arus Kas harus diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
umumnya berasal dari transaksidan peristiwa dan kondisi lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi.
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggu-
nakan salah satu dari metode berikut
a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan
kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih dis-
esuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penang-
guhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban
yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Menurut SAK ETAP, entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode tidak langsung. Dalam metode tidak langsung, arus
kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau
rugi bersih dari pengaruh:
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama peri-
ode berjalan (aset lancar & Kewajiban Jk. Pendek);
b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, keuntungan dan kerugian
valuta asing yang belum direalisasi; dan
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Aktivitas Investasi
Menurut PSAK No. 2 Penyesuaian 2014, pengertian Aktivitas Investasi yaitu
perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak
termasuk setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Sehingga pos ini
berkaitan dengan Aset tidak lancar.

Aktivitas Pendanaan

Drs. A. Ghonie Abubakar Registered Public Accountant 13


Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu
dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa
depan oleh para pemasok modal perusahaan. Oleh karena itu, pos ini
berhubungan dengan Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas.

Berikut ini tabel mutasi yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam
menyusun Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung.

Saldo Akun Perubahan Mutasi


+ -
Debet
- +
+ +
Kredit
- -

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi


yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan Atas Laporan Keuangan
memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam
laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan dalam laporan keuangan.

Struktur
Catatan Atas Laporan Keuangan harus:
a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan;
b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak
disajikan dalam laporan keuangan; dan
c) memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.

Secara normal urutan penyajian catatan atas laporan keuangan adalah


sebagai berikut:
a) suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
SAK ETAP;
b) ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan
c) informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan, sesuai dengan
urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan urutan
penyajian pos-pos tersebut.
d) pengungkapan lain.

Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi 14

Anda mungkin juga menyukai