PENGAWASAN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6 :
LUKMAN
UTARI KARLINDA SOPHIAN
NURAENI
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
LANDASAN TEORI
yang harus dilaksanakan oleh setiap pimpinan semua unit/satuan kerja terhadap
pelaksanaan pekerjaan atau pegawai yang melaksanakan sesuai dengan tugas
pokoknya masing-masing. Dengan demikian, pengawasan oleh pimpinan
khusunya yang berupa pengawasan melekat (built in control), merupakan
kegiatan manajerial yang dilakukan dengan maksud agar tidak terjadi
penyimpangan dalam melaksanakan pekerjaan. Suatu penyimpangan atau
kesalahan terjadi atau tidak selama dalam pelaksanaan pekerjaan tergantung
pada tingkat kemampuan dan keterampilan pegawai. Para pegawai yang selalu
mendapat pengarahan atau bimbingan dari atasan, cenderung melakukan
kesalahan atau penyimpangan yang lebih sedikit dibandingkan dengan pegawai
yang tidak memperoleh bimbingan
1. Adaptasi Lingkungan.
2. Meminimumkan Kegagalan
3. Meminumkan Biaya
Agar keempat tujuan dari fungsi pengawasan tersebut dapat lebih dipahami,
maka berikut ini akan diuraikan langkah-langkah dari proses pengawasan sehingga
kaitan antara apa yang dikerjakan oleh perusahaan dengan fungsi pengawasan akan
lebih dapat dipahami.
2. 3 Manfaat Pengawasan
Proses pengawasan biasanya terdiri dari paling sedikit lima tahap, yaitu:
Setiap tipe standar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk-bentuk hasil yang dapat
dihitung. Ini memungkinkan manajer untuk mengkomunikan pelaksanaan kerja yang
diharapkan kepada para bawahan secara lebih jelas dan tahapan-tahapan lain dalam
proses perencanaan dapat ditangani dengan lebih efektif.
2.7 Pengawasan yang Efektif
KESIMPULAN
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak
ada pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-
kesalahan yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.
Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi
yang baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan
dapat memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu
masalah. Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi.
Disebabkan perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam
suatu organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah
suatu lingkungan organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Yohannes Yahya, Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm. 133.
M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Rajawali: 2013), hlm. 172.
Maringan Masry Simbolon, Dasar – Dasar Administrasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalia Indonesia : 2004),
hlm. 61.