Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PATOLOGI PADA

NY “S”DENGAN BENDUNGAN ASI HARI KE III DI

RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

TANGGAL 23 OKTOBER 2015

No Register : 30.92.83

Tanggal Masuk : 30 Oktober 2015, Pukul 09.30 wita

Tanggal Partus : 21 Oktober 2015, Pukul 15.00 wita

Tanggal Pengkajian: 23 Oktober 2015, Pukul 08.00 wita

Nama Pengkaji : Suci Rahmakasih

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “S” / Tn “H”

Umur : 22 Tahun / 26 Tahun

Nikah : 1x ± 1 Tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / S1

Pekerjaan : IRT / PNS

Alamat : Jl. Cakalang

B. Data Biologis

1. Keluhan utama

Ibu mengeluh bengkak dan panas pada payudara, terasa nyeri jika
ditekan disertai ASI yang tidak lancar
2. Riwayat Keluhan Utama

a. Keluhan dirasakan ibu sejak hari ketiga post operasi

b. Lokasi dirasakan pada kedua payudara

c. Usaha ibu untuk mengatasi keluhan dengan mengurut-urut dan


mengompres payudara dengan air hangat

3. Riwayat Penyakit Yang Lalu

a. Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, DM, hipertensi

b. Tidak ada riwayat alergi

c. Pernah dioperasi di rumah sakit

4. Riwayat Ksehatan Keluarga

a. Tidak ada riwayat penyakit menular

b. Tidak ada riwayat penyakit keturunan

5. Riwayat Kehamilan

a. Kehamilan anak pertama dan tidak pernah keguguran ( GI PI


A0 )

b. HPHT 15 Januari 2015

c. TP 22 Oktober 2015

d. Ibu memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit TK II


Pelamonia Makassar

6. Riwayat Persalinan

a. Kala I tanggal 21 Oktober 2015

- Indikasi SC : Letak Bokong

b. Kala II tangggal 21 Oktober 2015

- Bayi lahir tanggal 21 Oktober 2015, pukul 13.00 wita

- Jenis persalinan : Sectio Caesaria

- BBL : 2250 gram PB : 47 cm JK : Laki-laki


c. Kala III pukul 13.15 wita, kotiledon dan selaput ketuban lengkap

d. Kala IV pukul 13.15 – 14.45 wita

TD : 110/80 mmHg N : 80 x/i S : 36,9 oc P : 22 x/i

7. Riwayat Reproduksi

a. Menarche : 14 Tahun

b. Siklus haid : 28-30 Hari

c. Lama haid : 5 – 7 Hari

d. Disminore : Tidak ada

8. Riwayat KB

Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB

9. Riwayat Psikososial, Ekonomi, dan Ekonomi

a. Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya begitu pula suami dan
keluarga

b. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami

c. Biaya persalinan dan keperluan ibu lainnya ditanggung oleh


suami

d. Ibu dan keluarga taat beribadah

10. Riwayat Kebutuhan Dasar

a. Kebutuhan Nutrisi

1). Makan dan minum sebelum persalinan terpenuhi

2). Makan dan minum setelah persalinan terpenuhi

b. Kebutuhan Eliminasi

1). BAK dan BAB sebelum persalinan normal / lancar

2). BAK dan BAB setelah persalinan tidak lancar

c. Kebutuhan Istirahat

1). Sebelum persalinan tidur dan istirahat terpenuhi dengan baik


2). Setelah persalinan tidur dan istirahat terganggu, sering
gelisah akibat nyeri yang dirasakan pada payudaranya

d. Personal Hygiene

1). Sebelum persalinan baik

2). Setelah persalinan ibu tidak mandi

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum ibu baik

2. Kesadaran komposmentis

3. Berat badan sebelum hamil 61 kg

Berat badan selam hamil 71 kg

Tinggi badan 155 cm

4. Tanda-tanda vital

TD : 110 / 80 mmHg

N : 80 x/i

S : 36,9oc

P : 22 x/i

5. Kepala

Rambut bersih, tidak rontok, dan tidak ada nyeri tekan

6. Mata

Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus

7. Wajah

Tidak ada oedema, ekspresi wajah meringis saat bergerak

8. Hidung

Normal, tidak ada sekret dan polip

9. Mulut dan Gigi


Tidak ada caries, mulut bersih dan warna gusi merah muda

10. Telinga

Tidak ada sekret, tidak ada polip

11. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan vena


jugularis

12. Payudara

Tampak hyperpigmentasi, puting susu terbentuk, ada nyeri tekan,


teraba panas/hangat, ada pengeluaran kolostrum saat puting
dipencet, tampak tegang dan terba panas

13. Abdomen

Tampak jahitan post operasi sectio caesaria belum kering, dengan


posisi horizontal, panjang 10 cm, TFU 3 jari dibawah pusat,
kontraksi uters baik teraba keras dan bundar

14. Genitalia

Tidak ada oedema dan varises, tampak adanya pengeluaran


lochia rubra (warna merah muda dan berbau amis, yang keluar
pada hari pertama sampai hari ketiga post partum)

15. Ekstermitas

Terpasang infus RL 28 tetes per menit botol ke 4 ditangan kiri,


tidak ada oedema dan varises

D. Therapy Obat Yang Diberikan

a. Cefotaxime 1000 mg / 12 jam / IV

b. Ketorolac 10 mg / 8 jam / IV
c. Ranitidin 25 mg / 8 jam / IV

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

PI A0 dengan post partum hari ke III, dengan masalah bendungan ASI

1. PI A0 dengan post partum hari ke III

DS : - Merupakan anak pertama dan tidak pernah keguguran

- Ibu melahirkan 3 hari yang lalu pada tanggal 21 Oktober 2015,


pukul 15.00 wita

DO : - Ada pengeluaran kolostrum saat puting susu dipencet

- TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik

Analisa dan Interpretasi Data

ASI kolostrum mengandung zat anti jasad renik pattogen yang amat
baik, kolostrum merupakan sel-sel leokosit imunoglobulin yang hebat,
pada saat bayi lahir belum memiliki pertahanan tubuh terhadap infeksi
pada saat masuk, kolostrum sebagai imunisasi pertama yang diterima
atau dialami bayi

2. Bendungan ASI

DS : Ibu mengeluh bengkan dan panas, terasa nyeri jika ditekan,


disertai ASI yang tidak lancar

DO : - Pada payudara ada nyeri tekan, tampak tegang, teraba keras


dan panas

- Ada pengeluaran kolostrum saat puting susu dipencet

Analisa dan Interpretasi Data

ASI yang kurang lancar keluar disebabkan karena ada rangsangan


hormon prolaktin dan hipofisis posterior berkurang sehingga alveolus
pada payudara yang kurang memproduksi ASI sehingga bayi malas
menetek, menyebabkan ASI tertampung pada sinus laktifenu yang
terdapat dibawah areola mammae yang makin lama makin banyak
sehingga menyebabkan bendungan ASI oleh karena adanya
sumbtaan dari ASI yang sudah lama tidak keluar dan menyebabkan
merasa nyeri pada payudara ( Ilmu Kandungan hal 482 )

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi febris

DS : Ibu mengeluh bengkak dan panas pada payudaranya, terasa nyeri


jika ditekan disertai ASI tidak lancar

DO : - Pada payudara ada nyeri tekan, tampak tegang, teraba panas dan
keras

- Tanda-tanda Vital

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/i

S : 36,9oc

P : 22 x/i

Analisa dan Interpretasi Data

Demam bisa terjadi bila pembentukan panas tubuh melebihi pengeluaran,


demam dapat berhubungan dengan infeksi penyakit patogen, keganasan,
penyakit metabolic maupun penyakit lain. Demam juga dapat disebabkan
karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toxid yang mempengaruhi
pusat pengeluaran suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor otak, atau
dehidrasi ( Julia, 2000. Guyton 1990 )

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang untuk perlunya tindakan segera atau
kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN

Tujuan : 1. Masa nifas berlangsung normal

2. Bedungan ASI terasi


Kriteria : 1. Keadaan umum ibu baik

2. Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/i

S : 36,9oc

P : 22 x/i

3. TFU turun 1 jari dibawah pusat setiap hari

4. Pengeluaran ASI lancar

5. Bengkak, panas dan nyeri tekan pada payudara teratasi

Rencana Tindakan

1. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan

Rasional : Agar tidak terjadi infeksi silang

2. Sapa ibu sebelum melakukan tindakan

Rasional : Agar terjadi keakraban dengan ibu dan pasien merasa


senang

3. Lakukan informend consent dan jelaskan tindakan yang akan dilakukan

Rasional : Dengan menjelaskan prosedur kerja diharapkan ibu dapat


mengerti dan mau bekerja sama dengan petugas

4. Periksa Tanda-tanda Vital

Rasional : Agar dapat mengetahui perkembangan kesehatan ibu

5. Observasi keadaan payudara ibu

Rasional : Dengan melakukan pemeriksaan payudara dapat diketahui


bahwa proses laktasi baik dan normal atau sebaliknya

6. Observasi keadaan abdomen ibu

Rasional : Untuk mengetahui TFU dan kontraksi uetrus serta keadaan


jahitan luka post operasi
7. Obsevasi keadaan genitalia ibu

Rasional: Untuk melihat pengeluaran lochia rubra (warna merah muda


dan baunya)

8. Kaji tingkat nyeri yang dirasakan ibu

Rasional : Dengan mengetahui tingkat nyeri dirasakan ibu maka akan


memudahkan tindakan selanjutnya

9. Jelaskan penyebab nyeri pada payudara ibu

Rasional : Agar dapat beradaptasi dengan nyeri

10. Lakukan Perawatan payudara

Rasional : Untuk memperlancar sirkulasi pada payudara sehingga


merangsang produk ASI

11, Ajarkan cara menyusui yang benar

Rasional : Agar ibu mengetahui cara menyusui yang benar dan agar ibu
merasa nyaman saat menyusui bayinya

12. Anjurkan ibu untuk mengompres payudaranya dengan air hangat


sebelum menyusui

Rasional : Mencegah terjadinya fasa kontriksi pembuluh darah vena

13. Jelaskan manfaat ASI bagi bayi ibu

Rasional : Agar ibu bersemangat menyusui bayinya

14. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin

Rasional : Untuk menumbuhkan rasa kasih sayang diantara keduanya,


untuk merangsang produksi ASI serta menegah bayi dari
infeksi

15. Berikan HE pada ibu tentang :

a. Istirahat dan tidur

Rasional : Untuk memulihkan kembali energi ibu

b. Gizi seimbang ibu menyusui


Rasional : Untuk memperlancar ASI dan memperbaiki jaringan tubuh
yang baik

c. Personal Hygiene

Rasional : Untuk rasa nyaman dan mencegah masuknya kuman


penyebab penyakit

16. Lakukan penatalaksanaan pemberian obat

a. Cefotaxime 1000 mg / 12 jam / IV

b. Ketorolac 10 mg / 8 jam / IV

c. Ranitidin 25 mg / 8 jam / IV

Rasional : a. Cefotaxime merupakan obat antibiotik yang dapat


mencegah terjadinya infeksi

b. Ketorolac merupakan obat golongan analgetik yang dapat


membantu mengurangi rasa nyeri pada luka operasi

c. Ranitidin merubakan obat golongan analgetik yang dapat


mengurangi rasa nyeri lambung

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 23 Oktober 2015, pukul 08.25 wita

1. Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan

2. Menyapa ibu sebelum melakukan tindakan

3. Melakukan informend consent dan menjelaskan prosedur kerja yang


akan dilakukan

4. Memeriksa tanda-tanda vital

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/i

S : 36,9oc

P : 22 x/i
5. Mengobservasi payudara ibu : puting susu terbentuk, ada nyeri tekan,
teraba panas/hangat, ada pengeluaran kolostrum saat puting
dipencet, tampak tegang dan teraba panas

6. Mengobservasi abdomen ibu : tampak jahitan post operasi belum


kering, dengan posisi horizontal, panjang 10 cm, TFU 3 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik

7. Mengobservasi genitalia ibu : tidak ada oedema dan varises, tampak


adanya pengeluaran lochia rubra

8. Mengkaji tingkat nyeri pada payudara ibu

9. Menjelaskan penyebab nyeri pada payudara ibu

10. Melakukan perawatan payudara

11. Menganjurkan ibu untuk mengompres payudaranya dengan air hangat


sebelum menyusui

12. Mengajarkan cara menyusui yang baik dan benar

13. Menjelaskan manfaat ASI bagi bayinya

14. Menganjurkan kepada ibu untuk lebih sering menyusui bayinya

15. Memberikan HE pada ibu tentang :

a. Istirahat dan tidur

b. Gizi seimbang ibu menyusui

c. Personal hygiene

16. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat :

a. Cefotaxime 1000 mg / 12 jam / IV

b. Ketorolac 10 mg / 8 jam / IV

c. Ranitidin 25 mg / 8 jam / IV

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 23 oktober 2015, pukul 14.00 wita


1. Masa nifas berlangsung normal

a. Keadaan umum ibu baik

b. Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/i

S : 36,9oc

P : 22 x/i

2. Bendungan ASI teratasi

a. Pengeluaran ASI lancar

b. Bengkak, panas dan nyeri tekan pada payudara berkurang


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM

PATOLOGI PADA NY “S” DENGAN BENDUNGAN ASI HARI KE – III

DI RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

TANGGAL 23 OKTOBER 2015

No Register : 30.92.83

Tanggal Masuk : 30 Oktober 2015, Pukul 09.30 wita

Tanggal Partus : 21 Oktober 2015, Pukul 15.00 wita

Tanggal Pengkajian: 23 Oktober 2015, Pukul 08.00 wita

Nama Pengkaji : Suci Rahmakasih

Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “S” / Tn “H”

Umur : 22 Tahun / 26 Tahun

Nikah : 1x ± 1 Tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam


Pendidikan : SMA / S1

Pekerjaan : IRT / PNS

Alamat : Jl. Cakalang

Data Subjektif (S)

1. Ibu mengeluh bengkak dan panas pada payudara, terasa nyeri jika
ditekan, disertai ASI yang tidak lancar

2. Keluhan dirasakan sejak hari ketiga setelah operasi sectio caesaria

3. Keluhan dirasakan pada kedua payudara ibu

4. Merupakan persalinan anak pertama dan tidak pernah keguguran

Data Objektif (O)

1. Keadaan umum ibu baik dan wajah tampak meringis saat payudara
ditekan

2. Pada payudara ibu terdapat hiperpigmentasi areola mammae, puting


susu terbentuk, ada nyeri tekan, teraba panas dan keras, tampak
tegang, kolostrum ada jika areola mammae dipencet

3. Pada abdomen tampak luka jahitan post operasi sectio caesaria


dengan posisi horizontal, panjang 10 cm, TFU 3 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik

4. Pada genitalia tampak adanya pengeluaran lochia berwarna merah


kehitaman

5. Pada tangan terpasang infus RL 28 tetes per menit

6. Tanda-tanda Vital :

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/i

S : 36,9oc

P : 22 x/i
Analisa (A)

PI A0 dengan post partum hari ke III, dengan masalah bendungan ASI

Penatalaksanaan (P)

Tanggal 23 Oktober 2015, pukul 08.10 wita

1. Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan ; telah


dilakukan

2. Menyapa ibu sebelum melakukan tindakan ; ibu merasa akrab dan


nyaman dengan petugas kesehatan

3. Melakukan informend consent dan menjelaskan prosedur kerja yang


akan dilakukan ; telah dilakukan dan ibu bersedia untuk bekerjasama
dengan petugas kesehatan

4. Mengobservasi tanda-tanda vital

TD : 110/80 mmHg

N : 80 x/i

S : 36,9oc

P : 22 x/i

5. Mengobservasi payudara ibu ; proses laktasi tidak lancar, teraba


keras dan hangat, tampak tegang, tampak hiperpigmentasi areola
mammae dan puting susu terbentuk

6. Mengobservasi abdomen ibu ; TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi


uterus baik, keadaan jahitan post operasi sectio caesaria masih basah

7. Mengobservasi genitalia ibu ; vulva dan vagina tampak bersih, tidak


ada oedema, tampak pengeluaran lochia berwarna merah kehitaman dan
berbau amis (lochia rubra yang keluar pada hari pertama sampai hari
ketiga post partum)

8. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan ibu ; ibu mengalami nyeri


sedang
9. Menjelaskan penyebab nyeri pada payudara ibu ; ibu mengerti dan
bersedia mengikuti tindakan yang akan dilakukan oleh petugas
kesehatan

10. Melakukan perawatan payudara ; ketegangan pada payudara


berkurang, nyeri berkurang, dan proses laktasi menjadi lancar

11. Menganjurkan kepada ibu untuk mengompres payudaranya dengan


air hangat sebelum menyusui ; ibu bersedia melakukan sehingga ibu
menjadi lebih rileks dan ASI menjadi lebih lancar

12. Mengajarkan cara menyusui yang baik dan benar ; ibu mengetahui
cara menyusui yang baik dan benar sehingga ibu dan bayi merasa
nyaman saat proses menyusui

13. Menjelaskan manfaat ASI bagi bayinya ; ibu menjadi lebih semangat
menyusui bayinya

14. Menganjurkan kepada ibu untuk lebih sering menyusui bayinya ; ibu
dan bayinya menjadi lebih dekat dan proses laktasi pun semakin
lancar

15. Memberikan HE pada ibu tentang :

a. Istirahat dan tidur ; ibu bersedia sehingga ibu menjadi lebih segar

b. Gizi seimbang ibu menyusui ; ibu bersedia dan produksi ASI


semakin baik

c. Personal hygiene ; ibu bersedia dan merasa nyama setelah


membersihkan dirinya

16. Melakukan penatalaksanaa pemberian obat :

a. Cefotaxime 1000 mg / 12 jam / IV

b. Ketorolac 10 mg / 8 jam / IV

c. Ranitidin 25 mg / 8 jam / IV

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM


PATOLOGI PADA NY “S” DENGAN BENDUNGAN ASI HARI KE – IV

DI RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

TANGGAL 24 OKTOBER 2015

No Register : 30.92.83

Tanggal Masuk : 30 Oktober 2015, Pukul 09.30 wita

Tanggal Partus : 21 Oktober 2015, Pukul 15.00 wita

Nama Pengkaji : Suci Rahmakasih

Identitas Istri / Suami

Nama : Ny “S” / Tn “H”

Umur : 22 Tahun / 26 Tahun

Nikah : 1x ± 1 Tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / S1

Pekerjaan : IRT / PNS

Alamat : Jl. Cakalang

Data Subjektif (S)

1. Ibu mengatakan payudara ibu masih terasa bengkak, nyeri dan panas

2. Rasa nyeri pada payudara berkurang

3. ASI kurang lancar

4. Bayinya tidak bisa menyusu dengan baik


Data Objektif (O)

1. Keadaan umum ibu baik

2. Ekspresi wajah ibu tampak meringis ketika payudara ibu ditekan

3. Pada payudara kiri dan kanan ada nyeri tekan, tampak tegang, teraba
keras dan panas, saat puting dipencet masih ada pengeluaran
kolostrum

4. Pada abdomen ibu tampak luka jahitan post operasi dengan posisi
horizintal, panjang 10 cm, TFU 4 jari dibawah pusat, kontraksi uterus
baik

5. Pada genitalia adanya pengeluaran lochia berwarna merah kecoklatan


dan berbau amis (lochia sanguilenta)

6. Infus telah dilepas

7. Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg

N : 82 x/i

S : 37oc

P : 20 x/i

Analisa (A)

PI A0 dengan post partum hari ke IV, dengan masalah bendungan ASI

Penatalaksanaan (P)

Tanggal 24 Oktober 2015, pukul 08.15 wita

1 Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan ; telah


dilakukan

2. Menyapa ibu sebelum melakukan tindakan ; ibu merasa akrab dan


nyaman dengan petugas kesehatan
3. Melakukan informend consent dan menjelaskan prosedur kerja yang
akan dilakukan ; ibu mengerti dan bersedia untuk bekerjasama
dengan petugas kesehatan

4. Mengobservasi tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg

N : 82 x/i

S : 37oc

P : 20 x/i

5. Mengobservasi payudara ibu ; proses laktasi kurang lancar, teraba


keras dan hangat, tampak tegang dan ada nyeri tekan

6. Mengobservasi abdomen ibu ; TFU 4 jari dibawah pusat, kontraksi


uterus baik, keadaan jahitan post operasi sectio caesaria kering

7. Mengobservasi genitalia ibu ; vulva dan vagina tampak bersih, tidak


ada oedema, tampak pengeluaran lochia berwarna merah bercampur
putih (lochia sanguilenta yang keluar pada hari ke 3 sampai hari ke 7
post partum)

8. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan ibu ; ibu mengalami nyeri ringan

9. Menjelaskan penyebab nyeri pada payudara ibu ; ibu mengerti dan


bersedia mengikuti tindakan selanjutnya

10. Melakukan perawatan payudara ; proses laktasi menjadi lancar, nyeri


tekan berkurang, payudara menjadi lebih rileks dan tidak panas lagi

11. Menganjurkan ibu untuk mengompres payudaranya dengan air hangat


sebelum menyusui bayinya ; ibu bersedia melakukan dan ibu merasa
lebih nyaman dan ASI lebih lancar

12. Mengajarkan manfaat ASI bagi bayinya ; ibu menjadi lebih


bersemangat enyusui bayinya

13. Mengajarkan cara menyusui yang baik dan benar ; ibu mengerti dan
saat menyusui menjadi lebih nyaman

14. Menganjurkan untuk lebih sering menyusui bayinya ; proses laktasi


menjadi lancar dan tidak terjadi bendungan ASI
15. Memberikan HE pada ibu tentang :

a. Istirahat dan tidur ; ibu mengerti

b. Gizi seimbang ibu menyusui ; ibu mengerti

c. Personal hygiene ; ibu mengerti dan bersedia melakukan

16. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat :

a. Cefadroxil 500 mg / 12 jam / oral

b. Asam mafenamat 500 mg / 8 jam / oral

c. Sangobiond 500 mg / 24 jam / oral

Anda mungkin juga menyukai