Anda di halaman 1dari 6

Tips supaya lansia mau makan lahap

1. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan

Makan sendirian bisa membuat lansia malas makan atau jadi menunda-nunda makan
karena mau menunggu anggota keluarga yang lain makan juga. Karena itu, sebisa mungkin
temani orangtua atau kakek-nenek Anda saat mereka makan.

Sambil makan, ajak lansia mengobrol soal hal-hal yang disukainya. Jangan makan sambil
membicarakan hal-hal yang sifatnya negatif atau terlalu serius. Hal itu bisa membuat lansia
menganggap waktu makan adalah saat-saat yang tidak menyenangkan dan harus dihindari.

Kalau memang ada hal penting yang harus dibicarakan, tunggu sampai orang terkasih Anda
selesai makan dan beranjak dari ruang makan.

2. Perhatikan kebiasaan makan orang tercinta Anda

Anda harus menghafalkan kebiasaan makan lansia. Misalnya lansia cepat bosan dengan
menu yang itu-itu saja. Usahakan untuk menghadirkan menu makanan yang beragam dan
bervariasi setiap harinya. Anda bahkan bisa mencoba untuk merancang menu makan
bulanan dengan orang terkasih Anda. Dengan begitu, ia bisa merasa lebih terlibat dan
punya kendali atas makanannya.

Sementara kalau lansia adalah tipe orang yang pilih-pilih makanan, hidangkan makanan
yang memang ia sukai dan sudah tahu rasanya. Jangan terlalu sering menyajikan makanan
baru yang belum pernah ia coba. Saat ini, kebutuhan gizinya lebih penting daripada risiko
lansia tidak mau makan karena takut mencoba menu baru.

3. Bantu lansia untuk makan

Mungkin orang terkasih Anda sebenarnya merasa lapar dan mau makan, tetapi kesulitan
melakukannya. Karena itu, temani lansia setiap makan dan perhatikan apa saja
kebutuhannya.

Anda sendiri harus peka terhadap kebutuhannya, jangan sampai lansia harus berkali-kali
memberi tahu Anda apa yang ia butuhkan. Ini karena lama-lama ia akan takut merepotkan
Anda atau merasa bahwa Anda sebenarnya tidak ingin membantunya.

Misalnya lansia kesulitan untuk memotong makanan seperti daging. Sebaiknya bantu
potong makanannya jadi lebih kecil. Kalau lansia kesulitan mengangkat gelas minum,
sediakan sedotan dan bantu orang terkasih Anda untuk minum.

4. Penuhi kebutuhan gizinya

Lansia tidak harus langsung makan banyak sekaligus. Boleh makan sedikit-sedikit, tapi
kuncinya adalah pastikan makanannya padat gizi. Setiap makan, lansia harus mendapatkan
asupan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan lemak.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menentukan jenis makanan apa
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi lansia serta minta panduan untuk
memenuhi kebutuhan gizi lansia.   
5. Jaga kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian.
Kesulitan mengunyah dan tidak mau makan bisa karena rasa tidak nyaman di mulut, mulut
kering, sariawan, gigi goyang, dan kebersihan yang buruk (termasuk perawatan gigi palsu
yang kurang baik) bisa memengaruhi kenyamanan makan.

Selain itu, gigi ompong pada lansia juga memengaruhi pemilihan makanan. Karena itu,
sebaiknya temani lansia untuk periksa ke dokter gigi kalau ada keluhan tertentu dan untuk
kontrol rutin.

6. Perhatikan obat-obatan yang dikonsumsi lansia

Penggunaan obat-obatan untuk kondisi tertentu bisa menyebabkan menurunnya


kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi tertentu, gangguan pencernaan, dan penurunan
nafsu makan.

Karena itu, catat semua jenis obat yang digunakan oleh orang terkasih Anda dan beri tahu
dokter kalau ada perubahan pola makan pada lansia. Misalnya kalau lansia jadi tidak mau
makan.

Sebelum mengonsumsi jenis obat baru, Anda juga sebaiknya tanya dulu ke dokter dan
apoteker apakah akan menimbulkan efek samping yaitu kehilangan nafsu makan.

7. Bujuk lansia agar mau makan dengan penuh kesabaran

Coba ingat-ingat waktu Anda masih kecil dulu. Semakin dipaksa dan dimarah-marahi agar
makan, Anda semakin tidak nafsu makan, bukan? Begitu juga dengan lansia.

Karena itu, saat membujuk lansia agar mau makan, Anda harus banyak bersabar dan selalu
gunakan nada bicara yang positif, enteng, dan ceria. Jangan malah diancam seperti, “Kalau
ayah tidak makan sekarang juga, nanti aku tidak akan siapkan makanan apa pun buat
ayah.”

Penyebab Menurunnya Nafsu Makan Pada


Lansia
Orang berusia lanjut akan menglami banyak perubahan pada kondisi
fisiologis pada tubuh cenderung berubah. Hal ini lah yang menyebabkan
seorang lansia akan mengalami penurunan nafsu makan. Kategori lansia
yang dimaksud adalah orang yang sudah memasuki usia 60 tahun ke atas
atau pun yang sudah mengalami penuruan fusngi tubuh.

Berikut adalah beberapa faktor umum yang menyebabkan penurunan nafsu


makan pada lansia:
1. Gangguan psiko kognitif

Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM, Humas Perhimpunan Dokter


Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), mengatakan bahwa salah satu
faktor yang menyebabkan lansia sulit untuk makan adalah karena adanya
gangguan psiko kognitif yang menyebabkan penurunan kemampuan berpikir
seseorang.

Lansia juga dapat mengalami penurunan kemampuan saraf pengecap


sehingga kesulitan untuk membedakan rasa. Jika hal ini terjadi, tentunya
bisa menyebabkan makanan yang kita anggap lezat, belum tentu terasa
lezat di lidah lansia.

2. Menurunnya fungsi sistem pencernaan

Menurunnya fungsi pencernaan juga dapat menjadi faktor penyebab lansia


susah makan. Seiring dengan berjalannya usia, akan semakin banyak gigi
yang copot, akibatnya mengunyah pun menjadi lebih sulit. Makanan yang
masuk tidak terkunyah dengan baik dan langsung ditelan, sehingga makanan
tersebut nyangkut di tenggorokan.

Faktor lainnya adalah adanya penurunan produksi lendir yang melindungi


lambung. Hal ini dapat menyebabkan lambung jadi terasa lebih cepat penuh
dan dapat memicu rasa mual.

3. Perubahan hormon

Penyebab lansia susah makan lainnya adalah perubahan hormon. Sebuah


penelitian menunjukkan bahwa jumlah hormon ghlerin yang dapat disebut
dengan hormon lapar pada lansia tidak mengalami penurunan. Meskipun
jumlah hormon lapar masih sama, ternyata perubahan justru terjadi pada
jumlah peptida YY atau hormon yang dapat menekan rasa lapar.

Jadi meskipun jumlah ghlerin masih sama, nafsu makan dapat tetap
menurun karena ditahan oleh peptida YY yang meningkat drastis jumlahnya.
Hal ini lah yang membuat banyak lansia susah makan.
Cara Mengatasi Lansia yang Susah Makan
Kebutuhan makan lansia pada dasarnya menurun jika dibandingkan ketika
dalam usia produktif. Namun memenuhi kebutuhan asupan makanan sesuai
dengan usia seseorang tetap harus dilaksanakan dengan baik. Jika asupan
makanan tidak dijaga, maka dapat menyebabkan malnutrisi dan memicu
berbagai penyakit lainnya.

Cara mengatasi lansia yang susah makan dapat dilakukan dengan beberapa
cara seperti berikut ini!

1. Makanan untuk lansia yang susah makan

Kebutuhan makan pada lansia memang menurun, tapi makanan dengan gizi
seimbang tetap dibutuhkan. Jika melihat pada beberapa penyebab
penurunan nafsu makan di atas, kebutuhan makanan untuk lansia yang
susah makan tentunya harus lebih diperhatikan.

Pemilihan makanan untuk lansia yang susah makan harus disesuaikan


dengan penyebabnya. Makanan yang lebih mudah dicerna dan mudah
dikunyah akan lebih dibutuhkan oleh lansia. Menyediakan makanan sesuai
dengan keinginan orang tua di rumah juga tentunya dapat memperbaiki
nafsu makannya.

2. Susu untuk lansia yang susah makan

Pemberian susu untuk lansia yang susah makan mungkin dibutuhkan untuk
sebagian lansia. Susu memang tidak dapat meningkatkan nafsu makan, tapi
terdapat varian susu yang dapat membantu memenuhi asupan nutrisi yang
tidak didapatkan pada makanan.

Susu untuk lansia yang susah makan seharusnya memiliki kandungan nutrisi
yang lengkap dan seimbang mulai dari kandungan protein, karbohidrat, dan
lemaknya harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
3. Vitamin untuk lansia susah makan

Selain pemberian susu, pemberian vitamin untuk lansia susah makan juga
dapat dilakukan. Berbeda dengan susu, selain memberikan nutrisi, vitamin
memiliki kemungkinan untuk dapat memperbaiki atau meningkatkan nafsu
makan pada lansia.

Pentingnya Peran Keluarga dalam Menjaga


Nafsu Makan Lansia
Sama halnya seperti anak-anak, lansia juga membutuhkan perhatian khusus
dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Salah satu yang tidak boleh luput
dari perhatian adalah dalam hal menjaga asupan makanan. Jika di rumah
Anda tinggal dengan orang tua yang telah lansia, komunikasi yang baik
sangat dibutuhkan.

Ketika penurunan nafsu makan terjadi, lebih baik cari tahu penyebabnya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menyediakan makanan dengan
nutrisi lengkap dan disukai oleh orang tua Anda tentunya akan mendukung
nafsu makannya tetap terjaga.

Jika ingin memberikan susu untuk lansia yang susah makan, sebaiknya
diskusikan lebih dulu susu seperti apa yang disukai. Jangan asal meberikan
susu yang ternyata rasanya tidak disukai. Begitu juga dengan pemilihan
vitamin, lebih baik diskusikan bersama keluarga.

Perlu diketahui juga bahwa mungkin pola makan lansia berbeda dengan kita
yang masih dalam usia produktif. Jam laparnya bisa jadi tidak menentu,
jadinya akan lebih baik jika selalu tersedia makanan untuk memenuhi
kebutuhan lansia kapan pun lapar datang melanda.

Jika semua cara sudah dilakukan tapi ternyata nafsu makan tetap tidak
membaik, maka sebaiknya diskusikan dengan dokter untuk mengetahui
penyebabnya lebih lanjut. Gangguan kesehatan tertentu juga dapat
menyebabkan penurunan nafsu makan pada lansia.
Selain nafsu makan menurun, sebagian lansia kemungkinan juga mengalami
kondisi tertentu yang mengharuskannya memiliki pola makan yang berbeda.
Dalam hal ini peran keluarga juga sangatlah penting agar para lansia dapat
tetap hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai