Anda di halaman 1dari 4

COMMON SIZE ANALYSIS

ASET LANCAR Kas dan setara kas, terjadi penurunan prosentase yaitu dari tahun 2008 4,21% menurun menjadi 2,73% dan pada tahun 2010 kembali menurun menjadi 1, 34%. Berdasarkan data, hal ini disebabkan karena adanya pembelian aset tetap, terutama BTS. Penyediaan BTS ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan terutama dalam hal jaringan, karena jaringan merupakan modal utama agar loyalitas pelanggan dapat terjaga.

Piutang usaha pada pihak ketiga, perubahan prosentase tidak terlalu signifikan, masih tergolong persistensi yang baik, yaitu tahun 2008 1,12% kemudian turun pada tahun 2009 0,99% dan naik pada tahun 2010 sebesar 0,5% menjadi 1,49%. Berdasar data, hal ini dikarenakan oleh penerimaan dari pelanggan dan operator lain.

Persediaan, perubahan prosentase cukup signifikan, ini dapat dilihat berdasar data analisis, yaitu pada tahun 2008 prosentase persediaan sebesar 0, 45% dan terjadi penurunan 0.38 % pada tahun 2009 menjadi 0,07% dan meningkat 0,15% pada tahun 2010 menjadi 0,22%. Perubahan yang cukup signifikan ini disebabkan karena pembayaran kepada pemasok dan untuk beban usaha. Pembayaran kepada pemasok akan mempengaruhi pengiriman persediaan ke perusahaan.

Pajak dibayar dimuka,

Uang muka dan beban dibayar dimuka. Berdasarkan data dapat dilihat terjadi kenaikan prosentase dari tahun 2008 hingga 2010, yaitu 1,33%, 1,76%

dan 4,5%. Akun uang muka dan beban dibayar dimuka salah satunya terdiri dari uang muka kepada karyawan, sehingga terjadinya peningkatan pada prosentase pada akun ini disebabkan karena adanya peningkatan pembayaran kepada karyawan yang dilakukan oleh perusahaan yang datanya dapat dilihat pada laporan arus kas.

ASET TIDAK LANCAR Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan, berdasarkan data, dapat dilihat bahwa prosentase terbesar pada aset terletak pada akun ini, yaitu pada tahun 2008 sebesar 81,64% dan terjadi peningkatan 4,61% pada tahun 2009 menjadi 86,25% dan menurun 1,13% pada tahun 2010 menjadi 85,12%. Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi yang utama adalah BTS, disamping aset tetap lainnya. Dengan banyaknya BTS yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan akan memiliki jaringan yang luas dan dapat diakses dari berbagai daerah. Ini akan menjadi nilai tambah bagi konsumen untuk perusahaan dan dapat meningkatkan loyalitas baik untuk konsumen lama maupun baru.

Aset tidak lancar lain-lain, data menunjukkan prosentasi tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar1,12% menjadi 6,00% dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,58% menjadi 6,58%. Hal ini disebabkan karena adanya realisasi/(penambahan)aset lain-lain yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk invetasi.

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang usaha dan hutang lain-lain pada pihak ketiga, dari data data dilihat terjadi penurunan prosentase yang cukup signifikan dari tahun 2008 hingga 2010 yaitu 11,45%, 7,57% dan 6,01%. Penurunan yang cukup signifikan ini berdasar keterangan dari laporan arus kas, dapat dilihat karena adanya pembayaran pinjaman jangka pendek beserta pembayaran bunganya yang telah

dilakukan oleh perusahaan. Pembayaran yang dilakukan secara bertahap dari tahun 2008 hingga 2009 oleh perusahaan berdampak pinjaman jangka pendek perusahaan menjadi menurun setiap tahunnya. Ini berarti perusahaan mempunyai kemampuan likuiditas yang baik.

Hutang pajak,

Beban yang masih harus dibayar pada pihak ketiga,

Hutang derivatif,

Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun,

Bagian obligasi yang jatuh tempo dalam satu tahun,

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang usaha dan hutang lain-lain pada pihak ketiga,

Pinjaman jangka panjang,

Kewajiban pajak tangguhan,

Obligasi,

EKUITAS Tambahan modal disetor,

Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya,

Anda mungkin juga menyukai