Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

Penyusunan kurikulum operasional di SDN 024 Coblong disesuaikan kekhasan,


kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan
karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum
operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat
dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses
pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN
024 Coblong berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal
sekolah. Kota Bandung terkenal pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan
keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada.
Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga dan keagamaan
sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah dengan
sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan
hingga 100% adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik
memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orang
tua merupakan karyawan yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu,
minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam.

Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka di SDN 024 Coblong menggunakan
revisi Kurikulum Sekolah sebagai satu bentuk dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dimaksud sebagai kurikulum operasional dalam pembelajaran baik yang
diselenggarakan di dalam kelas maupun diluar kelas yang sudah mengimplementasikan
Kurikulum 2013 untuk Kelas II, III, V dan VI dengan pendekatan Tematik Terpadu
serta nilai-nilai karakter dan budaya bangsa, ekonomi kreatif, kewirausahaan yang
akan diintegrasikan ke dalam Dokumen I (KTSP), Dokumen II (Silabus), dan Dokumen
III (RPP), serta dalam proses Kegiatan Pembelajaran untuk semua mata pelajaran dan
semua jenjang kelas.

Sedangkan Kurikulum Merdeka Belajar adalah bentuk evaluasi dari kurikulum


sebelumnya yakni kurikulum 2013 . Kurikulum ini diluncurkan secara resmi pada Februari
2022. Kurikulum Merdeka Belajar diluncurkan demi mengajar ketertinggalan Pendidikan
dimasa pandemic Covid-19. Kurikulum ini juga akan menciptakan kegiatan belajar agar lebih
fleksibel. Kurikulum Merdeka Belajar diimplementasikan untuk kelas I dan IV, yang akan
diintegrasikan ke dalam Dokumen buku I KOSP, buku II ATP (Alur Tujuan
Pembelajaran) , buku III Modul Ajar. Pengelola pembelajaran di sekolah sangat
diperlukan semangat, kemampuan dan kemauan, dari pelaksana pendidikan terutama kepala
sekolah, guru, maupun komite sekolah. Di samping itu diintegrasikan juga baik dalam
kegiatan Intrakurikuler, Kokulikuler dan Ekstrakurikuler. Pembinaan penyusunan KTSP dan
Kurikulum Merdeka Belajar dilakukan terpadu antar Pengawas, Kasi Kurnilai PTK/SD Dinas
Pendidikan Kota Bandung.

Dengan demikian Kurikulum Merdeka Belajar memperkuat alasan Profil Pelajar


Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SDN 024 Coblong. Maka dalam
penyusunan KOSP, (Kurikulum Operasional Satuan Penidikan), karakteristik peserta didik
dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan
yang berkeadilan dalan kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila
secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman,
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri,
bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut

1.2. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Landasan yuridis dalam penyusunan Kurikulum perasional di satuan pendidikan


SDN 024 Coblong. mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan pendidikan sekolah.
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan
pendidikan SDN 024 Coblong adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai
akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi
penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap
perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif.
Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat
bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, SDN 024 Coblong dengan kekuatan, kemampuan
dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan
dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk
membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan
membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).

Anda mungkin juga menyukai