Anda di halaman 1dari 29

PENGERTIAN EKOLOGI DAN RUANG

LINGKUPNYA
RUANG LINGKUP EKOLOGI LINGKUNGAN

Pengertian Ekologi
  

Pada dasarnya istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu Oikos;
Rumah atau Rumah Tangga  dan Logos; Ilmu. Istilah ini mula-mula diperkenalkan oleh
Ernest Haeckel pada tahun 1869. Tetapi jauh sebelurmya, studi dalam bidang-bidang yang
sekarang termasuk dalam ruang lingkup ekologi telah dilakukan oleh para pakar.
Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau
kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi
adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan
manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan
mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada
dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi
didefinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok
organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-
organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi
“golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air
adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendefinisikan ekologi sebagai
pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari
pada alam.
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur
dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini
menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk
kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi,
faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya
menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah
mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah
tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk
hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya.
Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari
setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang
menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama
sebagai sistem ekologi atau ekosistem.
Ekologi dikaitkan hanya dengan 6 (enam) level organisasi, yaitu: organisme (individu),
populasi, komunitas, ekosistem (ecology system ), sosio-ekosistem dan ekosfer atau biosfer.
1.      Organisme (individu) adalah  Kesatuan genetik yang sama.
2.      Populasi adalah kelompok individu yang sejenis, yang dapat mengadakan interbreeding dan
menempati area tertentu, pada waktu tertentu
3.      Komunitas adalah kelompok organisme yang terdiri atas sejumlah jenis yang berbeda, yang
secara bersama-sama menempati habitat atau area yang sama, dan terjadi interaksi melalui
hubungan trofik dan spatial.
4.      Ekosistem adalah komunitas alami yang berinteraksi satu sama lain, dengan faktor fisik dan
kemis seperti energi matahari, temperatur udara, angin, kelembaban udara, air, tanah, dan
sebagainya. Ekosistem juga didefinisikan sebagai unit fungsional yang meliputi komponen
biotik (tumbuhan, hewan, dan manusia) dan komponen abiotik (lingkungan fisiko-kemis) dari
area spesifik. Oleh karena itu, untuk menyebutkan suatu ekosistem harus disebutkan juga area
spesifiknya.
5.      Sosio-Ekosistem adalah  lingkungan masyarakat; tingkat organisasi yang lebih tinggi dalam
ekosistem
6.      Ekosfer/biosfer adalah bagian bumi tempat semua organisme hidup berada dan berinteraksi;
atau bagian bumi dan atmosfer yang dapat menunjang kehidupan organisme. Ekosfer terdiri
atas: atmosfer (udara), hidrosfer (perairan/ lautan), dan lithosfer (daratan/ tanah)
  Hubungan Ekologi Dengan Ilmu Lain
Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu
semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya.
Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang
dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan
lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk
hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan,
perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena
efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga
harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan
lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan
hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami
ekologi.
  Bagian-bagian Ekologi
Batas wilayah kerja ekologi sangat luas, oleh sebab itu ada bagian-bagian ekologi
yang mengkhususkan perhatiannya kepada bagian-bagian tertentu yaitu:
-          Tingkat organisasi individu-individu dinamakan Autoekologi
-          Tingkat organisasi populasi dinamakan Demoekologi
-          Tingkat organisasi bionose (komunitas) dinamakan Synoekologi
-          Tingkat organisasi ekosistem disebut Ekologi Murni
-          Tingkat organisasi lingkungan masyarakat dan biosfir dinamakan Man and Bioshere
Ecology
Ekologi murni mencurahkan perhatiannya pada fungsi ekosistem atau proses
pengaliran energi dan materi dalam ekosistem. Bagian ekologi yang mempelajari fungsi dari
ekosistem lazim disebut dengan Produksiekologi. Struktur dari ekosistem
dinamakan Strukturekologi. Selain itu juga ekologi murni mempelajari proses hubungan
timbale  balik antara komponen abiotik dan komponen biotik yang berada dalam ekosistem.
Perhatian cabang-cabang ekologi dapat juga ditujukan kepada jenis medium
kehidupan yaitu:
1.      Ekosistem Lautan (marine ekosistem)
2.      Ekosistem Perairan Tawar (ekosistem limnis)
3.      Ekosistem Tanah Basah (ekosistem semiterrestris)
4.      Ekosistem Tanah Kering (gembur) (ekosistem terrestris)
5.      Ekosistem daerah Kota Perindustrian (struktur-struktur manusia)
Tiap-tiap cabang ekosistem tersebut lebih lanjut dapat dibagi menjadi makro
ekosistem misalnya hutan, padang rumput, dan lain-lain. Selanjutnya makro ekosistem dapat
dibagi lagi menjadi meso-ekosistem, misalnya hutan dibagi menjadi hutan tropis, hutan sub-
tropis. Meso-ekosistem masih dapat dibagi lagi menjadi mikro-ekosistem, misalnya hutan
kayu jati, dan sebagainya. Mikro ekosistem adakalanya masih dapat terdiri atas nano-
ekosistem, misalnya suatu kebun tanaman pisang yang terdiri dari kelompok-kelompok
tanaman pisang jenis pisang ambon, pisang raja, pisang emas.
  Aplikasi Ekologi
Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami
lingkungannya dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat
dipertanggungjawabkan demi pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi harus dapat
melihat jauh ke depan, dalam jangka panjangan yang lebih bersifat pengamanan dan
pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis
lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan,
penghijauan, erosi, banjir, pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi
buah-buahan langka, pencemaran (polusi), dan lain sebagainya. Pada dasarnya masalah
lingkungan itu timbul karena kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak
mengerti prinsip-prinsip ekologi.

B.     TUGAS 2
CONTOH-CONTOH ORGANISASI EKOLOGI

1.       Individu : merupakn organime tunggal.


Contoh :
  Seekor ayam
  Seekor itik
  Seekor kucing
  Sebatang pohon mangga
  Sebatang pohon kelapa
  Sebatang pohon kedondong.
2.      Populasi : merupakan sekumpulan individu yang sama di tempat yang sama pula.
Contoh :
  Populasi ikan mas
  Populasi sapi
  Populasi bunga asoka
  Populasi ayam
3.      Komunitas : merupakan sekumpulan populasi yang hidup di daerah tertentu.
Contoh : 
  Komunitas sawah
Karena didalamnya terdapat berbagai macam populasi padi, katak, tikus, keong,
walangsangit, capung, dan lain sebagainya.
  Komunitas buah
Karena di dalamnya terdapat populasi mangga, kedondong, jambu air, tomat, pisang, dan lain
sebagainya.
  Komunitas unggas
Karena terdapat berbagai populasi burung malewo, populasi itik, populasi ayam, dan lain
sebagainya.
4.      Ekosistem : suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling memengaruhi yaitu individu, populasi dan komunitas
Contoh :
  Ekosistem kebun.

Karena di dalamnya terdapat komunitas umbi-umbian, komunitas hewan ternak, komunitas


buah, komunitas unggas, komunitas petani, dan lain-lain

  Ekosistem sungai

Karena ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura,


ular, buaya, dan lumba-lumba.

5.      Sosio-ekosistem : merupakan interaksi antara lingkungan masyarakat; tingkat organisasi


yang lebih tinggi dalam ekosistem.
Contoh :
  Gotong Royong
Di sini terjadi interaksi yang sangat besar antara manusia dan lingkungan yang saling
mempengaruhi. Karena terdapat berbagai macam ekosistem, komunitas, pupulasi dan
individu yang saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga interaksi antara manusia dengan
manusia, Manusia dengan lingkungan terjadi secara kompleks di tempat dan waktu yang
sama pula.
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiexfij44vWAhVEsI8KHbq
UB-4QFggsMAE&url=http%3A%2F%2Fkasmatyusufgeo10.blogspot.com
%2F2013%2F05%2Fpengertian-ekologi-dan-ruang-
lingkupnya.html&usg=AFQjCNFlx2wigdxuwYiGej12sP-X0hK4Gg
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekologi
Pengertian dan Ruang lingkup Ekologi, Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial tidak

bisa berdiri sendiri.Kita hidup dalam suatu kelompok manusia, dimana masing-masing individu melakukan

aktivitas untuk menunjang kebutuhan hidupnya.Di sekitar kita terdapat makhluk hidup.Makhluk hidup tersebut

bisa berupa masyarakat sekitar, lingkungan alam, tumbuhan maupun hewan. Sebagian besar makhluk hidup

melakukan aktivitas seperti makan, bergerak, dan berkembang biak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tumbuhan juga melakukan fotosintesis dan bernafas untuk mempertahankan hidupnya.

Pengertian dan Ruang Lingkup Ekologi

Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi.Seperti manusia yang menanam tumbuhan untuk dimanfaatkan buah, daun,
atau batangnya. Tumbuhan pun juga bergantung kepada manusia untuk pemeliharaannya
agar ia tetap tumbuh dengan subur. Ada juga manusia yang memelihara ternak untuk
dimanfaatkan daging atau telurnya, sebaliknya hewan ternak pun juga bergantung pada
manusia dalam hal penyediaan makanannya.Sehingga manusia, tumbuhan mapun hewan
ternak saling menguntungkan. Selain makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air
dan udara. Semua itu merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi
kehidupan makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat.Air dan udara merupakan kebutuhan
utama semua makhluk hidup.Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di
sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbal balik.

A.   Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya


           Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata oikos dan logos.Oikos berarti
habitat atau tempat tinggal, sedangkan logos berarti pengetahuan atau ilmu.Istilah ekologi
dipakai sebagai satu bagian dari ilmu pengetahuan.Istilah ini dipakai pertama kali oleh
seorang ahli zoology bangsa Jerman bernama Ernst Haeckel pada tahun 1866.

       Secara umum ekologi dapat diartikan sebagai hubungan antara organisme dan
habitatnya atau ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.Yang termasuk dalam ruang lingkup ekologi antara lain organisme (individu),
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer (kumpulan dari beberapa komunitas yaitu
komunitas hewan dan komunitas tumbuhan dalam suatu wilayah).

B.   Ciri-ciri, Struktur, Dinamika dan Interaksi tentang Populasi, Komunitas, dan


Ekosistem.

1.  Populasi

              Populasi merupakan kumpulan beberapa individu yang menempati suatu wilayah
tertentu pada waktu yang sama dan dapat melakukan perkawinan sesamanya. Misalnya
komodo di pulau komodo  membentuk suatu populasi.

            Ciri dari suatu populasi yaitu, mempunyai potensi untuk berkembang biak silang,
mempunyai ukuran seperti kerapatan atau kepadatan, mempunyai struktur umur, dan
mampu mempertahankan diri.Populasi bersifat dinamis, dimana kedinamisan suatu populasi
sesuai dengan waktu dan ruang. Pada tingkat populasi, interaksi dapat terjadi pada individu
sejenis ataupun berbeda jenis.Tingkat populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang
waktu.Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan jumlah makanan
yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies
lainnya, iklim (curah hujan) dan penyakit.

2.     Komunitas

                 Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara
bersama di dalam suatu lingkungan tertentu dimana terjadi interaksi di dalamnya.Interaksi
pada komunitas terjadi antara berbagai populasi dalam suatu ekosistem. 
Bentuk interaksinya  antara lain:

1.  Netral yaitu tidak saling mempengaruhi, misalnya pada nyamuk dan tikus.

2.  Simbiosis yaitu hubungan saling ketergantungan antara makhluk yang satudengan yang
lain, simbiosis di bagi menjadi 5 yaitu, komensalisme (hubungan organisme dimana satu
pihak untung namun pihak lain tidak mendapat untung atau tidak dirugikan), mutualisme
(hubungan yang saling menguntungkan), predasi (predator), kompetisi (persaingan), dan
parasitisme (hanya menguntungkan satu pihak saja).

           

            Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut peran ekologi


(niche).Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan perubahan tanah
dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah.

3.     Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan


nonhayati yang membentuk sistem ekologi.Di dalam ekosistem, interaksi terjadi antara
komponen biotik dan abiotik.

Hubungan antara organisme dan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran


energi dalam sistem itu.Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau
tingkat trofik (piramida ekologi), keanekaragaman biotik, serta siklus materi.Dengan adanya
interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.
Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika
perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.

Ciri-ciri ekosistem antara lain memiliki sumber energi yang konstan, mampu
menyimpan energi dalam bentuk materi organik, terdapat daur materi yang
berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya, dan terdapat aliran energi dari satu
tingkat ke tingkat yang lainnya.
Komponen-komponen ekosistem terdiri dari :

1.  Komponen biotik

Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme
yang dikelompokkan sebagai berikut.

Berdasarkan cara memperoleh makanan

a) Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik


menjadi organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi
dua tipe yaitu fotoautotrop (cahaya sebagai sumber energi), contohnya tumbuhan hijau dan
kemoautotrop (memanfaatkan reaksi kimia), contohnya bakteri nitrit dan nitrat.

b) Organisme heterotrop, adalah organisme yang memeroleh bahan organik dari organisme
lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.

Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche) yaitu,

Produsen, konsumen, pengurai (dekomposer), detritivor (organisme yang memanfaatkan


serpihan organik padat (detritus) sebagai sumber makanan).

2.     Komponen abiotik

Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia yang
menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan, antara lain,
tanah, air, udara, topografi, dan iklim.

c.    Macam-macam ekosistem

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan  menjadi dua macam,


yaitu:

§  Ekosistem Alami

Ekosistem alami adalah ekosistem yang proses pembentukan dan


pengembangannya berjalan secara alami tanpa campur tangan dari pihak lain.

§  Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang proses pembentukan dan
pengembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga ada campur
tangan manusia. Contoh: sawah, kebun, dan kolam ikan.

Berdasarkan lokasinya, ekosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem darat
dan ekosistem air.

1.    Ekosistem Darat

Ekosistem darat dapat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu, bioma gurun, Bioma
padang rumput, Bioma hujan tropis, Bioma hutan gugur, Bioma taiga, Bioma tundra, dan
Bioma sabana.

2.    Ekosistem air

Ekosistem air terdiri atas:

·         Ekosistem air tawar terdiri atas ekosistem air tenang (contohnya adalah danau dan rawa)
dan ekosistem air mengalir (contonya adalah sungai).

·          Ekosistem air laut terdiri atas laut, pantai (ekosistem pantai terletak pada perbatasan
antara ekosistem daratdan ekosistem laut), estuari (estuari (muara) merupakan tempat
bersatunya sungai dengan laut), dan terumbu karang (pada daerah neritik laut tropis,
terdapat suatu komunitas khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme
lainnya).

C. Rantai Makanan dan Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan Aliran Energi
dan Transfer Energi

Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu organisme ke
organisme lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan (food chain). Tingkatan
dalam rantai makanan disebut juga trofik.Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung
tingkatan lainnya dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof yang berperan
sebagai produsen primer.

Berdasarkan komponen tingkat trofiknya, rantai makanan dibedakan menjadi dua,


yaitu rantai makanan perumput merupakan yaitu rantai makanan yang diawali dari
tumbuhan pada trofik awalnya.Contohnya tumbuhan dimakan belalang, belalang dimakan
burung, burung dimakan ular, dan ular dimakan burung elang dan rantai makanan
detritus tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritus sebagai trofik awalnya dan
seringkali menjadi penghubung utama antara produsen dan konsumen.Contoh rantai
makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan cacing tanah, cacing tanah
dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia.

Dalam rantai makanan, konsumen pada tingkat trofik tertentu tidak hanya memakan
satu jenis organisme yang ada di tingkat trofik bawahnya.Hubungan antar-rantai makanan
tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, disebut jaring-jaring makanan (food
web).Sehingga rantai makanan dari produsen → konsumen primer → konsumen
sekunder → dan seterusnya.

Organisme yang menempati tingkat trofik di bagian bawah merupakan sumber


makanan bagi organisme di tingkat trofik selanjutnya.

Jaring-jaring Makanan
Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain ini dinamakan transformasi energi.
Sedangkan perpindahan energi dari satu tempat ke tempat lain disebut transfer energi atau
aliran energi.

Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh produsen menjadi makanan


bagi konsumen primer.Oleh konsumen primer, makanan yang diperoleh diubah kembali
menjadi energi. Konsumen sekunder juga melakukan hal yang sama setelah memakan
konsumen primer. Namun, tidak semua makanan yang dikonsumsi diubah menjadi energi
ada yang digunakan untuk pertumbuhan, respirasi seluler, dan ada pula yang dikeluarkan
dalam bentuk feses.Selama proses transfer energi, selalu terjadi pengurangan jumlah energi
setiap melewati suatu tingkat trofik. Pergerakan energi dan materi melalui ekosistem saling
berhubungan karena keduanya berlangsung melalui transfer zat-zat di dalam rantai
makanan.

Aliran energi dari satu organisme ke organisme lain (kkal/m2/tahun)

D. Piramida Ekologi dalam Ekosistem


Piramida ekologi merupakan gambaran yang menunjukkan hubungan struktur
trofik dan fungsi trofik.Berdasarkan fungsinya, piramida ekologi dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi.

1.     Piramida jumlah

Penentuan piramida jumlah didasarkan pada jumlah organisme yang terdapat pada
satuan luas tertentu atau kepadatan populasi antar trofiknya dan mengelompokan sesuai
dengan tingkat trofiknya. Perbandingan populasi antar trofik umumnya menunjukkan jumlah
populasi produsen lebih besar dari populasi konsumen primer lebih besar dari populasi
konsumen sekunder lebih besar dari populasi konsumen tersier.

Piramida Jumlah

2.   Piramida Biomassa
Piramida biomassa dibuat berdasarkan pada massa (berat) kering organisme dari
tiap tingkat trofik persatuan luas areal tertentu. Secara umum perbandingan berat kering
menunjukkan adanya penurunan biomassa pada tiap tingkat trofik. Perbandingan biomassa
antar trofik belum dapat menggambarkan kondisi sebagaimana piramida ekologi.

Piramida Biomassa

3.   Piramida Energi
Semua energi yang ada di bumi sebenarnya berasal dari satu sumber yaitu
matahari. Energi cahaya matahari diubah menjadi makanan oleh produsen melalui proses
fotosintesis. Energi ini kemudian dimanfaatkan oleh konsumen primer dan berlanjut sampai
konsumen tersier.

Keadaan ini mengisyaratkan adanya pengurangan energi pada setiap tingkatan


trofik pada suatu piramida.Piramida semacam ini disebut sebagai piramida energi.Piramida
energi mampu memberikan gambaran akurat tentang kecepatan aliran energi dalam suatu
ekosistem atau produktivitas pada tingkat trofik.
Piramida Energi

D. Siklus Biogeokimia dalam Ekosistem

Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari
komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.Siklus unsur-unsur
tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik.

Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen, siklus


nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur.

    1.   Siklus Karbon dan Oksigen


Siklus Karbon dan Oksigen

Karbon dan oksigen merupakan unsur penyusun senyawa organik. Sumber karbon
di alam berupa CO2 yang terdapat di udara atau terlarut di dalam air serta terdapat pada
kerak bumi sebagai batu bara, batu kapur, dan gas alam.

CO2 masuk dalam sistem kehidupan pertama kali secara difusi melalui stomata daun
ke jaringan palisade daun. Di jaringan ini CO 2 dipergunakan untuk fotosintesis. Hasil
fotosintesis berupa bahan organik yang mengandung CO2 dan akan mengalir ke dalam
ekosistem bersamaan dengan aliran energi. Fotosintesis juga menghasilkan hasil samping
berupa oksigen, Oksigen selanjutnya akan dipergunakan pada saat respirasi.Pada proses
respirasi, karbohidrat akan diubah kembali menjadi energi, CO 2 dan H2O. Jalur siklus
CO2 dan O2 yang panjang terjadi pada organisme mati akan diuraikan oleh pengurai (bakteri
pembusuk dan jamur saprofit).

    2.    Siklus Nitrogen

Organisme memerlukan nitrogen untuk pembentukan protein dan molekul-molekul


organik esensial.Nitrogen (N2) di udara sekitar 79%, Organisme tidak dapat menggunakan
secara langsung dalam bentuk N2.Tumbuhan menggunakan nitrogen dalam bentuk ion nitrat
(NO3-) atau ion ammonium (NH4+). Nitrogen di udara dengan bantuan halilintar dapat
difiksasi oleh bakteri dan alga biru sehingga akan berikatan dengan oksigen dan uap air di
udara. Bakteri yang mampu memfiksasi nitrogen ada yang hidup bebas dalam tanah,
yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillium rubrum,
dan Rhizobium leguminosorum (bakteri pemfiksasi nitrogen pada kacang).Peristiwa
perubahan nitrogen yang difiksasi menjadi NH3 (ammonia) disebut amonifikasi.

Setelah terjadi fiksasi dan amonifikasi, proses berikutnya adalah nitritasi, yaitu
perubahan (oksidasi) ammonia menjadi nitrit (NO2-) dengan bantuan bakteri Nitrosomonas
sp dan Nitrosococcus sp. Dalam bentuk senyawa nitrit (NO2-) belum mampu diserap oleh
akar tanaman.

Siklus Nitrogen

Kemudian nitrit diubah (dioksidasi) menjadi nitrat dalam peristiwa nitratasi oleh
bakteriNitrobacter sp dan Bactoderma sp. Nitrat (NO3-) yang terbentuk kemudian
dimanfaatkan oleh tumbuhan dengan penyerapan melalui akar.Rangkaian peristiwa nitritasi
dan nitrasi sering disebut nitrifikasi.Peristiwa pemecahan nitrat menjadi gas nitrogen yang
dilepaskan ke udara disebut denitrifiksasi.Selain denitrifikasi, deamonifikasi terjadi ketika
organisme yang telah mati diuraikan oleh dekomposer sehingga terbentuk ammonia.

    3.    Siklus Air

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti. Air
mengalami siklus melalui atmosfer, lautan, daratan, dan organisme. Air dapat mengalami
evaporasi, transpirasi, dan respirasi menjadi awan dan melalui kondensasi akan turun
menjadi hujan. Air hujan meresap dalam tanah, masuk ke sungai, dan kembali ke laut. Air
dalam tanah, sungai/danau dimanfaatkan oleh organisme dan akan dikeluarkan lagi ke
lingkungan melalui berbagai proses penguapan, transpirasi, dan respirasi.

Siklus Air

   4.    Siklus Fosfor
            Fosfor di alam terdapat dalam bentuk ion fosfat (PO 3-).Ion fosfat di alam terdapat
dalam bebatuan. Ion fosfat dalam bebatuan ini akan terbawa menuju perairan melalui
proses pelapukan bebatuan dan erosi. Adapun di darat, ion fosfat diserap oleh tumbuhan
dari dalam tanah.
            Pada hewan, fosfat dikeluarkan melalui urine dan feses. Oleh dekomposer, ion fosfat
yang merupakan senyawa anorganik ini akan diuraikan dan menjadi fosfor (P) di dalam
tanah. Fosfor di dalam tanah ini kemudian di ambil kembali oleh tumbuhan. Proses tersebut
akan terus berlangsung membentuk suatu siklus, yang dinamakan siklus fosfor.

Siklus Fosfor.

5.  Siklus Sulfur

Ada empat aliran utama belerang ke atmosfer, yaitu lepasan/produk bakteri,


pembakaran bahan bakar fosil, pengembusan garam-garam laut, dan pelepasan gas
gunung berapi. Sulfur diserap oleh tanaman hampir seluruhnya dalam bentuk ion sulfat
(SO42-) dan hanya sedikit sebagai gas belerang (SO2-).
Siklus Sulfur.

E. Pengertian Suksesi dengan Contohnya


Suksesi ekologi adalah suatu proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur
spesies dan komunitasnya, yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya.
Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat, dalam perjalanan waktu,
hingga tercapai stabilisasi dalam bentuk vegetasi klimaks-stabil.

Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam
suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

1.    Suksesi Primer

Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan


komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Salah satu contoh
suksesi primer yaitu peristiwa meletusnya gunung Krakatau.Setelah letusan itu, bagian
pulau yang tersisa tertutup oleh batu apung dan abu sampai kedalaman rata – rata 30 m.

2.    Suksesi Sekunder

Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak
bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan /
substrat seperti sebelumnya. Gangguan alami misalnya angina topan, erosi, banjir,
kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan.Gangguan
yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan.

Mata Dunia

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Deden. 2008. Buku Pelajaran Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan untuk Kelas
XI SMK. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Anshori, Djoko Martono. 2009. BIOLOGI untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-

              Madrasah Aliah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

              Pendidikan Nasional.

Dwisang, Evi Luvina. 2008. Inti Sari Biologi untuk SMA. Tangerang: Scientific Press.

Firmansyah, Rikky, Agus MAwardi H., M. Umar Riandi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk
Kelas X Sekolah Menengah Atas/MA. Jakarta: PT Setia Purna Inves.

Fried, George H., George J. Hademenos. 1999. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.

Hanum, Chairil. 2009. Ekologi Tanaman. Medan: USU Press.

Kusnadi, Soni Muhsinin, Yayan Sanjaya. 2009. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta: Kawan Pustaka.

Susilowarno, Gunawan, dkk. 2008. Biologi SMA/MA Kls X. Jakarta: Grasindo.

Wardhana, Wisnu Arya. 1994. Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.

http://biologi-hayati.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-dan-ruang-lingkup-ekologi.html

Pengertian Ekologi dan Ruang Lingkupnya


Pengertian Ekologi dan Ruang Lingkupnya - Ekologi berasal dari bahasa yunani, “oikos” yang berarti
“rumah” dan logos yan bearti “ilmu”. Kajian tentang ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest
Haeckel. Ekologi diartikan sebagai suatu kajian atau ilmu yang mempelajari mengenai hubungan yang
terjadi antara makhluk hidup dengan habitatnya. Ekologi mempelajari kesatuan sistem dalam suatu
ekosistem, yang tersusun atas komponen biotik dan abiotik. Yang termasuk komponen abiotik (tak hidup)
meliputi air, suhu, tanah, kelembapan, dan lain – lain. Sedang yang termasuk faktor biotik adalah semua
komponen benda hidup (makhluk hidup), bakteri, protozoa, jamur, alga, tumbuhan, hewan, dan manusia.
Interaksi yan terjadi pada suatu ekosistem terjadi pada semua kompoen penyusun ejosistem. Interaksi
tersebut antara lain antara komponen abiotik dengan komponen biotik, serta interaksi antara komponen
biotik. Simbiosis adalah hubungan yang terjadi antar komponen biotik (organisme) yang dapat terjadi pada
suatu ekosistem.

Ruang lingkup lingkup ekologi menurut para ahli antara lain:

a. Mempelajari perpindahan energi dan materi dalam rantai makanan yang terjadi pada suatu ekosistem
b. Dinamika popuasi
c. Hubungan antar organisme (simbiosis) dan dengan lingkungannya.

 
Rantai Makanan

Dalam suatu ekosistem yang tersusun atas organisme yang sangat beragam tentu akan terjadi suatu inteaksi
memakan dan dimakan antara pemangsa dengan mangsa. Dalam interaksi iniakan terjadi perpindahan
energi dan materi dari mangsa ke pemangsa, yang dikenal dengan rantai makanan. Rantai makanan dapat
dilihat melalui jaring-jaring makanan yang terjadi pada suatu ekosistem. Tumbuhan berperan sebagai
produsen yang akan dimakan herbivora (knsumen I), selanjutnya Konsumen I dimakan konsumen tingkat
II, danseterusnya. Oleh karenanya apabila terjadi ketidakseimbangan pada salh satu unsur ekosistem akan
berakibat fatal bagi kelangsungan hidup organisme. Keseimbangan ekosistem sangat penting untuk
menciptakan lingkungan yang seimbang, eksploitasi hutan yang berlebi oleh manusia menyebabkan
keseimbangan hutan berubah. Sangat disayangkan bila hal ini terjadi, sudah saatnya kita sebagaimanusia
tidak boleh egois hanya memikirkan kesejahteraan manusia namun tidak memperhatikan organisme
lainnya, karena sejatinya hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan organisme lainnya.

 
Simbiosis

Simbiosis berasal dari bahasa yunani, yang berarti interaksi kehidupan. Simbiosis diartikan sebagai suatu
interaksi atau hubungan yang terjadi antar organisme pada suatu lingkup ekosistem. Interaksi yang muncul
pada suatu organisme dapat bermacam- macam, yang dapat dibedakan menjadi::

1. Simbiois mutualime

Merupakan interaksi antar organisme yang mana kedua belah pihak sama- sama diuntungkan.

Contoh: interaksi antara bakteri E. coli dengan manusia (E.coli mendapat makanan yang berasal ampas
makanan manusia sedangkan manusia mendapat hasil sekresi E.coli seperti vitamin K dan biotin yang
penting bagi tubuh), bunga dibantu penyerbukannya oleh serangga sedang serangga mendapat makanan/
madu bunga (khusus untu bunga yang menghasilkan madu dengan ciri khas mahkotanya mencolok).

2. Simbiosis parasitisme

Interaksi antara dua makhluk hidup yang mana salah satu pihak dirugikan akan yang lain. 

Contoh:

Cacing parasit pada tubuh yang menyebabkan berbagai penyakit (cacing hati, cacing pita, cacing kremi,
dll)
Tanaman inang benalu merasa dirugikan karena nutrisinya diambil oleh benalu yang menempel pada salah
satu batang pohon tanaman tersebut. 
3. Simbiosis komensalisme

Yaitu suatu interaksi antar organisme yang mana salah satu pihak diuntungkan namun pihak lainnya tidak
dirugikan atau diuntungkan,

Contoh:

Tumbuhan anggrek merupakan salah satu tumbuhan yang menumpang dengan tumbuhan lain, namun
keberadaan anggrek tidak menguntungkan atau merugikan tumbuhan inangnya, karena anggrek tidak
mengambil nutrisi dari tumbuhan inang,
Ikan remoraselalu didekat hiu, ikan- ikan ini mendapat makanan dari sisa- sisa makanan hiu sedang hiu
tidak merasa diuntungkan ataupun dirugikan.

4. Kompetisi

Merupakan interaksi antar organisme yang mana kedua belah pihak saling berkompetisi (beradu atau
bersaing) untuk mendapatkan sesuatu. Kompetisi dapat terjadi pada organisme yang sejenis (intraspesies)
dan juga antar organisme yang berlainan jenis (interspesies). Kompetisi yang terjadi pada interspesies
biasanya merebutkan makanan, karena sumber makanannya sama. Contoh kompetisi antara cheetah
dengan singa yang berebut rusa (makanannya sama-sama daging)). Sedangkan pada intraspesies, kompetisi
terjadi dalam hal:

+) teritori, perebutan wilayah kekuasaan acapkali terjadi antara organisme sejenis. Contoh persaingan dua
atau tiga singa jantan pada suatu wilayah.
+) pasangan kawin, kerap kali duajantan saling beradu ketangkasan atau kemampuan untuk mendapatka
perhatian dari betinanya. Contoh, pada burung.
+) makanan, tentunya ini juga terjadi pada organisme sejenis. 
(Kompetisi intraspesies pada manusia lebih dikenal dengan perebutan harta, tahta, wanita.)

Dinamika Populasi

Populasi adalah sekumpulah organisme yang sejenis (satu spesies) yang tinggal pada suatu ekosiste yang
sama. Dalam suatu ekosistem, ukuran atau jumlah suatu populasi cenderung mengalami perubahan, hal ini
dikenal sebagai suatu dinamika populasi. Faktor- faktor yang menyebabkan dinamika populasi antara lain:

• Natalitas (kelahiran), menambah jumlah populasi


• Mortalitas (kematian) mengurangi jumlah populasi
• Migrasi (perpindahan):
- Emigrasi perpindahan keluar ekosistem (mengurangi jumlah populasi
- Imigrasi (perpindahan ke dalam ekosistem), berpindahnya spesies lain ke dalam populasi pada suatu
ekosistem. Hal ini dapat menambah jumlah populasi.

Kajian ilmu ekologi merupakan kajian multidispliner, karena dalam ilmu ekologi akan melihat dari banyak
sisi ilmu disiplin yang lain seperti fisika, matematika, kimia ekonomi, botani, zoologi, mkrobiologi,
perairan, dan lain- lain. Sehingga dengan demikian ilmu ekologi dapat dipecah- pecah lagi ke dlam fokus
kajian ilmu.

http://www.kelasipa.com/2015/04/pengertian-ekologi-dan-ruang-lingkupnya.html
Tingkat Organisasi Makhluk Hidup (Organisme)
 Biosfer

tingkat organisasi organisme

Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari


tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasi yang paling
kompleks (biosfer). Tingkat organisasi dari bawah ke atas, semakin kompleks.
1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa
organik yang kompleks seperti lemak, protein, dan sejenisnya.
2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme dan terdiri atas protoplasma dan
inti yang terkandung dalam membran.
3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama, misalnya jaringan otot.
4. Organ adalah bagian dari suatu organisme yang mempunyai
fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan dan manusia, daun
atau akar pada tumbuhan.
5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktural dan fungsional
yang harmonis, misalnya kerja sama antara mata dan telinga, antara daun dan
batang pada tumbuhan.
6. Organisme adalah suatu benda hidup, atau makhluk hidup.
7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan
berkembang biak pada suatu daerah tertentu. Misalnya, populasi manusia di
Jakarta, populasi banteng di Baluran, atau populasi badak di Ujung Kulon
8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis yang menempati
suatu daerah tertentu. Pada daerah tersebut tiap populasi saling
berinteraksi. Misalnya, populasi harimau berinteraksi dengan populasi gajah di
Sumatra Selatan, populasi ikan emas berinteraksi dengan populasi ikan mujaer
di kolam.
9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan
lingkungannya baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara), yang
secara bersamasama membentuk suatu sistem ekologi. Misalnya, ekosistem
hutan mangrove di Segara Anakan atau ekosistem air tawar di danau Toba.
http://sobatgeo.blogspot.co.id/2017/01/tingkat-organisasi-makhluk-hidup.html

http://www.biologikesehatan.com/2015/05/tingkat-organisasi-kehidupan.html

TINGKATAN ORGANISASI KEHIDUPAN (HIERARKI KEHIDUPAN)


Objek biologi dikaji pada seluruh tingkat organisasi kehidupan. Urutan tingkatan
organisasi kehidupan disebut hierarki kehidupan. Tingkatan organisasi kehidupan dari
yang terendah sampai tertinggi:

1. Molekul
2. Sel
3. Jaringan
4. Organ
5. Sistem Organ
6. Organisme (Individu)
7. Populasi
8. Komunitas
9. Ekosistem
10. Biosfer
Molekul
Molekul adalah bahan kimia dasar penyusun kehidupan. Molekul mengalami kondensasi
sehingga membentuk asam amino, substansi kehidupan yang akan membentuk menjadi
sel. Contoh: asam nukleat berupa DNA/RNA.

Sel
Sel adalah satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Contoh: sel darah merah
dan sel darah putih.
Jaringan
Jaringan adalah kelompok sel yang sejenis, memiliki bentuk dan fungsi yang sama
dalam tubuh makhluk hidup multiseluler. Contoh: jaringan epitel, jaringan otot, jaringan
tulang, dll. pada hewan dan jaringan epidermis, jaringan meristem, jaringan pengangkut,
dll. pada tumbuhan.

Organ
Organ adalah kelompok jaringan yang bersatu dan bekerja sama yang menjalankan
fungsi tertentu. Contoh: usus, lambung, paru-paru, jantung, dan lain-lain.

Sistem Organ
Sistem organ adalah gabungan dari organ-organ yang bekerja sama untuk membentuk
suatu sistem dalam kehidupan. Contoh: sistem pencernaan disusun oleh lambung, usus
halus, usus besar, dan usus 12 jari; sistem   koordinasi dan indera disusun oleh otak,
sumsum tulang belakang, serabut saraf, dan panca indera.

Organisme (Individu)
Organisme gabungan dari sistem-sistem organ yang bekerja sama membentuk
kehidupan. Satu organisme dapat disebut juga individu. Individu adalah satu makhluk
hidup tunggal. Contoh: seorang manusia, seekor anjing, seekor kucing, sebuah pohon
jambu, dll.

Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.
Contoh: populasi harimau berjumlah 30 ekor, populasi badak berjumlah 100 ekor,
populasi gajah berjumlah 23 ekor, dll.

Komunitas
Komunitas adalah seluruh makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu. Contoh:
komunitas sawah, terdiri dari padi, tikus, ular, elang; komunitas kolam terdiri dari teratai,
ikan, katak, dll.

Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup dengan benda mati dalam satu kesatuan
tempat hidup yang mempunyai hubungan timbal balik. Contoh: ekosistem hutan, benda
mati terdiri dari tanah, bebatuan, hujan, angin, dll., makhluk hidup terdiri dari harimau,
lintah, gajah, dll.; ekosistem laut, benda mati terdiri dari air laut, batu karang, dll.,
makhluk hidup terdiri dari ikan, udang, kepiting, plankton, dll.

Biosfer
Biosfer (lapisan kehidupan) adalah seluruh planet bumi beserta makhluk hidup yang ada
di dalamnya.
http://biology-knowledges.blogspot.co.id/2012/04/tingkatan-organisasi-kehidupan-hierarki.html

HomeTingkat Organisasi Makhluk Hidup

Tingkat Organisasi Makhluk Hidup


 Oleh : Sridianti  09/04/2016  Uncategorized  2 Comments
Tingkat organisasi makhluk hidup meliputi sel, jaringan, organ, sistem organ dan
organisme. Artikel ini memberikan rincian tentang tingkat dan fakta terkait.

Studi tentang berbagai tingkat organisasi benda hidup atau hidup membantu kita
memperoleh wawasan kompleksitas struktur dan fungsi mereka. Pemerhati lingkungan
mencari informasi dan menemukan cara-cara untuk melestarikan ekosistem yang rapuh
melalui pengetahuan tingkat ini. Mari kita mencoba untuk memahami apa yang tingkat
organisasi dalam makhluk hidup.

Kehidupan di Bumi
Kehidupan hadir di bumi adalah kompleks dan bervariasi dalam bentuk. Makhluk hidup
telah berevolusi dari bentuk bersel tunggal atau uniseluler mereka ke dalam tubuh
multiseluler kompleks dan raksasa. Dalam proses pembangunan, sistem tubuh mereka
dan mekanisme telah menjadi khusus di alam. Dengan demikian, dalam perjalanan
evolusi, tingkat yang berbeda dibentuk. Mari kita memahami lebih lanjut tentang tingkat.

Tingkat Organisasi Makhluk Hidup


Ada dalam semua, lima tingkat organisasi. Tingkat ini secara berurutan adalah sel-sel,
jaringan, organ, sistem organ dan organisme.

Sel:
Sel dianggap sebagai unit dasar kehidupan. Dengan kata lain, juga dikenal sebagai blok
bangunan kehidupan. Sebuah sel terikat oleh membran sel dan memiliki inti yang
bertindak sebagai otak dari sel. Sitoplasma yang mengelilingi inti, mengandung organel
sel seperti mitokondria, ribosom, vakuola, retikulum endoplasma, kloroplas, peroksisom
dan ventrikel. Rata-rata jumlah sel dalam tubuh manusia adalah 100 triliun. Sel diketahui
membawa konversi nutrisi menjadi energi, mereproduksi (pembelahan sel) sebagai
kebutuhan dan melaksanakan fungsi-fungsi khusus. Pada dasarnya, sel-sel terdiri dari 2
jenis, yaitu prokariotik dan eukariotik. Sel-sel prokariotik dengan ukuran yang lebih kecil
dan tidak memiliki bentuk yang lebih sederhana inti dan banyak organel sel lain yang
ditemukan dalam sel eukariotik. Sel-sel eukariotik lebih khusus dalam struktur daripada
sel prokariotik. Selain itu, mereka lebih besar dalam ukuran (hampir 15 kali)
dibandingkan sel-sel prokariotik.

Jaringan:
Jaringan adalah kumpulan sel yang melakukan fungsi khusus. Sel yang membentuk
jaringan yang tidak perlu harus identik bagaimanapun, harus memiliki asal yang sama.
Berbagai jenis jaringan yang bersama-sama membentuk organ adalah saraf, otot, jaringan
ikat dan epitel. Jaringan ikat berserat di alam dan mereka terdiri dari sel dipisahkan oleh
matriks ekstraseluler. Jaringan otot, jaringan kontraktil aktif tubuh kita yang berguna
dalam memproduksi gaya dan gerak. Skeletal, otot jantung dan halus adalah tiga jenis
otot. Jaringan saraf membentuk organ seperti otak, sumsum tulang belakang, dll jaringan
epitel menutupi permukaan organ tubuh.
Organ:
Sebuah organ adalah tingkat berikutnya dalam organisasi makhluk hidup. Ia melakukan
fungsi tertentu dengan bantuan jaringan yang berbeda. Organ binatang yang berbeda
termasuk paru-paru, otak, hati, dll Akar, batang dan daun, dll berbagai organ tanaman.
Organ dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi yang mereka lakukan. Misalnya, dalam
kasus hewan, lidah, telinga, mata, kulit dan hidung adalah organ sensorik. Bunga dan biji
adalah organ reproduksi pada tumbuhan. Organ terbentuk dari jaringan yang melayani
fungsi umum. Ada dua jenis jaringan yang membentuk organ: jaringan utama dan
sporadis. Misalnya, dalam hati, miokardium adalah jaringan utama sementara darah, saraf
dan jaringan ikat membentuk yang sporadis.

Tingkat organisasi makhluk hidup meliputi


sel, jaringan, organ, sistem organ dan organisme.

Sistem Organ:
Sistem organ adalah mekanisme yang kompleks yang melaksanakan fungsi penting
tubuh, contoh adalah sistem peredaran darah pada hewan dan sistem vaskular pada
tumbuhan. Sistem organ dari suatu organisme saling bergantung, yaitu mereka
mengambil satu sama lain membantu untuk melaksanakan berbagai fungsi tubuh. Sebagai
contoh, sistem pencernaan yang melakukan proses pencernaan terbentuk dari kelenjar
ludah, lambung, kerongkongan, kandung empedu, hati, usus, pankreas, rektum dan anus.

Organisme:
antara tingkat yang berbeda, yang satu ini adalah yang tertinggi. Organisme bisa berupa
uniseluler atau multiseluler. Organisme yang sangat erat kaitannya dapat dikelompokkan
bersama di bawah satu spesies.

Ini adalah dasar, 5 tingkat organisasi makhluk hidup. Namun, Anda dapat melanjutkan
dan menambah tingkat lebih seperti populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer.
Hal ini diperlukan untuk dicatat bahwa semakin tinggi kita bergerak, menjadi sulit untuk
secara jelas menentukan tingkat organisasi, yang berarti mereka tidak jelas didefinisikan
sebagai sel, jaringan, organ, dll Sebagai contoh, ekosistem meskipun ditempatkan satu
tingkat di atas masyarakat, mantan bukanlah kelompok masyarakat. Didefinisikan secara
kasar, itu adalah lingkungan di mana organisme dari populasi yang berbeda hidup
bersama dan berkembang. Jadi, sekarang mari kita menggali ke rincian tingkat ini.
Populasi:
Ini adalah istilah yang digunakan dalam referensi dengan kelompok organisme yang
termasuk ke dalam spesies yang sama. Organisme yang termasuk ke dalam populasi yang
sama menjalani kawin silang dan berbagi makanan dan ruang.

Komunitas:
Dua atau lebih populasi bersama-sama membentuk sebuah komunitas. Sebuah komunitas
ditandai dengan interaksi yang terjadi antara populasi penyusunnya. Ada banyak cara
yang berbeda di mana populasi milik spesies yang berbeda berinteraksi satu sama lain.
Cara yang berbeda adalah persaingan, parasitisme, predasi, commensalism dan
mutualisme.

Ekosistem:
Ketika kita bergerak menaiki tangga tingkat organisasi makhluk hidup, komplikasi
cenderung meningkat. Misalnya, ekosistem istilah didefinisikan sebagai suatu daerah atau
lingkungan di mana masyarakat berkembang dan tumbuh subur. Ekosistem Namun, tidak
sama dengan masyarakat. Bahkan, itu adalah entitas yang lebih besar yang menyediakan
ruang bagi masyarakat.

Biome:
Bioma adalah sebuah entitas yang sangat mirip dengan ekosistem. Definisi bioma dibuat
dalam hal kondisi (dan tidak hanya ruang) cocok untuk kelompok masyarakat (tanaman,
hewan, mikroba, dll). Klasifikasi bioma bumi dilakukan atas dasar kondisi / lingkungan di
mana organisme konstituen hidup. Struktur tanaman adalah antara kriteria penting yang
digunakan untuk mengklasifikasi bioma. Perbedaan struktural menempatkan tanaman
dalam kelompok-kelompok seperti semak, pohon, rumput, dll

Biosfer:
Setelah semua deskripsi membingungkan rumit dan sedikit istilah seperti bioma,
ekosistem, komunitas, dll, Anda akan menemukan definisi biosfer cukup mudah
dipahami. Biosfer adalah hanya tempat, area, zona di mana ada kehidupan di bumi.
Hidrosfer, litosfer dan suasana bersama-sama merupakan biosfer.

Tingkat organisasi yang disebutkan dalam artikel di atas hadir sebelum kita struktur
sistematis dan fungsi berbagai komponen organisasi ini. Biologis atau tepatnya entitas
hidup planet kita merupakan sistem yang jauh lebih kompleks dan canggih untuk
dipahami melalui satu artikel. Informasi yang disajikan di atas namun harus, memberikan
gambaran kasar tentang tingkat dan komponen yang merupakan biosfer kaya disebut
bumi.

http://www.sridianti.com/tingkat-organisasi-makhluk-hidup.html

Anda mungkin juga menyukai