Kasus Diskusi 6 Selesai

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Kasus Diskusi 6

Latihan menghitung pelunasan cukai tembakau:


Contoh Perhitungan:
Produsen rokok SKM “PT BCD” telah mengajukan P3C untuk kebutuhan bulan Juni. Pada
tanggal 6 Juni Pengusaha tersebut mengajukan CK-1 dengan total rincian pengajuan, sebagai
berikut :
Jumlah
No Seri Pita Cukai Merek Isi/Bks HJE/ Bungkus
Gol (Lbr)
1. II SERI III 800 A 12 Btg Rp. 10.2000,-
2. II SERI I 400 B 16 Btg Rp. 13.600,-

Sebagai tambahan informasi, bahwa Tarif cukai berdasarkan PMK yang telah ditetapkan terhadap
produk Hasil tembakau tersebut adalah:
 Merk A, Tarif cukai spesifik adalah Rp. 370/btg
 Merk B, Tarif cukai spesifik adalah Rp. 385/btg
 Tarif PPN HT adalah 9,1%
 Seri pita cukai; untuk pita cukai hasil tembakau dibedakan menjadi tiga seri: seri I = 120 keping
per lembar, seri II =56 keping per lembar dan seri III = 150 keping per lembar;

Perhitungan cukai dan ppn untuk merk A

Jumlah batang = 800 lbr x 12 x 150 keping = 1.440.000 batang

Cukai terhutang = Rp. 370 x 1.440.000 = Rp. 532.800.000

Ppn terhutang = 9.1% x Rp. 10.200 x 700 x 150 = Rp. 97.461.000

Perhitungan cukai dan ppn untuk merk B

Jumlah batang = 400 lbr x 16 x 120 keping = 768.000 batang

Cukai terhutang = Rp. 385 x 960.000 = Rp. 295.680.000

Ppn terhutang = 9.1% x Rp. 13.600 x 400 x 120 = Rp. 59.404.800

Total cukai terhutang = Rp. 532.800.000 + Rp. 295.680.000

= Rp. 828.480.000

Total ppn terhutang = Rp. 97.461.000 + Rp. 59.404.800

= Rp. 156.865.800

Anda mungkin juga menyukai