Manometer Dan Pengukuran Tekanan
Manometer Dan Pengukuran Tekanan
A. Manometer
Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Alat
ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa
daerah pengukuran. Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan
yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir).
B. Fungsi manometer
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan
tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan.
Versi manometer sederhana kolom cairan adalah bentuk pipa U (lihat Gambar 4-4) yang diisi
cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan
pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada
tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
D. Penggunaan manometer
Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan
diantara dua titik di saluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan
untuk menghitung kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli
(Perbedaan tekanan = v2/2g).
Rincian lebih lanjutpenggunaan manometer diberikan pada bagian tentang bagaimana
mengoperasikan manometer. Manometer harus sesuai untuk aliran cairan.Kecepatan aliran cairan
diberikan oleh perbedaan tekanan = f LV2/2gD dimana f adalah factor gesekan dari bahan pipa,
L adalah jarak antara dua titik berlawanan 183 dimana perbedaan tekanan diambil, D adalah
diameter pipa dan g adalah konstanta gravitasi.
Manometer tersebut digunakan untuk mengukur tekanan tera yang terdiri dari sebuah tabung
yang berbentuk U yang berisi cairan, umumnya mercury (air raksa) atau air. Tekanan p yang
terukur adalah berhubungan dengan perbedaan tinggi permukaan air antara dua sisi tabung.
merupakan penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang menunjukkan
adanya tekanan.
Gambar c.
Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan meningkat pada sisi
tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian “h” merupakan hasil
penjumlahan pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.
D. Penggunaan manometer
Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan
diantara dua titik di saluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan
untuk menghitung kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli
(Perbedaan tekanan = v2/2g).
Rincian lebih lanjutpenggunaan manometer diberikan pada bagian tentang bagaimana
mengoperasikan manometer. Manometer harus sesuai untuk aliran cairan.Kecepatan aliran cairan
diberikan oleh perbedaan tekanan = f LV2/2gD dimana f adalah factor gesekan dari bahan pipa,
L adalah jarak antara dua titik berlawanan 183 dimana perbedaan tekanan diambil, D adalah
diameter pipa dan g adalah konstanta gravitasi.
Manometer tersebut digunakan untuk mengukur tekanan tera yang terdiri dari sebuah tabung
yang berbentuk U yang berisi cairan, umumnya mercury (air raksa) atau air. Tekanan p yang
terukur adalah berhubungan dengan perbedaan tinggi permukaan air antara dua sisi tabung.
Tekanan atmosfir dapat diukur dengan alat jenis monometer air raksa dengan salah satu ujung
tabung tertutup, seperti pada gambar 5. Ruang di atas kolom air raksa hanya mengandung uap air
raksa, yang tekanannya begitu kecil pada temperature biasa sehingga tekanan tersebut dapat
daiabaikan besarnya. Dengan demikian dari persamaan diperoleh tekanan atmosfir adalah P0=gh
Tekanan atmosfir disuatu titik secara numerik adalah sama dengan berat kolom udara sebanyak
satu satuan luas penampang yang membentang dari titik tersebut ke puncak atmosfir. Maka
tekanan atmosfir di suatu titik akan berkurang dengan ketinggian. Dari hari ke hari akan ada
variasi-variasi tekanan atmosfir karena atmosfir tersebut tidaklah static.
Kolom air raksa di dalam barometer akan mempunyai tinggi sebesar kia-kira 76 cm di
permukaaan laut yang berubah dengan tekanan atmosfir. Suatu tekanan yang ekuivalen dengan
tekanan yang dikeluarkan oleh persis 76 cm air raksa pada suhu 0oC di bawah grafitasi standar, g
= 980 cm2, dinamakan satu atmosfir (1 atm). Massa jenis air raksa pada temperature ini adalah
13,595 gram/cm3, maka satu atm adalah ekuivalen dengan :
1 atm = (13,595 gram/cm3)(980 cm/s2 (76 cm) = 1,013 x 105) N/m2)= 1,013 x 105 Pa.
Seringkali tekanan dispesifikasikan dengan memberikan tinggi kolom air raksa pada suhu 0 0)C,
sehinggga tekanan sering dinyatakan dalam “ sentimeter air raksa (cm-Hg).
SUMBER TEKANAN
1. Tekanan Statis
Dalam keadaan atmosfer titik tertentu, tekanan statis diberikan sama ke segala arah. Tekanan
statis adalah hasil dari berat semua molekul udara di atas titik jenuh.
Tekanan statis tidak melibatkan gerakan relatif udara.
2. Tekanan Dinamis
Cukup sederhana, jika Anda memegang tangan Anda di angin yang kuat atau ke luar dari jendela
pada mobil yang berjalan, maka tekanan angin kuat dirasakan karena udara mempengaruhi
tangan Anda.tekanan kuat tersebut melebihi dan diatas (selalu dihasilkan) tekanan statis, dan
disebut tekanan dinamis. Tekanan dinamis dikarenakan gerakan relatif. Tekanan Dinamis terjadi
jika sebuah benda bergerak melalui udara, atau udara mengalir ke dalam tubuh.
Tekanan Dinamis tergantung pada dua faktor:
1. Kecepatan tubuh relatif terhadap arus tersebut. Semakin cepat mobil bergerak atau
semakin kuat angin bertiup, maka tekanan dinamis makin kuat yang dirasakan pada
tangan Anda. Hal ini karena jumlah molekul udara yang lebih besar tiap detiknya.
2. Kerapatan udara. Tekanan dinamis bergantung juga padakerapatan udara. Jika mengikuti
arus udara, maka kerapatannya kecil, sehingga gayanya kecil dan maka tekanan
dinamisnya akan kecil.
Keuntungan
Murah
Rentang operasi lebar
Pengukuran tekanan langsung
Sensitifitasnya baik
Kekurangan
Keuntungan
Kekurangan
Sangat mahal