Anda di halaman 1dari 3

Analisis PICOT pada jurnal Evaluation and comparison of the effects of Xyla-P cream and cold

compress on the pain caused by the cannulation of arteriovenous fistula in hemodialysis patients

P (Population) Populasi yang digunakan pada penelitian dalam jurnal ialah 80 pasien
yang tercatat yang rutin melakukan HD di Rumah Sakit Shohada,
Iran. Adapun sampel yang terpilih pada penelitian sebanyak 50 pasien
HD (27 pasien tidak termasuk criteria inklusi dan 3 pasien tidak
bersedia menjadi responden). Sampel dalam penelitian terdiri dari 27
laki-laki dan 23 perempuan. Sebagian besar responden memiliki
penyakit hipertensi dan DM.
Kriteria Inklusi dalam pemelihan sampel :
1. Usia > 18 tahun
2. Rutin melakukan HD 2 kali seminggu
3. Memiliki AV-Shunt min dipasang 3 bulan yang lalu
4. Tidak memiliki kerusakan pada sekitar penusukan
5. Tidak memiliki alergi akibat anastesi local
6. Tidak sedang menggunakan alkhol atau obat anjuran dokter
Kriteria eksklusi :
1. Menggunakan anestesi <24 jam
2. Menolak menjadi responden yang berkelanjutan
3. Pasien yang prognosisnya buruk
I (Intervention) Intervensi yang dilakukan dalam jurnal :
1. Sebelum dilakukan intervensi penelitian sampel ditentukan
bersama-sama dengan perawat di ruang HD dan dokter seperti
menentukan keefektifan fistula
2. Semua sampel diberikan kedua intervensi yaitu pemberian
kompres dingin ataupun pemberian Xyla-p cream.
3. Minggu pertama sampel diberikan kuesioner yang berisikan
intensitas nyeri setelah dan selama dilakukan kanulasi.
4. Selanjutnya intervensi dilakukan yang pertama yaitu
dilakukan kompres dingin pada area penusukan.
5. Setelah kompres dirasa cukup kanulasi kemudian dilakukan.
6. Minggu kedua selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap
pemberian kompres dingin.
7. Pada minggu kedua selanjutnya diberikan intervensi yang
kedua yaitu pemberia xyla-p cream. Xyla-p cream ini
diberikan 10 menit sebelum dilakukannya kanulasi di 5cm
sekitar area penusukan. Setelah dilakukan pengolesan krim
dilakukan desinfektan pada area penusukan kemudian
dilakukan tehnik kanulasi.
8. Tiap-tiap intervensi dilakukan setiap minggu. Setelah minggu
ketiga dilakukan evaluasi terhadap pemberian xyla-p cream.
9. Intervensi yang diberikan oleh peniliti sebelumnya sudah
disetujuan oleh Komisi Etik Universitas Shahroud.
C (comparison) Penelitian dalam jurnal membandingkan efektifitas pemberian
kompres dingin dengan pemberian xyla-p cream terhadap rasa nyeri
yang ditimbulkan saat kanulasi. Namun semua responden diberikan
perlakuan yang sama.
O (Outcome) Hasil yang didapatkan dalam jurnal :
1. Dari 50 responden yang digunakan pada penelitian sebanyak
27 laki-laki dan 23 orang perempuan.
2. Rata-rata usia responden 50 tahun.
3. Setelah dilakukan intervensi penurunan intensitas nyeri pada
pasien akibat kanulasi pada AV shunt yaitu dengan kompres
dingin penurunannya sebanyak 6.68 % sedangkan
menggunakan xyla-p cream sebanyak 4.99 %.
4. Hasil pada jurnal menunjukan bahwa penggunaan kompres
dingin memiliki efektifitas yang lebih tinggi dibandingan
dengan penggunaan xyla-p cream dalam menurunkan
intensitas nyeri saat tindakan kanulasi pada AV Shunt.
T (Time) Setiap intervensi dilakukan satu minggu dan minggu selanjutnya di
lakukan evaluasi. Pemberian kompres dingin dilakukan selama satu
minggu dan pemberian xyla-p cream dilakukan selama satu minggu.

Anda mungkin juga menyukai