Anda di halaman 1dari 1

DANAU TOBA

ada seorang pemuda yang hidup dengan cara bertani dan memancing di tanah kering
di utara Pulau Sumatra. Suatu hari seperti biasa, ia memancing dan mendapatkan
seekor ikan yang sangat indah berwarna kuning keemasan.

Ketika menyentuhnya, ikan itu berubah menjadi seorang wanita yang cantik jelita. Ia
adalah seorang putri yang dikutuk karena melanggar sebuah larangan. Terpesona
dengan kecantikan wanita itu, si pemuda memberanikan diri untuk melamarnya.

Lamaran itu diterima dengan satu syarat, bahwa ia tidak akan membuka rahasia bahwa
wanita itu sebelumnya adalah seekor ikan. Setelah menyanggupi syarat yang diajukan
sang putri, mereka berdua menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki dengan tabiat
yang tidak baik bernama Samosir. Ia selalu makan dan makan seolah tidak pernah
merasakan kenyang.

Suatu hari si pemuda sedang lelah karena baru pulang dari ladang. Namun, makanan
di rumah sudah tidak ada karena dihabiskan oleh Samosir. Merasa marah, si pemuda
mengumpat dan menghardik sang anak.

Ia tanpa sengaja berkata dengan lantang, "Dasar anak ikan!". Hardikan tersebut
membuka rahasia bahwa istrinya dulunya adalah seekor ikan.

Tiba-tiba langit mendadak mendung dan hujan turun dengan lebatnya. Tidak hanya itu,
di tanah bekas pijakan anak si pemuda dan menyembur mata air yang airnya sangat
banyak dan tidak berhenti.

Hasil dari air hujan dan mata air itulah yang sekarang menjadi Danau Toba. Sedangkan
pulau kecil yang berada di tengah Danau Toba tersebut memiliki nama yang sama
dengan anak si pemuda, Pulau Samosir.

Pesan moral dari cerita rakyat tersebut adalah jangan mengingkari janji dan selalu menjaga amanat

Anda mungkin juga menyukai