Anda di halaman 1dari 4

Lupus Eritematosus Sistemik Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga menyerang organ tubuh

tetap sehat. Namun, apa jadinya jika kekebalan tubuh justru

yang sehat. Penyakit ini tergolong misterius. Para dokter kadang bingung mendiagnosis penyakit ini. Hampir semua gejala dimiliki oleh penyakit ini. Gejala yang ada juga dapat menyerupai gejala penyakit lain sehingga seringkali didiagnosa sebagai penyakit lain. Sebab itu, penyakit ini sering disebut sebagai penyakit penyelinap dan penyakit peniru. Julukan lain penyakit ini adalah penyakit dengan seratus wajah. Selain itu, penyakit ini juga kerap disebut sebagai penyakit silent killer sebab jika tidak diketahui keberadaannya, sangat mematikan. Nama penyakit dengan berbagai nama ini adalah lupus. Penyakit tersebut dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Sedangkan penderitanya Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas ke berbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. disebut sebagai "odapus", orang dengan lupus. Autoimun Lupus dikelompokkan dalam penyakit auto-imun. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibody yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Pada penderita lupus tubuh membuat antibodi dalam jumlah banyak yang sifatnya bukan melindungi tubuh namun justru menyerang tubuh sendiri. Sifat merusak diri sendiri inilah yang membuat lupus disebut penyakit auto-imun. Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :. Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan pembuluh darah sel-sel radang (fagosit) dapat dibatasi dengan Tetapi, dalam keadaan abnormal, baik. Malah sel-sel radang tadi kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh kompleks ini tidak bertambah banyak

sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu. Gejala-gejala Penyakit Lupus Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh. Berbagai keluhan seperti demam bukan karena infeksi, penurunan berat badan, cepat lelah, nafsu makan menurun, rambut rontok, pegal linu, radang sendi, gangguan darah, gangguan syaraf, tukak mulut, dan peka terhadap sinar matahari sampai timbul bercak kupu-kupu di muka sering dirasakan penderita lupus. Namun, keluhan yang dirasakan antara penderita yang satu dengan penderita yang lain berbeda. Sebagai patokan apabila seseorang mengalami empat gejala, maka sudah dapat dikatakan positif mengidap lupus. Selain itu, penderita Lupus mengalami gejala seperti. kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah

menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadangkadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus. Untuk sembuh total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh. Jenis-jenis Penyakit Lupus Secara garis besar ada tiga jenis lupus, yaitu LES (lupus eritematosus sistemik), lupus diskoid, dan lupus obat. LES menyerang dan menimbulkan komplikasi pada organorgan dalam tubuh seperti ginjal, paru-paru, otak, jantung, sendi, dan lain-lain. Lupus diskoid adalah lupus kulit dengan manifestasi beberapa jenis kelainan kulit. Sedang lupus obat adalah lupus yang timbul akibat efek samping obat. Lupus jenis ini biasanya akan sembuh sendiri dengan memberhentikan obat yang menimbulkan efek samping itu. Setiap orang dapat terserang lupus. Namun umumnya adalah para perempuan yang berada dalam usia produktif. Sedang mengenai penyebab, sejauh ini belum dapat diketahui. Sejumlah faktor risiko yang berpotensi menimbulkan lupus yaitu faktor genetik dan lingkungan. Selain itu, faktor hormonal dapat menyebabkan lupus meskipun yang paling dominan adalah karena faktor genetik Jika seorang ibu menderita lupus maka anaknya atau anggota keluarga lainnya punya kecenderungan terjangkit penyakit ini. Jadi tidak ada virus menular seperti halnya AIDS, yang kalau si anak lahir maka secara otomatis akan terkena juga penyakit tersebut. Faktor lingkungan bisa berupa paparan sinar ultraviolet, infeksi, stres, dan obat-obatan. Faktor lingkungan bukanlah faktor dominan karena masih dapat disiasati. Seperti misalnya, menyiasati paparan sinar ultraviolet dengan menggunakan tabir surya atau sun block. Deteksi terhadap lupus sebenarnya mudah jika para dokter sudah memiliki kemampuan dasar untuk mendiagnosis penyakit ini. Sayangnya, hingga sekarang masih sedikit dokter yang memiliki kemampuan dalam mendiagnosis penyakit lupus. Akibatnya, semakin banyak anggota masyarakat yang terkena penyakit ini namun tidak

mendapatkan penanganan yang semestinya. Kini, penderita yang terdaffar di Jakarta sudah mencapai sekitar 400 orang. Jumlah ini belum termasuk yang di luar Jakarta. Medikasi Pengobatan utama terhadap lupus adalah dengan memberikan kortikosteroid. Untuk penderita yang memerlukan pengobatan dalam dosis tinggi, perlu dipikirkan untuk memberi tambahan obat lain seperti imuran, endoxan, dan methotrexate. Ini dimaksudkan agar efek kortikosteroid tidak terlalu berat. Dengan pengobatan yang tepat dan terawasi, lupus kini tak lagi menjadi penyakit yang merenggut banyak nyawa penderitanya. Angka kematian sudah dapat ditekan hingga di bawah 10 persen. Bahkan sebagian penderita, dapat sembuh total. Sementara itu sebagian lagi tak sembuh secara total, namun kondisi penyakit terkontrol, seperti halnya pada penderita kencing manis atau tekanan darah tinggi. Para odapus pun tak perlu khawatir sebab lupus tak membuatnya menghambat penderita melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan tak sedikit dari mereka yang tetap eksis dengan karirnya walau mengidap penyakit Lupus. Odapus pun, yang sebagian besar kaum hawa ini tak perlu khawatir. Mereka tetap bisa hamil dan punya anak.

Anda mungkin juga menyukai