Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat
serta salam senantiasa kami haturkan kepada junjungan alam Nabi besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya hingga akhirul zaman.
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
C. Tujuan ........................................................................................... 2
B. PERSAHABATAN ........................................................................6
A. KESIMPULAN ............................................................................10
B. DAFTAR PUSTAKA .................................................................11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu tidak akan pernah dapat hidup sendirian, mereka selalu
membutuhkan orang lain untuk dapat diajak berteman ataupun bercerita dalam
kehidupan sehari hari (berinteraksi) dengan orang lain, seperti kebutuhan akan
hubungan Afiliasi dan Persahabatan. Afiliasi merupakan pembentukan kontak
sosial yang menghasilkan sebuah hubungan atau pertalian. Seseorang yang
memiliki kebutuhan seperti ini tentu mereka memiliki motivasi untuk
persahabatan, menanggung dan bekerja sama daripada sebagai ajang kompetisi
di dalam suatu organisasi. Sahabat sangat berharga untuk setiap orang seperti
membantu dalam menghadapi masalah, menemani melakukan aktivitas, dll tak
terkecuali bagi pelajar. Pelajar tentunya lebih membutuhkan sahabat dalam
berbagai hal seperti dalam hal Pendidikan, komunikasi, rekreasi dll. Ketika
mereka hidup sendiri maka mereka juga akan merasa kesepian tanpa adanya
teman cerita, terlebih lagi pada remaja yang cenderung untuk mencari teman
sepermainannya. Disini, bagaimana remaja tersebut dapat dengan mudah menjalin
hubungan dengan orang lain dikarenakan adanya jejaringan social yang semakin
canggih seperti Facebook,Instagram, dan aplikasi pertemanan lainnya. Dengan
adanya hubungan tersebut, maka remaja biasanya akan berusaha untuk
memelihara dan mempertahankan hubungan pertemananya dengan cara membuat
lawan bicaranya merasa nyaman dengan kehadirannya dalam merespon apa yang
lawannya ungkapkan walaupun lewat jejaringan social. Semakin dekat hubungan
mereka ketika berinteraksi lewat dunia maya ataupun dunia nyata maka akan
semakin mudah remaja melakukan keterbukaan diri, yang mana keterbukaan diri
4
yang dilakukan oleh remaja dengan cara menceritakan tentang dirinya seperti
yang mereka alami dalam kehidupan sehari harinya.
B.Rumusan Masalah
6. Persahabatan VS Pertemanan
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Afiliasi
1. Definisi Kebutuhan Afiliasi
6
Murray (dalam baron & byrne, 1997) kebutuhan Afiliasi juga merupakan
kebutuhan untuk menjalin pertemanan dan bersosialisasi, untuk berinteraksi
secara dekat dengan orang lain, untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan
orang lain dengan cara bersahabat, dan untuk jatuh cinta.
7
3. Kebutuhan akan perhatian perhatian (need for attention) yang
mendorong beberapa orang individu utuk bertingkah laku tertentu agar
memperoleh penerimaan dan pujian dari orang lan
4. Kebutuhan akan perbandingan Sosial (need for social comparison)
adalah kebutuhan yang berakibat pada interaksi yang dimotivasi
olehkeinginan untuk memperoleh Pengetahuan dan mengurangi
ketidakpastian.
8
B. PERSAHABATAN
1. Definisi Persahabatan
Persahabatan adalah suatu hubungan antar pribadi yang akrab atau intim
yang melibatkan setiap individu sebagai suatu kesatuan, sedangkan hubungan
adalah suatu hasil dari suatu hubungan formal dan suatu tingkat yang berasal dari
perkembangan suatu persahabatan. Menurut Davis (dalam Santrock, 1995),
persahabatan adalah suatu bentuk hubungan dekat yang melibatkan kenikmatan,
penerimaan, kepercayaan, rasa hormat, saling membantu, menceritakan rahasia,
mengerti, dan spontanitas. Sementara itu, De Vito (1995) memaknai persahabatan
sebagai hubungan interpersonal di antara dua orang yang saling menghargai dan
memiliki karakteristik positif yang saling menghormati. Menurut De Vries (2000)
menyatakan bahwa seseorang yang dinilai menjadi sahabat adalah menghargai
9
seseorang dengan kesetiaan, kepercayaan, dan memiliki kesenangan yang sama.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa persahabatan adalah hubungan
yang menghargai seseorang dengan kepercayaan, dan memiliki definisi yang
sama. Persahabatan adalah suatu hubungan antara pribadi yang akrab atau intim
yang melibatkan setiap individu sebagai suatu kesatuan. Persahabatan
menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan,
afeksi dan perasaan. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu,
dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan
terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan
saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan
perilaku yang berbalasan dan reflektif.
3. Persahabatan VS Pertemanan
10
dapat bekerja samamaka kita dapat menjadi teman. Dengan kata lain,
kenginan kita untuk berteman dengan orang lain kadang-kadang tidak
sesuatu berada dalam konteks sukarela.
Hubungan pertemanan tidak memiliki cita rasa keunikan dan individualitas
yang merupakan ciri persahabatan. Kita biasanya berteman dengan
seseorang atau beberapa orang walaupun belum tentu mereka menjadi
sahabat kita. Di dalam suatu organisasi sosial, meskipun semua terlibat
dalam hubungan pertemanan, hanya sedikit saja yang mungkin menjadi
teman dekat dan sahabat.
Persahabatan dan hubungan pertemanan berbeda dalam hal keakraban dan
keintiman di antara anggotanya. Hubungan pertemanan menjadi akrab dan
dapat berubah bentuk menjadi persahabatan. Hubungan persahabatan
melibatkan suatu keintiman, sedangkan hubungan pertemanan tidak.
Persahabatan harus dipelihara agar tetap hidup. Hubungan pertemanan
merupakan pendahuluan atau tit ik permulaan suatu persahabatan.
4. Ciri Persahabatan
Mereka menghargai satu sama lain lebih dalam secara pribadi daripada
keuntungan yang diperoleh dari persahabatan itu sendiri. Meskipun dari
persahabatan diperoleh beberapa keuntungan yang bersifat sekunder,
namun sebenarnya, timbulnya persahabatan dahulu bersumber dari rasa
saling menyukai dan saling memelihara hubungan, bukan karena saling
menguntungkan atau tidak.
Persahabatan sebagai suatu hubungan antar pribadi lebih menekankan
pada kualitas yang objektif satu sama lain.
Saling bertukar barang-barang antar teman tidak didasarkan nilai ekonomi,
tetapi pada ke sukaan, harapan, dan keinginan di antara mereka. Terdapat
pula kebiasaan saling memberi tanpa mengharapkan imbalan.
11
Persahabatan terjadi karena keunikannya dan sulit digantikan orang lain
kerena keunikannya tersebut. Persahabatan tidak begitu saja diputuskan
hanya karena telah ditemukan teman lain yang lebih baik. Persahabatan
selalu memperlihatkan adanya keintiman, individualis dan kesetiaan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
dalam lingkungan keluarga.Seorang anak telah mengembangkan kelekatan emosi
yang nyaman dengan orangtuanya (Morry & Kito, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Ahmadi, A. 1991. Psikologi sosial (edisi revisi) . Bandung: Rineka
Cipta.
Baron, RA, & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial, jilid pertama (edisi ke sepuluh) .
Alih Bahasa: Ratna Djuwita, Melania
13
14