Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Membahas hijrahnya sang kekasih, timbul pertanyaan kapan waktu nabi hijrah? Perlu
di ketahui bahwasanya Nabi Saw berangkat Hijrah pada bulan Sofar dan sampai di Madinah
pada bulan Rabiul Awal.
Loh, bukannya bulan hijriah di mulai dari waktu hijrahnya Nabi? Al Habib Ali bin Abu
Bakar Assegaf, Mantu Abuya Zen Baharun beliau pernah menyampaikan bahwa kalender
hijriah dimulai dari awal niat hijrahnya Nabi Saw ke Madinah.
Hadirin Rahimakumullah….
Setelah paman yang paling membela Nabi tiada. Para petinggi Kafir Makkah
mengadakan Rapat untuk bertukar opini mencari cara yang efektif guna menghentikan
dakwah Nabi. Argumen pertama terlontar “Bagaimana kalo kita mengutus satu pemuda yang
kekar kemudian kita perintahkan untuk memenggal kepala Muhammad saat ia sedang tidur.”
Argumen itu di sanggah “Jangan! Muhammad memiliki nasab yang bagus dan kuat. Jika kita
membunuhnya maka pemuda itu akan di cari dan bisa terjadi perang antar suku.”
Abu Jahal menimpali “Bagaimana jika setiap suku mengutus satu pemuda kemudian para
pemuda ini mengepung rumah Muhammad saat ia sedang tidur kemudian penggal kepalanya.
Dengan begitu tidak ada suku yang bisa di salahkan akan kejadian ini.”
Ide dari Abu Jahal di amini oleh seluruh petinggi yang ada di sana. Mereka pun mulai
mengumpulkan para pemuda pilihan dan merancang strategi pembunuhan.
Jibril Alaihi Salam yang berhasil menyadap percakapan mereka dan segera mendatangi
Rasulullah, mengabarkan mengenai rencana pemenggalan itu, sekaligus dan memerintahkan
hijrah ke Madinah.
Tanpa pikir panjang Rasulullah langsung menemui Sayyidina Abu Bakar dan melakukan
ultimatum hijrah ke Madinah seperti yang di perintahkan oleh Allah Ta’ala. Setelah itu
mereka pun mengemas barang yang diperlukan. Nabi pun kembali ke rumahnya. Saat tengah
malam tiba. Ternyata pengepungan itu sudah dilaksanakan. Rumah Nabi terkepung, mereka
mulai mengunuskan pedang untuk memenggal kepala baginda. Disinilah mukjizat terjadi.
َو َج َع ْلنَا ِم ۢ ْن بَي ِْن اَ ْي ِد ْي ِه ْم َس ًّدا َّو ِم ْن َخ ْلفِ ِه ْم َس ًّدا فَا َ ْغ َش ْي ٰنهُ ْم فَهُ ْم اَل
ْصر ُْو َن ِ يُب
“Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat,
dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.”
Al Ustadz Abdul Somad, beliau mengatakan bahwa ayat ini menjelaskan kejadian eksekusi
nabi Muhammad Saw.
Para eksekutor dibuat tertidur oleh Allah SWT. Sehingga dengan mudah Nabi Saw melewati
mereka.
Setelah para pemuda eksekutor terbangun, mereka pun kebingungan dan bertanya tanya “apa
yang terjadi.” Setelah itu salah satu dari mereka segera merangsek ke kamar Nabi. Pedang
pun sudah terangkat siap melibas kepala sang Nabi. Namun ketika selimut di tarik, ternyata
yang sedang tertidur bukan target incaran mereka. Yang tertidur di ranjang Nabi ialah
Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Ikhwani Rahimakumullah…
Rasulluah bersama Sayyidina Abu Bakar menaiki bukit Tsur. Bukit yang amat terjal. Ketika
di tengah pendakian mereka menemukan sebuah gua dan nabi pun berniat untuk masuk
kedalam gua tersebut. Namun saat Nabi hendak masuk, beliau di tahan oleh Sayyidina Abu
Bakar Ashidiq “Biarkan aku periksa dahulu wahai Rasulullah, dikhawatirkan ada binatang
buas di dalam atau suatu hal yang tidak diinginkan.”
Setelah dirasa semua aman maka Nabi di persilahkan masuk. Kemudian Sayyidina Abu
Bakar pun bersandar di sebuah dinding dan Nabi Meletakan kepala beliau di paha Sayyidina
Abu Bakar dan langsung tertidur. Tak lama Rasulullah memejamkan mata beliau pun
terbangun karena tetesan-tetesan air. Rasulullah tau ini bukan lah air hujan, bukanlah air
embun maka Rasulullah bertanya pada Sayyidina Abu Bakar
Ketahuilah hadirin…
Saat Rasulullah tertidur di paha Sayyidina Abu Bakar. Sayyidina Abu Bakar melihat ada
sebuah lubang aka di tutupi oleh Sayyidina Abu Bakar dengan tumit beliau namun naas di
dalam lubang tersebut ada ular berbisa dan terus menyengat kaki sayyidina Abu Bakar.
Namun karena beliau takut mengganggu Rasulullah Saw, maka di tahan rasa sakit itu.
Sayyidina Abu Bakar menahan badannya agar tidak bergerak, beliau tahan mulut beliau agar
tidak menjerit kesakitan Tapi apa daya ular terus menerus menyengat Sayyidina Abu Bakar
hanya satu yang tidak bisa beliau tahan yaitu air mata.
Inilah salah satu bukti cinta sahabat kepada Nabi Saw. Maka tidak heran apabila ada salah
satu sahabat Nabi yang semasa kafirnya sampai mengatakan :
Perjuangan Hijrah Nabi Saw bersama Sayyidina Abu Bakar selama berminggu-minggu, Nabi
Saw sampai di Madinah pada bulan Rabiul Awal.
Ikhwani Rahimakumullah..
Perlu di catat Ya Ikhwan. Nabi Hijrah bukan karena Nabi takut kepada kafir Makkah. Bukan.
Jika Nabi mau, Nabi bisa meluluhlantahkan mereka. Apa buktinya? Ketahuilah saat Nabi
pernah berdakwah di kota Thoif, nabi di pukuli, nabi di lempari sampai berkucuran darah
wajah Nabi, sampai lebam tubuh Nabi. Malaikat penjaga gunung berkata kepada Nabi.
“Mintalah pada Tuhanmu untuk aku lemparkan gunung ini kepada mereka.”
Rasulullah berkata :
“Jangan!! Jangan kau lakukan itu, aku masih berharap anak cucu keturunan mereka beriman.”