BAB 1 DIMASaa
BAB 1 DIMASaa
PENDAHULUAN
bagi diri sendiri terlebih lagi pada orang lain yang memiliki hak untuk
menghirup udara yang bersih dan terhindar dari segala bahan cemaran yang
dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok
perilaku tidak merokok (DepKes RI, 2009). Selain itu rumah sakit merupakan
sarana kesehatan yang termasuk dalam ruang lingkup Kawasan Tanpa Rokok
siang dan malam. Meskipun sudah ada papan bertulis larangan merokok,
Dalam 10 detik, di dunia ini terjadi satu kasus kematian akibat rokok.
1
2
kali lipat dari 1,1 juta (tahun 1990) menjadi 4,2 juta (tahun 2020). Di
Indonesia total perokok aktif mencapai 70% dari total penduduk atau 141,44
juta orang perokok. Dan diperkirakan lebih dari 97% penduduk Indonesia
terpapar asap rokok. (Depkes RI, 2009). Menurut Data Riset Kesehatan Dasar
Provinsi Jawa Timur tahun (2013) prevalensi angka perokok setiap hari di
Maluku Utara, Sumatera Selatan, dengan nilai 23,9 dari setiap propinsi di
rata-rata 84,2% yang anggota rumah tangga. Berdasarkan data rekam medis
tahun 2013 sejumlah 129.734 pasien, tahun 2014 sejumlah 129.638 pasien
dan pada tahun 2015 sampai bulan Oktober berjumlah 120.892 pasien.
2010). Saat orang merokok di dalam ruangan, kandungan rokok akan terbakar
dan menimbulkan asap yang beterbangan di dalam ruangan. Jika asap rokok
impotensi. Sedangkan pada perokok pasif adalah asap rokok yang dihirup
3
oleh seseorang yang tidak merokok (perokok pasif). Asap rokok tersebut bisa
menjadi polutan bagi manusia dan lingkungan sekitar. Asap rokok yang
yang tinggi dalam mereka memperparah penyakit yang sedang diderita, dan
kemungkinan mendapat serangan jantung yang lebih tinggi bagi mereka yang
jika terjadi pelanggaran. Pada tata cara peringatan atau pelaporan kawasan
tanpa rokok (KATAR) dengan membuat dan memasang tanda atau petunjuk
kepada pihak yang berwenang terhadap setiap orang yang menjual rokok di
Dr.Hardjono Ponorogo”.
Ponorogo.
2. Bagi peneliti
1. Bagi IPTEK
yang akan dilakukan adalah terletak pada variabel yang akan diteliti,
ada 85,6% bersikap patuh dan 14,4% nya tidak. Analisis hubungan antara
penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada variable yang akan
kandungan rokok memberikan resiko 1,3 (0,5-3,4) kali lipat, yang tidak
akan dilakukan adalah terletak pada variabel yang akan diteliti. Penelitian