Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 p-ISSN 2085-1049

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8118

PENGARUH SLEEP HYGIENE DAN ERGONOMIC EXERCISE BERBASIS


SPIRITUAL CARE TERHADAP KADAR ASAM URAT DAN KUALITAS HIDUP
PENDERITA ARTHRITIS GOUT
Siti Nur Hasina*, Muhamad Khafid
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jl Smea No. 57 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60237
*sitinurhasina@unusa.ac.id

ABSTRAK
Arthritis Gout adalah bentuk peradangan pada sendi yang terjadi dikarenakan kadar asam urat dalam
darah tinggi dengan prevalensinya terus meningkat. Arthritis Gout merupakan penyakit yang tidak
terkontrol yang disertai dengan penurunan kualitas hidup dan peningkatan pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Metode dalam penelitian ini adalah quasy experimental dengan control group pre test-post
test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita arthritis gout sebanyak 56 orang.
Sampel dalam penelitian ini adalah 56 orang yang diambil menggunakan teknik total sampling yang
dibagi menjadi 26 kelompok intervensi dan 26 kelompok kontrol yang mana pengambilan responden
memenuhi kriteria baik inklusi maupun eksklusi. Analisa data yang digunakan adalah Uji T paired
dengan signifikansi p= <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean kadar asam urat setelah
dilakukan perlakuan pada kelompok intervensi 6,57 dan pada kelompok kontrol 9,46 dengan P value =
0,000 berarti terdapat perbedaan rata-rata Kadar asam urat penderita arthritis gout dan mean kualitas
hidup setelah dilakukan perlakuan pada kelompok intervensi 81,9 dan pada kelompok kontrol 37,5
dengan P value = 0,000 berarti terdapat perbedaan rata-rata kualitas hidup penderita arthritis gout.
Hasil uji multivariat dengan menggunakan manova hasil penelitian menunjukkan denganp value =
0,000 dengan nilai pengaruh eta partial square 63,1% pada kadar asam urat. dan 92,2% pada kualitas
hidup yang berarti sleep hygiene dan ergonomic exercise berbasis spiritual care secara signifikan
berpengaruh kuat terhadap kadar asam urat dan kualitas hidup penderita arthritis gout. Penerapan sleep
hygiene dan ergonomic exercise berbasis spiritual care dapat diberikan kepada penderita arthritis gout
dalam menurunkan kadar asam urat dan meningkatkan kualitas hidup.

Kata kunci: arthritis gout; ergonomic exercise; lansia; sleep hygiene; spiritual care

EFFECT OF SLEEP HYGIENE AND ERGONOMIC EXERCISE BASED ON


SPIRITUAL CARE ON URIC ACID LEVELS AND QUALITY OF LIFE OF ARTHRITIS
GOUT PATIENTS

ABSTRACT
Arthritis Gout is a form of inflammation of the joints that occurs due to high uric acid levels in the
blood with its prevalence continuing to increase. Arthritis Gout is an uncontrolled disease
accompanied by a decrease in quality of life and increased utilization of health . The method in this
research is quasy experimental with control group pre-test-post test design. The population in this
study were all people with arthritis gout as many as 56 people. The sample in this study was 56 people
taken using a total sampling technique which was divided into 26 intervention groups and 26 control
groups in which the respondent taking fulfilled both inclusion and exclusion criteria. Analysis of the
data used was paired T test with a significance of p = <0.05. The results showed that the mean uric
acid levels after treatment in the intervention group 6.57 and in the control group 9.46 with P value =
0.000 means that there are differences in the average levels of uric acid in patients with arthritis gout
and the mean quality of life after treatment in the group intervention 81.9 and in the control group
37.5 with P value = 0.000 means there is a difference in the average quality of life of people with
arthritis gout. Multivariate test results using manova results showed that the p value = 0,000 with the
influence of eta partial square 63.1% on uric acid levels. and 92.2% on quality of life which means
spiritual care-based sleep hygiene and ergonomic exercise significantly have a strong effect on uric
acid levels and quality of life for people with arthritis gout. The application of spiritual care-based
sleep hygiene and ergonomic exercise can be given to arthritis gout sufferers in reducing uric acid
levels and improve quality of life.

203
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Keywords: arthritis gout; ergonomic exercise; elderly; sleep hygiene; spiritual care

PENDAHULUAN tinggi seperti nefropati dan urolitiasis


Gout adalah jenis peradangan pada sendi (Arthritis Foundation, 2016; Clause &
yang biasanya disebut gout arthritis. Gout Saseen, 2018; Purba & Warastuti, 2017).
berkembang pada orang yang memiliki
kadar asam urat tinggi dalam darah Upaya yang dilakukan dalam
(Arthritis Foundation, 2016). Penyakit gout mengendalikan tingkat asam urat
arthritis termasuk suatu penyakit difokuskan pada cara mengurangi
degeneratif menyerang persendian dan kerusakan sendi, mengontrol rasa sakit,
paling sering dijumpai di masyarakat meningkatkan atau mempertahankan fungsi
terutama oleh lansia maupun pralansia sendi dan meningkatkan kualitas hidup
(Damayanti, 2012). (Hikmatyar & Larasati, 2017). Pengobatan
arthritis gout dapat dilakukan secara
Pada tahun 2018 presentase lansia farmakologis dan non-farmakologis (Purba
mencapai 9,27% atau sekitar 24,49 juta & Warastuti, 2017). Terapi farmakologi
penduduk. Hasil RISKESDAS 2013 memiliki efek ketergantungan dan
penyakit persendian menjadi penyakit kontraindikasi oleh sebab itu
terbanyak nomor dua pada lansia, pada usia penggunaannya harus diminimalkan
55-64 tahun sebanyak 45%, usia 65-74 sehingga terapi nonfarmakologis lebih
tahun sebanyak 51,9%, dan usia diatas 75 utama untuk mencegah dan mengurangi
tahun sebanyak 54,8% (Infodatin Lansia, angka kejadian arthritis gout (Komariah,
2016). Angka kejadian Asam Urat di 2015). Exercise adalah pengobatan non-
Indonesia terjadi pada 840 orang setiap farmakologis yang merupakan cara yang
100.000 orang. Prevalensi asam urat di efektif dalam menurunkan kadar asam urat
Indonesia dibawah usia 34 tahun sebesar dan meningkatkan kualitas hidup penderita
34% dan kejadian diatas 34 tahun sebesar arthritis gout (Purba & Warastuti, 2017;
68% (Tinah, 2010). Angka kejadian asam Hasina, 2018). Latihan sehari selama dua
urat di Jawa Timur adalah 26,4% puluh menit dianjurkan untuk menjaga tetap
(Kemenkes RI, 2013). Di Posyandu Lansia bugar dan dapat mengurangi kadar asam
Mahatma terdapat 199 orang dengan urat (Mujianto, 2013).
penderita arthritis gout yang mengalami
kadar asam urat tinggi dan kualitas hidup Cara non farmakologis dalam mengurangi
rendah sebesar 56 penderita. asam urat dan meningkatkan kualitas hidup
salah satu dengan exercise untuk merubah
Arthritis Gout merupakan penyakit yang gaya hidup penderita berupa sleep hygiene
tidak terkontrol yang disertai dengan dengan membuat kebiasaan atau ritual
penurunan kualitas hidup, peningkatan konsisten menjelang tidur, merubah
pemanfaatan pelayanan kesehatan, efek lingkungan dengan perasaan hati yang
sosial ekonomi yang negatif yang pasrah kepada Allah SWT yang dan
keseluruhannya memiliki dampak negatif menggabungkan dengan ergonomic
bagi kesehatan (Clause & Saseen, 2018). exercise yang inti dalam gerakkannya
Dampak negatif pada penderita gout ketika sesuai dengan kaidah-kaidah penciptaan
asam urat menumpuk di persendian dapat tubuh dari rangkaian gerakan sholat (Devi,
membentuk kristal seperti jarum yang 2017; Hasina, 2018; Sagiran, 2009). Dalam
menyebabkan rasa sakit dan peradangan pelaksanaan sleep hygiene dan ergonomic
yang parah, kekakuan, nyeri tekan, exercise lebih menekankan spiritual care
kemerahan, kehangatan, dan pembengkakan karena dalam meningkatkan Kualitas hidup
dan mempunyai resiko komplikasi yang harus menggabungkan nilai-nilai agama,

204
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

spiritulitas, dan kesehatan (Rusa et al, secara penuh. Teknik pernafasan tersebut,
2014). mampu membuat pijatan pada jantung yang
menguntungkan akibat naik turunnya
Sleep hygiene merupakan praktik mulai dari diafragma, membuka sumbatan-sumbatan
bangun setiap hari pada waktu yang sama dan memperlancar aliran darah ke jantung
termasuk akhir pekan, menghindari tidur serta meningkatkan aliran darah keseluruh
pada siang hari, menghindari dari produk tubu. Aliran darah yang meningkat dapat
berkafein, nikotin dan alkohol, menghindari meningkatkan oksigen dan nutrient.
makanan berat dalam waktu dua jam Peningkatan oksigen didalam otak akan
sebelum tidur, menjaga kondisi lingkungan merangsang peningkatan sekresi serotonin
yang nyaman untuk tidur, menghindari sehingga tubuh menjadi rilek, lebih mudah
aktivitas yang memicu stress dalam untuk tidur sehingga kualitas tidur dan
beberapa jam sebelum tidur, mandi dengan hidup akan meningkat (Hasina, 2018; Kalat,
air sesuai keinginan sehingga tubuh 2015).
menjadi rileks, dan menghindari aktivitas
seperti menonton tv/aktivitas yang tidak Kelebihan dari ergonomic exervise adalah
membantu untuk mengantarkan tidur hanya dengan enam gerakan lansia tetap
(Soleimani, et al., 2016). dapat melakukan latihan/senam, latihan ini
tidak banyak mengeluarkan eneri dari lansia
Sleep hygiene dan berbasis spiritual care tetapi mempunyai manfaat yang banyak
merupakan terapi merubah perilaku bagi tubuh (Wratsongko, 2015). Ergonomic
kebiasaan menjelang tidur maupun exercise bermanfaat untuk sebagai sistem
kehidupan sehari-hari, merubah lingkungan pembakaran asam urat, kolesterol, gula
lingkungan dengan hati yang pasrah kepada darah, asam laktat, mengembalikan
Allah SWT yang berlandaskan adab tidur kelenturan sistem saraf, memaksimalkan
yang berbasis spiritual care (Hasina, 2018). suplai oksigen ke otak, membuka
Lansia yang mengalami peningkatan asam kecerdasan, mampu mnyegarkan tubuh, dan
urat dapat menyebabkan nyeri pada mampu membuang energi negative dari
persendian sehingga pemenuhan kebutuhan dalam tubuh (Taslim, 2017;Wratsongko,
tidur berkurang berdampak langsung pada 2014). Finklestein et al (2007; Rosyiani,
kualitas hidup penderita gout. Jika asam 2015) mengatakan bahwa ada hubungan
urat teratasi melalui sleep hygiene dengan langsung antara kesehatan rohani dan
meningkatkan kenyamanan penderita maka kualitas hidup, maka jika penderita gout
kualitas hidup dapat meningkat (Zahroh & memiliki kadar asam urat yang rendah,
Faizah, 2018; Rosyiani, 2015; Solikhah, keluhan nyeri pada sendi berkurang,
2017). pembengkakan berkurang, meningkatnya
aktivitas kehidupan sehari-hari maka
Ergonomic exercise merupakan suatu meningkatlah kualitas hidup seseorang.
kumpulan gerakan pada tubuh atau
biasanya disebut senam (exercise) yang Berdasarakan latar belakang diatas bahwa
disesuaikan dengan kaidah-kaidah tugas perawat adalah memenuhi kebutuhan
penciptaan tubuh atau berfundamental pada pasien secara komprehensif, maka perlu
susunan fungsi fisiologis yang menirukan adanya tugas mandiri perawat yang
seperti gerakan sholat (Wratsongko, 2014). bertujuan untuk menurunkan kadar asam
Ergonomic exercise merupakan kombinasi urat yang berdampak langsung terhadap
gerakan otot dan pernafasan (Ariani dkk, kualitas hidup lansia. Sehingga penulis
2015). Teknik pernafasan yang dilakukan ingin meneliti tentang pengaruh sleep
secara sadar dan menggunakan otot hygiene dan ergonomic exercise berbasis
diafragma dapat mengangkat abdomen spiritual care terhadap kadar asam urat dan
secara perlahan dan pengembangan dada kualitas hidup penderita arthritis gout.

205
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Adapun jenis penelitian yang digunakan spiritual care dan pada kelompok control
adalah penelitian eksperimen. sebesar 28 responde yang tidak diberikan
perlakuan berupa Sleep Hygiene dan
METODE Ergonomic Exercise berbasis Spiritual care.
Penelitian ini menggunakan penelitian Pada minggu ke-1 seluruh responden
Quasy-Experimental dengan pendekatan dilakakukan pre test dan pada akhir
pre post test control group design. minggu ke-4 dilakukan post test berupa
Rancangan ini berupaya untuk pengukuran kadar asam urat dengan
mengungkapkan hubungan sebab akibat menggunakan alat AutoCheck 3 in 1
dengan melibatkan kelompok kontrol selain menggunakan lembar observasi. Untuk
kelompok intervensi. Penelitian ini mengukur kualitas hidup menggunakan
dilakukan selama 4 minggu di Posyandu kuesioner WHOQOL BREF memiliki nilai
Lansia Mahatma Surabaya. Penelitian ini uji validitas r = 0,372-0,883 dan nilai
telah laik etik pada 8 april 2020 dengan reliabilitas R= 0,662-0,856. Responden
No. 109/EC/KEPK/UNUSA/2020. Populasi dilindungi aspek respect for human,
penelitian ini yaitu semua penderita arthritis confidentially, anonymity, informed
gout di Posyandu lansia mahatma sebesarar consent, beneficence, Nonmaleficience, dan
56 orang. justice.

Teknik sampling menggunakan total HASIL


sampling yang mana sampel diambil Adapun hasil peneltian ini adalah sebagai
dengan kriteria inklusi pada penelitian ini berikut :
adalah Penderita arthritis gout yang Tabel 1 menunjukkan bahwa distribusi
mempunyai kadar asam urat < 7,0 mg/dl, frekuensi menurut usia diperoleh hasil
memiliki kualitas hidup sedang sampai bahwa sebagian besar (67,9%) responden
sangat buruk, bersedia menjadi responden, pada kelompok intervensi berada pada usia
bersedia melakukan pelatihan mulai awal 65-74 tahun, sedangkan untuk responden
hingga akhir, berusia 55-74 tahun, bersedia kelompok kontrol sebagian besar (64,3%)
tidak meminum obat penurun asam urat dan berada pada kelompok umur 65-74 tahun.
bisa membaca dan menulis. Kriteria Distribusi frekuensi menurut jenis kelamin
eksklusi pada penelitian ini adalah diperoleh hasil bahwa sebagian besar
penderita yang tidak bersedia menjadi (57,1%) responden pada kelompok
responden, penderita athritis gout dengan intervensi berjenis kelamin perempuan,
komplikasi (penyakit ginjal kronik, sedangkan pada kelompok kontrol sebagian
hipertensi, stroke, asma, sesak nafas), tidak besar (53,6%) berjenis kelamin perempuan.
mampu berjalan (mengunakan kursi roda), Distribusi frekuensi menurut pendidikan
tidak bersedia untuk tidak meminum obat diperoleh hasil bahwa hampir setengahnya
asam urat. Analisa data menggunakan Uji T (35,7%) responden pada kelompok
dan Manova. intervensi memiliki tingkat pendidikan
SMP, sedangkan pada kelompok kontrol
Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok hampir setengahnya (32,1%) memiliki
yaitu kelompok intervensi sebesar 28 tingkat pendidikan SMP dan SMA.
responden yang mendapatkan perlakuan Distribusi frekuensi menurut pekerjaan
berupa sleep Hygiene selama 30 menit pada kelompok intervensi diperoleh hasil
menjelang tidur dengan pantauan keluarga bahwa setengahnya (50%) tidak bekerja,
dirumah dan Ergonomic Exercise setiap 3 sedangkan pada kelompok kontrol hampir
kali dalam seminggu yang dilakukan setengahnya (35,7) tidak bekerja.
bersama-sama di lapangan yang berbasis

206
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 1.
Karakteristik responden menurut usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status pekerjaan pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (n=56)
Kelompok Total
Karakteristik K1 (Intervensi) K2 (kontrol)
responden (n=28) (n=28)
f % f % f %
Usia
55-64 Tahun 9 32,1 10 35,7 19 34
65-74 tahun 19 67,9 18 64,3 37 66
Jenis kelamin
Laki-laki 12 42,9 13 46,4 25 44,6
Perempuan 16 57,1 15 53,6 31 55,4
Pendidikan
Tidaktamat SD 1 3,6 2 7,1 3 5,3
SD 3 10,7 2 7,1 5 9
SMP 10 35,7 9 32,1 19 34
SMA 7 25 9 32,1 16 28,5
PT 7 25 6 21,4 13 23.2
Pekerjaan
PNS 4 14,3 4 14,3 8 14,3
Swasta 1 3,6 3 10,7 4 7,1
Wiraswasta 5 17,9 6 21,4 11 19,6
Pensiunan 3 10,7 4 14,3 7 12,5
Tidak Bekerja 14 50,0 10 35,7 24 42,8
Lainnya 1 3,6 1 3,6 2 3,7

Tabel 2.
Uji normalitas Kadar asam urat dan kualitas hidup penderita arthritis gout sebelum dan
sesudah dilakukan sleep hygiene dan ergonomic exercise berbasis spiritual care pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol (n=28; n=28)
Kelompok Kadar asam urat dan Kualitas Hidup ρ*
Intervensi Kadar asam urat pre-test 0,077
Kadar asam urat post-test 0,200
Kontrol Kadar asam urat pre-test 0,415
Kadar asam urat post-test 0,084
Intervensi Kualitas hidup pre-test 0,565
Kualitas hidup post-test 0,829
Kontrol Kualitas hidup pre-test 0,196
Kualitas hidup post-test 0,182
*p>0,05 Based on shapiro wilk test
Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil uji nilai p> 0,05 yang berarti sebaran data
normalitas variabel kadar asam urat dan normal sehingga analisa data dapat
kualitas hidup pre test dan post test pada dilanjutkan dengan menggunakan uji
kelompok intervensi dan kelompok control statistik paired t test, independent t test, dan
dengan uji Shapiro wilk test didapatkan Manova.

207
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 3.
Kadar asam urat penderita arthritis gout sebelum dilakukan sleep hygiene dan ergonomic
exercise berbasis spiritual care pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(n=28; n=28)
Kelompok Mean SD Min Max SE n P value
Intervensi 8,86 1,160 7,5 12 0,219 28 0,619
Kontrol 9,04 1,332 7,5 11,6 0,251 28
Tabel 3 didapatkan rata-rata kadar asam 0,619 berarti tidak terdapat perbedaan rata-
urat penderita arthritis gout sebelum rata kadar asam urat penderita arthritis gout
dilakukan perlakuan sleep hygiene dan sebelum dilakukan sleep hygiene dan
ergonomic exercise berbasis spiritual care ergonomic exercise berbasis spiritual care
pada kelompok intervensi 8,86 dan pada pada kelompok intervensi dan kelompok
kelompok kontrol 9,04 dengan P value = kontrol.

Tabel 4.
Kadar asam urat penderita arthritis gout setelah dilakukan sleep hygiene dan ergonomic
exercise berbasis spiritual care pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(n=28; n=28)
Kelompok Mean SD Min Max SE n P value

Intervensi 6,57 1,282 2,8 9,1 0,242 28 0,000


Kontrol 9,46 1,336 7,7 11,9 0,252 28
Tabel 4 didapatkan rata-rata kadar asam 0,000 berarti terdapat perbedaan rata-rata
urat penderita arthritis gout setelah Kadar asam urat penderita arthritis gout
dilakukan sleep hygiene dan ergonomic sesudah dilakukan sleep hygiene dan
exercise berbasis spiritual care pada ergonomic exercise berbasis spiritual care
kelompok intervensi 6,57 dan pada pada kelompok intervensi dan kelompok
kelompok kontrol 9,46 dengan P value = kontrol.

Tabel 5
Kualitas hidup penderita arthritis gout sebelum dilakukan sleep hygiene dan ergonomic
exercise berbasis spiritual care pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(n=26; n=26)
Kelompok Mean SD Min Max SE n P value

Intervensi 39,2 4,585 30 50 0,866 28 0,769


Kontrol 39,6 4,853 32 49 0,917 28
Tabel 5 didapatkan rata-rata kualitas hidup Tabel 6 didapatkan rata-rata kualitas hidup
penderita arthritis gout sebelum dilakukan penderita arthritis gout setelah dilakukan
perlakuan sleep hygiene dan ergonomic sleep hygiene dan ergonomic exercise
exercise berbasis spiritual care pada berbasis spiritual care pada kelompok
kelompok intervensi 39,2 dan pada intervensi 81,9 dan pada kelompok kontrol
kelompok kontrol 39,6 dengan P value = 37,5 dengan P value = 0,000 berarti
0,619 berarti tidak terdapat perbedaan rata- terdapat perbedaan rata-rata kualitas hidup
rata kualitas hidup penderita arthritis gout penderita arthritis gout sesudah dilakukan
sebelum dilakukan sleep hygiene dan sleep hygiene dan ergonomic exercise
ergonomic exercise berbasis spiritual care berbasis spiritual care pada kelompok
pada kelompok intervensi dan kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
kontrol.

208
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 6.
Kualitas hidup penderita arthritis gout setelah dilakukan sleep hygiene dan ergonomic
exercise berbasis spiritual care pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(n=26; n=26)
Kelompok Mean SD Min Max SE n P value
Intervensi 81,9 8,896 60 98 1,681 28 0,000
Kontrol 37,5 3,686 32 45 0,696 28

Tabel 7.
Distribusi nilai variabel kadar asam urat (pre dan post test) pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada Pasien Diabetes Mellitus
Kelompok Mean St. dev Statistik hitung Signifikan
Pre 8,86 1,160
Intervensi 2,853 0,000
Post 6,57 1,282
Pre 9,04 1,332
Kontrol -0,270 0,000
Post 9,46 1,336
Tabel 7 bahwa hasil uji statistik Paired T- urat sebelum dan setelah diberikan
Test didapatkan nilai p=0,000. Nilai p<0,05 intervensi sleep hygiene dan ergonomic
dapat disimpulkan bahwa terdapat exercise berbasis spiritual care pada
perubahan secara signifikan kadar asma kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Tabel 8.
Distribusi nilai variabel kualitas hidup (pre dan post test) pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada Pasien Diabetes Mellitus
Kelompok Mean St. dev Statistik hitung Signifikan
Pre 39,2 4,585
Intervensi -25,24 0,000
Post 81,9 8,896
Pre 39,6 4,853
Kontrol 3,330 0,003
Post 37,5 3,686
Tabel 8 bahwa hasil uji statistik Paired T-Test didapatkan nilai p=0,000. Nilai p<0,05 dapat
disimpulkan bahwa terdapat perubahan secara signifikan kualitas hidup sebelum dan setelah
diberikan intervensi sleep hygiene dan ergonomic exercise berbasis spiritual care pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Tabel 9.
Analisis Uji Multivariat Analysis of Variant pengaruh sleep hygiene dan
ergonomic exercise berbasis spiritual care terhadap kadar asam uarat dan
kualitas hidup penderita arthritis gout
Variabel Sig. Partial eta square Keterangan
Kadar asam urat 0,000 0,631 Berpengaruh kuat
Kualitas hidup 0,000 0,922 Berpengaruh kuat
Tabel 9 menunjukkan bahwa secara umum dan ergonomic exercise berbasis spiritual
ada pengaruh sleep hygiene dan ergonomic care terhadap kualitas hidup dengan
exercise berbasis spiritual care terhadap pengaruh sebesar 92,2%. Jadi sleep
kadar asam urat dan kualitas hidup hygiene dan ergonomic exercise berbasis
penderita dengan p value = 0,000. Ada spiritual care mempunyai pengaruh lebih
pengaruh kuat sleep hygiene dan ergonomic besar terhadap kualitas hidup dibandingkan
exercise berbasis spiritual care terhadap kadar asam urat penderita arthritis gout.
kadar asam urat dengan pengaruh sebesar
63,1%. Ada pengaruh kuat sleep hygiene

209
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PEMBAHASAN disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal,


Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan obat diuretic, dan obat lainnya
distribusi frekuensi menurut usia diperoleh yang meningkatkan kadar asam urat serum
hasil bahwa sebagian besar (67,9%) (Doherty, 2009). Proses penuaan
responden pada kelompok intervensi berada menyebabkan terjadinya penurunan enzin
pada usia 65-74 tahun, sedangkan untuk Hypoxantine Guanine Phosphoribosyl
responden kelompok kontrol sebagian besar Transferase (HGRT) yang mengakibatkan
(64,3%) berada pada kelompok umur 65-74 purin dalam tubuh meningkat, purin yang
tahun. Distribusi frekuensi menurut jenis tidak dimetabolisme oleh HGRT akan
kelamin diperoleh hasil bahwa sebagian dimetabolisme oleh enzim xanthine oxidase
besar (57,1%) responden pada kelompok menjadi asam urat dalam tubuh meningkat
intervensi berjenis kelamin perempuan atau hiperurisemia (Effendi, 2009). Selain
dengan rata-rata kadar asam urat penderita itu proses penuaan mengakibatkan
arthritis gout sebelum dilakukan perlakuan penurunan produksi enzim urikinase yang
sleep hygiene dan ergonomic exercise bertugas merubah asam urat menjadi altonin
berbasis spiritual care pada kelompok sehingga ekskresi asam urat dalam urin
intervensi 8,86 dan pada kelompok kontrol menajdi terhambat (Fatimah, 2017).
9,04 yang artinya kadar asam urat responden
tinggi. Setelah diberikan perlakuan sleep Semakin bertambahnya usia, lansia
hygiene dan ergonomic exercise berbasis membutuhkan upaya peningkatan serta
spiritual care pada kelompok intervensi pemeliharaan kesehatan (Maryam, 2008).
6,57 dan pada kelompok kontrol 9,46 yang Hal ini disebabkan oleh penurunan kondisi
artinya terdapat penurunan rata-rata pada tubuh baik secara fisiologis sistematis,
kelompok intervensi yang semulanya kadar disertai peningkatan kerentanan terhadap
asam urat tinggi menjadi normal dan pada penyakit dan kematian. Proses ini
kelompok kontrol terjadi peningkatan rata- mengakibatkan lansia mengalami
rata dan tetap tinggi. kehilangan orientasi eksisitensi, kondisi
lemah tak berdaya, tidak berguna,
Perkembangan arthritis gout sebelum usia mengalami krisis masa tua , krisis
30 tahun lebih banyak terjadi pada pria kemaknaan hidup dan penurunan kualitas
daripada wanita, namun prevelensi kejadian hidup (Bastaman, 2007;Vallentina, 2019;
arthritis gout menjadi sama antara dua jenis Hasina, Putri, & Sulistyorini, 2020). Rata-
kelamin setelah usia 60 tahun (Weaver, rata kualitas hidup penderita arthritis gout
2008). Wanita mengalami peningkatan sebelum dilakukan perlakuan sleep hygiene
resiko arthritis gout setelah menopause, dan ergonomic exercise berbasis spiritual
resiko ini dimulai ketika usia 45 tahun care pada kelompok intervensi 39,2 dan
dengan menurunan level estrogen karena pada kelompok kontrol 39,6 yang artinya
efek urikosurik yang dimiliki oleh estrogen pada kelompok intervensi maupun kontrol
(Roddy dan Doherty, 2010). Hormone mempunyai rata-rata kualitas hidup buruk
estrogen bermanfaat untu membantu dan setelah diberi perlakuan rata-rata
pengeluaran asam urat dalam darah untuk kualitas hidup penderita arthritis gout pada
dapat keluar melalui urine. Jika estrogen kelompok intervensi 81,9 dan pada
menurun maka pembuangan asam urat kelompok kontrol 37,5 yang artinya pada
terganggu sehingga adam urat dalam darah kelompok intervensi kualitas hidup menjadi
mengalami peningkatan (Nursanti, 2018) sangat baik dan pada kelompok kontrol
kualitas hidup buruk. Hasil uji Manova
Pertambahan usia merupakan faktor resiko bahwa secara umum ada pengaruh sleep
penting pada pria maupun wanita yang hygiene dan ergonomic exercise berbasis
disebabkan oleh banyak faktor, seperti spiritual care terhadap kadar asam urat dan
peningkatan kadar asam urat serum yang kualitas hidup penderita dengan p value =

210
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

0,000. Ada pengaruh kuat sleep hygiene dan meningkat (Zahroh & Faizah, 2018;
ergonomic exercise berbasis spiritual care Rosyiani, 2015; Solikhah, 2017).
terhadap kadar asam urat dengan pengaruh
sebesar 63,1%. Ada pengaruh kuat sleep Pelaksanaan sleep hygiene dilakukan 30
hygiene dan ergonomic exercise berbasis menit menjelang tidur melalui adab tidur
spiritual care terhadap kualitas hidup menurut Islam yaitu 1) Niat (membaca
dengan pengaruh sebesar 92,2%. bismillah), 2)Membersihkan tempat tidur,
3)mengatur suhu ruangan, 4) berwudhu, 5)
Meningkatnya usia harapan hidup pada membaca Al-fatihah dan Al Mu’awidzat
tahun 2017 menjadi 70,9 harus diimbangi (Al-Ikhlas, Al- Falaq dan An-Naas) dan 6).
dengan upaya peningkatan kualitas Membaca do’a sebelum tidur. dengan
pelayanan kesehatan untuk menjaga Edukasi ke penderita 1) Pergi ke tempat
kualitas hidup para lanjut usia (Putri, 2016). tidur dan bangun pada waktu yang sama
Kualitas Hidup merupakan sebuah konsep setiap hari, 2) Menghindari tidur pada siang
analisis seseorang dalam memperoleh hidup hari, 3) Pergi ke tempat tidur hanya untuk
yang normal dalam konteks budaya dan istirahat atau tidur (tidak melakukan
norma sesuai dengan tempat hidup orang kegiatan lain di tempat tidur). 4)
tersebut yang berkaitang dengan persepsi Mengurangi kebisingan eksternal sebanyak
mengenai tujuan, harapan, standart, dan mungkin ketika mencoba untuk tidur
perhatian yang spesifik tehadap kehidupan (penggunaan earplug diperbolehkan). 5)
(WHO, 2004). Menghindari makan berat 2 jam sebelum
tidur. 6) Membatasi kafein, menghindari
Pada penelitian ini Sleep hygiene dilakukan nikotin/rokok dan alcohol (Solikhah, 2017;
dengan tujuan untuk tercapainya tidur REM, Soleimani, 2016; Hasina, 2018). Selain
hilangnya ketegangan otot, terjadinya sleep hygiene berbasis spiritual care,
aktivitas serebral (konsumsi oksigen, aliran peneliti menambahkan perlakuan berupa
darah, perangsangan neural), pelepasan terapi latihan berupa ergonomic exercise
epinefrin, dan gelombang β yang berbasis spiritual care.
menimbulkan perasaan rileks dan nyaman.
Perasaan rileks akan diteruskan ke Gerakan yang terkandung dalam ergonomic
hipotalamus untuk menghasilkan exercise adalah gerakan yang sangakt
corticotropin releasing factor yang efektif dan efesien dan logis karena
selanjutnya merangsang kelenjar pituitary rangkaian gerakannya merupakan rangkaian
untuk meningkatkan produksi gerak yang dilakukan dengan relaksasi
proopioidmelanocortin sehingga produksi pernafasan yang sesuai dengan kaidah
encephalin oleh medulla adrenal meningkat. penciptaan tubuh (Sagiran, 2014). Melalui
Selain itu kelenjar pituitary menghasilkan β latihan ergonomic exercise lansia dilatih
endorphin dan sistem limbik melepaskan untuk dapat merespon relaksasi, sehingga
neurotransmitter berupa serotonin, dopamin pengeluaran endorphin dapat menghambat
dan melatonin yang menyebabkan pasien aktivitas trigger cell , sehingga gerbang
lebih rileks dan nyaman dalam tidurnya. substansi gelatinosa tertutup dan impuls
(Mayo Clinic, 2012 dalam Solikhah, 2017). nyeri berkurang atau sedikit ditransmisikan
Pada lansia yang mengalami peningkatan ke otak, kondisi tenang, rileks yang
asam urat, sehingga menyebabkan nyeri dirasakan akan memberikan pijatan halus
pada persendian membuat pemenuhan pada kelenjar-kelenjar pada tubuh,
kebutuhan tidur berkurang berdampak menurunkan produksi kortisol dalam darah,
langsung pada kualitas hidup penderita gout. menyeimbangkan hormone sehingga
Jika asam urat teratasi melalui sleep hygiene keseimbangan emosi dan ketenangan
dengan meningkatkan kenyamanan pikiran yang berhubungan langsung dalam
penderita maka kualitas hidup dapat

211
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

meningkatnya kualitas hidup lansia Terhadap Penurunan Kadar Gula


(Gandari, dkk, 2019; Hasina, 2018). Darah Pada Lansia Di Kelurahan
Wonosari Semarang. STIKES
Ergonomic exercise berbasis spiritual care Telogorejo Semarang:Jurnal Ilmu
yang menekanan untuk lebih bersyukur Keperawatan Dan Kebidanan.
sangat efektif untuk menurunkan kadar http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/
asam urat didalam darah. Ergonomic index.php/ilmukeperawatan/article/do
exercise merupakan latihan yang wnload/415/41 5. Diakses pada 9
memandupadankan antara gerakan otot dan Agustus 2019
teknik pernafasan. Teknin pernafasan yang
dilakukan secara sadar menggunakan otot Arthritis Foundation. (2016). Causes,
diafragma sehingga membuat pijatan pada Diagnosis, and Treatments.
jantung sehingga dapat membuka sumbatan arthritis.org. diakses pada 24
dan memperlancar aliran darah ke jantung April 2020
dan seluruh tubuh. Teknik pernafasan akan
Bastaman, H.D. (2007).
memperlancar pengangkutan sisa dari
Logoterapi:Psikologi Untuk
pembakaran seperti hanlnya asam urat oleh
Menemukan Hidup Dan Meraih
plasma darah dari sel ke ginjal yang akan
Hidup Bermakna. Jakarta: PT Raja
dikeluarkan dalam bentuk feces dan urin
Grafindo Persada
(Wratsongko, 2015). .Latihan ergonomic
exercise dapat dilakukan minimal sekali Chung, H.A. (2008). A Literatur Review A
dalam sehari selama 10-15 menit Program Of Intervention Of Patient
(Wratsongko, 2015). Geriatric Depression. Society Of
Occupational Therapy For The Aged
Latihan fisik pada lansia sangatlah penting And Dementia. 2 (1), 59-67
dalam meningkatkan hidup lansia. Latihan
teratur dapat meningkatkan kesehatan fisik Clause, Liza W. & Saseen, Joseph J.
dan hubungan social, mengurangi risiko (2018). Patient Considerations In The
penyakit, memelihara fungsi tubuh lansia, Management Of Gout And
mencegah kelelahan fisik akibat Role Of Combination Treatment With
meningkatnya kerja kardiovaskular, sistem Lesinurad. USA: Dovepres
saraf,pusat, sistem imun, sistem endokrin
dan menurunkan gejala depresi (Chung, Damayanti. 2012. Panduan Lengkap
2008; Ko & Lee, 2012). Mencegah & Mengobati Asam Urat.
Yogyakarta:Araska
SIMPULAN Devi, Angelina Novita. (2017). Pengaruh
Sleep hygiene dan ergonomic exercise Senam Ergonomis Terhadap Kadar
berbasis spiritual care secara signifikan Asam Urat Pada Lansia Di
berpengaruh kuat terhadap kadar asam urat Posyandu Lansia Desa Suruh
dan kualitas hidup penderita arthritis gout. Kecamatan Sukodono Sidoarjo.
Penerapan sleep hygiene dan ergonomic Surabaya:Universitas Nahdlatul
exercise berbasis spiritual care dapat Ulama Surabaya
diberikan kepada penderita arthritis gout
dalam menurunkan kadar asam urat dan Doherty, M. (2009). New Insights Into The
meningkatkan kualitas hidup yang bisa Epidemiology Of Gout. Oxford
dilakukan oleh perawat secara mandiri. Journals, pp. Ii2- Ii8

DAFTAR PUSTAKA Effendi, Ferry, Makhfud. (2009).


Ariani, Nuraeni, & Supriyono. (2015). Keperawatan Kesehatan Komunitas
Efektivitas Senam Ergonomik Teori Dan Praktik Dalam

212
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Keperawatan. Jakarta: Salemba https://doi.org/https://doi.org/10.3258


Medika 3/keperawatan.v12i1.607
Fatimah. (2017). Efektivitas Senam Infodatin. (2016). Situasi Lanjut Usia
Egonomik Terhadap Penurunan (LANSIA) di Indonesia. Kementerian
Kadar Asam Urat Pada Lanjut Usia Kesehatan RI (Pusat Data dan
Dengan Arthritis Gout. Makassar: Informasi)
Skripsi Fakultas Kedokteran Dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Iskandar, J. (2012). Rematik & Asam Urat
Negeri Alauddin Makassar edisi Revisi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu
Populer Kelompok Gramedia
Finkelstein FO, West W, Gobin J,
Finkelstein SH, Wuerth D. (2007). Kalat, J.W. (2015). Biopsikologi Jilid 2.
Spirituality, Quality Of Life And The Jakarta: Salemba Humanika
Dialysis Patient. Nephrol Dial Trans-
Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset
plant.2007;22(9):2432–4.
Kesehatan Desa 2013
Gandari, Darmawan, Budiadnyani. (2019).
Ko. J.E. & Lee, S.H. (2012). A Multilevel
Pengaruh Senam Ergonomis
Modeling Of Factors Affecting
Terhadap Perubahan Nyeri Pada
Depression Among Older Korean
Lansia Dengan Rematik Di Sada Jiwa
Adults. Mental Health & Social
Banjar Pasekan Desa Sembung
Work, 40(1). 322-351
Kecamatan Mengwi Kabupaten
Badung. Jurnal Pendidikan Kesehatan Komariah, A. (2015). Pengaruh Senam
Rekreasi, Vol. 5, No. 2, Hal. 47 – Ergonomis Terhadap Kadar Asam
58, Juni 2019. DOI : Urat Dengan Gout Di Pos
10.5281/zenodo.3340175 Binaan Kelurahan Pisangan Ciputat
Timur. Jakarta:Skripsi UIN Syarif
Hikmatyar, Gulbuddin; Larasati (2017).
fHidayatulla Jakarta
Pentalaksanaan Komprehensif
Arthritis Gout dan Osteorthritis Kowalak, Jennifer P. (2011). Buku Ajar
Pada Buruh Usia Lanjut. Fakultas Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Kedokteran Universitas Lampung. J
Medula Unila Volume 7 Nomor 3 Maryam. R, Siti. (2008). Mengenal Usia
Lanjut Dan Perawatannya.
Hasina, Sukartini, Setyowati. (2018). Effect Jakarta:Salemba Medika
Of Sleep Hygiene And Deep
Breathing Exercise With Spiritual Mujianto. (2013). Cara Cepat Mengatasi 10
Care On Sleep Quality And Quality Besar Kasus Muskuloskeletal Dalam
Of Life Of Hemodialysis Patient Praktik Klinik Fisioterapi.
In Ahmad Yani Islamic Hospital Malang:Tim Press
Surabaya. Jurnal Ners dan Kebidanan
Indonesia. Nursanti, Nadia Yudha. Pengaruh Senam
http://ejournal.almaata.ac.id/index.p Ergonomis Terhadap Tingkat Kadar
hp/JNKI/article/view/773 diakses Asam Urat Pada Lansia Di
pada 25 April 2020 Posyandu Werdha Pratama Kalirandu
Bangunjiwo Kasihan Bantul
Hasina, S., Putri, R., & Sulistyorini, S. Yogyakarta. Yogyakarta:
(2020). Penerapan Shalat dan Doa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
terhadap Pemaknaan Hidup
pada Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Perhimpunan Reumatologi Indonesia
Keperawatan, 12(1), 47-56. (IRA). (2016). Artritis Gout & Asam

213
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Urat. Rusa, Suzana Gabriela et al.(2014). Quality


http://reumatologi.or.id/reumedtail/d Of Life/Spirituality, Religion And
ownload/66 diakses pada 9 Agustus Personal Beliefe Of Adult And
2019 Eldery Chronic Kidney Patients
Under Hemodialysis. Amerika:
Putri, Suci Tuty. (2016). Differences Of Rev.Latino-Am. Emfermagem 2014
Quality Of Life Of Eldery Woman Nov-Dec 22)6);911-7
Who Follow Brain Movement
Exercise And Angklung Music Sagiran. (2009). Mukjizat Gerakan Sholat:
Therapy. Jurnal Keperawatan Penelitian Dokter Ahli Bedah Dalam
Sudirman Pencegahan & Penyembuhan
Penyakit. Jakarta: Qultum Media
Price Sylvia A, Wilson Lorraine M. (2012).
Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Sagiran. (2014). Sehat gaya Rosul.
Proses Penyakit. Jakarta: Jakarta:Qultum Media
EGC
Sari, Dani Kartika. (2017). Hubungan Lama
Purba & Warastuti. (2017). Effectiveness of Menjalani Terapi Hemodialsisi
Ergonomic Gymnastic toward Acid Dengan Kualitas Hidup Pasien
Uric Level of Elderly Patients with Penyakit Ginjal Kronik Di
Gout /Arthritis. ARC Journal of InstalasiHemodialisis RSUD Abdul
Public Health and Community Moeloek Bandar Lampung.
Medicine Volume-2 Issue-3, 2017, Lampung: Universitas Lampung
Page No: 21-24,
DOI: http://dx.doi.org/10.20431/245 Soleimani, Harzaneh., Hossein Motaarefi,
6-0596.0203004. Ali Hasanpour Dehkordi. (2016).
https://www.arcjournals.org/ajphcm Effect of Sleep Hygiene Education on
/volume-2-issue-3/4. diakses pada 24 Sleep Quality in Hemodyalisis
April 2020 Patients. Iran: Journal of Clinical and
Diagnostic Research. 2016 Dec,
Riskesdas. (2013). Angka kejadian Asam Vol-10(12): LC01-LC04
Urat, Jakarta: Kemenkes RI
Solikhah. (2017). Pengaruh Sleep Hygiene
Robert TE, Young JS, Kelly VA. (2006). dan Brain Gym Terhadap
Relationships Between Adult Work- Kenyamanan, β Endorphin, dan
ers' Spiritual Well-Being and Job Kualitas Tidur Pada Lansia.
Satisfaction: A Preliminary Study. Surabaya: Tesis Fakultas
Coun Values. 2006;50(3):165–75. Keperawatan Universitas Airlangga
Roddy, E dan Doherty, M. (2010). Taslim, Muhammad Anis. (2017). Pengaruh
Epidemiology Of Gout. Arthritis Ergo Care Exercise Terhadap
Research And Therapy. Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan
Http://Arthritisresearch.Com/Content/ Tidur Lansia Di Griya Usila Santo
12/6/223. Diakses Pada 24 April Yosef Surabaya. Surabaya:Skripsi
Fakultas Kpeerawatan Universitas
Rosyiani, Yuniar Eka. (2015). Gambaran Airlangga
Kualitas Hidup Lanjut Usia Yang
Mengalami Sakit Asam Urat Tinah, P. (2010). Factor-Faktor Risiko
(Gout) Di Posyandu Lanjut Usia Desa Hiperuresemia (Studi Kasus di
Pelemgadung Karangmalang Rumah Sakit Umum Kardinah
Sragen. Surakarta: Universitas Kota Tegal). Semarang: Universitas
Muhammadiyah Surakarta Diponogoro

214
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Vallentina, Tamara Regina. (2019).


Pengaruh Logocare Terhadap
Meaning Of Life Dan Quality Of Life
Lansia Di Pandi Werdha Semarang.
Surabaya: Universitas Airlangga.
http://repository.unair.ac.id/82066/
diakses pada 20 April 2020
Weaver. AL. (2008). Epidemiology Of
Gout. Cleveland Clinic Journal Of
Medicine. Vol. 75, No. 5, Pp. S9-S10
Widyanto. Fandi Wahyu. (2014). Artritis
Gout dan Perkembangannya. Malang:
Universitas Muhammadiyah
Malang.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/s
ainmed/article/view/4182 diaskes
pada 7 April 2020
Wratsongko, Madyo. (2007). Mukjizat
Gerakan Sholat. Depok: Qultum
Media
Wratsongko, Madyo. (2014). Mukjizat
Gerakan Sholat. Jakarta: Mizania
Anggota IKAPI
Wratsongko, Madyo. (2015). Mukjizat
Gerakan Sholat Dan Rahasia 13
Unsut Manusia. Jakarta:Penerbit
Mirzani
WHO. (2004). The World Health
Organization Quality Of Life,
Introduction, Administration,
Scoring And Generic Version Of
The Assessment (WHOQOL-BREF)
Zahro & Faizah. (2018). Pengaruh Kompres
Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Pada Penderita Penyakit Artritis
Gout.
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/ar
ticle/download/328/pdf diakses pada
25 April 2020

215
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

216

Anda mungkin juga menyukai