Pekerjaan : Pembangunan Jalan dan Jembatan Beuracan Kab. Pidie Jaya (Otsus Aceh)
Penawar : PT. Bukit Indah Bahagia
Kode Paket : POKJA - XV/2015/08
DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi
DIVISI 2. DRAINASE
Galian Biasa
DIVISI 7. STRUKTUR
Pasangan Batu
Sandaran (Railing)
DIVISI 2. DRAINASE
1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam
Gambar dan spesifikasi teknis Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua material/bahan
dalam bentuk apapun yang dijumpai,. Urutan pekerjaan :
- Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
- Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
- Dump Truck membuang material hasil galian keluar
- Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian
DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton mutu sedang dengan fc’= 20 Mpa (K-250)
2. Beton mutu rendah dengan fc’= 15 Mpa (K-175)
3. Beton Siklop fc’=15 MPa (K-175)
4. Beton mutu rendah dengan fc’= 10 Mpa (K-125)
Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau semen
hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan
membentuk massa padat.
Bahan terdiri dari :
1. Semen
2. Air
3. Agregat
4. Bahan Aditif (jika diperlukan)
Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kelecakan (slump),
kekuatan (strength), dan keawetan (durability) yang dibutuhkan sebagaimana disyaratkan.
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang harus
dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Beton harus dicor sedemikian rupa hingga
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan
sedekat mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran
yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran. Pengecoran beton harus
dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint) yang telah
disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Beton harus dirawat, sesegera mungkin
setelah beton mulai mengeras, dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air.
Lembaran bahan penyerap air ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari.
Semua bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke bawah
untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara. Bilamana digunakan acuan kayu,
acuan tersebut harus dipertahankan basah pada setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah
terbukanya sambungan-sambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh diperkenankan
melewati permukaan beton dalam 7 hari setelah beton dicor atau setelah beton mencapai
kekuatan minimum yang disyaratkan. Lantai beton sebagai lapis aus harus dirawat setelah
permukaannya mulai mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
7. Pasangan Batu
Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau spesifikasi
teknis, yang dibuat dari Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, galian,
penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai
dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh owner
Pekerjaan. Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang
diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila
dipasang bersama-sama.
Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang
disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar
pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk
menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama. Batu harus dipasang dengan muka
yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding
dari batu yang terpasang. Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau
memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk mema-
sang batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan
atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.
Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang
akan menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus
disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang. Tebal dari landasan
adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk
menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.Dinding dari pasangan
batu harus dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali ditunjukkan lain pada Gambar atau
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, lubang sulingan harus ditempatkan dengan jarak antara tidak
lebih dari 2 m dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 50 mm. Pada struktur
panjang yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka delatasi harus dibentuk untuk
panjang struktur tidak lebih dari 20 m. Delatasi harus 30 mm lebarnya dan harus diteruskan sampai
seluruh tinggi dinding. Batu yang digunakan untuk pembentukan sambungan harus dipilih
sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang
disyaratkan di atas. Timbunan di belakang delatasi haruslah dari bahan Drainase Porous berbutir
kasar dengan gradasi menerus yang dipilih sedemikian hingga tanah yang ditahan tidak dapat
hanyut jika melewatinya, juga bahan Drainase Porous tidak hanyut melewati sambungan.
Pada setiap langkah pekerjaan dan item pekerjaan akan di pantau resiko keselamatn kerja (K3)
dengan merujuk kepada peraturan dan tata tertib kerja. Untuk perlengkapan kerja menggunakan
standar safety kerja serta akan ditempat kan petugas K3 dalam setiap pekerjaan.