Jenis Data
Nomenklatur/Nama D.I
Sumber Air
Bangunan Utama
- Bendung (Bh)
- Free Intake (Bh)
- Embung (Bh)
- Pompa (Bh)
Saluran
- Primer (m)
- Sekunder (m)
- Tersier (m)
- Saluran Pembuang (m)
Bangunan
- Bangunan Bagi Sadap (bh)
- Pintu Air (bh)
- Gorong (bh)
- Sipon (m)
- Talang (m)
- Terjun (bh)
- Tanggul Pelindung (m)
- Jalan Inspeksi (km)
Prasarana
- Kantor Pengamat (bh)
- Rumah jaga (bh)
Jenis Data
Nomenklatur/Nama D.I
Jenis Data
Nomenklatur/Nama D.I
Sumber Air
Bangunan Utama
- Sumur (Bh)
- Pompa (Bh)
- Rumah Pompa (Bh)
- Mesin (Bh)
Saluran
- Tipe Saluran
(Terbuka/Tertutup/Campuran)
- Primer (m)
- Sekunder (m)
- Tersier (m)
- Saluran Pembuang (m)
Bangunan
- Bangunan Pintu (bh)
- Bangunan Bagi (bh)
- Bangunan Sadap (bh)
- Bangunan Bagi Sadap (bh)
- Gorong (bh)
- Jalan Inspeksi (km)
Prasarana
- Kantor Pengamat (bh)
- Rumah jaga (bh)
Jenis Data
Nomenklatur/Nama D.I
Bangunan Utama
- Bendung (Bh)
- Free Intake (Bh)
- Embung (Bh)
- Pompa (Bh)
Saluran
- Primer (m)
- Sekunder (m)
- Tersier (m)
- Saluran Pembuang (m)
Bangunan
- Pintu Air (bh)
- Kolam Tando (bh)
- Kolam Pengendap (bh)
- Kolam Pencampur (m)
- Jetti (m)
- Tanggul (bh)
- Jalan Inspeksi (km)
Prasarana
- Kantor Pengamat (bh)
- Rumah jaga (bh)
Daerah Irigasi Permukaan
Keterangan
Nama Daerah Irigasi Permukaan dan diurutkan sesuai Permen PUPR No.
14/PRT/M/2015. apabila ada daerah irigasi baru, tambah di baris paling bawah setelah
seluruh daerah irigasi yang ada di dalam Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 sudah
dimasukkan seluruhnya
Sumber air daerah irigasi yang dikelola. Sumber air bisa berupa sungai (tanpa waduk di
hulunya), mata air, embung, danau atau waduk (di hulu sungai tempat bendung berada)
Jumlah bangunan utama yang ada didalam daerah irigasi tersebut, apabila bangunan
utama berupa bendung , maka yang diisi hannya jumlah bendungnya, apabila bangunan
utama utama ada dua pengambulan, yang satu embung dan yang satunya bendung,
mana yang diisi hanya 2 bangunan utama tersebut dan seterusnya
Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa
hanya berupa saluran primer, maka saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang
bisa di isi dengan angka 0
Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak
ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya dengan angka 0
Keterangan
Nama Daerah Irigasi Permukaan dan diurutkan sesuai Permen PUPR No.
14/PRT/M/2015. apabila ada daerah irigasi baru, tambah di baris paling bawah setelah
seluruh daerah irigasi yang ada di dalam Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 sudah
dimasukkan seluruhnya
Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa
hanya berupa saluran primer, maka saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang
bisa di isi dengan angka 0
Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak
ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya dengan angka 0
Keterangan
Nama Daerah Irigasi Permukaan dan diurutkan sesuai Permen PUPR No.
14/PRT/M/2015. apabila ada daerah irigasi baru, tambah di baris paling bawah setelah
seluruh daerah irigasi yang ada di dalam Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 sudah
dimasukkan seluruhnya
Sumber air daerah irigasi yang dikelola. Sumber air bisa berupa sungai (tanpa waduk di
hulunya), mata air, embung, danau atau waduk (di hulu sungai tempat bendung berada)
Jumlah bangunan utama yang ada didalam daerah irigasi tersebut, apabila bangunan
utama berupa bendung , maka yang diisi hannya jumlah bendungnya, apabila bangunan
utama utama ada dua pengambulan, yang satu embung dan yang satunya bendung,
mana yang diisi hanya 2 bangunan utama tersebut dan seterusnya
Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa
hanya berupa saluran primer, maka saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang
bisa di isi dengan angka 0
Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak
ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya dengan angka 0
Keterangan
Nama Daerah Irigasi Permukaan dan diurutkan sesuai Permen PUPR No.
14/PRT/M/2015. apabila ada daerah irigasi baru, tambah di baris paling bawah setelah
seluruh daerah irigasi yang ada di dalam Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 sudah
dimasukkan seluruhnya
Jumlah bangunan utama yang ada didalam daerah irigasi tersebut, apabila bangunan
utama berupa bendung , maka yang diisi hannya jumlah bendungnya, apabila bangunan
utama utama ada dua pengambulan, yang satu embung dan yang satunya bendung,
mana yang diisi hanya 2 bangunan utama tersebut dan seterusnya
Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa
hanya berupa saluran primer, maka saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang
bisa di isi dengan angka 0
Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak
ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya dengan angka 0
- Permen 14/2015 Luas areal irigasi sesuai Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015
- Baku (Pemetaan IGT) Luas baku daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan. Apabila luas baku sama dengan luas
fungsional, maka luas baku dan luas fungsional ditulis sama
- Potensial (Pemetaan IGT) Luas potensial daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan. Apabila luas potensial tidak ada,
maka diisi 0
- Sawah/Fungsional (Pemetaan IGT) Luas fungsional daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan
Sumber air daerah irigasi yang dikelola. Sumber air bisa berupa sungai (tanpa waduk di hulunya), mata air, embung, danau atau
Sumber Air waduk (di hulu sungai tempat bendung berada)
Bangunan Utama
- Bendung (Bh)
- Free Intake (Bh) Jumlah bangunan utama yang ada didalam daerah irigasi tersebut, apabila bangunan utama berupa bendung , maka yang diisi
hannya jumlah bendungnya, apabila bangunan utama utama ada dua pengambulan, yang satu embung dan yang satunya
- Embung (Bh) bendung, mana yang diisi hanya 2 bangunan utama tersebut dan seterusnya
- Pompa (Bh)
Saluran
- Primer (m)
- Sekunder (m)
Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa hanya berupa saluran primer, maka
- Tersier (m) saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang bisa di isi dengan angka 0
Bangunan
- Gorong (bh)
- Sipon (m)
Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya
- Talang (m) dengan angka 0
- Terjun (bh)
- Permen 14/2015 Luas areal irigasi sesuai Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015
- Baku (Pemetaan IGT) Luas baku daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan. Apabila luas baku sama dengan luas
fungsional, maka luas baku dan luas fungsional ditulis sama
- Potensial (Pemetaan IGT) Luas potensial daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan. Apabila luas potensial tidak ada,
maka diisi 0
- Sawah/Fungsional (Pemetaan IGT) Luas fungsional daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan
Saluran
- Primer (m)
Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa hanya berupa saluran primer, maka
- Sekunder (m) saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang bisa di isi dengan angka 0
- Tersier (m)
Bangunan Pelengkap
- Pompa (bh)
- Mesin (bh)
Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya
- Bangunan Pintu (bh) dengan angka 0
- Tanggul Pelindung (bh)
- Gorong (bh)
Prasarana
- Dermaga (bh)
- Kantor Pengamat (bh) Jumlah kantor pengamat dan rumah jaga di daerah irigasi tersebut
- Permen 14/2015 Luas areal irigasi sesuai Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015
Luas baku daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan. Apabila luas baku sama dengan luas
- Baku (Pemetaan IGT)
fungsional, maka luas baku dan luas fungsional ditulis sama
Luas potensial daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan. Apabila luas potensial tidak ada,
- Potensial (Pemetaan IGT)
maka diisi 0
- Sawah/Fungsional (Pemetaan IGT) Luas fungsional daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan
Sumber Air Sumber air daerah irigasi yang dikelola. Sumber air bisa berupa sungai (tanpa waduk di hulunya), mata air, embung, danau atau
waduk (di hulu sungai tempat bendung berada)
Bangunan Utama
Jumlah bangunan utama yang ada didalam daerah irigasi tersebut, apabila bangunan utama berupa bendung , maka yang diisi
- Sumur (Bh) hannya jumlah bendungnya, apabila bangunan utama utama ada dua pengambulan, yang satu embung dan yang satunya
bendung, mana yang diisi hanya 2 bangunan utama tersebut dan seterusnya
- Pompa (Bh)
Jumlah bangunan utama yang ada didalam daerah irigasi tersebut, apabila bangunan utama berupa bendung , maka yang diisi
- Rumah Pompa (Bh) hannya jumlah bendungnya, apabila bangunan utama utama ada dua pengambulan, yang satu embung dan yang satunya
bendung, mana yang diisi hanya 2 bangunan utama tersebut dan seterusnya
- Mesin (Bh)
Saluran
- Tipe Saluran Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa hanya berupa saluran primer, maka
(Terbuka/Tertutup/Campuran) saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang bisa di isi dengan angka 0
- Primer (m)
- Sekunder (m) Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa hanya berupa saluran primer, maka
saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang bisa di isi dengan angka 0
- Tersier (m)
Bangunan
Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya
- Bangunan Pintu (bh) dengan angka 0
- Bangunan Bagi (bh)
Prasarana
- Kantor Pengamat (bh) Jumlah kantor pengamat dan rumah jaga di daerah irigasi tersebut
- Rumah jaga (bh) Jumlah kantor pengamat dan rumah jaga di daerah irigasi tersebut
- Permen 14/2015 Luas areal irigasi sesuai Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015
- Baku (Pemetaan IGT) Luas baku daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan. Apabila luas baku sama dengan luas
fungsional, maka luas baku dan luas fungsional ditulis sama
Luas potensial daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan. Apabila luas potensial tidak ada,
- Potensial (Pemetaan IGT)
maka diisi 0
- Sawah/Fungsional (Pemetaan IGT) Luas fungsional daerah irigasi sesuai dengan pemetaan geospasial (GIS) yang telah dilakukan
Sumber Air Sumber air daerah irigasi yang dikelola. Sumber air bisa berupa sungai (tanpa waduk di hulunya), mata air, embung, danau atau
waduk (di hulu sungai tempat bendung berada)
Bangunan Utama
Jumlah bangunan utama yang ada didalam daerah irigasi tersebut, apabila bangunan utama berupa bendung , maka yang diisi
- Bendung (Bh) hannya jumlah bendungnya, apabila bangunan utama utama ada dua pengambulan, yang satu embung dan yang satunya
bendung, mana yang diisi hanya 2 bangunan utama tersebut dan seterusnya
- Free Intake (Bh)
Jumlah bangunan utama yang ada didalam daerah irigasi tersebut, apabila bangunan utama berupa bendung , maka yang diisi
hannya jumlah bendungnya, apabila bangunan utama utama ada dua pengambulan, yang satu embung dan yang satunya
bendung, mana yang diisi hanya 2 bangunan utama tersebut dan seterusnya
- Embung (Bh)
- Pompa (Bh)
Saluran
- Primer (m) Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa hanya berupa saluran primer, maka
saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang bisa di isi dengan angka 0
- Sekunder (m)
Panjang saluran pembawa yang ada di daerah irigasi tersebut. Apabila saluran pembawa hanya berupa saluran primer, maka
- Tersier (m) saluran sekunder, tersier dan saluran pembuang bisa di isi dengan angka 0
- Saluran Pembuang (m)
Bangunan
Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya
- Pintu Air (bh) dengan angka 0
- Kolam Tando (bh)
- Jetti (m) Jumlah bangunan yang ada di daerah irigasi tersebut, apabila komponen bangunan tidak ada dalam daerah irigasi, tulis nilainya
dengan angka 0
- Tanggul (bh)
Prasarana
- Kantor Pengamat (bh) Jumlah kantor pengamat dan rumah jaga di daerah irigasi tersebut
- Rumah jaga (bh) Jumlah kantor pengamat dan rumah jaga di daerah irigasi tersebut
IDENTITAS PEDESTRIAN
Desa Perseorangan
5 Wilayah Pedestrian
d. Rusak Berat
15 Keterkaitan dengan ruas jalan lain Tersambung 2 sisi Tersambung 1 sisi Tidak Tersambung