KB 1
Poin a
1. Menurut Syarkhasy dan ulama Malikiah pemilikan atas manfaat suatu benda tanpa
pengganti:. Menurut ulama Syafi'iah dan H a n b ali a “ p em b ol e h a n u nt u k
mengambil manfaat tanpa mengganti” Dalam kitab Undang-undang Hukum Perdata
dikatakan hak kebendaan (zekelijkrect) adalah hak mutlak atas suatu benda tersebut,
dimana hak tersebut memberikan kekuasaan langsung pada pemiliknya. Hukum
Perdata pasal 1754 dijumpai ketentuan yang berbunyi sebagai berikut :
pinjammeminjam adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan
kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang menghabis karena
pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan
sejumlah yang sama dari 5 macam dan keadaan yang sama pula.
2. madhmunah adalah benda yang dipinjam akan diganti (dibayar) dengan nilainya
apabila rusak. Sedangkan yang dimaksud dengan kata mu'adah adalah benda
pinjaman yang harus dikembalikan kepada pemiliknya dengan wuhud bendanya
secara utuh, tidak diganti dengan nilainya apabila 14 rusak. (barang pinjaman
diperbaiki terlebih dahulu apabila rusak, bukan diganti dengan barang lain atau
dibayar harganya).
3. Ulama Hanafiah berpendapat bahwa syarat rukun i'arah pernyataan pemberian
pinjaman (al-ijab) dari pemberi pinjaman. Adapun pernyataan penerimaan (al-qabul)
dari pinjaman tidak termasuk rukun dalam pandangan jumhur Hanafiah. Hikmah dari
al-Ariyah dapat ditujukan bagi peminjam seperti dapat memenuhi kebutuhan
seseorang terhadap manfaat sesuatu yang belum dimiliki dan bagi yang memberi
pinjaman seperti membantu orang yang membutuhkan.
4. Setiap pinjaman wajib dikembalikan, sehingga berdosalah orang yang tidak mau
membayar mengembalikannya. Dalam pinjam meminjam baik Mu'ir maupun Musta'ir
harus memperhatikan syarat, rukun, tatacara, & etika (adab) dalam pinjam meminjam
dan saling bertanggung jawab atas barang pinjaman.. Apabila barang yang dipinjam itu
rusak, selama dimanfaatkan sebagaiman fungsinya, si peminjam tidak diharuskan
mengganti, akan tetapi kalau kerusakan barang yang dipinjam akibat dari pemakaian
yang tidak semestinya atau oleh sebab lain, maka wajib menggantinya.
5. Perbedaan antara Qardh dengan al-Ariyah yaitu kalau Qardh, pemberian barang
yang di pi nj am k a n k e o r a n g l ai n d a n dikembalikan dengan jenis yang serupa,
te rja di pemi n da ha n ke pemili kan. Contohnya, uang satu juta dikembalikanuang
satu juta, dan beras satu kilo dikembalikan beras satu kilo. Sedang alAriyah, tidak te
rjadi pemindahan kepemilikan, yang dikembalikan barang yang dipakai.
Poin b
Dalam materi ini penjelasan tentang ariyah (pinjam meminjam) pada intinya ada hak
untuk peminjam namun peminjam harus bisa di percaya dan mampu mengenbalikan
barang yang telah di pinjam.
Poin c
Kelebihan : detail dan jelas secara rinci dalam pemapara serta pendapat yang telah di
di jabarkan oleh para 4 mazhab yang berbeda.
Kekurangan : lebih mudah jika bsa berdiskusi secara langsng dalam memahami
konteks ini
Poin d
Dalam bermuamalah amaliyah adalah salah satu bentuk kita dalam bersosial secara
bisa tolong menolong dlam kebaikan, membatu yang kesusahan, memberi keringanan
dalam segala hal.
KB 2
BISNIS JUAL BELI ONLINE (ONLINE SHOP) DALAM HUKUM ISLAM DAN HUKUM
NEGARA
Poin a
1. Berbisnis melalui online satu sisi dapat memberi kemudahan dan menguntungkan
bagi masyarakat. Namun kemudahan dan keuntungan itu jika tidak diiringi dengan
etika budaya dan hukum yang tegas akan mudahterjebak dalam tipu muslihat, saling
mencurangi dan saling menzalimi. Disinilah Islam bertujuan untuk melindungi umat
manusia sampai kapanpun agar adanya aturan-aturan hukum jual beli dalam Islam
yang sesuai dengan ketentuan syari’at agar tidak terjebak dengan keserakahan dan
kezaliman yang meraja lela. Transaksi bisnis lewat online jika sesuai dengan aturan-
aturan yang telah disebut di atas akan membawa kemajuan bagi masyarakat dan
negara
2. Ketika kita terjun ke bisnis online, banyak sekalili godaan dan tantangan bagaimana
kita harus berbisnis sesuai dengan koridor Islam. Maka dari itu kita harus lebih berhati-
hati. Jangan karena ingin mendapat keuntungan yang banyak lalu menghalalkan
segala macam cara. Selama kita berbisnis online sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
dan bermanfaat bagi orang lain, tentunya keuntungan yang didapat akan berkah
3. Sebagaima telah disebutkan di atas, hukum asal mu’amalah adalah al-ibaahah
(boleh) selama tidak ada dalil yang melarangnya. Namun demikian, bukan berarti tidak
ada rambu-rambu yang mengaturnya. Transaksi online diperbolehkan menurut Islam
selama tidak mengandung unsur-unsur yang dapat merusaknya seperti riba,
kezhaliman, penipuan, kecurangan dan yang sejenisnya serta memenuhi rukun-rukun
dan syarat-syarat didalam jual belinya. Transaksi online dibolehkan menurut Islam
berdasarkan prinsip-prinsip yang ada dalam perdagangan menurut Islam, khususnya
dianalogikan dengan prinsip transaksi as-salam, kecuali pada barang/jasa yang tidak
boleh untuk diperdagangkan sesuai syariat Islam.
4. Hukum Jual Beli Online (Bisnis Online) Menurut Islam Dalam Islam berbisnis melalui
online diperbolehkan selagi tidak terdapat unsurunsur riba, kezaliman, menopoli dan
penipuan. Bahaya riba (usury) terdapat didalam Al-quran diantaranya di (QS. Al
Baqarah [2]: 275, 279 dan 278, QS. Ar Rum [30]: 39, QS. An Nisa [4]: 131) . Dalam
aturan perniagaan online, dapat diterapkan KUH Perdata. secara analogis, Dalam
pasal 1313 KUH Perdata di jelaskan bahwa suatu persetujuan adalah suatu
5. Adapun keuntungan yang di dapat oleh konsumen antara lain : Pembeli tidak perlu
mendatangi toko . Menghemat waktu dan biaya transportasi berbelanja, Pilihan yang
ditawarkan sangat beragam, Dengan perantara via internet pembeli dapat membeli
barang di Negara lain Harga yang ditawarkan sangat komfetitif
Poin b
Jika bisnis lewat online tidak sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang telah
dijelaskan di atas, maka hukumnya adalah “Haram” tidak diperbol ehkan.
Kemaslahatan dan perlindungan terhadap umat dalam berbisnis dan usaha harus
dalam perlindungan negara atau lembaga yang berkompeten. Agar tidak terjadi hal-
hal yang membawa kemudratan, penipuan dan kehancuran bagi masyarakat dan
negaranya
Poin c
Kelebihan : dalam penjualan online materi ini adalah salah satu persiapan zaman
digitalisasi sehingga bisa menentukan kita untuk lebih berhati-hati dalam belanja
online
Kekurangan : materi ini butuh diskusi
Pon d
Dalam kontek jual beli secara online ini sangat berguna dalam era digital karna akan
membantu mepermudah kita dalam belanja di rumah. Serat bisa membeli apaun dari
luar negeri
KB 3
Poin a
1. Secara terminologi, para ulama fikih telah mendefinisikan khiyar antara lain
menurut Sayyid Sabiq khiyar adalah mencari kebaikan dari dua perkara,
melangsungkan atau membatalkan (jual beli).
2. Etika bisnis Islam adalah serangkaian aktivitas bisnis berbagai bentuknya (yang tidak
dibatasi), namun dibatasi perolehan dan pendayaan hartanya (ada aturan halal dan
haram)
3. Konsep pengembalian barang di pasar komplek WTC Jambi dilakukan dengan
pendekatan Etika Bisnis Islam diantaranya sebagai berikut:
- Prinsip Tauhid mengantarkan penjual grosir di Pasar Komplek WTC Jambi pada
pencegahan segala bentuk monopoli dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu
tangan atau kelompok
- Equilibirium (keseimbanga/keadilan)
- Free Will (kebebasan)
- Responsibility (tanggung jawab)
-Benevolence (Kebajikan/Itikad baik)
4. Penerapan khiyar pada pengembalian barang di pasar komplek WTC Jambi sudah
dilakukan meskipun masih harus ada perbaikan atau belum maksimal disamping itu
mayoritas tidak mengenal adanya istilah “Khiyar”. Tetapi secara konsep mereka telah
melakukanya.
5. Pelaksanaan proses akad jual beli yang ada di dilakuakan oleh penjual pakaian grosir
di pasar komplek WTC Jambi masih belum sesuai dengan konsep etika bisnis islam.
Karena masih ada pedagang yang berbuat curang, seperti pada saat awal perjanjian
mereka, dan masih ada pedagang yang hanya mementingkan keuntungannya sendiri
tanpa melihat adanya salah satu pihak yang dirugiakan. Tentunya hal ini sangat
merugikan pembeli dan hal ini juga tidak boleh diterapkan dan tidak sesuai dengan
Etika Bisnis Islam
Poin b
Poin c
Kelebihan : ini adalah peristiwa yang telah terjadi dalam kehidupan yang sekarang
hingga bisa lebih jelas dalam pemaparan
Kekurangan namun belum bisa di praktikkan secara menyeluruh sehingga butuh sekali
dalam pemapaan dalam khiyar
Poin d
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pedagang atau penjual pakaian grosir yang ada di
pasar komplek WTC Jambi sebagian belum menerapkan prinsip etika bisnis islam
sepenuhnya. Pelaksanaan proses akad jual beli yang ada di dilakuakan oleh penjual
pakaian grosir di pasar komplek WTC Jambi masih belum sesuai dengan konsep Etika
Bisnis Islam. Karena masih ada pedagang yang berbuat curang, masih ada penjual yang
tidak melaksanakan khiyarnya seperti pada saat awal perjanjian mereka. Tentunya hal
ini sangat merugikan pembeli.
RIBA DAN BUNGA BANK DALAM ISLAM
KB 4
Poin a
1. Kata riba dalam bahasa Inggris diartikan dengan usury, yang berarti suku bunga
yang lebih dari biasanya atau suku bunga yang mencekik. Sedangkan dalam bahasa
Arab berarti tambahan atau kelebihan meskipun sedikit, atas jumlah pokok yang yang
dipinjamkan.
2. Pelarangan riba (prohibition of riba) dalam Islam : pertama, sistem ekonomi ribawi
menimbulkan ketidakadilan. Kedua, sistem ekonomi ribawi merupakan penyebab
utama berlakunya ketidakseimbangan antara pemodal dengan peminjam. Ketiga,
sistem ekonomi ribawi akan menghambat investas Keempat, bunga dianggap sebagai
tambahan biaya produksi
3. Ada beberapa hal yang menjadi masalah kontroversial seputar bunga Bank :
Pertama, pada persoalan tingkat bunga, pada tingkat yang wajar maka bunga
dibolehkan . Kedua, adanya pembenaran unsur bunga dengan cara apa pun sebagai
kompensasi atas terjadinya inflasi Ketiga, konsep marginal utility,14 yaitu konsumsi
menurun menurut waktu. Keempat, konsep yang memandang bunga sebagai sewa15
dari uang Kelima, pembenaran bunga atas dasar darurah (dire necessity) dan h}a>jah
(need).
4. Hukum riba dalam Alqur’an dengan tegas dinyatakan haram. Esensi pelarangan riba
(usurios) dalam Islam berdasarkan pertimbangan-pertimbangan moral dan
kemanusiaan sebab esensi pelarangan riba adalah penghapusan segala bentuk praktik
ekonomi yang menimbulkan kezaliman dan ketidakadilan
5. status hukum bunga bank ada perbedaan pendapat para pakar baik pakar hukum
Islam maupun pakar ekonomi Islam. Hal ini dilatarbelakangi adanya perbedaan
penafsiran terahadap ayat-ayat tentang riba dan apakah bunga termasuk kategori riba
atau tidak
Pon b
dampak bunga terhadap perekonomian, diantaranya: akan enyebabkan krisis
keuangan, terjadinya decoupling antara sektor riil dan sektor moneter dan akan
menyebabkan terjadinya konglemerasi kekayaan dan kesenjangan ekonomi.
-
Poin c
Kelebihan : banyaknya bunga pinjaman bank yang merajalela mak ini membantu kita
dalam menentukan sikap
Kekurangan : materi ini sangan sulit untuk di pahami, karna bedanya pendapat
Poin d
Materi riba dalam hal ini sangat diperlukan dalam kebutuhan sekarang sebab sekarang
banyak sekali pinjaman online yang menawarkan berbagai pinjaman yang
mengatasnamakan bunga kecil