Makan sendirian bisa membuat lansia malas makan atau jadi menunda-nunda makan
karena mau menunggu anggota keluarga yang lain makan juga. Karena itu, sebisa mungkin
temani orangtua atau kakek-nenek Anda saat mereka makan.
Sambil makan, ajak lansia mengobrol soal hal-hal yang disukainya. Jangan makan sambil
membicarakan hal-hal yang sifatnya negatif atau terlalu serius. Hal itu bisa membuat lansia
menganggap waktu makan adalah saat-saat yang tidak menyenangkan dan harus dihindari.
Kalau memang ada hal penting yang harus dibicarakan, tunggu sampai orang terkasih Anda
selesai makan dan beranjak dari ruang makan.
Anda harus menghafalkan kebiasaan makan lansia. Misalnya lansia cepat bosan dengan
menu yang itu-itu saja. Usahakan untuk menghadirkan menu makanan yang beragam dan
bervariasi setiap harinya. Anda bahkan bisa mencoba untuk merancang menu makan
bulanan dengan orang terkasih Anda. Dengan begitu, ia bisa merasa lebih terlibat dan
punya kendali atas makanannya.
Sementara kalau lansia adalah tipe orang yang pilih-pilih makanan, hidangkan makanan
yang memang ia sukai dan sudah tahu rasanya. Jangan terlalu sering menyajikan makanan
baru yang belum pernah ia coba. Saat ini, kebutuhan gizinya lebih penting daripada risiko
lansia tidak mau makan karena takut mencoba menu baru.
Mungkin orang terkasih Anda sebenarnya merasa lapar dan mau makan, tetapi kesulitan
melakukannya. Karena itu, temani lansia setiap makan dan perhatikan apa saja
kebutuhannya.
Anda sendiri harus peka terhadap kebutuhannya, jangan sampai lansia harus berkali-kali
memberi tahu Anda apa yang ia butuhkan. Ini karena lama-lama ia akan takut merepotkan
Anda atau merasa bahwa Anda sebenarnya tidak ingin membantunya.
Misalnya lansia kesulitan untuk memotong makanan seperti daging. Sebaiknya bantu
potong makanannya jadi lebih kecil. Kalau lansia kesulitan mengangkat gelas minum,
sediakan sedotan dan bantu orang terkasih Anda untuk minum.
Lansia tidak harus langsung makan banyak sekaligus. Boleh makan sedikit-sedikit, tapi
kuncinya adalah pastikan makanannya padat gizi. Setiap makan, lansia harus mendapatkan
asupan karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, dan lemak.
Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk menentukan jenis makanan apa
yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi lansia serta minta panduan untuk
memenuhi kebutuhan gizi lansia.
5. Jaga kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian.
Kesulitan mengunyah dan tidak mau makan bisa karena rasa tidak nyaman di mulut, mulut
kering, sariawan, gigi goyang, dan kebersihan yang buruk (termasuk perawatan gigi palsu
yang kurang baik) bisa memengaruhi kenyamanan makan.
Selain itu, gigi ompong pada lansia juga memengaruhi pemilihan makanan. Karena itu,
sebaiknya temani lansia untuk periksa ke dokter gigi kalau ada keluhan tertentu dan untuk
kontrol rutin.
Karena itu, catat semua jenis obat yang digunakan oleh orang terkasih Anda dan beri tahu
dokter kalau ada perubahan pola makan pada lansia. Misalnya kalau lansia jadi tidak mau
makan.
Sebelum mengonsumsi jenis obat baru, Anda juga sebaiknya tanya dulu ke dokter dan
apoteker apakah akan menimbulkan efek samping yaitu kehilangan nafsu makan.
Coba ingat-ingat waktu Anda masih kecil dulu. Semakin dipaksa dan dimarah-marahi agar
makan, Anda semakin tidak nafsu makan, bukan? Begitu juga dengan lansia.
Karena itu, saat membujuk lansia agar mau makan, Anda harus banyak bersabar dan selalu
gunakan nada bicara yang positif, enteng, dan ceria. Jangan malah diancam seperti, “Kalau
ayah tidak makan sekarang juga, nanti aku tidak akan siapkan makanan apa pun buat
ayah.”
3. Perubahan hormon
Jadi meskipun jumlah ghlerin masih sama, nafsu makan dapat tetap
menurun karena ditahan oleh peptida YY yang meningkat drastis jumlahnya.
Hal ini lah yang membuat banyak lansia susah makan.
Cara Mengatasi Lansia yang Susah Makan
Kebutuhan makan lansia pada dasarnya menurun jika dibandingkan ketika
dalam usia produktif. Namun memenuhi kebutuhan asupan makanan sesuai
dengan usia seseorang tetap harus dilaksanakan dengan baik. Jika asupan
makanan tidak dijaga, maka dapat menyebabkan malnutrisi dan memicu
berbagai penyakit lainnya.
Cara mengatasi lansia yang susah makan dapat dilakukan dengan beberapa
cara seperti berikut ini!
Kebutuhan makan pada lansia memang menurun, tapi makanan dengan gizi
seimbang tetap dibutuhkan. Jika melihat pada beberapa penyebab
penurunan nafsu makan di atas, kebutuhan makanan untuk lansia yang
susah makan tentunya harus lebih diperhatikan.
Pemberian susu untuk lansia yang susah makan mungkin dibutuhkan untuk
sebagian lansia. Susu memang tidak dapat meningkatkan nafsu makan, tapi
terdapat varian susu yang dapat membantu memenuhi asupan nutrisi yang
tidak didapatkan pada makanan.
Susu untuk lansia yang susah makan seharusnya memiliki kandungan nutrisi
yang lengkap dan seimbang mulai dari kandungan protein, karbohidrat, dan
lemaknya harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
3. Vitamin untuk lansia susah makan
Selain pemberian susu, pemberian vitamin untuk lansia susah makan juga
dapat dilakukan. Berbeda dengan susu, selain memberikan nutrisi, vitamin
memiliki kemungkinan untuk dapat memperbaiki atau meningkatkan nafsu
makan pada lansia.
Ketika penurunan nafsu makan terjadi, lebih baik cari tahu penyebabnya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menyediakan makanan dengan
nutrisi lengkap dan disukai oleh orang tua Anda tentunya akan mendukung
nafsu makannya tetap terjaga.
Jika ingin memberikan susu untuk lansia yang susah makan, sebaiknya
diskusikan lebih dulu susu seperti apa yang disukai. Jangan asal meberikan
susu yang ternyata rasanya tidak disukai. Begitu juga dengan pemilihan
vitamin, lebih baik diskusikan bersama keluarga.
Perlu diketahui juga bahwa mungkin pola makan lansia berbeda dengan kita
yang masih dalam usia produktif. Jam laparnya bisa jadi tidak menentu,
jadinya akan lebih baik jika selalu tersedia makanan untuk memenuhi
kebutuhan lansia kapan pun lapar datang melanda.
Jika semua cara sudah dilakukan tapi ternyata nafsu makan tetap tidak
membaik, maka sebaiknya diskusikan dengan dokter untuk mengetahui
penyebabnya lebih lanjut. Gangguan kesehatan tertentu juga dapat
menyebabkan penurunan nafsu makan pada lansia.
Selain nafsu makan menurun, sebagian lansia kemungkinan juga mengalami
kondisi tertentu yang mengharuskannya memiliki pola makan yang berbeda.
Dalam hal ini peran keluarga juga sangatlah penting agar para lansia dapat
tetap hidup sehat.