Anda di halaman 1dari 7

1.

2.
3.
4.
5.
6. :

KEPUTUSAN BERSAMA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, KEPALA KORPS LALU LINTAS
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA
NOMOR: HK.201/4/15/DRJD/2022
NOMOR: Kep/33/IV/2022
NOMOR: 28/KPTS/Db/2022

TENTANG

PENGATURAN LALU LINTAS JALAN


SELAMA ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2022 (1443 HIJRIAH)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, KEPALA KORPS LALU LINTAS


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Surat Edaran Menteri Perhubungan


Nomor SE 45 Tahun 2022 tentang Pengaturan Lalu Lintas
Jalan Selama Angkutan Lebaran Tahun 2022 (1443 Hijriah)
telah diatur untuk menjamin keamanan, keselamatan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan
serta mengoptimalkan penggunaan dan pergerakan lalu
lintas pada ruas Jalan Nasional Tol dan Non Tol selama
Angkutan Lebaran Tahun 2022 (1443 Hijriah), perlu
dilakukan pengaturan lalu lintas jalan selama Angkutan
Lebaran Tahun 2022 (1443 Hijriah);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bersama
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kepala Korps Lalu
Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Direktur
Jenderal Bina Marga tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan
Selama Angkutan Lebaran Tahun 2022 (1443 Hijriah);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4168);
2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4444) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6760);
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4655);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468);
7. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 33);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 96 Tahun 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 834);
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 110 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola
Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1555);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 873);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN BERSAMA DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT, KEPALA KORPS LALU LINTAS
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN DIREKTUR
JENDERAL BINA MARGA TENTANG PENGATURAN LALU
LINTAS JALAN SELAMA ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2022
(1443 HIJRIAH).
PERTAMA : Menetapkan penerapan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas dan
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas berupa penerapan Ganjil
Genap dan Sistem Satu Arah (One Way).
KEDUA : Penerapan Ganjil Genap sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA dengan ketentuan:
a. setiap pengendara Mobil Penumpang, Mobil Bus, dan
Angkutan Barang dengan tanda nomor kendaraan bermotor
bernomor ganjil dilarang untuk melintasi pada tanggal genap;
dan
b. setiap pengendara Mobil Penumpang, Mobil Bus, dan
Angkutan Barang dengan tanda nomor kendaraan bermotor
bernomor genap dilarang untuk melintasi pada tanggal ganjil.
KETIGA : Penerapan Ganjil Genap dan Sistem Satu Arah (One Way)
sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dengan
ketentuan:
a. masa arus mudik:
1) pada hari Kamis, 28 April mulai pukul 17.00 WIB sampai
dengan 24.00 WIB mulai dari KM 47 (Tol Jakarta-
Cikampek) sampai dengan KM 414 (Gerbang Tol
Kalikangkung);
2) pada hari Jumat, 29 April mulai pukul 07.00 WIB sampai
dengan 24.00 WIB mulai dari KM 47 (Tol Jakarta-
Cikampek) sampai dengan KM 414 (Gerbang Tol
Kalikangkung);
3) pada hari Sabtu, 30 April 2022 mulai pukul 07.00 WIB
sampai dengan 24.00 WIB mulai dari KM 47 (Tol Jakarta-
Cikampek) sampai dengan KM 414 (Gerbang Tol
Kalikangkung); dan
4) pada hari Minggu, 1 Mei 2022 mulai pukul 07.00 WIB
sampai dengan 12.00 WIB mulai dari KM 47 (Tol Jakarta-
Cikampek) sampai dengan KM 414 (Gerbang Tol
Kalikangkung).
b. masa arus balik:
1) pada hari Jumat, 6 Mei 2022 mulai pukul 14.00 WIB
sampai dengan 24.00 WIB mulai dari KM 414 (Gerbang Tol
Kalikangkung) sampai dengan KM 47 (Tol Jakarta-
Cikampek);
2) pada hari Sabtu, 7 Mei 2022 mulai pukul 07.00 WIB sampai
dengan 24.00 WIB mulai dari KM 414 (Gerbang Tol
Kalikangkung) sampai dengan KM 3 + 500 (Gerbang Tol
Halim);
3) pada hari Minggu 8 Mei 2022 mulai pukul 07.00 WIB
sampai dengan hari Senin, 9 Mei 2022 pukul 03.00 WIB
mulai dari KM 414 (Gerbang Tol Kalikangkung) sampai
dengan KM 3 + 500 (Gerbang Tol Halim); dan
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat
memberlakukan sistem satu arah (One Way) mulai KM 442
(Gerbang Tol Bawen) dengan mempertimbangan kondisi
volume lalu lintas yang terjadi di lapangan.
KEEMPAT : Ketentuan penerapan Ganjil Genap sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA dikecualikan terhadap:
a. kendaraan pimpinan lembaga Negara Republik Indonesia,
meliputi:
1) Presiden dan Wakil Presiden;
2) Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah;
3) Ketua Mahkamah Agung, Ketua Mahkamah Konstitusi,
Ketua Komisi Yudisial; dan
4) Menteri dan pimpinan lembaga pemerintah
nonkementerian;
b. kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga
internasional yang menjadi tamu negara;
c. kendaraan dinas dengan tanda nomor kendaraan bermotor
dinas berwarna dasar merah dan/atau nomor dinas Tentara
Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia;
d. kendaraan pemadam kebakaran;
e. kendaraan ambulans;
f. kendaraan angkutan umum dengan tanda nomor kendaraan
bermotor berwarna dasar kuning;
g. kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik;
h. kendaraan bertanda khusus yang membawa penyandang
disabilitas;
i. kendaraan untuk kepentingan tertentu, meliputi:
1) kendaraan Bank Indonesia;
2) kendaraan bank lainnya; dan
3) kendaraan untuk pengisian anjungan tunai mandiri.
dengan pengawalan dari Kepolisian Negara Republik
Indonesia; dan
j. kendaraan warga yang berdomisili di sekitar ruas Jalan yang
diberlakukan penerapan Ganjil Genap.
KELIMA : Penerapan sistem satu arah (One Way) sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA, Kepolisian Negara Republik Indonesia
melakukan pembersihan jalur dan rest area untuk menjamin
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas
sebelum penerapan dan melakukan normalisasi kondisi lalu
lintas setelah penerapan dalam jangka waktu masing-masing
paling lama 2 (dua) jam.
KEENAM : Penerapan Ganjil Genap dan Sistem Satu Arah (One Way)
sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA dilaksanakan
oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
KETUJUH : Penerapan Ganjil Genap pada angkutan barang sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEDUA tidak berlaku bagi mobil
barang pengangkut:
a. bahan bakar minyak atau bahan bakar gas;
b. barang ekspor dan impor menuju/dari dan ke pelabuhan laut
yang menangani ekspor dan impor;
c. air minum dalam kemasan;
d. ternak;
e. pupuk;
f. hantaran pos dan uang;
g. barang pokok, terdiri atas:
1) beras;
2) tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioka;
3) jagung;
4) gula;
5) sayur dan buah–buahan;
6) daging;
7) ikan;
8) daging unggas;
9) minyak goreng dan mentega;
10) susu;
11) telur;
12) garam;
13) kedelai;
14) bawang; dan
15) cabe.
h. Sepeda motor mudik/balik gratis.
KEDELAPAN : Dalam hal terjadi perkembangan situasi kepadatan arus lalu
lintas yang melampaui batas maksimal, maka untuk
kemanusiaan, keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas, serta pelayanan prima kepada
masyarakat, Kepolisian Negara Republik Indonesia mengambil
tindakan diskresi kepolisian.
KESEMBILAN : Informasi dan layanan pengaduan terkait pengaturan lalu lintas
dapat diperoleh melalui Call Center NTMC KORLANTAS POLRI:
1500669 dan layanan pengaduan terkait jalan tol melalui Call
Center JASA MARGA: 14080.
KESEPULUH : Direktur Lalu Lintas Jalan – Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat, Direktur Penegakan Hukum – Korps Lalu Lintas Polri,
serta Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I –
Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan pengawasan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan Keputusan Bersama ini.
KESEBELAS : Keputusan Bersama ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 April 2022

DIREKTUR JENDERAL KEPALA KORPS DIREKTUR JENDERAL


PERHUBUNGAN DARAT, LALU LINTAS BINA MARGA,
KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,

Drs. BUDI SETIYADI, S.H., M.Si. IRJEN POL Drs. FIRMAN Dr. Ir. HEDY RAHADIAN, M.Sc.
SHANTYABUDI, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai