Anda di halaman 1dari 7
PEMETAAN GEOLOGI A. Peta Geologi Peta geologi merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh batuan, penyebaran batuan, Kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan batuan serta merangkum berbagal data lainnya. Peta geologi juga merupakan gambaran teknis dari permukaan bumi dan sebagian bawah permukean yang mempunyai arah, unsur-unsumya yang merupakan gambaran geologi, dinyatakan sebagai garis yang mempunyai kedudukan yang past Peta geologi umumnya dibuat diatas suatu peta dasar (peta topograti) dengan cara _memplot singkapan-singkapan batuan beserta unsur struktur geologinya diatas peta dasar tersebut. Pengukuran kedudukan batuan dan struktur di lapangan dilakukan dengan menggunakan kompas geologi. Kemudian dengan menerapkan hukum-hukum geologi dapat ditarik batas dan sebaran betuan atau satuan batuan serta unsur unsur struktumiya sehingga menghasilkan suatu peta geologl yang lengkep. Peta geologi dibuat beriandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana memanfaatan lahan, air dan sumberdaya ditentukan ates dasar peta geolodi Peta geologi menyalikan sebaran dari batuan dan tanah di permukaan atau dekat permukaan bumi, yang merupakan penyajian ilmiah yang paling baik yang menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi dan mencegah sumberdaya yang bernilai dari resiko bencana alam dan menetapkan kebijakan dalam pemanfaatan lahan Pemetaan Geologi Pemetaan geologl adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretas! dan dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan, termasuk misainya untuk penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko pencemaran, memprediks| bencana longsor, gempabumi, erupsi gunungapi, karakteristik sumberdaya mineral dan energi, manajemen lahan dan erencanaan tataguna lahan, dan lain sebagainya. Informasi yang ada pada peta ‘geologi sangat dibutuhkan bagi para pengambil Kepurtusan, balk untuk Keperluan sektor publik maupun swasta, seperti misalnya dalam penentuan rencana rute suatu jalan, sistem cut and fill pada pembutan jalan di medan yang berbukit- bukit, Peta geologi juga dipakei dalam benefit-cost analysis untuk memperkecil ketidak pastian dan potensi penambahan biaya Dalam pemetaan geologi, seorang ahli geologi harus mengetahui susunan dan Komposisi batuan serta struktur geologi, baik yang tersingkap di permukaan bumi maupun yang berada di bawah permukaan melalui pengukuran kedudukan batuan dan unsur struktur geologi dengan menggunakan kompas geologi serfa melakukan penafsiran geologi, baik secara induksi dan deduksi yang disajikan diatas peta dengan menggunakan simbol atau warna. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, seperti Sistem Informasi Geografi (SIG) maka aspek pemetaan geologi mengalami perubahan, yaitu dengan tersedianya piranti lunak (software) sebagai alat bantu yang memungkinkan ukuran (geometri) dan karakteristik dari suatu tubuh batuan dan kenampakan geologi lainnya disimpan secara elektronik (dalam format digital), ditelusuri, dianalisa, dan disajikan untuk berbagai Keperluan. Dengan memanfaatkan teknologi SIG, memungkinkan para ahli melakukan analisa spasial, misalnya dalam mencari sebaran polusi yang mungkin terjadi disekiter suatu sumur bor didasarkan atas sifat sifet batuannya (porositas dan permeabiliatas), penentuan rute rencana jalan dengan menghindari wilayah wilayan yang rawan longsor dan daerah daerah yang lerengnya tidak stabil. SIG juga menyediakan pete-peta geologi dan fasiltas untuk keperluan analisa geologi bagi para pengguna, baik ‘akhli geologi maupun yang bukan Metoda Pemetaan Geologi Lapangan Pada dasarya tahapan kerja pemetaan geologi lapangan dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu 1 Tahap Persiapan Dimulai dari kegiatan persiapan yang potret udara, analisa peta topograf pola aliran sungai, mempersiapkan perlengkapan lapangan dan studi literatur. Pada tahap ini akan menghasikan Potret Udara, Peta Dasar Kerja Lapangan dan Perlengkapan lapangan yang sesuai dengan kondisi medan 2 Tahap Penelitian Lapangan Tahap penelitian lapangan terdiri dari pengamatan geologi disepaniang Sungei atau jalan setapak dimana singkapan singkapan batuan tersingkap, melakukan pengumpulan dan perekaman data geologi, Pengambilan contoh dan pengeplotan pada peta dasar. Pada tahap ini akan dihasilkan Peta Geologi Sementara, Peta Lokasi Data, Peta Lokasi Contoh dan Contoh Batuan 3 Tahap Kegiatan Studio Tahap Kegiatan studio meliputi penelitian laboretorium terhadap contoh batuan yaitu petrologi, sedimentologi, geokimia, _paleontologi, Pentarikhan radiometri, analisa struktur geologi dan verifikasi hasil enafsiran citra dengan data lapangan. Hasil dari kegiatan studio berupa database yang sudah diverifkasi. Tahap pelaporan menghasilkan peta geologi dengan penjelasannya, 4 Tahap Pelaporan Pada tahap ini adalah pembuatan laporan hesil kerja dari tahap persiapan.tahap penelitian lapangan dan tahap Kegiatan studio. ‘Gambar 1 Tahapan kerja kegiatan pemetaan geologi Penyebaran Batuan pada Peta Peta geologi dihasilkan dari pengamatan dan pengukuran singkapan i lapangan yang kemudian di-plot pada peta dasar (peta topografi). Untuk dapat menggambarkan keadaan geologi pada suatu peta dasar, dipakai beberapa aturan teknis, antara lain untuk perbedaan jenis batuan dan struktur geologi digambarkan berupa garis. Penyebaran batuan beku akan mengikuti eturan bentuk tubuh batuan beku seperti misalnya sill, dike, stock, batholit dsb, sedangkan penyebaran batuan sedimen akan tergantung pada jurus dan kemiringannya (kedudukan batuannya), Hubungan Kedudukan Lapisan dan Topografi Penyebaran singkapan batuan akan tergantung bentuk permukaan bum ‘Suatu urutan perlapisan batuan yang miring, pada permukaan yang datar akan terlinat sebagai lapisar-lapisan yang sejajar. Akan tetapi pada permukaan bergelombang, batas-batas lapisan akan mengikuti afuran sesuai dengan kedudukan lapisan terhadap peta topografi, Aturan yang dipakai adalah, bahwa suatu batuan akan tersingkap sebagai titik, dimana titik tersebut merupakan perpotongan antara Ketinggian (dalam hel ini dapat dipakai kerangka garis Kontur) dengan lapisan batuan (dalam hal ini dipakai keranoka garis jurus) pada ketinggian yang sama. Aturan ini dapat dipakai untuk menggamberkan penyebaran_batuan dipermukean dengan mencari tik-titk tersebut, apabila jurus-jurus untuk beberapa ketinggian dapat ditentukan, Sebaliknya, dari suatu penyebaran singkaoan dapat pula ditentukan kedudukan lapisan dengan mencari Jurusjurusnya. Sehubungan dengan ini terdapat suatu keteraturan antara bentuk topografi, penyebaran singkapan dan kedudukan lapisan. Pada suatu bentuk torehan lembah, keteraturan ini mengikuti Hukum V. Metode Pemetaan Geologi Permukaan 4. Metode Orientasi Lapangan Metode orientasi dilapangan dilakukan dengan cara melakukan pengukuran secara langsung pada singkapan atau objek pengamatan yang tersingkap di permukaan seperti pada puncak bukit yang telah terjadi pengikisan secara intensif, pada dinding lembah dimana tanah telah terkikis oleh air limpasan serta pada bukaan akibat aktivitas manusia 2. Metode Lintasan Suatu metode pengamatan dilapangan dengan menggunakan lintasan sebagai alat bantu pengamatan untuk memperoleh variasi litologi daerah dengan cakupan yang luas dari daerah pemetaan, serta dimaksudkan untuk mengetahui arah kemenerusan lapian yang dapat dilakukan dengan metode lintasan terbuka maupun lintasan tertutup, Metode Pemetaan Bawah Permukaan Pemetaan bawah permukaan dapat dilakukan dengan melakukan Pengumpulan data lubang bor atau sumur uji yang nantinya dapat menggambarkan keadaan geologi dan zona pemineralan pada suatu level tertentu, Informasi urutan batuan dapat diperoleh melalui serpihan batuan yang tertembus bor atau inti bor ataupun melalui penampang geofisika lubang bor. Penampang Geologi Peta geologi selalu dilengkapi dengan penampang geologi, yang merupaken gambaran bawah permukaan dari keadaan yang tertera pada pete geologi. Keadaan bawah permukaan harus dapat ditafsirkan dari data geologi permukaan dengan menggunakan prinsip dan pengertian geologi yang telah cibahas sebelumnya. Untuk dapat lebih jelas menunjukkan gambaran bahwa permukaan Penampang dibuat sedemikian rupa sehingga akan mencakup hal-hal yang penting, misalnya; memotong seluruh satuan yang ada struktur geologi dan sebagainya. Untuk menggambarkan kedudukan lapisan pada penampang, dapat llakukan penggambaran dengan bantuan aris jurus, yaity dengan memproyeksikan titik perpotongan antara garis penampang dengan jurus lapisan pada ketinggian sebenarnya Apabila penampang yang dibuat tegak lurus pada jurus lapisan, maka kemiringan lapisan yang nampak pada penampang merupakan kemiringan lapisan sebenamya, sehingga kemiringan lapisan dapat langsung diukur pada penampang, akan tetapi bila tidak tegak lurus jurus, kemiringan lapisan yang tampak merugakan kemiringan semu, sehingga harus cikoreksi terlebih dahulu dengan menggunakan tabel koreksi atau secara arafis KESIMPULAN Peta geologi pada dasamya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan batuan serta merangkum berbagai data lainnya dan juga merupaken gambaran teknis dari permukaan bumi, yang dituangkan dalam bentuk gari- garis yang mempunyai kedudukan yang pasti Dalam pemetaan geologi, seorang ahli geologi harus mengetahui susunan dan komposisi batuan serta struktur geologi, balk yang tersingkap di Permukean bumi maupun yang berada di bawah permukaan melalui pengukuran kedudukan batuan dan unsur struktur geologi dengan menggunakan kompas geologi serta melakukan penatfsiran geologi, baik secara induksi dan deduksi yang disajikan diatas peta dengan menggunaken simbol atau warna. Peta geologi pada umumnya mempunyai banyak Kegunaan di dalam membantu kehidupan manusia diantaranya adalah a. Keteknikan (Pembangunan Pondasi Bendungan, Jalan Raya, Daya Dukung Lahan, Daerah Rawan Longsor, Daerah Rawan Baniir. dl) Pertambangan (Potensi Bahan Galian Ekonomis) d, Perminyakan (Potensi Sumberdaya Gas dan Minyakbumi) dll. DAFTAR PUSTAKA Stat Asisten Laboraturium Geologi., “Penuntun Praktikum Geologi Umum” Laboraturium Geologi, Universitas Islam Bandung,2014 Anonim., “Praktikum Geologi Dasar”, Laboraturium Bumi dan Antariksa Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA, UPI Adit 2013."PetaGeolog!” http:/jumalgeologi blogspot com/2013/02/petageologi html.(Diakses tanggal 2 Mei 2015 online ).

Anda mungkin juga menyukai