HALAMAN JUDU L
MAKALAH
Disusun oleh:
1. Devia Cahya Nugrahati 6-07/06
2. Firman Triwibowo 6-07/07
3. Hadi Sutrisno 6-07/09
Tugas Kelompok
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis tujukan kepada kehadirat Allah SWT karena atas
Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)” dengan baik dan tepat waktu.
dukungan, bimbingan, masukan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
2. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan secara satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mohon maaf atas
segala kekurangan serta mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR GRAFIK
vi
7
BAB I
PENDAHULUAN
muncul di kota Wuhan, China yang mana dilaporkan secara resmi kepada
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Desember 2019. Virus ini kemudian
banyak tentu mengalami dampak besar akibat pandemi Covid-19 ini, dengan
orang, pandemi ini juga menimbulkan pengaruh diberbagai aspek kehidupan yaitu
memberikan efek domino pada kesehatan, sosial dan berujung pada kondisi
aktivitas sosial sebagai langkah memutus penularan virus. Sementara itu dari
aktivitas sosial inilah akan tercipta pasar sehingga muncul prinsip permintaan dan
penawaran. Pada dunia usaha pandemi Covid-19 ini berdampak besar karena
jumlah konsumen yang berdampak pada produsen, beberapa perusahaan ada yang
tutup dan mengurangi pekerjanya untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan pada
8
masa pandemi ini, Pandemi Covid-19 ini secara langsung berdampak meningkatkan
penurunan, indeks harga saham gabungan jatuh berpuluh-puluh persen karena rasa
kekhawatiran investor akan pandemi Covid-19 ini. Selain itu Indonesia juga
dan Belanja Negara (APBN), baik berupa berkurangnya pendapatan pajak, naiknya
pandemi Covid-19 ini, dan hal tersebut sangat membutuhkan bantuan dari
kebijakan yang tepat dan akurat, kebijakan yang diambil pemerintah dapat berupa
kebijakan fiscal dan kebijakan moneter. Pemerintah telah melakukan upaya untuk
pada Pasal 22 ayat 1 UUD 1945, bahwa dalam situasi atau keadaan yang memaksa,
yang mengatur tentang kebijakan keuangan nasional dan stabilitas sistem keuangan
Covid-19.
negara dan kebijakan stabilitas sistem keuangan, yang ditempuh dengan tetap
negara untuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN) berjangka panjang di pasar
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka Penulis telah
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan makalah ini adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
sebuah aturan yang berbentuk hukum untuk tetap menjaga jalannya pemerintahan
yang akuntabel dan penuh tanggung jawab. Maka dari itu, pemerintah dalam
yang akan digelontorkan oleh pemerintah dalam menangani Covid-19 ini. Program
Negara;
Covid- 19;
2.2.1 Pengertian
global, yang disebabkan oleh penyebaran pandemic COVID-19 pada tahun 2020
kebijakan khusus. Pemerintah dan instansi terkait telah mengatasi keadaan darurat
pengaman sosial serta pemulihan aktivitas bisnis yang terkena dampak. Oleh karena
itu, diperlukan instrument peraturan atau hukum yang tepat bagi pemerintah terkait
hal-hal tersebut.
13
pada Pasal 22 ayat 1 UUD 1945 , bahwa dalam situasi atau keadaan yang memaksa
yang mengatur tentang kebijakan keuangan nasional dan stabilitas sistem keuangan
keuangan negara. Hal ini merupakan bentuk respon dari pemerintah. Selain PP 23
tahun 2020 banyak langkah-langkah strategis lain yang dilakukan pemerintah untuk
pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial. Semua ini untuk mendukung
Nasional yang selanjutnya disebut Program PEN adalah rangkaian kegiatan untuk
(UKM, perusahaan), BUMN dan perbankan agar dapat bertahan dan terhindar dari
Program PEN ditujukan untuk tetap menjaga daya beli masyarakat yang
secara bertahap. Dimulai dari rumah tangga masyarakat yang paling rentan, lalu ke
sektor usaha (UMKM) lalu ke industri yang lebih besar. Secara perlahan roda
Selain itu Program PEN juga bertujuan untuk melindungi, menjaga dan
usahanya. Program ini dijalankan dengan beberapa prinsip yakni sebagai berikut :
kelola yang baik, transparan, akseleratif, adil, dan akuntabel sesuai dengan
6. Adanya pembagian biaya dan resiko antar pemangku kepentingan sesuai tugas
Dalam pelaksanaan program PEN, pemerintah pusat berfokus pada para pelaku
usaha kusunya UMKM serta masyarakat. Unsur tersebut dinilai berperan penting
3. Investasi Pemerintah
lainnya.
4. Penjaminan
16
5. Belanja Negara
undang-undang.
hal tersebut tentu menimbulkan dampak pada postur APBN 2020. Kecemasan dari
berpengaruh pada IHSG. APBN 2020 juga menghadapi tekanan, dari sisi
penerimaan pajak, bea cukai dan PNBP mengalami penurunan hal tersebut terjadi
karena adanya penurunan kegiatan ekonmi, faktor pelaku ekonomi dan harga
mengalami kenaikan untuk kesehatan, insentif usaha, bansos dan lain-lain Hal ini
Negara (APBN) dan/atau sumber lainnya yang sesuai dengan ketentuan peraturan
menggunakan strategi pembiayaan yang paling aman dengan biaya relatif kecil
berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL), ini dimaksudkan untuk mempertahankan
cashflow yang ada. Hal ini dapat mengurangi pembiayaan yang bersumber dari
market. Cash yang sudah ada di tangan pemerintah dapat digunakan untuk
menutupi defisit yang ada. Sumber kedua, dana abadi pemerintah seperti LPDP.
(SILPA) 2020 sebesar Rp 234,7 triliun. Dari angka tersebut Rp 66,7 triliun SILPA
karena terdapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang tidak
ditarik pemerintah, jadi masih berada dalam himpunan bank milik negara
Perpres Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2020 Tentang Perubahan Postur dan RAPBN Tahun Anggaran 2020.
melakukan pinjaman yang bersumber dari luar negeri. Pinjaman tersebut dilakukan
secara bilateral maupun multilateral. Perubahan utang tersebut dapat dilihat pada
dengan penuh kehati-hatian, dimana porsi pinjaman luar negeri relatif lebih kecil
dibanding pembiayaan yang bersumber dari SBN
tahun 2019 dengan nilai sebesar ¥ 177.000.000.000, hal tersebut juga terjadi pada
SBN Valas Euro (€) yang pada tahun 2019 memiliki nilai sebesar € 1.750.000.000.
belum stabil sehingga penerbitan SBN Valas belum diperlukan dalam jumlah yang
besar, fokus pemerintah juga masih tertuju dengan penyelamatan ekonomi nasional.
23
bahwa untuk pembiayaan program PEN, Pemerintah dapat menerbitkan SBN yang
dibeli oleh Bank Indonesia di pasar perdana. Bank Indonesia juga menetapkan
kebijakan penurunan GWM dan peningkatan rasio PLM yang akan membantu
SKB pertama bahwa BI dapat membeli SBN di pasar primer melalui mekanisme
pasar termasuk dengan skema lelang utama, GSO, dan private placement. SKB
kedua mengenai kebijakan burden sharing antara pemerintah dan BI, dimana BI
akan membantu dari sisi pendanaan public goods dalam APBN 2020 melalui
atas 53,8% dari total penerbitan surat utang pemerintah yang diperdagangkan tahun
2020. Sedangkan pembeli terbesar kedua adalah sektor perbankan sebesar Rp 387
24
triliun. Pembelian SBN oleh Bank Indonesia sangat membantu pemerintah dalam
melaksanakan program PEN, sebagaimana pada data di atas bahwa terlihat Bank
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pelebaran defisit APBN 2020
mengalami kenaikan menjadi sebesar 6,34%. Kenaikan defisit APBN 2020
dipengaruhi oleh turunya pendapatan negara dan meningkatnya belanja negara
pada tahun 2020. Pada pembiayaan mengalami kenaikan menjadi Rp 1.039,2
triliun karena dibutuhkan pembiayaan yang prudent untuk menutup kebutuhan
defisit dan mendukung program PEN 2020.
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 695,2 triliun dalam biaya
PEN. Biaya tersebut dibagi menjadi enam klaster, klaster kesehatan dengan
total pagu sebesar Rp 99,5 triliun, klaster perlindungan sosial dengan pagu
anggaran sebesar Rp 230,21 triliun, klaster sektoral dan Pemda dengan pagu
sebesar Rp 67,86 triliun, klaster UMKM dengan pagu sebesar Rp 116,31
triliun, pembiayaan korporasi dengan pagu sebesar Rp 60,73 triliun, dan
insentif usaha dengan pagu sebesar Rp 120,61 triliun. Besaran pagu anggaran
program PEN sebagian berasal dari pembiayaan yang terdapat pada APBN
2020 dapat berupa sumber internal pemerintah, penarikan pinjaman, penerbitan
SBN di pasar domestik, penerbitan SBN Valas, dan penerbitan SBN yang
dibeli oleh Bank Indonesia.
Realisasi program PEN tahun 2020 mencapai Rp 575,8 triliun atau
sebesar 82,83% dari pagu anggaran PEN. Program PEN diprioritaskan untuk
merespon kondisi kesehatan masyarakat yang mengalami dampak yang luar
biasa, termasuk juga untuk memulihkan daya beli masyrakat, membantu dunia
usaha, dan UMKM. Berdasarkan data realisasi program PEN 2020, untuk
klaster kesehatan mencapai realisasi dengan nilai 63,8%, klaster perlindungan
sosial 95,7%, klaster sektoral dan Pemda 98,1%, klaster UMKM 96,6%, klaster
pembiayaan korporasi 100%, dan insentif usaha 46,5%. Berdasarkan data
tersebut pemerintah belum mampu untuk mencapai penyerapan pagu anggaran
PEN secara maksimal. Realisasi program PEN selanjutnya dapat dilihat pada
Gambar 3.1 Realisasi Program PEN 2020.
26
SIMPULAN
menjalankan usahanya.
2. Program PEN dapat dibagi menjadi 6 (enam) klaster yaitu klaster kesehatan,
klaster perlindungan sosial, klaster sektoral dan Pemda, klaster UMKM, klaster
perubahan postur dan rincian APBN 2020 sebanyak dua kali yang didalamnya
sebagian berasal dari pembiayaan yang terdapat pada APBN 2020 dapat berupa
domestik, penerbitan SBN Valas, dan penerbitan SBN yang dibeli oleh Bank
Indonesia.
27
28
3. Besaran Pagu anggaran program PEN tahun 2020 sebesar Rp 695,2 triliun
dengan realisasi anggaran sebesar Rp 575,8 triliun atau 82,83% dari pagu
inovasi dan penyerapan anggaran PEN agar mendapatkan hasil yang optimal
DAFTAR PUSTAKA
Kontan. Kemenkeu catat penerbitan SBN valas mencapai US$ 10,8 miliar di tahun
2020. https://nasional.kontan.co.id/news/kemenkeu-catat-penerbitan-sbn-
valas-mencapai-us-108-miliar-di-tahun-2020?page=2. Diakses pada 20 Juli
2021.
Kontan. Faktor yang membuat realisasi penerbitan SBN ritel di 2020 meningkat.
https://investasi.kontan.co.id/news/faktor-yang-membuat-realisasi-
penerbitan-sbn-ritel-di-2020-meningkat. Diakses pada 20 Juli 2021.
PERAN ANGGOTA