ID Karakteristik Dan Permasalahan Tanah Mar
ID Karakteristik Dan Permasalahan Tanah Mar
Nata Suharta
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 98, Bogor 16123
Telp. (0251) 8323012, Faks. (0251) 8311256, E-mail: bbsdlp@litbang.deptan.go.id
ABSTRAK
Tanah marginal atau “suboptimal” memiliki potensi untuk pengembangan pertanian, baik tanaman pangan,
perkebunan, maupun tanaman hutan. Secara alami, tanah ini mempunyai kesuburan yang rendah dan peka terhadap
erosi. Di Kalimantan, tanah marginal diperkirakan menempati areal seluas 30,15 juta ha atau 57,22% dari luas
pulau, dengan jenis tanah utama terdiri atas Ultisols, sedikit Oxisols, dan Inceptisols. Tanah marginal dari batuan
sedimen masam memiliki karakteristik fisik yang sangat ditentukan oleh jenis bahan induk tanah (batu pasir atau
batu liat). Sifat kimia tanahnya menunjukkan sifat yang sama, yaitu reaksi tanah masam, bahan organik bervariasi,
serta nilai kapasitas tukar kation, basa-basa dapat tukar, kejenuhan basa, cadangan hara, dan status hara P dan K
rendah, tetapi memiliki kejenuhan aluminium (Al) tinggi. Pengembangannya untuk pertanian, selain perlu
memerhatikan sifat fisik dan kimia tanahnya, juga perlu mempertimbangkan kondisi reliefnya. Wilayah dengan
relief datar hingga berombak dapat dimanfaatkan untuk tanaman pangan semusim, sedangkan tanaman tahunan
atau perkebunan dan hutan tanaman industri dapat dikembangkan hingga relief berbukit. Teknologi pengelolaan
lahan seperti pemupukan untuk memperbaiki kandungan hara tanah, pengapuran untuk meningkatkan pH tanah
dan menurunkan reaktivitas Al, serta tindakan konservasi tanah sangat disarankan. Dewasa ini, tanah marginal
banyak dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, lada, dan hutan tanaman industri,
dan hanya sebagian kecil untuk tanaman pangan.
Kata kunci: Tanah marginal, batuan sedimen masam, Ultisols, Oxisols, Inceptisols, Kalimantan
ABSTRACT
Characteristics and problems of marginal soils from acid sedimentary rocks in Kalimantan
Marginal or suboptimal soils are potential for agricultural development such as food crops, estate crops, and
industrial planted forest. These soils have low fertility status and susceptible to erosion. In Kalimantan, the
marginal soils cover about 30.15 million ha or 57.22% of the total island area, with the major soils consist of
Ultisols, few Oxisols, and Inceptisols. The physical properties of marginal soils from acid sedimentary rock are
mostly influenced by the type of parent materials (sandstone or claystone), while the chemical properties showed
the similar characteristics indicating acid soil reaction, vary in organic matter, and low in cation exchange
capacity, exchangeable bases, base saturation, mineral reserve, as well as P and K potentials, but the Al saturation
is high. Agricultural development on these soils, other than the physical and chemical properties, should consider
the relief condition. The areas with flat to undulating relief are recommended for perennial or food crops, while the
annual or estate crops and industrial planted forest can be developed until the hilly area. Land management such
as fertilization to improve nutrient status, liming to increase soil reaction and to decrease Al reactivity, and soil
conservation practice were recommended. In this time, most of the marginal soils were utilized for estate crops
development, such as oil palm, rubber, pepper, and industrial planted forest, and only a limited area for food crops.
Keywords: Marginal soil, acid sedimentary rock, Ultisols, Oxisols, Inceptisols, Kalimantan
Tabel 1. Komposisi mineral tanah marginal dari batuan sedimen masam di Kalimantan.
Sumber: Data diolah dari Lembaga Penelitian Tanah (1973); Yatno et al. (2000); Prasetyo
SIFAT KIMIA et al. (2001); Suharta (2007).
Tabel 3. Beberapa sifat fisik tanah marginal dari batuan sedimen masam.
Berat isi (g/cm3) 1,13 1,29 (1,21) 1,23 1,40 1,20 1,54 (1,31) 1,17 1,46 (1,35)
Ruang pori total (%) 43,0053,00 (49,10) 47,2053,60 (50,40) 37,00 52,00 (43,90) 42,70 55,90 (48,10)
Kadar air tersedia (% vol) 9,5012,50 (10,75) 10,5010,70 (10,60) 8,50 11,40 (10,30) 6,70 9,40 (8,10)
Permeabilitas (cm/jam) 1,43 3,10 (2,26) 0,62 1,96 (1,29) 0,20 9,46 (6,25) 1,10 3,62 (2,55)
Stabilitas agregat (%) 58,0062,00 (60) 64,0066,00 40,00100,00 (61) 51,00 142,00 (82)
Sumber: Data diolah dari Suharta et al. (1999, 2000); Suharta dan Prasetyo (2008).
Tabel 6. Kandungan basa-basa dapat tukar pada tanah marginal dari batuan sedimen masam di Kalimantan.
Horison A Horison B
Lokasi
Cadd Mgdd Kdd Nadd Cadd Mgdd Kdd Nadd
.......................................................................... (cmol c/kg) .......................................................................
Kalimantan Selatan 1,05 0,70 0,12 0,05 1,00 0,50 0,09 0,05
Kalimantan Barat 0,64 0,37 0,18 0,09 0,24 0,17 0,10 0,09
Kalimantan Timur 0,40 0,31 0,12 0,04 0,22 0,13 0,04 0,03
Kalimantan Tengah 0,30 0,50 0,40 0,10 0,20 0,20 0,10 0,00
Sumber: Data diolah dari Lembaga Penelitian Tanah (1973); Yatno et al. (2000); Prasetyo et al. (2001), Suharta (2007).
Tabel 7. Kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa, dan kejenuhan aluminium pada tanah marginal dari batuan
sedimen masam di Kalimantan.
Horison A Horison B
DAFTAR PUSTAKA
Alvaro-Fuentes, J., M.V. Lopez, C. Cantero- Anda, M., N. Suharta, and S. Ritung. 2000. Sumberdaya Lahan dan Agroklimat, Pusat
Martinez, and J.L. Arrue. 2008. Tillage Development of soils derived from weath- Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
effects on soil organic carbon fractions in ered sedimentary, granitic and ultrabasic
Anda, M., J. Shamshuddin, I.C. Fauziah, and S.
mediterranean dryland agroecosystems. Soil rocks in South Kalimantan Province: I.
R. Syed Omar. 2008. Pore space and specific
Sci. Soc. Am. J. 72(2): 541547. Mineralogical composisition and chemical
surface area of heavy clay Oxisols as affected
properties. Jurnal Tanah dan Iklim 18: 1
Alkasuma. 1994. Beberapa sifat kimia tanah seri by their mineralogy and organic matter. Soil
10.
Sanggauledo (Anionic Acroperox) Kaliman- Sci. 173(8): 560574.
tan Barat. hlm. 4355. Dalam Risalah Hasil Anda, M., Rofik, dan N. Suharta. 2001. Survei
Blanco, H. and C.R. Lal. 2008. No-tillage and
Penelitian Potensi Sumberdaya Lahan untuk dan Pemetaan Tanah Tingkat Tinjau Skala
soil-profile carbon sequestration: An on-farm
Pengembangan Sawah Irigasi di Kalimantan 1:250.000 untuk Mendukung Pengembangan
assessment. Soil Sci. Soc. Am. J. 27(3): 693
dan Sulawesi. Pusat Penelitian Tanah dan Wilayah di Provinsi Kalimantan Timur
701.
Agroklimat, Bogor. (Bagian V). Bagian Proyek Penelitian