Anda di halaman 1dari 6

NOTA DINAS

Kepada : Yth. Kepala UPT. P2TP2A Provinsi DKI Jakarta


Dari : Kepala Bidang PPPA
Sifat : Penting
Lampiran : Satu Lembar
Hal : Permohonan Menghadirkan Peserta

Sehubungan akan dilaksanakannya Sub Kegiatan Koordinasi


dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan, Program dan Kegiatan
Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan Kewenangan Provinsi,
maka akan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi dan Kerja Sama Lintas
Sektor Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan termasuk TPPO
di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022, pada

hari : Jumat
tanggal : 1 Juli 2022
waktu : Pukul 09.00 s.d. Selesai
tempat : Ruang Rapat Lantai 1
Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta
Jl. Jend. Ahmad Yani Kav 64 Bypass,
Cempaka Putih, Jakarta Pusat

Sehubungan dengan hal tersebut, maka bersama ini saya


mohon kesediaan Saudara menugaskan peserta sebagaimana daftar
terlampir.

Atas perhatian dan kesediaan Saudara, saya ucapkan terima


kasih.

Jakarta, 27 Juni 2022


Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak
Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta,

Hendry Novtrizal
NIP 196611011992031009

Catatan :
1. Peserta Non PNS yang offline agar menyampaikan Surat Tugas, fotocopy NPWP,
dan fotocopy halaman depan buku tabungan (nomor rekening).
2. Peserta agar hadir 30 menit sebelum acara dimulai
Lampiran I : Nota Dinas Kepala Bidang
PPPA Dinas PPAPP Provinsi
DKI Jakarta

DAFTAR PESERTA UPT. P2TP2A PADA


KEGIATAN PERTEMUAN KOORDINASI DAN KERJA SAMA LINTAS SEKTOR
PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TERMASUK TPPO
DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2022

No. Unsur Jumlah Keterangan Tempat


1. Kasatpel UPT. P2TP2A 5 orang Offline Ruang Rapat
Lantai 1 Dinas
2. Tenaga Ahli 2 orang Offline
PPAPP Provinsi
3. Paralegal Provinsi 3 orang Offline DKI Jakarta
4. Advokat 4 orang Offline
5. Koordinator Manager Kasus 1 orang Offline
6. Koordinator Pendamping Korban 1 orang Offline
7. Koordinator Case Conference 1 orang Offline
8. Koordinator Psikolog Klinis 1 orang Offline
9. Paralegal Pos Pengaduan 19 orang Offline
10. URC 1 orang Offline

1. Kasubag TU 1 orang Online


Meeting ID :
2. PNS UPT P2TP2A 2 orang Online 981 9363 2634
3. Psikolog Klinis 7 orang Online Passcode :
dppapp
4. Konselor Provinsi 2 orang Online
5. Manager Kasus 7 orang Online
6. Konselor Pos Pengaduan 19 orang Online
7. Pendamping Korban 4 orang Online
Lampiran II : Nota Dinas Kepala Bidang
PPPA Dinas PPAPP Provinsi
DKI Jakarta

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PERTEMUAN KOORDINASI DAN KERJA SAMA LINTAS SEKTOR
PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TERMASUK TPPO
DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2022

I. Pendahuluan
Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang disahkan Dewan
Perwakilan Rakyat menjadi momentum bagi negara untuk hadir bagi para korban
kekerasan seksual. Perjalanan untuk memperjuangkan penghapusan kekerasan
seksual masih panjang. Komitmen semua pihak untuk mengimplementasikan
undang-undang tersebut sangat penting.
Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) yang
memuat politik hukum yang penting dan strategis serta merupakan terobosan
dalam pembaruan hukum. Regulasi itu diharapkan menjawab berbagai persoalan
kekerasan seksual yang terus terjadi dalam berbagai modus.
Kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi menjadi fenomena gunung es.
Gambaran kasus kekerasan perempuan dan anak di DKI Jakarta selama 3 (tiga)
tahun terakhir yang ditangani UPT. P2TP2A Provinsi DKI Jakarta, yaitu :
1. Berdasarkan Jenis Kekerasan :
No. Tahun Jenis Kekerasan Jumlah
KDRT Seksual Traficking Lainnya
1. 2019 571 352 22 234 1.179
2. 2020 267 230 122 90 709
3. 2021 390 366 273 284 1.313

2. Berdasarkan jumlah klien perempuan dan anak


No. Tahun Jumlah Persentase
Perempuan Anak Perempuan Anak
1. 2019 529 650 44,87% 55,13%
2. 2020 334 375 47,08% 52,89%
3. 2021 518 795 39,45% 60,54%

Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa di DKI Jakarta bahwa jenis
kekerasan masih didominasi KDRT dan Kekerasan Seksual. Akan tetapi data
tersebut berdasarkan data yang lapor, belum menunjukkan kondisi riil yang
terjadi, karena masih banyak yang tidak berani melaporkan yang salah satunya
bisa disebabkan kurangnya ketidakpastian hukum.
Dengan diundangkannya UU TPKS yang merupakan wujud nyata
kehadiran negara dalam upaya mencegah dan menangani segala bentuk
kekerasan seksual diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat
sesuai amanat UU TPKS untuk melindungi dan memulihkan korban, penegakan
hukum, merehabilitasi pelaku, mewujudkan lingkungan tanpa kekerasan seksual,
serta menjamin ketidakberulangan terjadinya kekerasan seksual.
Dengan disahkannya UU TPKS juga dibutuhkan adanya komitmen yang
sama dalam implementasi UU TPKS dari berbagai unsur, salah satunya unsur
aparat penegak hukum dan lembaga layanan yang menangani korban
kekerasan. Dalam rangka penguatan komitmen perlu penyamaan perspektif
dalam memahami UU TPKS baik berkaitan dengan hukum materil maupun
formil yang diatur dalam UU TPKS sehingga meminimalisir berbedaan tafsir dan
perdebatan dalam implementasinya. Untuk itu dibutuhkan diskusi bersama terkait
penyamaan perspektif dalam memahami UU TPKS baik berkaitan dengan
hukum materil maupun formil yang diatur dalam UU TPKS.
II. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi
Undang-Undang;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan
Dalam Rumah Tangga;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemeritahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang;
6. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi;
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan
Seksual;
10. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2011 tentang
Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan;
11. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta;
12. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun
2022 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2022;
13. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 283 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan
Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta;
14. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 397 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak;

III. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Untuk melakukan pertemuan dalam rangka melakukan diskusi tentang
penyamaan perspektif dalam memahami UU TPKS baik berkaitan dengan
hukum materil maupun formil yang diatur dalam UU TPKS.
b. Tujuan
Untuk meningkatkan komitmen yang sama dalam implementasi UU TPKS
dari berbagai unsur, salah satunya unsur aparat penegak hukum dan
lembaga layanan yang menangani korban kekerasan.

IV. Metodologi
Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Koordinasi Dan Kerja Sama Lintas Sektor
Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan Termasuk TPPO di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2022 adalah bentuk :
a. Penyampaian materi oleh Narasumber
b. Diskusi dan Tanya jawab

V. Peserta
Peserta Kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Kerja Sama Lintas Sektor
Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan Termasuk TPPO di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2022 terdiri dari Aparat Penegak Hukum (Kepolisian, Kejaksaan,
Pengadilan), Bapas, dan UPT. P2TP2A.

VI. Narasumber
Narasumber Kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Kerja Sama Lintas
Sektor Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan Termasuk TPPO di
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022 :
1. Komnas Perempuan
2. Institut Perempuan

VII. Waktu Dan Tempat


hari : Jumat
tanggal : 1 Juli 2022
waktu : Pukul 09.00 s.d. Selesai
tempat : Ruang Rapat Lantai 1
Dinas PPAPP Provinsi DKI Jakarta
Jl. Jend. Ahmad Yani Kav 64 Bypass, Cempaka Putih, Jakarta
Pusat
VIII. Agenda

No. Waktu Uraian Keterangan


1. 08.30 – 09.00 Registrasi Peserta Panitia
2. 09.00 – 09.05 Pembukaan oleh MC Yashintia
3. 09.05 – 09.15 Sambutan Sekaligus
Ir. Tuty Kusumawati, MM
Membuka Acara (Kepala Dinas PPAPP
Provinsi DKI Jakarta)
Moderator :
Penyampain Materi Wulansari, SH, MH
(Tenaga Ahli Pemenuhan
Hak Korban Kekerasan
terhadap Perempuan dan
Anak UPT. P2TP2A Provinsi
DKI Jakarta)
4. 09.15 – 09.45 Membedah Latar Belakang Dr. (Cand.) Valentina Sagala,
Aturan Pidana dalam UU SE, SH, MH (Institut
TPKS Perempuan)

5. 09.45 – 10.15 Aspek Pidana Materiil dan Komnas Perempuan


Formil Undang-Undang (Siti Aminah Tardi, SH)
Tindak Pidana Kekerasan
Seksual

6. 10.15 – 11.30 Tanya Jawab Moderator


7. 11.30 – 11.40 Penutupan Dinas PPAPP Provinsi DKI
Jakarta

IX. Pembiayaan
Kegiatan Pertemuan Koordinasi Dan Kerja Sama Lintas Sektor
Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan Termasuk TPPO di Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2022 dibebankan pada APBD Provinsi DKI Jakarta DPA Dinas
PPAPP aktivitas Bantuan Operasional Perlindungan Perempuan dan Anak
Pencegahan (DAK Non Fisik).

X. Penutup
Demikian kerangka acuan pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Koordinasi
Dan Kerja Sama Lintas Sektor Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan
Termasuk TPPO di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022 ini dibuat untuk dijadikan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai