Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA PENELITIAN

NAMA : ANGGI SILVIA WARDHANI


NIM : 2021030443
TEMA PENELITIAN : PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA
SISWI SMK NU MANBAUL FALAH SINGOJURUH
BANYUWANGI

Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan
permasalahan yang akan diteliti, tujuan umum, tujuan khusus, dan urgensi penelitian.

LATAR BELAKANG

Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita

Anemia karena kebutuhan zat besi yang meningkat diakibatkan adanya siklus

menstruasi setiap bulan yang disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang

Anemia (Syakir, 2018). Kurangnya pengetahuan mengenai Anemia dapat

mengakibatkan remaja putri mengkonsumsi makanan yang tidak sehat salah

satunya yaitu kebiasaan makan makanan yang rendah gizi sehingga bisa

menyebabkan Anemia (Restuti, 2016). Dampak dari Anemia yang timbul akan

menyebabkan menurunnya prestasi dan semangat belajar karena kurangnya

konsentrasi (Putri, 2017).

Prevalensi Anemia yang terjadi pada remaja putri di dunia masih relatif

tinggi dan selalu mengalami kenaikan di setiap tahunnya yaitu sekitar 50-80% di

tahun 2015, sedangkan di tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 40-88%

(WHO, 2018). Prevalensi Anemia di Indonesia di tahun 2015 mencapai 18,22%,

sedangkan pada tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 26% dan mencapai 32%

pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Sedangkan di Provinsi Jawa Timur pada

tahun 2018 sebanyak 50-60%, akan tetapi pada tahun 2020 mengalami penurunan
menjadi 42% (Dinkes Jatim, 2020). Prevalensi Anemia di Kabupaten

Banyuwangi pada tahun 2018 mencapai 18,9% dan mengalami kenaikan yang

cukup drastis pada tahun 2019 menjadi 53,5% (Dinkes Banyuwangi, 2019).

Gejala Anemia yang sering dialami remaja antara lain lesu, lemah, letih,

lelah, lalai, pusing, mata berkunang- kunang, dan wajah pucat. Anemia dapat

menimbulkan berbagai dampak salah satunya yaitu tubuh mudah terkena infeksi

dikarenakan terjadi penurunan daya tahan tubuh serta aktivitas fisik menjadi

menurun (Yulaeka, 2020).

Solusi untuk menanggulangi tingginya penderita Anemia pada remaja putri

bisa dilakukan dengan melaksanakan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang

pengetahuan penyakit Anemia (Widian, 2019).

RUMUSAN MASALAH

”Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan

tentang Anemia pada remaja putri di SMK NU Manbaul Falah Singojuruh

Banyuwangi?”

TUJUAN

a. Tujuan umum

Mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan tentang Anemia pada remaja putri di SMK NU Manbaul

Falah Singojuruh Banyuwangi

b. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang Anemia pada remaja

putri di SMK NU Manbaul Falah Singojuruh Banyuwangi sebelum

dilakukan pendidikan kesehatan


2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang Anemia pada remaja

putri di SMK NU Manbaul Falah Singojuruh Banyuwangi sesudah

dilakukan pendidikan kesehatan

3. Mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat

pengetahuan tentang Anemia pada remaja putri di SMK NU Manbaul

Falah Singojuruh Banyuwangi

MANFAAT PENELITIAN

a. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kesehatan dalam bidang

epidemiologi terkait dengan pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit

Anemia.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan

dalam penyampaian memberikan pendidikan kesehatan, sehingga remaja

putri dapat memahami materi yang telah disampaikan. Serta hasil dari

penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi dalam melakukan

penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penyakit

Anemia.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan tentang penyakit Anemia sehingga pihak institusi dapat

memberikan penanggulangan dari masalah tersebut.


3. Bagi Responden

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang penyakit

Anemia serta dapat memahami bagaimana cara penanganan untuk

penyakit Anemia.

Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti dan dapat dibuat dalam bentuk bagan atau tabel. Sumber
pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada
jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10
tahun terakhir.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan a. Definisi
kesehatan Pendidikan kesehatan merupakan suatu tindakan dalam keperawatan dalam
membantu orang baik itu individu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan
taraf kesehatannya (Nurmawati 2018).
b. Macam-macam pendidikan kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2014) Pendidikan kesehatan terbagai menjadi 3 macam
1. Pendekatan perorangan
Pendekatan perorangan dapat dilakukan dengan cara, penyuluhan dan
wawancara
2. Pendekatan kelompok
Pendekatan kelompok terdapat 2 macam Rena & Benita (2016):
1) Pendekatan kelompok kecil : pendekatan kelompok kecil dapat dilakukan
dengan cara diskusi kelompok atau pengungkapan pendapat
2) Pedekatan kelompok besar: dapat dilakukan dengan cara ceramah dan
seminar
3. Pendekatan Massa
Suatu metode yang cocok untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada
masyarakat, dan sasaran bersifat umum sebagaimana pesan kesehatan yang
ingin disampaikan harus bisa diterima.
c. Media pendidikan kesehatan
Menurut Ma’munah (2015) & Mutoharoh (2017) media pendidikan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan bentuk umum penggunaannya
1) Bahan bacaan : modul, buku, majalah, dsb.
2) Bahan peragaan : poster tunggal, flipchart.
2. Berdasarkan cara produksi
1) Media cetak : majalah, koran, leaflet, poster.
2) Media elektronika : televisi, radio, telepon.
3. Berdasarkan Jenis
1) Media Auditif
2) Media Visual
3) Media Audio Visual
d. Fakor yang dapat mempengaruhi pendidikan kesehatan
1. Persoalan Masukan (input) menyangkut sasaran belajar (sasaran didik) yaitu
individu, kelompok, serta masyarakat yang sedang belajar dengan berbagai latar
belakang.
2. Persoalan Proses menyangkut mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan
kemampuan (perilaku) pada diri subjek belajar tersebutPersoalan keluaran
(output) merupakan hasil belajar itu sendiri, yaitu berupa kemampuan atau
perubahan perilaku dari subjek belajar
B. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari keinginan seseorang akan pengetahuan
melalui proses sensoris, khususnya pada mata dan telinga terhadap objek tertentu
(Donsu, 2017).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014) pengetahuan seseorang terhadap suatu objek
mempunyai tingkatan yang berbeda-beda. Secara umum pengetahuan dibagi menjadi
6 tingkat pengetahuan, yaitu :
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehention)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pengetahuan adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan
Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi yang bisa menunjang
kesehatannya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
2. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan demi menunjang
kehidupannya serta kehidupan keluarganya.
3. Umur
Umur adalah waktu individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Sedangkan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir serta bekerja.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada sekitar manusia sehingga
dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok
tertentu.
5. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya pada masyarakat dapat memberikan pengaruh dari sikap
dalam menerima suatu informasi.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara untuk memperoleh pengetahuan menurut Mutoharoh (2017) dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Cara tradisional atau non ilmiah merupakan cara untuk memperoleh
pengetahuan tanpa sebuah penelitian: Cara coba salah (trial error), cara
kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, cara jalan pikiran
2. Cara modern atau cara ilmiah terdapat 3 hal yang mencaup seperti : Segala hal
yang positif, segala sesuatu yang negative, gejala yang muncul sangat
bervariasi, yakni gejala-gejala yang berubah-ubah dalam kondisi tertentu.
e. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014) Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
memberikan tes tentang objek pengetahuan yang akan diukur. Evaluasi dilakukan
dengan membandingkan jumlah nilai jawaban yang diharapkan (tertinggi) kemudian
dikalikan 100% dan hasilnya berupa presentase dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
N : nilai pengetahuan
Sp : skor yang didapat
Sm : skor tertinggi maksimum

Selanjutnya prosentasi jawaban dapat diinterpresikan dalam kalimat kualitatif


dengan acuan sebagai berikut :
Baik: nilai >75%
Cukup : nilai 56-75%
Kurang : nilai <56%
C. Anemia a. Definisi Anemia
Anemia adalah suatu keadaan ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah
berkurang dari normal, dengan berkurangnya kadar hemoglobin maka kemampuan
sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh berkurang (Sirait, 2019).
b. Tanda dan Gejala Anemia
Menurut Aulia (2016) tanda dan gejala Anemia pada remaja putri adalah:
1. Lesu, lemah, letih, lelah dan lunglai (5 L).
2. Kulit pucat
3. Sering gemetar
4. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
5. Gejala lebih lanjut yaitu kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan
menjadi pucat.
6. Anemia yang parah (kurang dari 6 gr%) dapat menyebabkan nyeri

c. Penyebab Anemia
Menurut Rokhmawati (2015) ada beberapa penyebab yang bisa menyebabkan
terjadi Anemia, antara lain:
1. Kurangnya asupan nutrisi, terutama kurangnya asupan zat besi pada makanan
2. Adanya kerusakan sel darah merah dan produksi sel darah merah yang tidak
cukup banyak
3. Terjadinya pendarahan yang berlebihan, seperti pendarahan saat menstruasi,
pendarahan pada penderita infeksi cacing tambang dan malaria
d. Pencegahan Anemia
Menurut Maiti Bidinger, (2020) menyatakan bahwa pencegahan Anemia dapat
dilakukan beberapa cara, yaitu:
1. Konseling nutrisi
Pencegahan Anemia dapat dilakukan dengan memperbanyak asupan makanan
yang mengandung zat gizi sebagai berikut:
1) Memperbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti
bayam, kacang polong, brokoli, hati ayam ataupun hati sapi.
2) Memperbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena
vitamin C berfungsi mempercepat penyerapan zat besi sumber vitamin C
banyak ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk, apel, mangga, pisang.
3) Memperbanyak mengonsumsi protein karena protein berperan penting dalam
transportasi zat besi dalam tubuh. Sumber protein diantaranya ialah telur,
tempe, tahu, ikan.
4) Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam folat. Seperti
sayuran, hati ayam atau hati sapi, buah dan kacang-kacangan
2. Konseling sumber makanan penghambat zat besi
Selain konseling mengenai asupan nutrisi yang diperlukan untuk mencegah
Anemia, diperlukan juga konseling mengenai minuman yang dapat
menghambat penyerapan zat besi, seperti minuman soda, kopi, teh.
3. Pengobatan infeksi dan penyakit kronis
Pengobatan infesi dan penyakit kronis sangat penting sebagai upaya
pencegahan Anemia. Penyerapan zat besi akan berkurang pada seseorang yang
terkena infeksi ataupun penyakit kronis. Pengobatan penyakit yang dapat
memperberat Anemia seperti cacingan, malaria, dan TBC merupakan salah satu
upaya pencegahan Anemia.

Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600
kata. Bagian ini dilengkapi dengan tahapan kerja penelitian yang menggambarkan apa
yang akan dikerjakan selama penelitian. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh
dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan
indikator capaian yang ditargetkan, kemudian tambahkan juga tabel definisi operasional
dari variable yang diteliti.

METODE PENELITIAN
a. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian

yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau tuntunan peneliti

pada seluruh proses penelitian (Pratiwi Aminah, 2015).

Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperiment control group pre-

test post-test dengan kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

eksperiment dan kelompok kontrol sama-sama akan diberikan intervensi

tetapi dengan media yang berbeda (Nursalam, 2017).

Dalam penelitian ini intervensi yang diberikan pendidikan kesehatan

kepada kelompok eksperimen dengan menggunakan leaflet sedangkan pada

kelompok kontrol dengan menggunakan video power point.


b. Kerangka Kerja

Populasi : siswi berusia 15-18 tahun di SMK NU Manbaul


Falah Singojuruh Banyuwangi berjumlah 209

Sempel : 137 siswi


Teknik Sampling : pupposive sampling

Pengumpulan data

Variabel Independen Variabel Dependen tingkat


pendidikan kesehatan pengetahuan tentang anemia
(Leaflet) (Kuisioner)

Pengolahan data dan analisa dengan uji


statistic uji Wilcoxon Rank Test

Penyajian data

c. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah subyek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan oleh peneliti (Nursalam, 2017). Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh siswi di SMK NU Manbaul Falah Singojuruh Banyuwangi.

2. Sampel Penelitian

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2017).
3. Teknik sampling

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswi di SMK

NU Manbaul Falah Singojuruh Banyuwangi dengan teknik pengambilan

sampel purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat

mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya

(Sugiyono, 2016).

Besar sampel dihitung menggunakan Rumus Slovin sebagai berikut

(Rahayu 2017).

N
n= 2
1+ N ( d)

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d2 : Tingkat signifikan (0,05)

Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Remaja putri bersedia menjadi responden

2) Remaja putri yang berumur diatas 15 tahun di SMK NU Manbaul

Falah Singojuruh Banyuwangi

Kriteria Eksklusi

1) Remaja putri yang sedang sakit atau tidak hadir


d. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMK NU Manbaul Falah Singojuruh

Banyuwangi. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei

2023.

e. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas ( Independent Variable )

Variable independent atau variabel bebas merupakan variabel yang

menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat)

(Mutoharoh, 2017). Variable independent dalam penelitian ini adalah

pendidikan kesehatan

2. Variabel Terikat ( Dependent Variable )

Variable dependent merupakan suatu variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Mutoharoh, 2017). Variable

dependent pada penelitian ini adalah pengetahuan siswi tentang Anemia.

f. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Data
1. Pendidikan Upaya yang Leaflet - Ordinal
kesehatan direncanakan untuk
tentang mempengaruhi
penyakit seseorang tentang
Anemia (X) penyakit Anemia
2. Pengetahuan Hasil penginderaan Kuesioner 1. Baik, jika Ordinal
remaja putri manusia atau hasil skor >75%
tentang tahu seseorang 2. Cukup, jika
penyakit terhadap suatu objek skor 56% -
Anemia (Y) melalui panca indra 75%
yang dimilikinya 3. Kurang, jika
kriteria pengetahuan <56%
yang di inginkan
meliputi :
a. Definisi
b. Tanda dan
gejala
c. Penyebab
d. Dampak
e. Pencegahan

Sumber (Sari, 2019)


DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam
Daftar Pustaka

Anifah, Fulatul. 2020. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Vidio


Terhadap Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri. jurnal
Keperawatan Muhammadiyah 5(1): 296–300.
Aulia ayu nugraheni. 2016. Gambaran Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang
Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan Bantul.
Yogyakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
UniversitasMuhammadiyah.
Basith, Abdul, Rismia Agustina, and Noor Diani. 2017. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Dunia
Keperawatan 5(1): 1.
Donsu. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Pustakabarupress.
Hesteria Friska Armynia Subratha, Kadek Sri Ariyanti. 2020. Gambaran Tingkat
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Di Tabanan 1. 3: 48–53.
Jaelani, Mahmut, Betty Yosephin Simanjuntak, and Emy Yuliantini. 2017. Faktor
Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri.
Jurnal Kesehatan 8(3): 358.
Ma’munah, Malikatul. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet
Terhadap Pengetahuan Nutrisi Ibu Laktasi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Ciputat Timur. Jakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Negri Syarif Hidayatullah.
Mutoharoh. 2017. 4 Universitas Negri Syarif Hidayatullah Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit Diabetes
Melitus Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Desa Ngadiwarno
Sukorejo Kendal. Jak: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.
Notoadtmodjo. (2014). Metode Penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo,S. (2014). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nurmawati, Thatit. 2018. “Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode
Ekspositori Tentang Meal Planning Terhadap Pola Makan Pasien Dm Tipe
2.” Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery) 5(3): 257–
62.
Putri, Retno Desita, Betty Yosephin Simanjuntak, and Kusdalinah Kusdalinah.
2017. Pengetahuan Gizi, Pola Makan, Dan Kepatuhan Konsumsi Tablet
Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri.Jurnal Kesehatan
8(3): 404.
Qurotul Aini. 2019. “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Di
Pondok Pesantren Al- Ma’sudiyah Blater 02 Kabupaten Semarang Tahun
2019 1.” : 1–13.
Rahayu, Nuning. 2017. Stikes Bhakti Husada Mulia Hubungan Kepatuhan Diet
Diabetes Mellitus Dengan Tingkat Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabates
Mellitus Di Klinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Sayidman Magetan. Madiun:
Stikes Bhakti Husada Mulia.
Rena, Nydia, and Benita. 2016. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Siswa Smp Kristen
Gergaji.
Septiana. 2014. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
Kesehatan Reproduksi Di SMP Islam Ruhama Ciputat.
Siti Aminah. 2019. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri Di Smp n 2 Kalibawang
Kulonprogo.
Soekidjo notoatmodjo. (2016). Promosi dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Yulaeka, Yulaeka. 2020. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri. Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam 8(2): 112–18.

Anda mungkin juga menyukai