Pengertian dan 1
Ruang Lingkup Akuntansi
TOPIK
1. Pengertian Akuntansi
2. Pengguna Akuntansi
3. Bidang & Profesi Akuntansi
4. Asumsi & Prinsip Dasar Akuntansi
5. Laporan Keuangan
3. Pelanggan
Profesi Akuntansi:
1. Akuntan Publik
Yaitu akuntan yang memberikan jasa terutama kepada publik
(masyarakat), seperti jasa pemeriksaan laporan keuangan ( auditing), per-
pajakan dan konsultasi manajemen.
2. Akuntan Manajemen (Akuntan Internal)
Adalah akuntan yang memberikan jasa untuk kepentingan manajemen
perusahaan tertentu.
3. Akuntan Pemerintah
Adalah akuntan yang memberikan jasa atau bekerja pada organisasi pe-
merintahan.
ASUMSI-ASUMSI DASAR
Empat asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi keuangan adalah:
1. Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity)
Perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri, ter-
pisah dari pemiliknya. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan dipisahkan dari
pemegang saham atau pemilik. Dengan anggapan seperti ini maka
transaksi-transaksi perusahaan dipisahkan dari transaksi-transaksi pemilik
dan oleh karenanya maka semua pencatatan dan laporan dibuat untuk
perusahaan tadi.
2. Kelangsungan Usaha (Going concern)
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan us-
aha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Karena
itu perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan me-
likuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.
3. Penggunaan Unit Moneter (Unit Monetary)
Beberapa transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan dapat dicatat
dengan menggunakan ukuran unit fisik atau waktu, tetapi karena tidak
semua transaksi itu bisa menggunakan ukuran unit fisik yang sama, se-
hingga akan menimbulkan kesulitan-kesulitan di dalam pencatatan dan
penyusunan laporan keuangan. Untuk mengatasi masalah ini maka semua
transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam
bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang
digunakan adalah mata uang dari Negara dimana perusahaan itu berdiri.
4. Periode Waktu (Time Period)
Kegiatan perusahaan berjalan terus dari peride yang satu ke periode yang
lain dengan volume dan laba yang berbeda. Masalah yang timbul adalah
pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode-periode tertentu di
mana dibuat laporan-laporan keuangan. Laporan-laporan keuangan ini
harus dibuat tepat pada waktunya, agar berguna bagi manajemen dan
kreditur. Oleh karena itu perlu dilakukan aliokasi ke periode-peride untuk
transaksi-transaksi yang mempengaruhi beberapa periode.
KENDALA
1. Tepat Waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka
informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
2. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala yang
pervasive daripada karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan infor-
masi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian, evalu-
asi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial.
Biaya tersebut juga tidak perlu harus dipikul oleh pengguna informasi
yang menikmati manfaat.
3. Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif
Dalam praktik, keseimbangan atau trade-off di antara berbagai karakter-
istik kualitatif yang sering diperlukan. Tujuannya adalah untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan.
4. Penyajian Wajar
Laporan Keuangan
Neraca
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE 01 JANUARI – 31 DESEMBER 2014
Aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada
umumnya berasal dari transaksidan peristiwa dan kondisi lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi.
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggu-
nakan salah satu dari metode berikut
a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan
kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih dis-
esuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penang-
guhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban
yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Menurut SAK ETAP, entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode tidak langsung. Dalam metode tidak langsung, arus
kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau
rugi bersih dari pengaruh:
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama peri-
ode berjalan (aset lancar & Kewajiban Jk. Pendek);
b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, keuntungan dan kerugian
valuta asing yang belum direalisasi; dan
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Aktivitas Investasi
Menurut PSAK No. 2 Penyesuaian 2014, pengertian Aktivitas Investasi yaitu
perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak
termasuk setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Sehingga pos ini
berkaitan dengan Aset tidak lancar.
Aktivitas Pendanaan
Berikut ini tabel mutasi yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam
menyusun Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung.
Struktur
Catatan Atas Laporan Keuangan harus:
a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan;
b) mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak
disajikan dalam laporan keuangan; dan
c) memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.