Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
NAMA :
NPM :
KELAS :
d. pembubutan program NC
Pemrograman pada mesin bubut CNC pada dasarnya menentukan koordinat akhir setiap
gerakan pahat saat penyayatan. Untuk perintah eretan memanjang digunakan Z dan untuk
perintah melintang digunakan X. Untuk penetapan arah digunakan tanda positif (+) dan tanda
negative (-).
Perintah yang sering digunakan untuk membentuk kontur benda diantaranya adalah :
1) Kontur lurus (gerak lurus)
Gerak lurus dapat dilakukan dengan 3 perintah yaitu :
a) G 00, gerakan ini mempunyai kecepatan gerakan 700 mm/menit. Untuk itu perintah
ini hanya digunakan untuk gerak pemosisian tanpa pemakanan. Format yang
digunakan N…/G 00/X± …/Z± …
b) G 01, kecepatan gerakan dapat diatur sesuai kebutuhan. Perintah ini digunakan untuk
gerakan lurus satu kali jalan. Format yang digunakan N…/G 00/X± …/Z± …/F …
c) G 84, perintah ini menghasilkan siklus pembubutan memanjang yang merupakan
gabungan dari perintah G 00 dan G01.
d) G 86, gerakan yang dihasilkan perintah ini sama dengan G 84, benda adalah gerak
pemakanan dilakukan arah melintang. Siklus ini dikatakan juga siklus pembubutan
alur.
2) Kontur melengkung
Gerak melengkung (melingkar) dapat dilakukan dengan perintah G 02 untuk gerakan
searah jarum jam dan G 03 untuk berlawanan dengan jarum jam. Untuk menyatakan
searah jarum jam atau berlawanan, harus ditetapkan arah pengamatannya. Untuk mesin
bubut CNC arah pengamatan diambil dari arah mata pahat. Format yang dimasukkan ada
2 kemungkinan yaitu :
(a) jika busur lingkaran membentuk sudut 90° adalah N…/ 0302GG/X± …/Z± …/F …
(b) jika busur lingkaran kurang dari 90° setelah format diatas ditambahkan N…/M 99/I±
…/K± ….
3) Kontur ulir
Untuk membuat ulir dapat dilakukan dengan 2 perintah yaitu :
(a) G 33 untuk pemrograman satu kali jalannya pemotongan. Penyelaman dan penarikan
kembali dilakukan dengan pemrograman G 00 atau G 01. Format yang digunakan N…/G
33/Z± …/K …
(b) G 78 untuk siklus ulir. Pada perintah ini, setelah ulir terbentuk posisi pahat akan
kembali pada posisi awal saat perintah G 78 di input. Format yang digunakan N…/G
78/X± …/Z± …/K …/H …
Sama pada perintah G 84 dan G 86, jika fungsi H tidak diberi harga, maka proses
pemotongan ulir dilakukan satu kali jalan.
4) Proses pengeboran
Proses pengeboran dapat dilakukan dengan 4 perintah yaitu :
(a) G 73 untuk siklus pengeboran dengan pemutusan tatal. Langkah kerja siklus ini
adalah setiap gerakan maju 2 mm, bor akan kembali sebesar 0,2 mm. Gerakan ini terus
dilakukan sampai kedalaman lubang yang dikehendaki tercapai. Format yang digunakan
adalah N…/G 73/Z± …/F …
(b) G 81 untuk siklus pengeboran yaitu proses pengeboran akan berlangsung sampai titik
tujuan dan setelah itu kembali ke posisi awal perintah G 81. Format yang digunakan
N…/G 81/Z± …/F …
(c) G 82 untuk siklus pengeboran dengan tinggal diam.
(d) G 83 untuk siklus pengeboran dengan pe-narikan. Gerakan ini dilakukan untuk
menge-luarkan tatal bekas pengeboran keluar dari lubang. Format yang di-gunakan
N…/G 83/Z± …/F