Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Psikologi Industri Dan Organisasi

Istilah Psikologi Industri Dan Organisasi merupakan terjemahan dari Industrial and
Organizational Psychology. Perlu ditambahkan bahwa industri tidak hanya terjemahan dari
industry tetapi mencakup juga pengertian business (perusahaan).

Uraian dalam subbab 1 dan subbab 2 menjelaskan bahwa Psikologi Industri dan Organisasi
merupakan hasil perkembangan psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus.

Dewasa ini perilaku manusia dalam kaitannya dengan kegiatan industri dan organisasi dipelajari
guna pengembangan teori, aturan dan prinsip psikologi baru yang berlaku umum dalam lingkup
industri dan organisasi. Misalnya teori motivasi dari Herzberg, teori hygienemotivator
merupakan teori yang dikembangkan dan berlaku dalam lingkup industri dan organisasi. Teori
kepemimpinan dari Vroom dan Jago, teori kepemimpinan lain dari Hersey dan Blanchard
merupakan teori kepemimpinan yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi perusahaan.

Disamping itu alat-alat untuk mengukur perbedaan antarmanusia juga masih tetap dikembangkan
guna meningkatkan kecermatan dalam melaksanakan pemeriksaan psikologis dengan tujuan
seleksi,penempatan,pengenalan diri,penyuluhan kejuruan,pengembangan karier.

Uraian pada subbab 1 dan subbab 2 juga mengemukakan bahwa psikologi umum meskipun
kemungkinan penggunaannya untuk industri telah diketahui pada permulaan Abad ke-20 ini,
penerapannya secara luas baru berlangsung sekitar tahun 1930-an. Psikologi diferensial dengan
psikometrinya lebih cepat diterapkan dan dikembangkan di industri, khususnya untuk seleksi
tenaga kerja.

Sampai Perang Dunia II psikologi industri dan organisasi merupakan cabang psikologi yang
menerapkan ilmu psikologi. Psikologi industri sewaktu itu (belum ada tambahan psikologi
organisasi) kegiatan utamanya ialah menerapkan metode, fakta dan prinsip-prinsip dari psikologi
pada manusia sebagai tenaga kerja.

Sejak Perang Dunia II psikologi industri dan organisasi berkembang menjadi ilmu mandiri.
Psikologi industri dan organisasi melaksanakan penelitian ilmiah dalam upaya menjawab
pertanyaan –pertanyaan dasar tentang manusia dalam organisasi (dan juga tentang organisasi itu
sendiri). Ia mengembangkan teori-teori dan menguji menerapkan apa yang telah ditemukan
(Howell & Dipboye, 1982).

Segi penerapan dari psikologi industri dan organisasi dapat menimbulkan berbagai macam
tafsiran antara lain bahwa psikologi bermanfaat bagi manajemen, bagi pimpinan dan pemilik
perusahaan dan merugikan para tenaga kerja dan konsumen.

Psikologi industri dan organisasi merupakan satu keseluruhan pengetahuan (a body of


knowledge) yang berisi fakta, aturan dan prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada
pekerjaan. Pengetahuan ini dapat disalah gunakan sehingga dapat membahayakan dan merugikan
pihak-pihak lain yang terlibat. Penggunaan pengetahuan psikologi industri dan organisasi harus
ditujukan untuk kepentingan dan kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat (baik perusahaan
sebagai organisasi, maupun para karyawannya).

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa psikologi industri dan organisasi perlu diupayakan
penggunaannya untuk kepentingan dan kemanfaatan semua pihak yang bersangkutan, dan harus
disadari akan tetap adanya kemungkinan penafsiran yang negatif terhadap penerapan ilmu agar
dapat dihindari timbulnya atau ditangggulangi bila timbul penafsiran yang keliru.

Uraian diatas mengantar pada batasan (definisi) dari psikologi industri dan organisasi sebagai
berikut.

Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia:

a. Dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen;

b. Baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya agar
diterapkanm dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan manusianya dan
organisasinya.

a) Psikologi Industri dan Organisasi adalah Ilmu


Diatas telah diuraikan bahwa sejak Perang Dunia II, psikologi industri dan organisasi mulai
berkembang menjadi ilmu mandiri, mengembangkan teorinya sendiri yang berlaku umum untuk
situasi industri dan organisasi.

Psikologi industri dan organisasi di Indonesia belum sejauh itu perkembangannya. Dewasa ini
psikologi industri dan Organisasi di Indonesia masih terutama menerapkan temuan-temuan dari
psikologi pada umumnya, psikologi industri dan organisasi pada khususnya, ke dalam industri
dan organisasi.

b) Psikologi Industri dan Organisasi Mempelajari Perilaku Manusia

Yang dimaksudkan dengan perilaku manusia ialah segala kegiatan yang dilakukan oleh
manusia,baik secara langsung dapat diamati,seperti berjalan, melompat, menulis, duduk,
berbicara, dan sebagainya maupun yang tidak dapat diamati secara langsung seperti berpikir,
perasaan, motivasi dan sebagainya.

c) Perilaku Manusia Dipelajari dalam Perannya sebagai Tenaga Kerja dan sebagai konsumen

Perilaku manusia dipelajari didalam lingkungan kerja, didalam melaksanakan tugas


pekerjaannya. Manusia dipelajari dalam interaksinya (hubungan timbal-balik dan saling
mempengaruhi) dengan pekerjaannya, dengan lingkungan kerja fisiknya, dengan lingkungan
sosialnya di pekerjaan. Sejauh mana tenaga kerja sesuai dengan pekerjaannya, sesuai bekerja
dalam perusahaan sekarang? Sejauh mana pengetahuannya tentang pekerjaannya, kemampuan
atau keterampilannya dan kesediaannya untuk melakukan pekerjaannya?sejauh mana ia mampu
dan bersedia melibatkan diri dengan pekerjaannya? Sejauh mana ia merasa puas dan memuaskan
perusahaannya? Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan contoh pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya.

d) Perilaku Manusia Dipelajari Secara Perorangan dan Secara Kelompok


Setelah mempelajari perilaku tenaga kerja dan konsumen baik secara perorangan maupun secara
kelompok maka berdasarkan temuan-temuannya dapat dikembangkan teori, aturan-aturan atau
hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan kembali ke dalam kegiatan-kegiatan
industri dan organisasi untuk kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya, dan untuk
menguji ketepatannya. Misalnya dengan mempelajari perilaku para manajer dari tingkat (eselon)
tertentu diperoleh data mengenai berbagai peran yang harus mereka laksanakan dalam jabatan
mereka dan data tentang macam dan frekuensi masalah yang rata-rata mereka hadapi dalam satu
hari.

4. Wawasan Psikologi Industri Dan Organisasi

Psikologi industri dan organisasi berhubungan dengan industri dan organisasi. Semula ilmu ini
dinamakan psikologi industri yang fungsi utamanya menerapkan ilmu psikologi di industri.
Dengan berkembangnya psikologi industri menjadi ilmu yang mandiri maka terjadi pula
perubahan pada namanya yaitu psikologi industri dan (psikologi) organisasi.

Yang dimaksudkan disini dengan organisasi ialah organisasi formal yang mencakup organisasi
yang mencari keuntungan, yang memproduksi barang atau jasa (industri,perdagangan,biro
akuntan,biro perjalanan,perbankan,dan sebagainya) dan organisasi yang tujuan utamanya bukan
mencari keuntungan(lembaga pendidikan,rumah sakit,badan-badan pemerintah,lembaga
permasyarakatan,dan sebagainya).

Organisasi (industri) dapat kita pandang sebagai suatu sistem yang terbuka.

Kast & Rosenzweig (1974) mengartikan sistem sebagai “suatu kesatuan keseluruhan yang
teroganisasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian,komponen atau subsitem,yang saling
tergantung, yang dipisahkan dari suprasistem sebagai lingkungannya oleh batas-batas yang dapat
ditemu kenali.
Berrien (dalam Dunnette,1976) memberi batasan tentang sistem sebagai berikut :

“Sistem... adalah suatu perangkat komponen (yang juga merupakan sistem) yang saling
berinteraksi,yang dilingkupi oleh suatu batas yang menyeleksi macam dan banyaknya arus dari
masukan ke dan keluaran sistem.”

5. Kaitan Psikologi Industri dan Organisasi dengan Ilmu-Ilmu Lain

Dalam perkembangan ilmu-ilmu sosial tampak bahwa masing-masing ilmu saling mempengaruhi
dalam perkembangannya, ada bidang-bidang kajian yang merupakan bidang kajian bersama dari
beberapa ilmu sosial, seperti perilaku konsumen sebagai kajian ilmu pemasaran dan psikologi
industri dan organisasi, kepemimpinan sebagai bidang kajian sosiologi,psikologi sosial, budaya
organisasi sebagai bidang kajian dari antropologi,sosiologi,psikologi industri dan organisasi.

Disamping itu psikologi industri dan organisasi memberikan kontribusinya pada perilaku
keorganisasian dan manajemen sumber daya manusia.

a. Kaitan dengan perilaku keorganisasian(Organizational Behavior)

Sebagai tenaga kerja perilakunya dipelajari untuk dapat menemukenali kepribadiannya,


kecakapan-kecakapan, keterampil-keterampilannya,sikapnya dan ciri-ciri kepribadian lainnya :

1)Dengan tujuan-tujuan khusus, untuk seleksi dan penempatan, untuk pelatihan dan
pengembangan;

2) Dalam interaksinya dengan lingkungan fisiknya (peralatan,mesin-mesin, ruang kerjanya);

3) Dalam interaksinya dengan lingkungan sosialnya (interaksi antar anggotanya kelompok,


antarpemimpin dan bawahannya, antarorganisasi dengan dirinya).

b. Kaitannya dengan Manajemen Sumber Daya Manusia

Penguasaan dibiang psikologi industri dan organisasi akan sangat membantu seorang sarjana
psikologi yang bekerja sebagai manajer sumber daya manusia. Tidaklah mengherankan kalau
perusahaan mencari seorang manajer sumber daay manusia akan menyebut dalam iklannya
sebagai salah satu syarat bahwa calon haruslah seorang sarjana psikologi. Dalam tugas-tugas
seorang manajer sumber daya manusia banyak bagian dari tugas yang memerlukan pengetahuan
psikologi,khususnya psikologi industri dan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai