DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan,
kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan
kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk,
jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di
tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Salah
satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan
pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa
dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan
promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan. Mengingat tugas kita sebgai tim
medis adalah salah satunya memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan
masyarakat maka didalam makalah ini kami akan membahas tentang “Promosi
Kesehatan” Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati
antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah
hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik
yang dianut dan tingkat sosial ekonominya. Diperlukan adanya reformasi di bidang
kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar
daerah dan antar golongan, derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan
dengan negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan
kesehatan. Reformasi di bidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima
fenomena yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan. Pertama,
perubahan pada dinamika kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan
teknologi kedokteran. Ketiga, Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan
perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi dan transportasi. Keempat,
Perubahan lingkungan .Kelima, Demokratisasi. Paradigma pembangunan
kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih
meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat
sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan
mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui
kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif. Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi
kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan
meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is the process of enabling
people to increase control over, and to improve, their health, WHO, 1986).
Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai
strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat
kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari
pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang
menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha
individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003 dalam notoatmodjo).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu dengan adanya makalah ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber bacaan yang berguna untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
a. a. Perilaku beresiko seperti : Merokok, Makanan rendah serat, dan Kurang gerak
b. b. Pelayanan kedokteran pencegahan
c. c. Deteksi dini pencegahan.
2. Definisi Promosi
Wahid Ikhbal Mubarak dan Nurul Cahyatin (2009) Sebenarnya istilah promosi
kesehatan adalah perwujudan dari perubahan konsep pendidikan kesehatan yang secara
structural tahun 1984 WHO dalam salah satu divisinya, yaitu Divisi Pendidikan
Kesehatan (Division Health Education) diubah menjadi Divisi Promosi Kesehatan dan
Pendidikan (Division on Health Promotion and Education). Konsep ini oleh
Departemen Kesehatan RI tahun 2000 mulai disesuaikan dengan merubah Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat menjadi Direktoral Promosi Kesehatan dan sekarang
menjadi Pusat Promosi Kesehatan.
4) Keturunan atau herediter : gen, hereditas yang menjadi sifat dasar setiap individu
Determinan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yakni
lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana, dan prasarana, dsb), dan lingkungan non
fisik, seperti lingkungan social, budaya, ekonomi, politik, dsb. Bila dianalisis lebih
lanjut determinan kesehatan itu sebenarnya adalah semua factor diluar kehidupan
manusia, baik secara individu, kelompok, maupun komunitas yang secara langsung
atau tidak langssung mempengaruhi kehidupan manusia itu. Hal ini berarti, di
samping determinan-determinan tersebut yang telah dirumuskan oleh Blum masih
terdapat factor lain yang dapat mempengaruhi atau menentukkan terwujudnya
kesehatan seseorang, kelompok atau masyarakat.
2) Tempat tinggal
3) Pendidikan
4) Makanan
5) Pendapatan
8) Keadilan sosial
9) Pemerataan
a. Tujuan Program Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan
tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan
status kesehatan. Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya
mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % setelah promosi
kesehatan berjalan lima tahun.
b. Tujuan Pendidikan Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang
diinginkan. Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan
angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan
berjalan tiga tahun.
c. Tujuan Perilaku Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah
kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan,
sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di
tempat kerja meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan.
Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan atau lembaga dan lain-lain,
visi juga dapat diartikan sebagi sebuah tujuan atau apa yang harus dilakukan untum
menjapai tujuan tersebut. pada masa yang akan datang atau masa depan.
a. Berorientasi kedepan
c. Mengekspresikan kreatifitas
Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan
atau lembaga dalam usaha mewujudkan visi tersebut. misi diartikan sebagai tujuan
dan alasan mengapa perusahaan atau lermbaga dibuat. Misi juga memberikan arah
sekaligus batasan-batasan proses pencapaian tujuan.
Promosi kesehatan memiliki visi misi dan strategi yang jelas, sebagaimana
tertuang dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 tentang kebijakan nasional promosi
kesehatan, apabila dilihat kembali hal ini sejalan dengan visi global. Visi promosi
kesehatan adalah PHBS 2010 yang mengindikasikan tentang terwujudnya
masyarakat indonesia baru yang berbudaya sehat. Visi tersebut menunjukkan
dinamika atau gerak maju dari suasana lama (ingin diperbaiki) suasana baru (ingin
dicapai).
Visi ini diperlukan agar promosi kesehatan yang diharapkan mempunyai arah
yang jelas, dalam hal ini adalah apa yang menjadi harapan dari promosi kesehatan
sebagai penunjang dalam program kesehatan yang lain. Visi promosi kesehatan
adalah meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihgara dan meningkatkan
status kesehatannya, baik fisik, mental, sosial dan diharapkan pula mampu produktif
secara ekonomi maupun sosial sebagaimana dituangkan dalam undang-undang
kesehatan No. 23 Tahun 1992 serta organisasi kesehatan dunia WHO. Empat kata
kunci Visi Promosi Kesehatan:
Untuk mencapai visi tersebut diatas perlu upaya-upaya yang dilakukan dan biasanya
dituangkan dalam misi. Misi promosi kesehatan secara garis besar dirumuskan sebagai
berikut:
1. Contoh Advokasi: Di desa A terjadi wabah DHF, perangkat desa dan petugas
pelayanan kesehatan di desa tersebut harus mengambil keputusan, dengan membuat
suatu kebijakan. Sehingga masalah tersebut dapat diatasi dengan tepat. Kebijakan
itu meliputi:
3. Memberdayakan masyarakat
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini selain pada orang yang sehat juga
bagi kelompok yang beresiko. Misalnya, ibu hamil, paraperokok, para pekerja
seks, keturunan diabetes dan sebagainya. Tujuan utama dari promosi
kesehatan pada tingkat ini adalah untuk mencegah kelompok-kelompok
tersebut agar tidak jatuh sakit (primary prevention).
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit,
terutama yang menderita penyakit kronis seperti asma, diabetes mellitus,
tuberculosis, hipertensi dan sebagainya. Tujuan dari promosi kesehatan pada
tingkat ini agar kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak
menjadi lebih parah(secondary prevention).
Sasaran pokok pada promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok
penderita atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama
promosi kesehatan pada tingkat ini adalah mengurangi kecacatan seminimal
mungkin. Dengan kata lain, promosi kesehatan pada tahap ini adalah
pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu penyakit (tertiary
prevention) (noyoaymodjo 2007).
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara
efektif dan efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering
disebut ‘strategi’, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan
visi dan misi promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna.
Strategi dukunngan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial
melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal.
Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan antara
sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat (penerima
program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui toma pada
dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan, agar masyarakat mau
menerima dan mau berpartisipasi terhadap program-program tersebut. Oleh sebab itu,
strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang
kondusif terhadap kesehatan.Bentuk kegiatan dukungan sosial ini antara lain: pelatihan
pelatihan paratoma, seminar,lokakarya, bimbingan kepadatoma, dan sebagainya. Dengan
demikian maka sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah paratokoh
masyarakat di berbagai tingkat. (sasaran sekunder)
3) PemberdayaanMasyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada Masyarakat
langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi
kesehatan).Bentuk kegiatan pemberdayaanini dapat diwujudkan denagn berbagai
kegiatan, antaralain: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat dalam bentuk misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan
peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill). Dengan meningkatnya
kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam
pemeliharaan kesehatan mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat,terbentuknya pos
obat desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan- kegiatan semacamini di
masyrakat sering disebut ‘gerakan masyarakat’ untuk kesehatan. Dari uaraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat.
5) Modifikasi Perilaku
6) Pengembangan Masyarakat
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Promosi Kesehatan adalah suatu kegiatan penyampaian ilmu dan informasi kesehatan
kepada individu kelompok, keluarga dan komunitas dengan tujuan dari tidak mampu menjadi
mampu merubah kebiasaan yang sesuai dengan prinsip kesehatan dalam berbagai aspek
kehidupannya secara mandiri dan menerapkan sepanjang hidupnya. Strategi dalam promosi
kesehatan ada dua yaitu Strategi promosi kesehatan menurut WHO ( internasional) dan
strategi promosi kesehatan berdasrkan perjalan penyakit.
Strategi promosi kesehatan menurut WHO sesuai dengan visi dan misi promosi kesehatan
yaitu advokasi, mediasi dan memampukan masyarakat. Sedangkan strategi promosi
kesehatan berdasarkan riwayat perjalanan penyakit yaitu strategi promosi kesehatan primer,
sekunder dan tersier. Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan terdiri dari 3 yaitu
metode promosi kesehatan secara individual, secara kelompok dan secara masal. Sasaran
dalam promosi kesehatan mencakup aspek yang luas mulai dari individu kelompok dan
masyarakat. Promosi kesehatan sendiri memiliki peran penting dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat.
B. SARAN
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai materi yang menjadi uraian makalah ini,
tentu banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pengetahuan referensi yang
kami peroleh. Penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan ajar Ayubi Dian( 2010 ).Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku FKM UI. Efendi, F & Makhfudli.( 2009 ). Keperawataan kesehatan Komunitas
teoti dan praktik dalam keperawatan. Jakarta; Salemba Medika Fitriani, Sinta. 2011. Promosi
Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Oktaviani.2013.makalah promosi kesehatan. (online) available:
36.blogspot.com/2013/05/makalah-promosi-kesehatan.html http://oktioktaviani diakses tanggal
31 Agustus Dian, Ayubi. 2010. Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi Kesehatan dan
Ilmu Perilaku FKM UI. Hidayat,Syarif. Strategi Promosi Kesehatan.18 September 2014..
http://www.scribd.com/doc/40462631/Makalah-Strategi-Promosi-Kesehatan-Jadi Mubarak, W.I,
dkk. 2007. Promosi Kesehatam: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu. Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pendidikan dan Prilaku
Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo.(2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu
Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta. Novita,Nesi. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Saputri, Waode Nurhaeny Emba. Promosi Kesehatan.18
September 2014.file:///E:/Tugas/IKM/ikm/ilmu-perilaku-2-wd-nurhaeny-emba.html Mubarak,
wahid iqbal . 2007 . PROMOSI KESEHATAN Sebuah Pengantar Proses Belajar dalam
Pendidikan . Yogyakarta . Graha Ilmu http://dinkes.tabalongkab.go.id/2014/12/masyarakat-yang-
mandiri-untuk-hidup-sehatmelalui-desa-siaga/ http//kader-desa-siaga-dilatih-metode-
promosi.htmlkader-desa-siaga-dilatih-metodehttp//promosi.html http//konsep-misi-dan-strategi-
promosi-kesehatan.htm