DI LAHAN KERING
Sutoyo
I. PENDAHULUAN
Pada budidaya tumpangsari jagung dan kopi ini, tanaman kopi tidak
mempunyai tanaman penaung tetap seperti lamtoro atau yang lain, karena
petani memerlukan tanaman semusim (jagung, sayuran, dan tembakau) sebagai
tanaman tumpangsari yang merupakan sumber pangan dan pendapatan yang
lebih cepat dipanen. Oleh sebab itu, untuk introduksi bibit kopi Arabika yang baru
(tahun 2004-2006) maka dipilih varietas lini S 795, karena varietas ini lebih
sesuai ditanam pada kondisi budidaya secara tumpangsari.
Tabel 6. Rata-rata berat jagung pipilan per ubinan dan konversi hasil
jagung pipilan (k.a. 15%) varietas Srikandi putih dan Lokal putih
BPTP Jateng. 2005. Jagung putih unggul bahan pangan Srikandi putih dan MS-
2 (leaflet). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
Disbun Jateng, 2002. Statistik Perkebunan 2002. Dinas Perkebunan Propinsi.
Jawa Tengah. 221 hal.
Hulupi, R. 2002. Budidaya Kopi Arabika (Pedoman teknis). Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao Indonesia. Jember. 18 hal.
ICERI. 2008. Field Book of the Tenth Asian Regional Maize Workshop.
Indonesian Cereals Research Institute (ICERI/Balitsereal). Makassar,
Indonesia. 22 p.
Prasetyo, T. 2004. Studi pemahaman desa miskin secara partisipatif di
kabupaten Temanggung. Laporan PRA BPTP Jateng.
Reijntjes C., Haverkort B., dan Water Bayer. 1999. Pertanian Masa Depan.
Pengantar untuk pertanian berkelanjutan dengan input luar rendah.
Diterjemahkan oleh Sukoco Y. (Editor: Van de Fliertt dan Hidayat B).
Kanisius. 269 hal.
Supadmo, H., Joko H., Forita D.A., Sutrisno, dan Indah W. 2005. Laporan
Kegiatan: Kajian Pengembangan Inovasi Teknologi Usahatani Jagung
Putih. BPTP Jawa Tengah, Deptan. 20 hal.
Wiryadiputra, S., Saidi, S. Sukamto, E. Sulistyawati dan Y.J. Junianto.
1998. Pengenalan dan Pengendalian Hama-Penyakit Tanaman Kopi.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember. 24 hal.
Wiryadiputra, S., Y.J. Junianto, E. Sulistyowati, Saidi, R. Hulupi, M.C.
Mahfud dan L. Rosmahani. 2002. Analisis status penelitian dan
pengembangan PHT pada pertanaman kopi dalam Risalah Simposium
Nasional Penelitian PHT Perkebunan Rakyat. Bogor. Hal: 129-146.
Wiryadiputra, S., E. Sulistyowati, Sri-Sukamto, Y.J. Junianto, M.C.
Mahfud dan L. Rosmahani. 2004. Hasil penelitian kajian ekosistem
dan teknologi pengendalian organisme pengganggu utama tanaman kopi.
Makalah pada Pertemuan Diseminasi Teknologi PHT Tanaman
Perkebunan, Malang, 17-19 Mei 2004.
Yasin, M. 2008. Technology Innovation Supporting Maize Production.
Indonesian Center for Food Crops Research and Development, Bogor. 32
p.
Lampiran 1. Foto - foto kegiatan tumpangsari jagung putih dan
kopi Arabika di lahan kering dataran tinggi pada tahun 2005.
Canggal, Kledung, Temanggung