A. Latar Belakang
C. Tujuan penulisan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk pemahaman kepada mahasiswa tentang suatu
pemerintahan,dan dimana pemerintah mempunyai peran untuk melaksanakan fungsi
pelayanan dan pengaturan warga negara. Sehingga mahasiswa tahu tentang sistem
pemerintahan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMERINTAH
1. Pengertian Pemerintah
Dalam arti sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang
dijalankan oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti
luas adalah segala kegiatan yang terorganisir yang bersumber pada kedaulatan dan
kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat atau penduduk dan wilayah negara itu
demi tercapainya tujuan negara. Di samping itu dari segi struktural fungsional pemerintahan
dapat didefinisikan pula sebagai suatu sistem struktur dan organisasi dari berbagai macam
fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mewujudkan tujuan negara.
(Haryanto dkk, 1997 : 2-3).
B. NEGARA
1. Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi yang di dalamnya terdapat rakyat, wilayah yang permanen,
dan pemerintahan yang sah. Dalam arti luas negara merupakan social (masyarakat) yang
diatur secara konstitusional (berdasarkan undang undang) untuk mewujudkan kepentingan
bersama. Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbentang dari Sabang sampai
Merauke dengan luas wilayah yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil (sehingga disebut
negara kepulauan) dan UUD 1945 sebagai konstitusinya.
2. Fungsi dan Tujuan Negara
Fungsi atau tugas negara adalah untuk mengatur kehidupan yang ada dalam negara untuk
mencapai tujuan negara. Fungsi negara, antara lain menjaga ketertiban masyarakat,
mengusahakan kesejahteraan rakyat, membentuk pertahanan, dan menegakkan keadilan.
Tujuan negara Indonesia telah jelas tercantum dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar
1945 alinea ke-4 yaitu :
3. Unsur-Unsur Negara
a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang mendiami wilayah suatu negara. Rakyat adalah unsur yang
terpenting dalam negara karena rakyat yang mendirikan dan membentuk suatu negara. Rakyat
terdiri atas penduduk dan bukan penduduk.
Penduduk, yaitu semua orang yang tinggal dan menetap dalam suatu negara. Mereka
lahir secara turun-temurun dan besar di dalam suatu negara.
Bukan penduduk adalah orang yang tinggal sementara di suatu negara. Misalnya, turis
mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.
Penduduk dapat dibedakan menjadi warga negara dan orang asing. Warga negara
adalah semua orang yang menurut undang-undang diakui sebagai warga negara. Sebaliknya,
orang asing atau warga negara asing adalah orang yang mendapat izin tinggal di suatu negara,
bukan sebagai duta besar, konsul, dan konsuler.
b. Wilayah
Wilayah merupakan tempat tinggal rakyat di suatu negara dan merupakan tempat
menyelenggarakan pemerintahan yang sah. Wilayah suatu negara terdiri atas daratan, lautan,
dan udara. Wilayah suatu negara berbatasan dengan wilayah negara lainnya. Batas-batas
wilayah negara dapat berupa bentang alam contohnya sungai, danau, pegunungan, lembah,
laut; batas buatan contohnya pagar tembok, pagar kawat berduri, dan patok.
c. Pemerintahan yang Sah
Pemerintahan yang sah dan berdaulat adalah pemerintahan yang dibentuk oleh rakyat dan
mempunyai kekuasaan tertinggi. Pemerintahan yang sah juga dihormati dan ditaati oleh
seluruh rakyat serta pemerintahan negara lain.
Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena menyangkut
keberadaan suatu negara. Apabila negara merdeka tidak diakui oleh negara lain maka negara
tersebut akan sulit untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Pengakuan dari negara yang
lain ada yang bersifat de facto dan ada yang bersifat de jure. Pengakuan de facto, artinya
pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara merdeka. Pengakuan seperti ini belum
bersifat resmi. Sebaliknya, pengakuan de jure, artinya pengakuan secara resmi berdasarkan
hukum oleh negara lain sehingga terjadi hubungan ekonomi, sosial, budaya, dan diplomatik.
4. Sifat Negara
a. Sifat Monopoli
Monopili berasal dari kata “mono” yang artinya satu dan“poli”yang artinya penguasa, jika
sifat monopoli dikaitkan dengan Negara adalah suatu hak tunggal yang dilakukan oleh negara
untuk berbuat atau menguasai sesuatu untuk kepentingan dan tujuan bersama.
b. Sifat memaksa
artinya bahwa negara mempunyai kekuatan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam
masyarakat dan mencegah timbulnya anarki. Dengan ditaatinya peraturan perundang-
undangan, penertiban dalam kehidupan bermasyarakat dapat tercapai serta dapat pula
mencegah timbulnya anarki.
Bentuk negara indonesia adalah kesatuan yaitu suatu negara yang pemerintahannya
memegang kerdudukan tertinggi dan memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan sehari -
hari. Negara kesatuan dimana terdapat banyak perbedaan baik dari segi ras, suku, agama, adat
istiadat, budaya, dan lain-lain. Namun negara indonesia bersatu dan tidak memandang
perbedaan tersebut. negara indonesia yang bersatu dan berdaulat ini memiliki semboyan yang
menjadi pedoman yaitu "BHINEKA TUNGGAL IKA" dimana bertujuan untuk menjadikan
negara yang aman, nyaman, tertib dan mensejahterakan rakyat.
C. WARGA NEGARA
1. Pengertian Warga Negara.
Warga Negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan Negara. Dalam hubungan antara warga Negara dan Negara, warga
negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap Negara dan sebaliknya warga Negara juga
mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara.
Dalam konteks Indonesia, istilah warga Negara (sesuai Undang-undang Dasar 1945 pasal 26)
dimaksudkan untuk bangsa Indonesia yang asli dan bangsa yang lain, yang disahkan UU
sebagai warga Negara. Dalam penjelasan UUD 1945 pasal 26 ini, dinyatakan bahwa orang-
orang bangsa lain misalnya orang peranakan Cina, peranakan Belanda, peranakan Arab dan
lain-lain yang bertempat tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai yang bertempat
tinggal di Indonesia, mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada
Negara Republik Indonesia, dapat menjadi warga Negara. Kewarganegraan juga di
maksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dan
memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air
beradasarkan Pancasila.
Semua itu diperlukan demi utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan
utama kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara,
sikap serta prilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara,
serta ketahanan nasional dalam diri kita sebagai warga Negara Indonesia.
2. Asas-asas hukum Kewarganegaraan
Dalam menerapkan asas kewarganegaan ini, dikenal dengan dua pedoman yaitu asas ius soli
dan asas ius sanguinis.
Yang dimaksud asas ius soli adalah asas yang menentukan kewarganegraan seseorang
berdasarkan tempat kelahirannya. Seseorang adalah warga Negara suatu Negara Karena ia
lahir di suatu Negara. Berdasarkan prinsip ius soli seseorang yang dilahirkan di wilayah
hukum suatu Negara, secara hukum dianggap memiliki kewarganegraan dari tempat
kelahirannya.
Asas Sanguinis yaitu asas kewarganegraan yang mendasarkan diri pada faktor pertalian
seseorang dengan status orang tua yang berhubungan darah dengannya. Maka seseorang yang
lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu Negara, maka anak tersebut
berhak mendapatkan status kewarganegaraan orang tuanya.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
NKRI dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
b. Kewajiban Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
D. PERMASALAHAN DEMOKRASI
1. Pengertian Demokrasi
2. Bentuk-Bentuk Demokrasi
a. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan
suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat
mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh
langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada
masa awal terbentuknya demokrasi di Athena dimana ketika terdapat suatu permasalahan
yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya. Di era modern
sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan
mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem
ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak
memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.
b. Demokrasi perwakilan
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum
untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.
· Para wakil rakyat yang telah terpilih sering lalai dalam melaksanakan tugas sebagai wakil
rakyat.
Dari beberapa masalah di atas dapat kita lihat, buruknya kinerja lembaga perwakilan saat
sekarang ini membuat semakin terpuruknya pelaksanaan demokrasi pancasila di Indonesia.
Selain itu, rakyat juga harus objektif dalam memilih wakil rakyat. Wakil rakyat yang dipilih
adalah orang yang benar-benar mampu untuk menyuarakan dan membela kepentingan rakyat.
Sehingga dengan demikian, akan terciptanya lembaga perwakilan dan partai politik dapat
menjalankan tugasnya dengan baik yaitu menempatkan demokrasi untuk rakyat.
Disinilah peran pemerintah untuk memberikan pelatihan dan pendidikan politik sebagai
wujud upaya untuk menumbuhkan partisipasi aktif dari rakyat. Pelatihan dan pendidikan
politik ini di berikan agar rakyat dapat mengetahui manfaat dari partisipasi rakyat di dalam
pemerintahan. Pelatihan dan pendidikan politik yang diberikan kepada rakyat haruslah
menyeluruh ke segala lapisan masyarakat. Mulai dari masyarakat golongan menengah ke
atas, sampai pada masyarakat golongan menengah ke bawah. Sehingga seluruh rakyat dapat
ikut berpartisipasi aktif di dalam pemerintahan.
Dalam demokrasi masalah kepentingan penguasa yang sejak awal memang telah di
khawatirkan, menjadi persoalan utama dalam demokrasi. Masalah-masalah yang terjadi:
· Modal dan uang rakyat sering dijadikan alat untuk memperoleh dukungan rakyat dan
menyebabkan munculnya penjahat dalam demokrasi.
Masalah keempat yang akan dibahas adalah demokrasi yang membuang kedaulatan rakyat.
Demokrasi pancasila dalam memainkan perannya tidak jarang menelantarkan rakyat. Karena
ada banyaknya persoalan yang sulit dipecahkan. Masalah-masalah yang terjadi adalah:
· Terjadi banyak penggusuran, dan layanan publik yang sulit dijangkau karena biaya
yang mahal.
Disini sekali lagi, demokrasi nyatanya membuang kedaulatan rakyat. Solusi untuk kedua
masalah ini adalah dengan membentuk suatu barisan rakyat yang bersatu untuk
mengembalikan demokrasi kepada rakyat yang selama ini menjadi korban demokrasi.
Seluruh rakyat diharapkan partisipasinya untuk ikut serta dalam hal ini dan beberapa wakil
dari mereka berunding dengan pemerintah menyelesaikan masalah-masalah demokrasi yang
telah mengorbankan rakyat. Diharapkan dengan adanya hal semacam ini dapat mengetuk hati
pemerintah untuk segera melaksanakan demokrasi dengan sebaik-baiknya. Agar demokrasi
benar -benar menjadi milik rakyat, dan rakyat dapat hidup dengan makmur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang sudah saya buat, saya menjabarkan kewarganegaraan dari sisi hak dan
kewajiban warga negara. Dapat disimpulkan bahwa hak dan kewajiban warga negara
merupakan suatu hubungan yang erat untuk mencapai keharmonisan dalam bernegara
secara damai dan tertib.
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum membudaya.
Kita memang telah menganut demokrasi dan bahkan telah di praktekan baik dalam
keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi,
kita belum membudayakannya.
Membudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Mengatakan
“Demokrasi telah menjadi budaya” berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah
menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara warga negara. Dengan kata lain,
demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya.
Seluruh kehidupanya diwarnai oleh nilai-nilai demokrasi.
B. Saran
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua warga
negara. Yang paling utama tentu saja adalah:
1. Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi.
2. Mempraktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya. Sebagai warga
Negara yang baik harus selalu mentaati peraturan yang berlaku yang ada di dalam Negara
tersebut.agar peraturan yang ada bisa berjalan dengan lancar.
Seorang warga negra mempunyai Kewajiban untuk berperan serta membela dan
mempertahankan kedaulatan Negara Indonesia dari serangan musuh dan berhak
mandapatkan perlindungan hukum.Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak.