Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK DIGITAL

“Aljabar Boolean dan Gerbang Logika”

NAMA : Muhammad Alfaraz


NIM : 17065047
GRUP: 2E1

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
A. TUJUAN :
Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mampu melakukan analisis kombinasi logika menggunakan aljabar Boolean dengan tepat.
2. Mendiskripsikan cara pengubahan logika kombinasi menggunakan persamaan Boolean
3. Mampu menyederhakan rangkaian aljabar Boolean dengan berbagai teknik
penyederhanaan.

B. TEORI SINGKAT
Pintu NOT
Operasi inverter disebut dengan pintu NOT dapat ditampilkan dengan symbol berikut ini

Ekspression Boolean Y = : A or Y = A‘
Jika inputnya ber variabel A maka keluaran dari NOT disimbulkan dengan A ( disebut NOT A)
bila diberi nilai untu A = 1 maka hasilnya A=0.
Pintu AND
Operasi AND terbentuk dari dua buah input dapat tampilkan dalam bentuk symbol logika
sebagai berikut

A·B=Y
terdapat dua buah input dengan variabel A dan B yang merupakan variabel bebas pada
inputnya, hasil dari ekspresi AND adalah Y = A B atau Y = A . B. Tanda titik merupakan tanda
kali dalam matematika dan sering tidak dituliskan dalam sebuah persamaan. Pintu AND
boleh mempunyai input lebih dari 2. Jika inputnya 3 misal A, B, C maka keluaran dari pintu
AND Y = A.B.C atau Y = ABC
Pintu OR
Operasi pintu OR juga terdiri dari dua input bervariabel bebas, A dan B maka operasinya
dapat dituliskan Y = A + B. Pin tu logika ini juga boleh memiliki input lebih dari 2, missal ada
3 input yaitu A, B, C maka keluaran Y = A + B + C, symbol logikanya seperti gambar

A+B=Y
Pintu NAND dan NOR
Pintu NAND dengan ekspresi logikanya untuk dua input dapat dituliskan Y =
A . B yang pertama adalah di ANDkan dan baru dikomplemenkan, bentuk AND diberi garis
diatasnya atau juga dapat dituliskan Y = ( A.B )’. Logika NAND ini juga dibolehkan
mempunyai input lebih dari 2 atau berinput banyak.

Berikutnya adalah pintu NOR, pintu NOR terdiri dari dua input dan satu output yang dapat
dituliskan sebagai berikut A+ B=Y , dioperasikan terlebih dahulu dengan OR dan kemudian
diberi NOT atau Inverter, dengan cara lain juga dapat ditulis (A + B)’ = Y artinya setelah
operasi OR kemudian diberi tanda garis atas atau tanda petik atas seperti kelihatan pada
kedua persamaan tersebut.
Hukum dan Aturan Aljabar Boolean
Seperti dalam ranah matematika terdapat ukum dan aturan-aturan yang diberlakukan
dalam aplikasi aljabar Boolean. Hal yang penting perlu dibicarakan dalam pertemuan ini ada
3 hukum dasar operasi Aljabar Boolean yang disebut dengan hukum Komutatif, hukum
Assosiatif, dan hukum Distributif.

Hukum Komutatif; dua buah variabel dalam bentuk jumlah dapat ditulis dengan cara aljabar
biasa yaitu A + B = B + A keadaan ini dua buah variabel yang di ORkan sehinga walaupun
diubah letaknya tidak berpengaruh pada hasilnya. Bentuk lain dari hukum komutatif ini dua
buah variabel yang diberlakukan sebagai fungsi AND A.B = B.A

Hukum Assosiatif; bentuk OR yang dituliskan dalam bentuk jumlah seperti operasi
matematika untuk tiga variabel dapat dituliskan A + (B +C) = (A + B) + C, diapat di ORkan
dalam bentuk lain (A + C) + B yang keluarannya akan sama dengan A + B + C. Bentuk asosiatif
lainnya adalah dalam bentuk perkalian untuk 3 variabel A ( B C ) = ( A B) C = (A C) B, bentuk
ini disebut dengan kelompok AND.

Hukum Distributif; Hukum distributive dapat dituliskan sebagai sebuah persamaan bahwa
A(B + C) = AB + AC, jika digambarkan maka akan diawali dengan OR dan digabungkan
dengan salah satu input pada pintu AND, hal ini akan sama dengan dua buah AND yang
disambungkan ke masing-masing input OR sehingga outputnya menjadi AB + AC.

Hukum-hukum atau aturan aljabar Boolean dapat dilihat pada table berikutnya.

1 A+0 =A

2 A+1 =1

3 A.0 =0

4 A.1 =A

5 A+A =A
6 =1

7 A .A =A

8 A =0

9 A

10 A + AB =A

11 A + =A + B

12 (A + B)(A + C) = A + BC

Teori Demorgan’s
DeMorgan suatu logika dan matematika yang telah diolah oleh Boolean yang memunculkan
dua teori yang diikuti dengan dua persamaan:
A . B= A+ B dan A + B= A . B
Perinsip De Morgan ini akan memudahkan pembentukan gambar logika yang rumit menjadi
sederhana, dapat dilihat pada contoh yang disajikan pada display.
Penyederhanaan ekspresi Boolean
Bentuk persamaan aljabar Boolean yang ditampilkan akan dapat digambarkan pintu logika
yang terkait dengan persamaan tersebut seperti :

Ada dua hal yang perlu dipahami dalam penyederhanaan yaitu dalam bentuk sum of
product dan product of sum. Salah satu bentuk sum of product yang disingkat dengan S of P
dapat ditunjukkan seperti AB+ BCD , A B C+ D E FG+ AEG , dst. Bentuk S of P boleh
berisikan satu variabel tunggal seperti A + BCD + EF. Bentuk-bentuk S of P dapat
diimlementasikan dalam bentuk hubungan pintu logika sesama pintu logika lainnya. Bentuk
product of sum yang disingkat dengan P of S dapat ditulis :
(A + B)(B + C + D), (A + B)( B+ C), (A + B + C) ( B + C)
dst.
Tabel Kebenaran dan Peta Segi Empat
Operasi dasar dari aljabar Boolean dapat juga ditabelkan yang disebut dengan table
kebenaran dari dua variabel terhadap satu keluaran dari operasi persamaan Boolean, dapat
dicontohkan seperti berikut

Operasi AND

INPUT OUT PUT

A B Y=A.B

1 1 1

0 1 0

1 0 0

0 0 0

Operasi OR

INPUT OUT PUT

A B Y=A+B

0 0 0

1 0 1

0 1 1

1 1 1

Peta segi empat disebut dengan Karnaugh map memberikan cara sistematis dalam
menyederhanakan sebuah ekspresi Boolean dengan menggunakan prosedur sum of product
yang merupakan cara efektif menggunakan semua hukum dan aturan yang berlaku untuk
penyederhanaan sebuah persamaan aljabar Boolean.
Peta segi empat merupakan gabungan dari beberapa sel yang diatur sedemikian rupa
berhubungan dengan kombinasi logika pada setiap selnya. Jumlah sel /kotak yang akan
terbentuk dalam peta segi rmpat didasari kepada banyak variabel inputnya, dengan cara
menghitung sebagai basisnya bilangan duaan ( Biner) sehingga jika ada dua variabel dalam
persamaan itu maka akan terjadi 23 petak/ sel = 4 petak, jika ada n variabel inputnya petak
segiempatnya adalah 2n.

C. ALAT DAN BAHAN


1. PC Board, IC 7408 AND 2 buah
2. PC Board, IC 7404 Inverter 1 buah
3. PC Board, IC 7432 OR 2 buah
4. LED 1 buah
5. Resistor 150 Ohm 1 buah
6. Logic Swicth 5 buah
7. Power Supply 1 set
8. Multimeter 1 set
9. Kabel penghubung secukupnya

D. PROSEDUR PENGAMATAN
1. Buatlah rangkaian logika dari persamaan aljabar Boolean
F= A B C + A B C + A B C + A B C + AB C+ ABC menggunakan IC 7404, 7432, dan 7408.
2. Hubungkan rangkaian langkah 1 dengan input tegangan “5 V” dan “0 V” secara bergantian
untuk logika input A, B, dan C, gunakan LED sebagai indikator outputnya. Catatlah output
dari percobaan tersebut pada table 1. berikut ini.
Tabel 1. Output Fungsi Logika

INPUT OUTPUT

A B C LED (Nyala/Mati) Binary (Y)

0 0 0 Nyala 1
0 0 1 Mati 0
0 1 0 Nyala 1
0 1 1 Mati 0
1 0 0 Nyala 1
1 0 1 Nyala 1
1 1 0 Nyala 1
1 1 1 Nyala 1

3. Buatlah penyederhanaan persamaan aljabar Boolean pada langkah 1, menggunakan peta


karnaugh map!
4. Gambarkanlah rangkaian hasil penyederhaan fungsi logika tersebut !

E. ANALISA
Dari persamaan aljabar boolean di langkah kerja, yakni
F= A B C + A B C + A B C + A B C + AB C+ ABC dapat dibuat rangkaian seperti gambar di
bawah ini.
Gambar diatas tersusun dari gerbang AND yang outputnya di OR kan. Sehingga dihasilkan
tabel kebenaran yang tercatat pada Tabel 1. Output Fungsi Logika. Untuk mengetahui hasil F
dari persamaan aljabar boolean tersebut, maka dilakukan penyederhanaan persamaan
aljabar boolean dengan menggunaka K-map atau peta segi empat.
Dimana K-map memberikan cara sistematis dalam menyederhanakan sebuah ekspresi
Boolean dengan menggunakan prosedur sum of product yang merupakan cara efektif
menggunakan semua hukum dan aturan yang berlaku untuk penyederhanaan sebuah
persamaan aljabar Boolean. Adapun bentuk K-map dari persamaan aljabar boolean
F= A B C + A B C + A B C + A B C + AB C+ ABC adalah sebagai berikut :

Setelah dipetakan maka didapatkan hasil penyederhanaannya yakni F = A + C’. Dan untuk
membuktikan bahwa rangkaian hasil penyederhanaan K-map sesuai dengan persamaan
aljabar sebelum disederhanakan adalah dengan membuat rangkaian gerbang logika dasar.
Dimana F = A + C’, artinya output adalah hasil dari penjumlahan kedua inputnya. Dan input C
merupakan input inverter. Dilihat dari hasil penyederhanaan,gerbang yang digunakan hanya
satu gerbang dasar yakni gerbang logika OR saja seperti yang terlihat pada gambar di bawah
ini.
Dan dapat dibuat tabel kebanarannya untuk membuktikan F = A + C’ sama dengan
F= A B C + A B C + A B C + A B C + AB C+ ABC
A C F
0 0 1
0 1 0
0 0 1
0 1 0
1 0 1
1 1 1
1 0 1
1 1 1

F. TUGAS DAN PERTANYAAN


1. Buatlah penyederhanaan persamaan aljabar Boolean, F= A BC + A B C + A B C+ A B C
menggunakan :
a. Hukum Aljabar Boolean
=>
F= A BC + A B C + A B C+ A B C
F=¿ ¿BC ¿+( A BC + A B C )
F= A B ( C +C )+ B C ( A+ A )
F= A B+ B C

b. Peta Karnaugh Map


=>

BC BC BC BC
A 1 1 1
A 1

A C+ B C
Maka F= A C+ B C

c. Teknik implementasi S of P
=>
F= A BC + A B C + A B C+ A B C
F(A,B,C) = ∑ m0+m 2+m3+ m4
d. Gambarkan rangkaian hasil penyederhaan fungsi logika tersebut!
=>

2. Buatlah simulasi rangkaiannya dan table kebenarannya dari langkah 1 di atas, kemudian
buatlah kesimpulannya.
=> sudah ada dalam analisa.

G. KESIMPULAN
Persamaan Aljabar Boolean adalah persamaan matematika yang digunakan untuk
menganalisis dan menyederhanakan gerbang logika pada rangkaian-rangkaian digital.
hukum dasar operasi Aljabar Boolean yang disebut dengan hukum Komutatif, hukum
Assosiatif, dan hukum Distributif. Untuk lebih memudahkan dalam penyederhanaan aljabar
boolean dapat menggunakan K-Map. Dimana K-map memberikan cara sistematis dalam
menyederhanakan sebuah ekspresi Boolean dengan menggunakan prosedur sum of product
yang merupakan cara efektif menggunakan semua hukum dan aturan yang berlaku untuk
penyederhanaan sebuah persamaan aljabar Boolean.

Anda mungkin juga menyukai