Tugas 2 Analisis Laporan Keuangan Selesai

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Jawaban 1.

Transaksi yang sifatnya jarang dan tidak biasa. Transaksi ini dilaporkan “berbeda” dan dilaporkan
setelah dikurangi pajak. Laporan berbeda ini menjadi temuan dari operasi atau perhitungan yang
berkelanjutan. Ketika menentukan apakah suatu peristiwa luar biasa atau tidak, tempat dan keadaan
khusus dimana perusahaan beroperasi harus diperhitungkan. Contohnya dapat mencakup adanya
Korban karena terjadinya kebakaran, banjir, gempa bumi atau bencana alam lainnya,
pengambilalihan aset oleh pemerintah atau larangan khusus berdasarkan undang-undang atau
peraturan yang baru diberlakukan sehingga menjadikan post atau akun analisa laporan menjadi
khusus atau berbeda dari hal-hal regular didalam pembuatan laporan akuntansi.

Jawaban 2.

Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayarkan


kewajibannya dengan menggunakan aktiva lancar dalam jangka waktu pendek

Adapun cara menghitung current ratio adalah dengan membagi aktiva lancar dan kewajiban lancar.
Dalam hal kasus diatas dimana :

Current Ratio = aktiva lancar : kewajiban lancar

Kita anggap bahwa nilai diatas adalah angka ratio dari 2 periode berjalan, Angka rasio sebesar 1,45
menunjukkan bahwa secara rata-rata setiap rupiah kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan
otomotif di jamin oleh 1,45 harta lancar. Sebenarnya belum maksimal karena harta lancar sebagai
penjamin hutang sebaiknya berada di kisaran 2 rupiah. Begitu juga di period ke 2 angka rasio sedikit
membaik yaitu mampu menjamin setiap rupiah kewajiban lancar dengan 1 rupiah dan 1.50 rupiah
harta lancar.

Quick ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian jangka
pendek dengan cara mengurangi aktiva lancar dengan persediaan, kemudian dibagi kembali dengan
kewajiban lancar dengan notasi rumus sebagai berikut:

Quick Ratio = (aktiva lancar - persediaan) : kewajiban lancar

Masih dengan kondisi yang sama keterangan diatas Kita masih menganggap bahwa nilai diatas
adalah angka ratio dari 2 periode berjalan, Angka rasio sebesar 0.45 Artinya adalah, kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva adalah setiap Rp 1 hutang lancar dengan Rp
0,45 aktiva lancar yang likuid, begitu juga saat period ke 2 terjadi penurunan kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva adalah setiap Rp 1 hutang lancar dengan Rp
0,43 aktiva lancar yang likuid, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini apabila dilihat dari quick
ratio ada penurunan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancer jangka pendek nya.

Cash ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dengan
cara menjumlahkan seluruh kas dan surat berharga, kemudian membaginya dengan kewajiban
lancar. Adapun rumusnya ialah sebagai berikut:

Cash Ratio = (kas + surat berharga) : kewajiban lancer

Pada kondisi keterangan diatas apabila kita melihat dari Cash Ratio dari 2 periode perhitungan cash
ratio juga dapat di berikan analisa jika adalah, kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar
dengan kas adalah setiap Rp 1 hutang lancar dengan Rp 0,31 kas perusahaan. Dan pada period ke 2
kemampuan perusahaan kembali menurun memenuhi kewajiban lancar dengan kas adalah setiap Rp
1 hutang lancar dengan Rp 0,15 kas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai