Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Ariyah, Jual Beli, Khiyar , Riba


B. Kegiatan Belajar : Jual Beli (KB 2)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep (Beberapa istilah 1. Pengertian Jual beli
dan definisi) di KB jual beli atau al-bai'u berarti muqabalatu syai'in bi syai'in
Artinya adalah menukar sesuatu dengan sesuatu (Wahbah al-
Zuhaili: 344). jual beli adalah “Menukar barang dengan barang
atau menukar barang dengan uang, yaitu dengan jalan
melepaskan hak kepemilikan dari yang satu kepada yang lain
atas dasar saling merelakan".
Jual beli adalah aktivitas ekonomi yang hukumnya boleh
Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan telah
mengharamkan riba. (QS alBaqarah/2: 275).

2. Rukun Jual beli Syarat-Syarat Jual Beli

berakal dan
baligh, islam
a. Adanya Penjual tidak terpaksa
dan Pembeli;

B. Adanya Akad Tidak ada batasan,


(yaitu kesepakatan diselingi,
ditaklikkan dan
tidak dibatasi waktu

C. Adanya
barang/jasa
ma’qud ‘alaih Suci, bermanfaat,
diserahak cepat,
miilik sendiri,
dapat di lihat
3. Macam-Macam Jual Beli
Menjual barang yang bisa dilihat, Menjual barang yang disifati
(memesan barang), Menjual barang yang tidak kelihatan
Jual Beli Salam

artinya jual-beli barang yang disebutkan sifatnya dalam


tanggungan dengan imbalan (pembayaran) yang dilakukan
saat itu juga. salam dapat dikatakan sebagai jual beli dengan
hutang.

Rukun Akad Salam

ada ijab dan qabu, penjual (musallim) dan pembeli Musallam


ilaih) harus ada di tempat. dalam akad salam harus ada uang
dan barang. Uang dalam akad salam disebut ra'sul maal.
barang dalam akad salam disebut musallam fiihi

Syarat Akad Salam

Jenis Nilainya , Harus Tunai, Spesifikasi Barang, Barang


Tidak Diserahkan Saat Akad, Batas Penyerahan Barang,
Harus Jelas Waktu Penyerahan, Barang Memungkinkan untuk
Diserahkan pada Waktunya, . Tempat Penyerahan Barang
Harus Jelas.

Istishna’

Istishna' adalah bentuk ism mashdar dari kata dasar


istashna'a-yastashni'u. Artinya meminta orang lain untuk
membuatkan sesuatu untuknya.
Contoh :
buatkan saya desain logo untuk perusahaan saya dengan
harga sekian juta. Lalu, sang desainer menerimanya, berarti
mereka telah melakukan kesepakatan istishna’

Hukum asal dalam segala hal adalah boleh, hingga ada dalil
yang menunjukkan akan keharamannya.

Rukun Istishna’

Adanya pemesan ( mustashni' ) dan produsen (shani').


Barang yang diakadkan/diperjualbelikan (al-mahal). Adanya
ijab qabul.

Syarat Istishna’

1. Adanya penyebutan dan kesepakatan kriteria barang dan


jasa yang akan dilangsungkan,
2. Tidak ada batasan waktu penyerahan barang
3. Barang yang dipesan adalah barang yang telah biasa
dipesan dengan akad istishna'

Hakikat Akad Istishna'


2 akad, yaitu akad ijarah dan akad jual beli.
Pada awal akad istishna', akadnya adalah akad ijarah (jual
jasa). Setelah barang jadi dan pihak kedua selesai dari
pekerjaan memproduksi barang yang dipesan, akadnya
berubah menjadi akad jual beli.

Bai’ bi Tsaman ‘Ajil


bai`maknanya adalah jual beli atau transaksi. Tsaman
maknanya harga dan ajil maknanya bertempo atau tidak tunai.
Bai` bi al-tsaman ajil dapat dikatakan sebagai jual beli yang
uangnya diberikan secara bertahap atau
belakangan/ditangguhkan. Artinya, harga barang bisa berbeda
ketika barang tersebut dibeli secara tunai. Contohnya, jika HP
dibeli secara tunai seharga 2,5 juta, maka karena
ditangguhkan harganya, bisa berharga 3 juta. Artinya, harga
tersebut bisa menyesuaikan dengan naik-turunnya harga

Kebutuhan Transaksi Bai’ bi Tsaman ‘Ajil


Jenis transaksi ini dalam Islam memiliki keuntungan,
keringanan, dan kemudahan. Hal ini dikarenakan, tidak semua
orang dapat membeli keinginannya secara kontan dan tunai.

Bai’ bi Tsaman ‘Ajil dan Sistem Bank Syariah


bank pun bisa melakukan transaksi bai` bi al-tsaman ‘ajil di
mana, pihak bank memiliki uang dan tidak memiliki barang
Transaksi ini akan berlaku ketika barang sudah diterima
oleh pembeli dalam keadaan selamat. Dalam transaksi ini
berlaku dua akad:
a. Akad wakalah antara bank dengan nasabah di mana saat
itu bank membeli barang
dari pihak ketiga dan pembeli saat itu bertindak sebagai wakil
dari pihak bank yang
melakukan pembelian barang dari pihak ketiga.
b. Akad jual-beli kredit

Kelemahan Bai’ bi Tsaman ‘Ajil


Prinsip syariah yang digunakan hanya kedok untuk menipu
umat. Maka, bank yang berlabel syariah harus berhati-hati
dalam melakukan transaksi agar tidak melanggar aturan
agama

1. Jual Beli salam


Daftar materi pada KB
2 2. Memahami Istishna'
yang sulit dipahami
3. Memahami Bai’ bi Tsaman ‘Ajil
Daftar materi yang sering
3 mengalami miskonsepsi Melakukan tranksaksi pijam meminjam di bank syari’ah
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai