Anda di halaman 1dari 13

POLA-POLA PENGEMBANGAN SISTIM RANTAI

PASOK PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN


DAYA SAING USAHA JASA KONSTRUKSI DI
INDONESIA
Manajemen Bisnis Konstruksi
ISI PRESENTASI
• Pendahuluan
• Tinjauan Pustaka
• Pola rantai pasok perusahaan jasa konstruksi
• Pola pengembangan rantai pasok perusahaan jasa konstruksi
• Simpulan
• Daftar Pustaka
PENDAHULUAN

Perlu peran aktif pembinaan konstruksi untuk mensinergikan kekuatan nasional untuk mempertahankan
pasar nasional dan meningkatkan daya saing usaha untuk merebut pasar konstruksi regional.
PENDAHULUAN

Faktor yang mempengaruhi daya saing sektor jasa konstruksi


TINJAUAN PUSTAKA
Istilah supply chain management pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada
tahun 1982. Supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan–perusahaan yang terlibat
dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai
akhir, supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya.

Dalam industri konstruksi terdapat beberapa jenis pemasok jasa pelaksana konstruksi Toruan
(2005), yaitu:
• Pemasok jasa subkontraktor, adalah pemasok yang mampu mengerjakan sebagian atau
yang sama dengan pekerjaan kontraktor utama atau pekerjaan lain yang tidak dapat
dikerjakan oleh kontraktor utama dan tercatat dalam Daftar Subkontraktor Terseleksi.
• Supplier, adalah pemasok yang mampu mengadakan (mensuplai) satu atau beberapa jenis
material/bahan dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek termasuk
pengadaan peralatan sewa yang tercatat dalam Daftar Pemasok Material Terseleksi.
• Penyedia tenaga kerja atau mandor, adalah pemasok yang mampu mengadakan
beberapa orang terampil maupun non terampil yang diperlukan bagi pelaksanaan proyek
dan tercatat dalam Daftar Mandor Terseleksi.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Heizer and Render (2005:9-13) perusahaan harus memutuskan suatu strategi rantai
pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa strategi tersebut antara lain:
• Banyak Pemasok (Many Supplier)
• Sedikit Pemasok (Few supplier)
• Integrasi Vertikal
• Jaringan Keiretsu
• Perusahaan Virtual
POLA RANTAI PASOK PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

Pada penelitian ini, pola


rantai paso perusahaan
yang dijadikan pedoman
adalah pola rantai pasok
perusahaan jasa konstruksi
yang dikembangkan oleh
Susilawati (2005)

Model yang diperlihatkan ini


menggambarkan konsep
rantai pasok yang terfokus
pada pengaturan aliran
barang dan jasa antar
organisasi yang terlibat dalam
pelaksanaan konstruksi mulai
dari hulu (bahan mentah)
sampai ke hilir (barang jadi)
bahkan sampai ke pelanggan
terakhir.
POLA PENGEMBANGAN RANTAI PASOK PERUSAHAAN
JASA KONSTRUKSI

Tingkatan Organisasi :
Pola Pengembangan Hipotesis 1
Organisasi
Tingkat 1
Pemilik Pemilik
Proyek A Proyek B

A
Kontraktor mendapatkan lebih dari satu proyek. Masing-masing
Owner memberi kerja & persyaratan mutu dalam Gambar Rencana
Kontrak & Spesifikasi. Kontraktor menyanggupi persyaratan Owner dan
Organisasi terjadi kesepakatan harga yang tertulis dalam perjanjian.
Tingkat 2
Kontraktor
B
Kontraktor menyelesaikan pekerjaannya secara swadaya.masing-
masing proyek ditunjuk penanggung jawabnya dan diberi kekuasaan
untuk melakukan pengadaan material/alat kebutuhan proyek. Untuk
PO/SPK kebutuhan bahan material/alat proyek yang sifatnya bernilai
ekonomi tinggi dan berspesifikasi khusus, pengadaan dilakukan oleh
kantor pusat langsung sehingga masing-masing proyek tinggal
langsung membuat permohonan pengadaan barangnya saja.
Organisasi
Biasanya rantai pasok ditingkat ini bersifat long term relationship.
Tingkat 3 Supplier
Pimpinan Pimpinan
Proyek A Material/Alat/ Proyek B
Tenaga Kerja C
Kontraktor membutuhkan bantuan utk pasokan barang, pasokan
material. Kontraktor memberikan persyaratan mutu dalam Gambar
PO/SPK PO/SPK
Rencana &Spesifikasi . Supplier menyanggupi persyaratan
Kontraktor dan terjadi kesepakatan harga yang tertulis dalam
Organisasi perjanjian. Biasanya rantai pasok ditingkat ini bersifat short term
Tingkat 4 Supplier Supplier relationship (ad-hoc)
Material/Alat/ Material/Alat/
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
POLA PENGEMBANGAN RANTAI PASOK PERUSAHAAN
JASA KONSTRUKSI
Tingkatan Organisasi : Pola Pengembangan Hipotesis 2
Organisasi
Tingkat 1
Pemilik Pemilik
Proyek A Proyek B

A
Kontraktor mendapatkan lebih dari satu proyek. Masing-masing Owner
memberi kerja & persyaratan mutu dalam Gambar Rencana & Spesifikasi.
Kontrak Kontraktor menyanggupi persyaratan Owner dan terjadi kesepakatan harga
Organisasi yang tertulis dalam perjanjian.
Tingkat 2
Kontraktor
B
Kontraktor menyelesaikan pekerjaannya secara swadaya.masing-masing
proyek ditunjuk penanggung jawabnya dan diberi kekuasaan untuk
melakukan pengadaan material/alat kebutuhan proyek. Untuk kebutuhan
bahan material/alat proyek yang sifatnya bernilai ekonomi tinggi dan
berspesifikasi khusus, pengadaan dilakukan oleh kantor pusat langsung
PO/SPK sehingga masing-masing proyek tinggal langsung membuat permohonan
Organisasi pengadaan barangnya saja. Biasanya rantai pasok ditingkat ini bersifat long
Tingkat 3 term relationship.
Pimpinan Supplier Pimpinan
Proyek A Material/Alat/ Proyek B
Tenaga Kerja
C
Kontraktor membutuhkan bantuan utk penyelesaian pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus, tidak memerlukan keahlian khusus, pasokan
Kontrak/ Kontrak/ barang, pasokan material. Kontraktor memberikan persyaratan mutu dalam
PO/SPK PO/SPK
PO/SPK PO/SPK Gambar Rencana &Spesifikasi . Subkontraktor, dan Supplier menyanggupi
persyaratan Kontraktor dan terjadi kesepakatan harga yang tertulis dalam
Organisasi perjanjian
Tingkat 4 Supplier Supplier
Subkontraktor Material/Alat/ Subkontraktor Material/Alat/
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
D
Subkontraktor membutuhkan bantuan utk penyelesaian pekerjaan, pasokan
barang, pasokan material & persyaratan mutu dalam Gambar Rencana
Organisasi &Spesifikasi. Supplier menyanggupi persyaratan Subkontraktor dan
Spesialis selanjutnya terjadi kesepakatan harga yang tertulis dalam
Tingkat 5 Supplier Supplier perjanjian
Material/Alat/ Material/Alat/
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
POLA PENGEMBANGAN RANTAI PASOK PERUSAHAAN
JASA KONSTRUKSI

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Constructing excelence, pola rantai pasok
perusahaan jasa konstruksi dapat dikembangkan dengan sistem rantai pasok terpadu.
Yaitu dengan mengelola rantai pasok yang ada kedalam hubungan jangka panjang
(long term relationship).

Poin-poin utama dalam membangun suatu rantai pasok yang


terpadu diantaranya:
 Mendefinisikan niai yang diinginkan klien.
 Membangun hubungan jangka panjang dengan
pemasok.
 Mengintegrasikan kegiatan .
 Berkolaborasi untuk memanage biaya .
 Mengembangkan perbaikan terus-menerus.
 Menggalang dan mengembangkan sumber daya
manusianya.
SIMPULAN
Beradasarkan hasil pembahasan, didapat beberapa poin kesimpulan berikut :

1. Pola pengembangan sistem rantai pasok perusahaan jasa konstruksi di


Indonesia sudah mulai mengintegrasikan strategi banyak pemasok dan
sedikit pemasok.
2. Berdasarkan constructing excelence, pengembangan pola rantai pasok
dapat dilakukan dengan membangun rantai pasok yang terpadu.
3. Poin kunci untuk membangun rantai pasok yang terpadu adalah mengetahui
niai yang diinginkan klien, membangun hubungan jangka panjang dengan
pemasok, mengintegrasikan kegiatan, Berkolaborasi untuk memanage biaya,
mengembangkan perbaikan terus-menerus, dan menggalang dan
mengembangkan sumber daya manusianya.
DAFTAR PUSTAKA
 https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan

 Construction excelence, 2004, “Supply Chain Management”

 Direktorat Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, 2015, Kesiapan Sektor Jasa
Konstruksi Nasional Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Mea) 2015, Kementerian
Perdagangan

 Pribadi, Krishna; Fatima, Ima; dan Yustiarini, Dewi; 2007, Identifikasi Rantai-Pasok dalam
Industri Konstruksi Indonesia untuk Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu, Krishna dkk

 Elfving, J.A., 2003, “Exploration of Opportunities to Reduce Lead Times for Engineered-to-
Order Products”, University of California, Berkeley, www.leanconstruction.org/pdf/
ElfvingPhDthesis.pdf
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai