Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan
permasalahan yang akan diteliti, tujuan umum, tujuan khusus, dan urgensi penelitian.
LATAR BELAKANG
Anemia karena kebutuhan zat besi yang meningkat diakibatkan adanya siklus
satunya yaitu kebiasaan makan makanan yang rendah gizi sehingga bisa
menyebabkan Anemia (Restuti, 2016). Dampak dari Anemia yang timbul akan
Prevalensi Anemia yang terjadi pada remaja putri di dunia masih relatif
tinggi dan selalu mengalami kenaikan di setiap tahunnya yaitu sekitar 50-80% di
sedangkan pada tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 26% dan mencapai 32%
pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Sedangkan di Provinsi Jawa Timur pada
tahun 2018 sebanyak 50-60%, akan tetapi pada tahun 2020 mengalami penurunan
menjadi 42% (Dinkes Jatim, 2020). Prevalensi Anemia di Kabupaten
Banyuwangi pada tahun 2018 mencapai 18,9% dan mengalami kenaikan yang
cukup drastis pada tahun 2019 menjadi 53,5% (Dinkes Banyuwangi, 2019).
Gejala Anemia yang sering dialami remaja antara lain lesu, lemah, letih,
lelah, lalai, pusing, mata berkunang- kunang, dan wajah pucat. Anemia dapat
menimbulkan berbagai dampak salah satunya yaitu tubuh mudah terkena infeksi
dikarenakan terjadi penurunan daya tahan tubuh serta aktivitas fisik menjadi
RUMUSAN MASALAH
Banyuwangi?”
TUJUAN
a. Tujuan umum
b. Tujuan Khusus
MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
Anemia.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
putri dapat memahami materi yang telah disampaikan. Serta hasil dari
Anemia.
penyakit Anemia.
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti dan dapat dibuat dalam bentuk bagan atau tabel. Sumber
pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil penelitian pada
jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber pustaka 10
tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan a. Definisi
kesehatan Pendidikan kesehatan merupakan suatu tindakan dalam keperawatan dalam
membantu orang baik itu individu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan
taraf kesehatannya (Nurmawati 2018).
b. Macam-macam pendidikan kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2014) Pendidikan kesehatan terbagai menjadi 3 macam
1. Pendekatan perorangan
Pendekatan perorangan dapat dilakukan dengan cara, penyuluhan dan
wawancara
2. Pendekatan kelompok
Pendekatan kelompok terdapat 2 macam Rena & Benita (2016):
1) Pendekatan kelompok kecil : pendekatan kelompok kecil dapat dilakukan
dengan cara diskusi kelompok atau pengungkapan pendapat
2) Pedekatan kelompok besar: dapat dilakukan dengan cara ceramah dan
seminar
3. Pendekatan Massa
Suatu metode yang cocok untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada
masyarakat, dan sasaran bersifat umum sebagaimana pesan kesehatan yang
ingin disampaikan harus bisa diterima.
c. Media pendidikan kesehatan
Menurut Ma’munah (2015) & Mutoharoh (2017) media pendidikan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan bentuk umum penggunaannya
1) Bahan bacaan : modul, buku, majalah, dsb.
2) Bahan peragaan : poster tunggal, flipchart.
2. Berdasarkan cara produksi
1) Media cetak : majalah, koran, leaflet, poster.
2) Media elektronika : televisi, radio, telepon.
3. Berdasarkan Jenis
1) Media Auditif
2) Media Visual
3) Media Audio Visual
d. Fakor yang dapat mempengaruhi pendidikan kesehatan
1. Persoalan Masukan (input) menyangkut sasaran belajar (sasaran didik) yaitu
individu, kelompok, serta masyarakat yang sedang belajar dengan berbagai latar
belakang.
2. Persoalan Proses menyangkut mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan
kemampuan (perilaku) pada diri subjek belajar tersebutPersoalan keluaran
(output) merupakan hasil belajar itu sendiri, yaitu berupa kemampuan atau
perubahan perilaku dari subjek belajar
B. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari keinginan seseorang akan pengetahuan
melalui proses sensoris, khususnya pada mata dan telinga terhadap objek tertentu
(Donsu, 2017).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014) pengetahuan seseorang terhadap suatu objek
mempunyai tingkatan yang berbeda-beda. Secara umum pengetahuan dibagi menjadi
6 tingkat pengetahuan, yaitu :
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehention)
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pengetahuan adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan
Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi yang bisa menunjang
kesehatannya sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
2. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan demi menunjang
kehidupannya serta kehidupan keluarganya.
3. Umur
Umur adalah waktu individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun. Sedangkan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir serta bekerja.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada sekitar manusia sehingga
dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok
tertentu.
5. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya pada masyarakat dapat memberikan pengaruh dari sikap
dalam menerima suatu informasi.
d. Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara untuk memperoleh pengetahuan menurut Mutoharoh (2017) dapat dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Cara tradisional atau non ilmiah merupakan cara untuk memperoleh
pengetahuan tanpa sebuah penelitian: Cara coba salah (trial error), cara
kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, cara jalan pikiran
2. Cara modern atau cara ilmiah terdapat 3 hal yang mencaup seperti : Segala hal
yang positif, segala sesuatu yang negative, gejala yang muncul sangat
bervariasi, yakni gejala-gejala yang berubah-ubah dalam kondisi tertentu.
e. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2014) Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
memberikan tes tentang objek pengetahuan yang akan diukur. Evaluasi dilakukan
dengan membandingkan jumlah nilai jawaban yang diharapkan (tertinggi) kemudian
dikalikan 100% dan hasilnya berupa presentase dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
N : nilai pengetahuan
Sp : skor yang didapat
Sm : skor tertinggi maksimum
c. Penyebab Anemia
Menurut Rokhmawati (2015) ada beberapa penyebab yang bisa menyebabkan
terjadi Anemia, antara lain:
1. Kurangnya asupan nutrisi, terutama kurangnya asupan zat besi pada makanan
2. Adanya kerusakan sel darah merah dan produksi sel darah merah yang tidak
cukup banyak
3. Terjadinya pendarahan yang berlebihan, seperti pendarahan saat menstruasi,
pendarahan pada penderita infeksi cacing tambang dan malaria
d. Pencegahan Anemia
Menurut Maiti Bidinger, (2020) menyatakan bahwa pencegahan Anemia dapat
dilakukan beberapa cara, yaitu:
1. Konseling nutrisi
Pencegahan Anemia dapat dilakukan dengan memperbanyak asupan makanan
yang mengandung zat gizi sebagai berikut:
1) Memperbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti
bayam, kacang polong, brokoli, hati ayam ataupun hati sapi.
2) Memperbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena
vitamin C berfungsi mempercepat penyerapan zat besi sumber vitamin C
banyak ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk, apel, mangga, pisang.
3) Memperbanyak mengonsumsi protein karena protein berperan penting dalam
transportasi zat besi dalam tubuh. Sumber protein diantaranya ialah telur,
tempe, tahu, ikan.
4) Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam folat. Seperti
sayuran, hati ayam atau hati sapi, buah dan kacang-kacangan
2. Konseling sumber makanan penghambat zat besi
Selain konseling mengenai asupan nutrisi yang diperlukan untuk mencegah
Anemia, diperlukan juga konseling mengenai minuman yang dapat
menghambat penyerapan zat besi, seperti minuman soda, kopi, teh.
3. Pengobatan infeksi dan penyakit kronis
Pengobatan infesi dan penyakit kronis sangat penting sebagai upaya
pencegahan Anemia. Penyerapan zat besi akan berkurang pada seseorang yang
terkena infeksi ataupun penyakit kronis. Pengobatan penyakit yang dapat
memperberat Anemia seperti cacingan, malaria, dan TBC merupakan salah satu
upaya pencegahan Anemia.
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 600
kata. Bagian ini dilengkapi dengan tahapan kerja penelitian yang menggambarkan apa
yang akan dikerjakan selama penelitian. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh
dengan penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan
indikator capaian yang ditargetkan, kemudian tambahkan juga tabel definisi operasional
dari variable yang diteliti.
METODE PENELITIAN
a. Desain Penelitian
yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau tuntunan peneliti
Pengumpulan data
Penyajian data
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
2017).
3. Teknik sampling
(Sugiyono, 2016).
(Rahayu 2017).
N
n= 2
1+ N ( d)
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Besar populasi
Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
Banyuwangi. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Mei
2023.
e. Variabel Penelitian
pendidikan kesehatan
f. Definisi Operasional
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam
Daftar Pustaka