Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Arthritis Gout adalah bentuk peradangan pada sendi yang terjadi dikarenakan kadar asam urat dalam
darah tinggi dengan prevalensinya terus meningkat. Arthritis Gout merupakan penyakit yang tidak
terkontrol yang disertai dengan penurunan kualitas hidup dan peningkatan pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Metode dalam penelitian ini adalah quasy experimental dengan control group pre test-post
test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita arthritis gout sebanyak 56 orang.
Sampel dalam penelitian ini adalah 56 orang yang diambil menggunakan teknik total sampling yang
dibagi menjadi 26 kelompok intervensi dan 26 kelompok kontrol yang mana pengambilan responden
memenuhi kriteria baik inklusi maupun eksklusi. Analisa data yang digunakan adalah Uji T paired
dengan signifikansi p= <0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean kadar asam urat setelah
dilakukan perlakuan pada kelompok intervensi 6,57 dan pada kelompok kontrol 9,46 dengan P value =
0,000 berarti terdapat perbedaan rata-rata Kadar asam urat penderita arthritis gout dan mean kualitas
hidup setelah dilakukan perlakuan pada kelompok intervensi 81,9 dan pada kelompok kontrol 37,5
dengan P value = 0,000 berarti terdapat perbedaan rata-rata kualitas hidup penderita arthritis gout.
Hasil uji multivariat dengan menggunakan manova hasil penelitian menunjukkan denganp value =
0,000 dengan nilai pengaruh eta partial square 63,1% pada kadar asam urat. dan 92,2% pada kualitas
hidup yang berarti sleep hygiene dan ergonomic exercise berbasis spiritual care secara signifikan
berpengaruh kuat terhadap kadar asam urat dan kualitas hidup penderita arthritis gout. Penerapan sleep
hygiene dan ergonomic exercise berbasis spiritual care dapat diberikan kepada penderita arthritis gout
dalam menurunkan kadar asam urat dan meningkatkan kualitas hidup.
Kata kunci: arthritis gout; ergonomic exercise; lansia; sleep hygiene; spiritual care
ABSTRACT
Arthritis Gout is a form of inflammation of the joints that occurs due to high uric acid levels in the
blood with its prevalence continuing to increase. Arthritis Gout is an uncontrolled disease
accompanied by a decrease in quality of life and increased utilization of health . The method in this
research is quasy experimental with control group pre-test-post test design. The population in this
study were all people with arthritis gout as many as 56 people. The sample in this study was 56 people
taken using a total sampling technique which was divided into 26 intervention groups and 26 control
groups in which the respondent taking fulfilled both inclusion and exclusion criteria. Analysis of the
data used was paired T test with a significance of p = <0.05. The results showed that the mean uric
acid levels after treatment in the intervention group 6.57 and in the control group 9.46 with P value =
0.000 means that there are differences in the average levels of uric acid in patients with arthritis gout
and the mean quality of life after treatment in the group intervention 81.9 and in the control group
37.5 with P value = 0.000 means there is a difference in the average quality of life of people with
arthritis gout. Multivariate test results using manova results showed that the p value = 0,000 with the
influence of eta partial square 63.1% on uric acid levels. and 92.2% on quality of life which means
spiritual care-based sleep hygiene and ergonomic exercise significantly have a strong effect on uric
acid levels and quality of life for people with arthritis gout. The application of spiritual care-based
sleep hygiene and ergonomic exercise can be given to arthritis gout sufferers in reducing uric acid
levels and improve quality of life.
203
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Keywords: arthritis gout; ergonomic exercise; elderly; sleep hygiene; spiritual care
204
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
spiritulitas, dan kesehatan (Rusa et al, secara penuh. Teknik pernafasan tersebut,
2014). mampu membuat pijatan pada jantung yang
menguntungkan akibat naik turunnya
Sleep hygiene merupakan praktik mulai dari diafragma, membuka sumbatan-sumbatan
bangun setiap hari pada waktu yang sama dan memperlancar aliran darah ke jantung
termasuk akhir pekan, menghindari tidur serta meningkatkan aliran darah keseluruh
pada siang hari, menghindari dari produk tubu. Aliran darah yang meningkat dapat
berkafein, nikotin dan alkohol, menghindari meningkatkan oksigen dan nutrient.
makanan berat dalam waktu dua jam Peningkatan oksigen didalam otak akan
sebelum tidur, menjaga kondisi lingkungan merangsang peningkatan sekresi serotonin
yang nyaman untuk tidur, menghindari sehingga tubuh menjadi rilek, lebih mudah
aktivitas yang memicu stress dalam untuk tidur sehingga kualitas tidur dan
beberapa jam sebelum tidur, mandi dengan hidup akan meningkat (Hasina, 2018; Kalat,
air sesuai keinginan sehingga tubuh 2015).
menjadi rileks, dan menghindari aktivitas
seperti menonton tv/aktivitas yang tidak Kelebihan dari ergonomic exervise adalah
membantu untuk mengantarkan tidur hanya dengan enam gerakan lansia tetap
(Soleimani, et al., 2016). dapat melakukan latihan/senam, latihan ini
tidak banyak mengeluarkan eneri dari lansia
Sleep hygiene dan berbasis spiritual care tetapi mempunyai manfaat yang banyak
merupakan terapi merubah perilaku bagi tubuh (Wratsongko, 2015). Ergonomic
kebiasaan menjelang tidur maupun exercise bermanfaat untuk sebagai sistem
kehidupan sehari-hari, merubah lingkungan pembakaran asam urat, kolesterol, gula
lingkungan dengan hati yang pasrah kepada darah, asam laktat, mengembalikan
Allah SWT yang berlandaskan adab tidur kelenturan sistem saraf, memaksimalkan
yang berbasis spiritual care (Hasina, 2018). suplai oksigen ke otak, membuka
Lansia yang mengalami peningkatan asam kecerdasan, mampu mnyegarkan tubuh, dan
urat dapat menyebabkan nyeri pada mampu membuang energi negative dari
persendian sehingga pemenuhan kebutuhan dalam tubuh (Taslim, 2017;Wratsongko,
tidur berkurang berdampak langsung pada 2014). Finklestein et al (2007; Rosyiani,
kualitas hidup penderita gout. Jika asam 2015) mengatakan bahwa ada hubungan
urat teratasi melalui sleep hygiene dengan langsung antara kesehatan rohani dan
meningkatkan kenyamanan penderita maka kualitas hidup, maka jika penderita gout
kualitas hidup dapat meningkat (Zahroh & memiliki kadar asam urat yang rendah,
Faizah, 2018; Rosyiani, 2015; Solikhah, keluhan nyeri pada sendi berkurang,
2017). pembengkakan berkurang, meningkatnya
aktivitas kehidupan sehari-hari maka
Ergonomic exercise merupakan suatu meningkatlah kualitas hidup seseorang.
kumpulan gerakan pada tubuh atau
biasanya disebut senam (exercise) yang Berdasarakan latar belakang diatas bahwa
disesuaikan dengan kaidah-kaidah tugas perawat adalah memenuhi kebutuhan
penciptaan tubuh atau berfundamental pada pasien secara komprehensif, maka perlu
susunan fungsi fisiologis yang menirukan adanya tugas mandiri perawat yang
seperti gerakan sholat (Wratsongko, 2014). bertujuan untuk menurunkan kadar asam
Ergonomic exercise merupakan kombinasi urat yang berdampak langsung terhadap
gerakan otot dan pernafasan (Ariani dkk, kualitas hidup lansia. Sehingga penulis
2015). Teknik pernafasan yang dilakukan ingin meneliti tentang pengaruh sleep
secara sadar dan menggunakan otot hygiene dan ergonomic exercise berbasis
diafragma dapat mengangkat abdomen spiritual care terhadap kadar asam urat dan
secara perlahan dan pengembangan dada kualitas hidup penderita arthritis gout.
205
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Adapun jenis penelitian yang digunakan spiritual care dan pada kelompok control
adalah penelitian eksperimen. sebesar 28 responde yang tidak diberikan
perlakuan berupa Sleep Hygiene dan
METODE Ergonomic Exercise berbasis Spiritual care.
Penelitian ini menggunakan penelitian Pada minggu ke-1 seluruh responden
Quasy-Experimental dengan pendekatan dilakakukan pre test dan pada akhir
pre post test control group design. minggu ke-4 dilakukan post test berupa
Rancangan ini berupaya untuk pengukuran kadar asam urat dengan
mengungkapkan hubungan sebab akibat menggunakan alat AutoCheck 3 in 1
dengan melibatkan kelompok kontrol selain menggunakan lembar observasi. Untuk
kelompok intervensi. Penelitian ini mengukur kualitas hidup menggunakan
dilakukan selama 4 minggu di Posyandu kuesioner WHOQOL BREF memiliki nilai
Lansia Mahatma Surabaya. Penelitian ini uji validitas r = 0,372-0,883 dan nilai
telah laik etik pada 8 april 2020 dengan reliabilitas R= 0,662-0,856. Responden
No. 109/EC/KEPK/UNUSA/2020. Populasi dilindungi aspek respect for human,
penelitian ini yaitu semua penderita arthritis confidentially, anonymity, informed
gout di Posyandu lansia mahatma sebesarar consent, beneficence, Nonmaleficience, dan
56 orang. justice.
206
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 1.
Karakteristik responden menurut usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status pekerjaan pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (n=56)
Kelompok Total
Karakteristik K1 (Intervensi) K2 (kontrol)
responden (n=28) (n=28)
f % f % f %
Usia
55-64 Tahun 9 32,1 10 35,7 19 34
65-74 tahun 19 67,9 18 64,3 37 66
Jenis kelamin
Laki-laki 12 42,9 13 46,4 25 44,6
Perempuan 16 57,1 15 53,6 31 55,4
Pendidikan
Tidaktamat SD 1 3,6 2 7,1 3 5,3
SD 3 10,7 2 7,1 5 9
SMP 10 35,7 9 32,1 19 34
SMA 7 25 9 32,1 16 28,5
PT 7 25 6 21,4 13 23.2
Pekerjaan
PNS 4 14,3 4 14,3 8 14,3
Swasta 1 3,6 3 10,7 4 7,1
Wiraswasta 5 17,9 6 21,4 11 19,6
Pensiunan 3 10,7 4 14,3 7 12,5
Tidak Bekerja 14 50,0 10 35,7 24 42,8
Lainnya 1 3,6 1 3,6 2 3,7
Tabel 2.
Uji normalitas Kadar asam urat dan kualitas hidup penderita arthritis gout sebelum dan
sesudah dilakukan sleep hygiene dan ergonomic exercise berbasis spiritual care pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol (n=28; n=28)
Kelompok Kadar asam urat dan Kualitas Hidup ρ*
Intervensi Kadar asam urat pre-test 0,077
Kadar asam urat post-test 0,200
Kontrol Kadar asam urat pre-test 0,415
Kadar asam urat post-test 0,084
Intervensi Kualitas hidup pre-test 0,565
Kualitas hidup post-test 0,829
Kontrol Kualitas hidup pre-test 0,196
Kualitas hidup post-test 0,182
*p>0,05 Based on shapiro wilk test
Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil uji nilai p> 0,05 yang berarti sebaran data
normalitas variabel kadar asam urat dan normal sehingga analisa data dapat
kualitas hidup pre test dan post test pada dilanjutkan dengan menggunakan uji
kelompok intervensi dan kelompok control statistik paired t test, independent t test, dan
dengan uji Shapiro wilk test didapatkan Manova.
207
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 3.
Kadar asam urat penderita arthritis gout sebelum dilakukan sleep hygiene dan ergonomic
exercise berbasis spiritual care pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(n=28; n=28)
Kelompok Mean SD Min Max SE n P value
Intervensi 8,86 1,160 7,5 12 0,219 28 0,619
Kontrol 9,04 1,332 7,5 11,6 0,251 28
Tabel 3 didapatkan rata-rata kadar asam 0,619 berarti tidak terdapat perbedaan rata-
urat penderita arthritis gout sebelum rata kadar asam urat penderita arthritis gout
dilakukan perlakuan sleep hygiene dan sebelum dilakukan sleep hygiene dan
ergonomic exercise berbasis spiritual care ergonomic exercise berbasis spiritual care
pada kelompok intervensi 8,86 dan pada pada kelompok intervensi dan kelompok
kelompok kontrol 9,04 dengan P value = kontrol.
Tabel 4.
Kadar asam urat penderita arthritis gout setelah dilakukan sleep hygiene dan ergonomic
exercise berbasis spiritual care pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(n=28; n=28)
Kelompok Mean SD Min Max SE n P value
Tabel 5
Kualitas hidup penderita arthritis gout sebelum dilakukan sleep hygiene dan ergonomic
exercise berbasis spiritual care pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(n=26; n=26)
Kelompok Mean SD Min Max SE n P value
208
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 6.
Kualitas hidup penderita arthritis gout setelah dilakukan sleep hygiene dan ergonomic
exercise berbasis spiritual care pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(n=26; n=26)
Kelompok Mean SD Min Max SE n P value
Intervensi 81,9 8,896 60 98 1,681 28 0,000
Kontrol 37,5 3,686 32 45 0,696 28
Tabel 7.
Distribusi nilai variabel kadar asam urat (pre dan post test) pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada Pasien Diabetes Mellitus
Kelompok Mean St. dev Statistik hitung Signifikan
Pre 8,86 1,160
Intervensi 2,853 0,000
Post 6,57 1,282
Pre 9,04 1,332
Kontrol -0,270 0,000
Post 9,46 1,336
Tabel 7 bahwa hasil uji statistik Paired T- urat sebelum dan setelah diberikan
Test didapatkan nilai p=0,000. Nilai p<0,05 intervensi sleep hygiene dan ergonomic
dapat disimpulkan bahwa terdapat exercise berbasis spiritual care pada
perubahan secara signifikan kadar asma kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Tabel 8.
Distribusi nilai variabel kualitas hidup (pre dan post test) pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol pada Pasien Diabetes Mellitus
Kelompok Mean St. dev Statistik hitung Signifikan
Pre 39,2 4,585
Intervensi -25,24 0,000
Post 81,9 8,896
Pre 39,6 4,853
Kontrol 3,330 0,003
Post 37,5 3,686
Tabel 8 bahwa hasil uji statistik Paired T-Test didapatkan nilai p=0,000. Nilai p<0,05 dapat
disimpulkan bahwa terdapat perubahan secara signifikan kualitas hidup sebelum dan setelah
diberikan intervensi sleep hygiene dan ergonomic exercise berbasis spiritual care pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Tabel 9.
Analisis Uji Multivariat Analysis of Variant pengaruh sleep hygiene dan
ergonomic exercise berbasis spiritual care terhadap kadar asam uarat dan
kualitas hidup penderita arthritis gout
Variabel Sig. Partial eta square Keterangan
Kadar asam urat 0,000 0,631 Berpengaruh kuat
Kualitas hidup 0,000 0,922 Berpengaruh kuat
Tabel 9 menunjukkan bahwa secara umum dan ergonomic exercise berbasis spiritual
ada pengaruh sleep hygiene dan ergonomic care terhadap kualitas hidup dengan
exercise berbasis spiritual care terhadap pengaruh sebesar 92,2%. Jadi sleep
kadar asam urat dan kualitas hidup hygiene dan ergonomic exercise berbasis
penderita dengan p value = 0,000. Ada spiritual care mempunyai pengaruh lebih
pengaruh kuat sleep hygiene dan ergonomic besar terhadap kualitas hidup dibandingkan
exercise berbasis spiritual care terhadap kadar asam urat penderita arthritis gout.
kadar asam urat dengan pengaruh sebesar
63,1%. Ada pengaruh kuat sleep hygiene
209
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
210
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
0,000. Ada pengaruh kuat sleep hygiene dan meningkat (Zahroh & Faizah, 2018;
ergonomic exercise berbasis spiritual care Rosyiani, 2015; Solikhah, 2017).
terhadap kadar asam urat dengan pengaruh
sebesar 63,1%. Ada pengaruh kuat sleep Pelaksanaan sleep hygiene dilakukan 30
hygiene dan ergonomic exercise berbasis menit menjelang tidur melalui adab tidur
spiritual care terhadap kualitas hidup menurut Islam yaitu 1) Niat (membaca
dengan pengaruh sebesar 92,2%. bismillah), 2)Membersihkan tempat tidur,
3)mengatur suhu ruangan, 4) berwudhu, 5)
Meningkatnya usia harapan hidup pada membaca Al-fatihah dan Al Mu’awidzat
tahun 2017 menjadi 70,9 harus diimbangi (Al-Ikhlas, Al- Falaq dan An-Naas) dan 6).
dengan upaya peningkatan kualitas Membaca do’a sebelum tidur. dengan
pelayanan kesehatan untuk menjaga Edukasi ke penderita 1) Pergi ke tempat
kualitas hidup para lanjut usia (Putri, 2016). tidur dan bangun pada waktu yang sama
Kualitas Hidup merupakan sebuah konsep setiap hari, 2) Menghindari tidur pada siang
analisis seseorang dalam memperoleh hidup hari, 3) Pergi ke tempat tidur hanya untuk
yang normal dalam konteks budaya dan istirahat atau tidur (tidak melakukan
norma sesuai dengan tempat hidup orang kegiatan lain di tempat tidur). 4)
tersebut yang berkaitang dengan persepsi Mengurangi kebisingan eksternal sebanyak
mengenai tujuan, harapan, standart, dan mungkin ketika mencoba untuk tidur
perhatian yang spesifik tehadap kehidupan (penggunaan earplug diperbolehkan). 5)
(WHO, 2004). Menghindari makan berat 2 jam sebelum
tidur. 6) Membatasi kafein, menghindari
Pada penelitian ini Sleep hygiene dilakukan nikotin/rokok dan alcohol (Solikhah, 2017;
dengan tujuan untuk tercapainya tidur REM, Soleimani, 2016; Hasina, 2018). Selain
hilangnya ketegangan otot, terjadinya sleep hygiene berbasis spiritual care,
aktivitas serebral (konsumsi oksigen, aliran peneliti menambahkan perlakuan berupa
darah, perangsangan neural), pelepasan terapi latihan berupa ergonomic exercise
epinefrin, dan gelombang β yang berbasis spiritual care.
menimbulkan perasaan rileks dan nyaman.
Perasaan rileks akan diteruskan ke Gerakan yang terkandung dalam ergonomic
hipotalamus untuk menghasilkan exercise adalah gerakan yang sangakt
corticotropin releasing factor yang efektif dan efesien dan logis karena
selanjutnya merangsang kelenjar pituitary rangkaian gerakannya merupakan rangkaian
untuk meningkatkan produksi gerak yang dilakukan dengan relaksasi
proopioidmelanocortin sehingga produksi pernafasan yang sesuai dengan kaidah
encephalin oleh medulla adrenal meningkat. penciptaan tubuh (Sagiran, 2014). Melalui
Selain itu kelenjar pituitary menghasilkan β latihan ergonomic exercise lansia dilatih
endorphin dan sistem limbik melepaskan untuk dapat merespon relaksasi, sehingga
neurotransmitter berupa serotonin, dopamin pengeluaran endorphin dapat menghambat
dan melatonin yang menyebabkan pasien aktivitas trigger cell , sehingga gerbang
lebih rileks dan nyaman dalam tidurnya. substansi gelatinosa tertutup dan impuls
(Mayo Clinic, 2012 dalam Solikhah, 2017). nyeri berkurang atau sedikit ditransmisikan
Pada lansia yang mengalami peningkatan ke otak, kondisi tenang, rileks yang
asam urat, sehingga menyebabkan nyeri dirasakan akan memberikan pijatan halus
pada persendian membuat pemenuhan pada kelenjar-kelenjar pada tubuh,
kebutuhan tidur berkurang berdampak menurunkan produksi kortisol dalam darah,
langsung pada kualitas hidup penderita gout. menyeimbangkan hormone sehingga
Jika asam urat teratasi melalui sleep hygiene keseimbangan emosi dan ketenangan
dengan meningkatkan kenyamanan pikiran yang berhubungan langsung dalam
penderita maka kualitas hidup dapat
211
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
212
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
213
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
214
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
215
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 203 - 216, Juni 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
216