Anda di halaman 1dari 1

Salam sejahtera bagi kita semua.

Syaloom…

Ditengah-tengah situasi dan kondisi kehidupan bergereja khususnya dalam lingkup Gereja
Protestan Maluku (GPM) yang terus dilingkupi oleh kompleksitas masalah-masalah pelayanan, saya
mengapresiasi sungguh hadirnya Buku Batu Karang Yang Teguh (eklesiologi dan Teologi Publik
Timur Indonesia) yang ditulis oleh Bung Stev G. C. Gaspersz seorang Hamba Tuhan dan Akademisi
yang terus menelorkan pemikiran inovatif dan kreatif.
Batu Karang Yang Teguh adalah sebuah kalimat yang sungguh mengandung banyak makna di
dalamnya. Bagi Saya, Batu Karang Yang Teguh dapat dimaknai sebagai tempat perlindungan yang
kokoh bagi ciptaan alam disekitarnya, tetapi juga dalam konteks bergereja, Batu Karang Yang Teguh
dapat dimaknai sebagai sebuah karakter yang harus dimiliki oleh Hamba dan Pelayan GPM, dalam
menghadapi tantangan pelayanan yang terus berubah dari waktu ke waktu, dan ditengah kondisi
geografis wilayah pelayanan lingkup Maluku dan Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau (GPM
sebagai Gereja Pualu-Pulau) yang harus dilayani oleh pelayan yang memiliki semangat, dedikasi dan
loyalitas utuh kepada GPM.
Karakter Batu Karang Yang Teguh dapat memberikan spirit bagi setiap pelayan untuk secara
utuh memberikan pelayanan maksimal bagi seluruh Umat GPM di seluruh pelosok Maluku dan
Maluku Utara, sehingga dapat mewujudkan visi dan misi bergereja yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu hadirnya Buku ini akan dapat membuka cakrawala berpikir kita bersama selaku Umat
GPM terlebih bagi Hamba dan Pelayan dalam meresponi tantangan pelayanan yang semakin berat
pada saat ini dan dimasa mendatang.
Sekali lagi selaku awam, saya memberikan dukungan penuh dan mengapresiasi diterbitkannya
buku ini. Selamat untuk Bung Steve. Bung saya kenal sebagai sosok pribadi yang matang, kreatif dan
inovatif dan salah satu asset GPM yang berharga. Semoga apa yang Bung tuangkan dalam buku ini
dapat memberikan pemikiran konstruktif bagi GPM demi pengembangan GPM ke depan. Suatu
waktu, jika Bung diberikan kepercayaan untuk menjadi pemimpin Gereja ini, gunakanlah apa yang
menjadi pemikitan ini untuk membangun Gereja yang kita cintai bersama ini menjadi lebih baik lagi,
melalui pembetukan karakter Batu Karang Yang Teguh bagi setiap Pelayan GPM. Jika nantinya tidak,
tetaplah berkarya lewat pemikiran-pemikiran cerdas yang Bung Miliki.

Sekian dan Terima Kasih, Syaloom…

Ambon, Maret 2020.

BODEWIN M. WATTIMENA

Anda mungkin juga menyukai