Anda di halaman 1dari 6
METODE PELAKSANAAN Tahap Pelaksenaan Pekerjaan adalah tehap realisasi design rencana ‘menjadi sebuah bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutubkan metodologi yang ¢efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metodeyang ipakai dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan ‘yang sama, hal ini tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dibadapi. Perencanaan yang matang mengenai tabapan-tahapan dalam ‘menyelesaiken pekerjaan dilapangan mutlak diperlukan untuk mendapatkan hasil ‘yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Berikut ini akan dijelaskan metode pelaksanaan fisik dilspangan pembangunan jembatan A. Bakau I Aceh. Panjang total jembatan tersebut adalah 40.5 meter, untuk menyalurkan selurub beban jembatan ke tanoh digunakan pondasi ting pancang. sedangkan struktur atas jembatan khususnya gelagar ‘uiama jembatan menggunakan PCI-Ginder (Precast Consreete I Girder) Pekerjaan fisik di lapangan tersebut meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanab, pekerjaan struktur (pondasi, abutmen dan PCI-Girder), pekerjaan beton, ddan perkerasan aspal. A. Pekerjaaan Persiapan Pada pekerjaan persiapan ini ada dua sub bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan, sub bidang pekesjaan tersebut autara lain Mobilisasi alat dan pekerja ke lokasi pembangunan dan pekerjaan Pengukuran dan leveling (Witz) 1. Mobilisasi Alat dan Pekerja Tahap awal pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan memobilisasi semua keperluan yang dibutubkan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan seperti tenaga kerja lapangan, personil inti dan alat kerja Proses mobilisasi alat berada dilakukan secara betahap sesuai keperluaamnys seingga tidak ada alat yang menumpul tidak terpakai jingga berpotensi menghambat pelaksanean dilapangan. Proses mobilisasi pada jembatan ini meliputi Tenaga Kerja Personil inti lapang Tenaga kerja harian Bahan Papan name proyek Direksi Keet Pagar sementara Teada pengecoran Ramu Lalu intas Lampu pen man, Peralatan Excavator Vibrator roller Tandem roller Tire Roller Asphalt fini Asphalt sprayer Genset Stamper Concrete Vibrator: Air Compressor Mobil crane Mobil Couerete Pump Bar bender Bar cutter Boogey trailer 2, Pekerjaan Pengukuran dan Levelling Pekerjaan pengukuran dan Jeveling lapangan (Uitzet) merupakan jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denab bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah disediakan, Pekerjaan ini berupa pengukuran dilokasi bangunan sesuai dengan gambar rencana bangunanjembatan. Hasil dari pengukuran ini berupa garis-garis lurus yang menunjukkan sumbu-sumbu bangunan yang diperoleh dengan menghubungkan titik-titik hasil pengukuran, Tahapan Pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan leveling meliputi 1. Membuat bidang datar ‘Untuk membuat bidang datar pada pekerjaan pengukuran dan leveling Japangan ini digunakan pesawat waterpassen. 2. Membuat garis siku, untuk sudut-sudut bangunan Untuk membuat garissiku-silm dilapangan cukup dengan memanfaatkan dalil Pythagoras, yaitu perbendingan sis dengan sisi tegak dan sisi datar dengan angka perbandingan 5:4:3. 3. Memasang papan duga (Bowwplank) untuk acuan, Bounplank/papan bngunan adalah papan yang dipasang pada patok- patok pengukuran ukuran bangunan atau patok, Fungsi bounplank adalah © Untuk memudabkan titik-titik ukuran bangunan, ‘Untuk menarik atau membuat sumbu dinding bangunan, Untuk menentukan garis-garis abutmen, Scbagai pedoman dalam menggali tanah abutmen. B. Pekerjaan Tana Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan galian tanah abutmen, urugan tanal kembali dan pemadatan, Pekerjaan Golian dilaksanakan menggunaken excavato, Tanah hasil galian galian excavator ditvang kedalam dump truck dan dibuang ke areal pembuangan, Selama pembuangan dengan dump truck, tanah basil galian ditutup dengan terpal schingga tidak berceceran di jalan yang dilaluinya, Setelah tiba dilokasi pembuangaa tanab di turunkan dan dump truck Kembali ke lokasi penggalian. Jumlah dump truck disesuaikan dengan kapasitas produksi excavator sehingga tidak terjadi spot delay untuk masing-masing alat yang dip: Gambar 1, Simulasi Proses Penggalian Tanah Setelah proses pekerjsan pondasi dan abutmen selesai, kemudian dilakukan pekerjaan pengurugan tanah kembali pada sisi-sisi abutmen yang hharus tertutup oleh tanah. Unigan dilakukan secara berlapis dengan ketebalan maksimum tiap Iapisan 20 cm sesuai dengan spesifikasi pemadatan tana Setelah tanah dihamparkan pada lokasi kerja dilanjutkan dengan meratakan hamparan tanah menggunakan bulldozer sehingga tercapai ketebalan yang diinginkan, Tahap terakhir adalah memadatkan menggunakan vibrator roller 8-10 ton, pemadatan melalui vibrator roller dilakukan beberapa kali lintasan. Untuk menjamin kualitas pemadaten maka dilakukan pengujian untuk mengetabui kepadatan lapangan yang didapat dari hasil penggilasan dengan mesin gilas Pekerjaan Struktur Pelaksanaan pekerjaan struktur ini terdiri dari dua sub bidang pekerjaan yyaitu struktur bagian bawab (pondasi dan abutmen) jembatan dan struktur atas jembatan, 1. Pelaksanaan Struktur Bawah, LP) Setelah pekerjaan pengukuran dan galian selesai, tahap beriutaya adalah pelaksanean pekerjaan pondasi. Pada pembangunan jembatan ini telah ditencanakan menggunakan pondasi tiang pancang. Tabapan pelaksanaan pondasi tiang pancang untuk jembatan A. Bakau II Aceh meliputi 2, Mobilisasi tiang pancang yang telah diproduksi di rumah produksi des mn spesifikasi. sesuai perhitungan ke lokasi proyek dengan ‘menggunakan kendarsan truck besar. b. Mengangket tiang pancang menggunakan mobile crane dengan posisi titik angkat sesnai perhitungan sehingga tidak terjadi patah dalam pengangkatan ¢. Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan titik- titik sesuai gambar rencana, kemudian digunakan theodolit untuk: mengecek ketegakan pemancangan, tiang pancang diangkat tegak lurus kemudian posisi ujung diesel hammer dinaikkan dan topi peal dimasukken pada kepala tiang pancang. 4. Ketegakkan posisi pemancangan dikontvol menggunakan 2 buah theodolit yang dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang pancang tegak dan melakukan control setiap 2 m, pemancangan dilakukan sampai dengan clevasi kedalaman y: ng direncanakan, e. Berat palu yang direkomendasikan adalah seberta 2 ton dengan tin jatuh palu tidak boleh melampaui 2,5 meter £ Tiang pancang yang tersisa di atas elevasi rencana dikelupas betonnya sehingga tersisa beli tulangan yang akan dipakai sebagai stek untuk ibubungk: Setelah proses pemancangen pondasi selesai dilakukan, pekerjaan an dengan pile cap pada abutmen jembatan selanjutnya adalah pembesian pile cap yang dilringi dengan pekerjaan bekisting untuk abutmen jembatan. Setelah pekerjaan pembesian dan pekerjaan bekisting selesai dan sudah disetajui oleh Konsultan pengawas, selanjutaya dapat dilaksanakan proses pengecoran. Kemudiaan dilakukan ‘proses yang sama hingga pekerjaan abutmen jembatan selesai LP) Pelaksanaan Struktur Atas Pada tabap ini dilaksanakan launching PCI-Girder 210 em, PCI-Girder didatangkan Kelokasi kerja dalam bentuk potongan, hal ini karena panjang bentang yang mencapai 40,5 m, setelah PCT-Girder 40,5 m dan H sampai dilokasi maka dilanjutkan dengan penyatuan dengan cara stressing. Hal yang harus dipethatikan dalam proses stressing ini adalah clevasi stressing bed. Lokasi post tensioning harus diusahakan sedater mungkin agar tidak menyebabkan girder mengalami perpindahan dalam arab lateral. Pemotongan kabel strand dilakukan seminimal mungkin agar tidak ada kabel yang terbuang Se Gambar 2. Potongan PCI-Girder Launching PCI-G t dilaksanakan menggunakan truss crane dimana pada prosesnya diperlukan 2 (Dua) tahap dalam memasang PCI girder pada tempatnya. © Tahap 1; Instal Steel Truss Crane @ Tahap 2; Launching PCI Girder Sebelum diloksanakan pemasongan PCI-Girder maka dilakukan terlebih dalulu pemasangan truss crane. Truss crane dipasang membentuk Box Balance Cantilever dimana tumpuannya berada pada tiga titik kaki jembatan yang sudab selesai dibangun sebelumnys,

Anda mungkin juga menyukai