Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
NOVAN RUSLIYANTO
NPM. 201016154211020
Anton Kerner von Marilaun (1831-1898) dikenal setelah dia menerbitkan hasil penelitiannya
yang berjudul Plant Life of the Danube Basin (1863), dengan tuntas ia menjelaskan pengertian
dari suksesi. August Grisebach (1814-1879) telah melakukan perjalanan yang luas dan telah
mendeskripsikan lebih dari 50 tipe-tipe vegetasi utama dalam term fisiognomi modern. Ia
menjelaskan hubungan distribusi tumbuhan dengan faktor-faktor lingkungan. Tokoh biologi lain
yang mempunyai kontribusi dalam perkembangan ekologi tumbuhan adalah Oscar Drude (1890
dan 1896), Adolf Engler (1903), George Marsh (1864), Asa Gray (1889) dan Charles Darwin
yang terkenal dengan bukunya Origin of Species.
Ekologi tumbuhan berkembang dengan cepat setelah beberapa ahli botani juga tertarik
meneliti ekologi tumbuhan. Johannes Warming (1841-1924) berhasil mengidentikasi 2600
spesimen tumbuhan dan menulis sebuah buku tentang vegetasi (1982), dimana di dalamnya
diuraikan tentang geologi, tanah dan iklim, tipe-tipe vegetasi dan komunitas, dominan dan
subdominan, nilai adaptasi bermacam-macam life form, pengaruh api terhadap komposisi
komunitas dari suksesi serta fenologi dari komunitas dan taxa. Andreas Franz Wilhelm Shimper
(1856-1901) ahli botani Jerman, ia menerbitkan buku yang berjudul Plant Geography on a
Physiological Basis (1898 dan 1903), sebagai pemula ekofisiologi. Selanjutnya Jozep Paczoski
(1864-1941) dan Leonid Ramensky (1884-1953) telah menulis hal-hal yang berkenaan dengan
fito-sosiologi dan fitocoenocis. Clinton Hart Merriam (1855-1942) dari Universitas Columbia,
juga telah melakukan ekspedisi yang panjang dalam melakukan penelitian vegetasi dalam
hubungannya dengan zona elepasi.
Ahli ekologiwan yang sangat terkenal Frederick Edward Clements (1874-1945) besar
sekali sumbangannya terhadap kemajuan Ekologi Tumbuhan. Pada tahun 1898 ia telah
menerbitkan sebuah karya yang berjudul The Phytogeography of Nebraska. Ia juga banyak
menulis keadaan vegetasi di Amerika Utara, tentang formasi dan suksesi, varian lokal dan lain-
lain. Sejak tahun 1925, ekologi tumbuhan terus berkembang dengan pesat, hal ini terjadi karena
sumbangan yang sangat besar dari para ekologiwan dari Eropa dan Amerika. Di antara
ekologiwan tersebut adalah Henry Gleason yang tahun 1926 dengan panjang lebar menulis
tentang asosiasi dan komunitas tumbuhan. Ekofisiologi telah dikembangkan sekitar tahun 1940
dan 1950 an.
Dari tahun 1940 an sampai 1970 an telah pula mengembangkan sinekologi. Di Eropa,
Christen Raunkier telah mengembangkan klasifikasi life form dan metode sampling vegetasi.
Tokoh yang juga besar andilnya dalam pengembangan ekologi tumbuhan adalah Josias Braunn-
Blanquet (1884-1980) yang mengembangkan metode sampling komunitas, reduksi data, dan
nomenklatur asosiasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Berbicara ekologi pasti
berbicara mengenai semua makhluk hidup dan benda-benda mati yang ada di dalamnya termasuk
tanah, air, udara dan lain - lain. Dimana lingkungan yang ditempati berbagai jenis makhluk hidup
tersebut saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Ekologi tanaman mengandung dua pengertian,
yaitu ekologi sebagai ilmu dan tanaman sebagai obyek. Ekologi berasal dari kata eikos = rumah,
dan logos = ilmu. Tanaman mengandung arti tumbuhan yang telah dibudidayakan untuk maksud
tertentu, sehingga hasilnya dijadikan sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang memiliki nilai
ekonomi Secara etimologis, ekologi tanaman berarti ilmu tentang tanaman di rumah
(lingkungan) sendiri.
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat
tentang pentingnya mempelajari sejarah dan perkembangan ekologi tumbuhan. Sehingga, Para
pendidik dan peserta didik mampu mengetahui tentang hakekat ekologi tumbuhan secara
diskriptif, prospektif, dan berwawasan global.
DAFTAR PUSTAKA