Anda di halaman 1dari 16

A.

JUDUL KARYA LABORATORIUM Viskositas Zat Cair

B. PENDAHULUAN Viskositas atau kekentalan merupakan gaya gesekan antar molekul molekul yang menyusun fluida. pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air, sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir contohnya minyak goreng, oli, dan lain-lain. tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Set alat untuk mengukur koefisien vikskositas zat alir, alat inilah yang akan kita rancang untuk menunjang dari pada materi yang sudah di pelajari. Dengan laporan yang kami susun ini kami akan mencoba menjelaskan bagaimana penerapan pendidikan itu sendiri. Dalam ilmu alam kita tahu bahwa selalu di identik kan dengan suatu percobaan baik itu dengan merancang alat ataupun meneliti riset-riset sesuai dengan pemahaman yang telah di dapat dan sebagainya.

C. TUJUAN PEMBUATAN ALAT 1. Dapat digunakan untuk alat praktek di laboratorium sehingga mempermudah kita dalam praktek khususnya pelajaran fisika.

2.

Membantu siswa dalam memahami materi pelajaran karna disertai dengan praktek yang menggunakan alat praktek sederhana.

D. MANFAAT DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Alat ini dapat membantu kita untuk mengetahui bagaimana tingkat kekentalan dari pada zat cair sehingga akan membantu kita dalam memahami apa yang kita pelajari sebelumnya. 2. Memahami Hukum Archimedes dan Hukum Pascal melalui berbagai percobaan.

E. PELAKSAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1. Desain alat

2.

Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Papan kayu Tabung Penggaris Penyaring Lampu/Neon Klereng Stopwatch Zat cair berupa minyak goreng

3.

Prosedur Pembuatan Alat 1. 2. Siapkan papan penopang, bentuklah menyerupai huruf L. Pada papan penopang dibuatkan penahan tabung yang sudah di lubangi melebihi ukuran diameter tabung. 3. Siapkan alat-alat; tabung ukur, mistar, penyaring, dan kaca sebagai alas tabung. 4. Susunlah alat-alat yang disebutkan pada poin 1 mambentuk huruf L, dengan susunan respirator berdiri tegak lalu disambungkan dengan tabung yang di sediakan seperti gambar di atas.

F. UJI COBA ALAT 1. Petunjuk Percobaan Judul Percobaan: VISKOSITAS ZAT CAIR a. Tujuan

Menentukan kekentalan zat cair berdasarkan hukum stokes. b. Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tabung Penggaris Penyaring Lampu/Neon Klereng Stopwatch Gelas ukur Neraca Ohouss Jangka sorong

10. Zat cair berupa minyak goreng . c. Teori Dasar Yang Relevan Dengan Uji Coba Alat 1. Vikskositas Vikskositas merupakan ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukan besar kecilnya gesekan internal fluida. Vikskositas fluida juga berhubungan dengan gaya gesek antar lapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati lapisan yang lain. Vikskositas adalah hal ketidak leluasaan pengaliran cairan dan hal yang di sebabkan oleh gesekan antara bagian bagian cairan dalam pipa mendatar yang pengalirannya adalah laminer. Pengaliran di sebut laminer apabila cairan itu dapat dipandang terbagi menjadi lapisan-lapisan dimana masing-

masing lapisan itu bergerak dengan kecepatan yang lebih besar dari pada yang lebih ke tepi. Ketidaksamaan kecepatan alir antara lapisan lapisan satu sama lain. Untuk cairan yang mengalir di dalam slinder yang mendatar kecepatan di bagian tengah lebih besar dari pada di bagian tepi. Banyaknya cairan yang di alirankan tiap satuan waktu yaitu kuat arus di rumuskan oleh poisuille dan di kenal sebagai persamaan poisuille :
T dJ p1  p 2 R 4 ! dt 8L N

Dimana : r = jari-jari pipa kapiler


L ! koefisien viscositas

N panjang pipa kapiler ! P1 dan P2 = Adalah tekanan di ujung-ujung pipa

Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser pada waktu bergerak / mengalir. Kekentalan di sebabkan karena kohesi antara partikel zat cair, vikskositas muncul karena tumbukan antarmoleku. Setiap fluida memiliki besar vikskositas yang berbeda yang di nyatakan dengan etha ( ).

Zat cair ideal tidak mempunyai kekentalan, zat cair kental seperti sirup atau oli mempunyai kekentalan besar, sedangkan zat cair encer seperti air mempunyai kekentalan kecil. Jika zat cair kental dan alirannya tidak terlalu cepat, aliran akan bersifat laminer. 2. Koofisien viskositas Satuan sistem internasional (SI) untuk koofisien
 

vikskositas adalah N s/m2

Satuan CGS

(centimeter gram sekon) untuk SI koofesian viskositas adalah dyn. s/




= poise (P) viskositas juga sering dinyatakan dalam

sentipoise (cP) .1 cP = 1/100 P. Satuan poise di gunakan untuk mengenang seorang ilmuan prancis ,Almarhum Jean lois Marie Poseuille. 1 poise =1 dyn .s/ Fluida = N.s/ Koofisien Viskositas 1,8 x 10-3 1,0 x 10-3 0,65 x 10-3 0,3 x 10-3 200 x 10-3

Temperatur (o C) 0 20

Air 60 100 Oli mesin (SAE 10) 30

3.

Hukum-Hukum  Hukum Pascal

Tekanan yang diberikan dalam ruang tertutup pada zat cair akan diteruskan kesegala arah denga merata (sama besarnya)  Hukum Archimedes Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda terebut d. Langkah Percobaan 1. Timbangkan massa bola dengan neraca Ohauss dan diameternya dengan jangka sorong lalu hitung massa jenisnya. 2. Ambil minyak 5 mililiter dan timbang massanya dengan neraca Ohauss lalu hitung massa jenisnya. 3. 4. 5. Ukur diameter dalam dan luar tabung. Ukur ketinggian zat cair dalam tabung denga meteran Jatuhkan kelereng dalam tabung yang berisi zat cair (minyak) yang akan diselidiki kekentalannya. 6. Ulangi percobaan beberapa kali dan catat hasilnya pada tabel pengamatan.

e. Tabel dan Data Pengamatan 1. Pengukuran massa jenis zat Zat Kelereng: Kecil Kelereng: Besar Minyak 43,6x10 -3 5x10-3 8,72 Massa (kg) 5,8x10 -3 18,5x10 -3 Volume (m3) 2,22x10-3 6,70x10-3 (kg/m3) 2,61 2,76

2. Pengukuran Diameter Tabung Luar : 7,435 cm

Dalam : 7,115 cm No Ketinggian Waktu jatuh pada zat Minyak 1 2 77 cm 77 cm Kk = 0,84 sekon Kb = 0,76 sekon

 Untuk koefesien minyak Diketahui: Massa benda (Kk) = 5,8x10-3 kg r3 = 4/3 . 3,14 . (0,81)3 = 2,22x10-3 m3

Volume benda (Kk) = 4/3

Massa jenis benda ( benda) = m3



= 2,61 kg/

Massa fluida (minyak) = 43,6x10 -3 kg Volume fluida (minyak) = 5x10-3 L3 Massa jenis fluida ( minyak) =



= 8,72 kg/l3

Jari-jari benda ( r) = 0,81 cm = 0,81x10 -3 m Jari-jari tabung (R) = 7,115 cm = 7,115x10 -3 m

Waktu (t) = 0,84 sekon Tinggi (s) = 77 cm = 77x10 -3 m Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Ditanya :
    

Koefesien minyak ( minyak) =

minyak
    

 

 

 

=
   


 

 

=




= 0,576 x10-3Ns/m2

10

2.

Simpulan Percobaan

Dari percobaan yang telah di lakukan dapat kita mengamati bagaimana koofisien viskositas yang berupa zat cair yang telah kita uji. Koofesien berupa minyak goreng yaitu dengan minyak goreng sejumlah 1,95 L, di dapatkan data dimana pada minyak goreng sejumlah 1,95L dengan waktu 0,84 sekon untuk kelereng yang kecil dan 0,76 sekon

untuk kelereng yang besar di dapat bagaimana koefisien viskositasnya adalah sebesar 0,576x10-3 Ns/m2 .

G. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Vikskositas merupakan ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukan besar kecilnya gesekan internal fluida. Vikskositas fluida juga berhubungan dengan gaya gesek antar lapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati lapisan yang lain. Pad zat cair, vikskositas di sebabkan terutama oleh gaya kohesi antar molekul, sedangkan pada gas, vikskositas muncul karena tumbukan antarmoleku. Setiap fluida memiliki besar vikskositas yang berbeda yang di nyatakan dengan . 2. Saran a. Perbaikan Alat Kami sadari dalam pembuatan alat ini masih jauh dari sempurna. Kami berharap kepada teman-teman mahasiswa

selanjutnya, supaya pada pembuatan alat dapat lebih baik lagi dan

11

lebih sempurna dari sebelumnya.

Alat ini akan lebih bagus dan

bermakna apabila kita memanfaatkan/menggunakannya dengan baik dalam pembelajaran khususnya pembelajara fisika. b. Pemeliharaan Alat Setelah kita melakukan eksperimen menggunakan alat ini, sebaiknya kita harus dapat membersihkan atau memelihara alat ini supaya dapat dipergunakan lagi untuk percoban selanjutnya serta tempat penyimpanan harus di tempat yang aman.

H. Kepustakaan

Giancoli, Douglas C.2001.fisika.Jakarta:Erlangga.

Sutrisno. 1986.seri fisika dasar I.Bandung:Penerbit ITB.

Sears, Zemansky.1999.fisika untuk universitas I.Jakarta:Trimitra Mandiri.

12

I. LAMPIRAN

1.

Foto Alat

13

14

2.

Foto Kegiatan Uji Coba

15

16

Anda mungkin juga menyukai